Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Ukhuwah Wathaniyah

Secara etimologis, wataniyah berasal dari kata wathan yang apabila


diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi tanah air, tempat kelahiran
atau kampung halaman. Sehingga, ukhuwah wataniyah dapat dimaknai
sebagai saudara sebangsa dan setanah air meski berbeda agama dan suku.
Menurut M. Quraish Shihab dalam buku Wawasan Al-Quran, Allah SWT
menjadikan umat manusia berbeda-beda karena hal tersebut merupakan
salah satu rahmat-Nya. Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran surat Al
Maidah ayat 48 yang artinya:

“Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat


(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.”
Selain itu, terdapat pula hadits dari sabda Rasulullah SAW mengenai
persaudaraan sesama umat manusia, yakni: “Orang mukmin itu akrab dan
bersatu. Tidak ada kebaikan pada orang yang tidak bersatu dan tidak
akrab.” (HR. Ahmad, Ath-Thabarani dan Al Hakim).

Contoh Ukhuwah Wathaniyah

Berikut contoh ukhuwah wathaniyah yang perlu direalisasikan oleh


umat Muslim seperti tertulis dalam buku Berkah Islam Indonesia: Jalan
Dakwah Rahmatan Lil'̄alamin oleh Said Aqiel Siradj dan Mamang
Muhamad Haerudin, yaitu:

 Menyadari pentingnya merawat persaudaraan demi terciptanya


bangsa yang damai dan sejahtera, seperti yang telah disabdakan oleh
Rasulullah SAW: “Tidak beriman seseorang di antara kamu hingga
ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (HR.
Bukhari dan Muslim dari Anas RA).
 Memahami dengan sepenuh hati bahwa seluruh lapisan masyarakat
adalah saudara meski memiliki latar belakang yang berbeda.
 Mampu mengontrol diri agar tidak saling menjatuhkan dan selalu
berbagi informasi yang bermanfaat.
 Mampu menjaga lisan dari hal-hal yang dapat menimbulkan
mudharat atau kejahatan.
 Hindari penggunaan media sosial yang berlebihan agar terhindar dari
segala informasi palsu yang dapat menyebabkan perpecahan.
 Diperlukan kehadiran figur publik yang mampu mempersatukan tali
persaudaraan agar bangsa dapat selalu damai dan tentram.
 Tidak mudah terpengaruh oleh golongaan atau kelompok tertentu
yang ingin memecah belah persaudaraan bangsa dan tanah air.
 Jika terjadi suatu pertikaian, segeralah saling berusaha untuk
memperbaiki kesalahan tersebut, terlebih jika masalah itu berkaitan
dengan urusan agama dan kebangsaan.

Anda mungkin juga menyukai