Anda di halaman 1dari 16

PELAKU EKONOMI

MEKANISME PASAR
KEGAGALAN PASAR
DAN INTERVENSI PEMERINTAH TERHADAP NYA

TUGAS PENGANTAR MIKRO EKONOMI

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

NAMA : FATHUR RAHMAN

NPM : 2201101010106

DOSEN PENGAMPU : RUSTAM EFFENDI,S.E.,M.Econ


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, wr. wb

Segala puja dan puji semoga tetap senantiasa dipanjatkan kepada kehadirat
Allah swt yang membimbing umat manusia dengan petunjuk-petunjuknya yang
terkandung dalam al-Qur’anul karim dan Sunnah Rasulullah, yang senantiasa menjadi
pedoman bagi umat muslim menuju jalan yang lurus dan di ridhoi oleh Allah swt.

Shalawat serta salam semoga senantiasa dihaturkan kepada baginda Rasulullah


saw, para sahabat dan keluarga serta para pengikutnya sampai di hari kiamat, terutama
bagi para Mujtahid yang senantiasa menuangkan hasil pemikiran mereka untuk
kemaslahatan umat Islam. Tugas ini berisi tentang pelaku-pelaku ekomomi,
mekanisme pasar, dan campur tangan atau intervensi pemerintah di dalam nya.

Tugas ini dibuat sebagai syarat dan juga tuntutan akademik dan diharapkan
memberikan pengetahuan baru bagi kita untuk lebih mengetahui tentang
perekonomian yang ada di tengah masyarakat. Dan tentunya, dalam penyusunan tugas
ini tidak terlepas dari segala kekurangan, oleh karenanya, kepada para pembaca
khususnya dosen pengampu sangat diharapkan untuk meluangkan waktunya dalam
memberikan kritik maupun saran demi kesempurnaan tugas ini. Dan semoga tugas ini
dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya bagi saya sendiri.

Darussalam, 4 september 2022

FATHUR RAHMAN

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................. I

Daftar Isi........................................................................................................ II,III

BAB I PELAKU EKONOMI

A. Pengertian Pelaku Ekonomi........................................................................1

B. Jenis Pelaku Ekonomi Dan Perannya...........................................................1

1. Rumah Tangga....................................................................................1

2. Masyarakat.........................................................................................1

3. Perusahaan.........................................................................................2

4. Pemerintah.........................................................................................2

5. Luar Negeri.........................................................................................2

6. Lembaga Keuangan............................................................................ 3

BAB II MEKANISME PASAR DAN KEGAGALAN PASAR

A. Pengertian Mekanisme Pasar ....................................................................3

B. Pengertian Mekanisme Pasar Menurut Para Ahli…………………………....……....3

1. Boediono (1982) 3

2. Rahardja dan Manurung (1999) 3

C. Kelebihan Mekanisme Pasar 3

1. Memberi Informasi Jumlah Permintaan.............................................4

2. Merangsang Pengembangan Usaha....................................................4

3. Memberikan Keadilan Bagi Produsen dan Konsumen.........................4

D. Kelemahan Mekanisme Pasar....................................................................4

1. Kebebasan Tidak Terbatas Menindas Golongan Kecil........................4

ii
2. Harga Yang Fluktuatif......................................................................4

3. Resiko Monopoli.............................................................................4

E. Cara Kerja Mekanisme Pasar......................................................................4

F. Coontoh Mekanisme Pasar........................................................................5

BAB III KEGAGALAN PASAR

A. Pengertian Kegagalan Pasar ....................................................................5

B. Efek Kegagalan Pasar.................................................................................6

C. Penyebab Kegagalan Pasar........................................................................6

A. Kekuatan Monopoli.......................................................................6

B. Eksternalitas.................................................................................. 7

C. Barang Publik.................................................................................7

D. Kontrol Harga................................................................................8

E. Ketidak Sempurnaan Informasi......................................................8

D. Solusi Untuk Kegagalan pasar....................................................................9

BAB IV INTERVENSI PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN DAN MEKANISME PASAR

A. Pengertian ...............................................................................................9

B. Bentuk Intervensi........................................................................................9

C. Tujuan Intervensi........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PELAKU EKONOMI

A. Pengertian Pelaku Ekonomi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian pelaku ekonomi adalah orang
yang bergerak dalam bidang ekonomi. Apa yang dimaksud dengan pelaku ekonomi juga
dapat dipahami sebagai orang yang terlibat dalam proses ekonomi.

Pelaku ekonomi adalah semua pihak baik perorangan maupun organisasi yang melakukan
kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Pihak yang melakukan tiga aktivitas ekonomi ini
disebut produsen, distributor dan konsumen.

Dikutip dari Cambridge Dictionary, pelaku ekonomi adalah seseorang, perusahaan, atau
organisasi yang memiliki pengaruh terhadap motif ekonomi dengan memproduksi, membeli,
atau menjual.

Sementara dalam Longman Business Dictionary disebutkan pengertian pelaku ekonomi


adalah seseorang, perusahaan, dan lain-lain yang berdampak pada ekonomi suatu negara,
misalnya dengan membeli, menjual, atau berinvestasi.

Dalam istilah lain, pengertian pelaku ekonomi adalah individu atau organisasi yang
mempengaruhi ekonomi. Dengan demikian, pelaku ekonomi adalah konsumen, produsen,
atau pihak pemberi pengaruh terhadap pasar modal dan perekonomian pada umumnya

B. Jenis Pelaku Ekonomi dan Perannya

Secara garis besar, pelaku ekonomi terdiri dari empat yaitu rumah tangga, masyarakat,
perusahaan, dan pemerintah. Masing-masing memiliki peran dalam lingkup kegiatan
ekonomi. Berikut penjelasannya:

1. Rumah tangga

Dikutip dari Gramedia.com, rumah tangga adalah pelaku ekonomi dalam ruang lingkup
terkecil. Namun dari rumah tangga inilah yang kemudian membangun masyarakat luas.
Rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota
keluarga lainnya seperti kakek, nenek dan saudara. Sebagai pelaku ekonomi dalam hal
ini rumah tangga konsumen memiliki dua peran, yaitu sebagai pelaku produksi dan
pelaku konsumsi.

Peran rumah tangga dari sisi pelaku produksi dapat dilihat dari pemanfaatan tenaganya
untuk perusahaan atau instansi pemerintah. Selain itu, usaha yang dapat dijalankan
dalam ruang lingkup rumah tangga disebut UMKM. Sedangkan dari sisi konsumsi, peran
rumah tangga dapat dilihat dari pemanfaatan produk, baik barang atau jasa untuk
memenuhi segala kebutuhannya.

2. Masyarakat

Pelaku ekonomi kedua yang lingkup lebih luas dari rumah adalah masyarakat.

Peranan masyarakat tenting sangat penting dalam kegiatan ekonomi, baik dari sisi
produksi,distribusi, maupun konsumen.

iv
3. Perusahaan

Perusahaan adalah pelaku ekonomi yang berperan sebagai produsen, distributor


sekaligus konsumen. Perusahaan adalah organisasi usaha yang dibentuk untuk
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.

Produsen adalah peran utama dari perusahaan karena telah menjadi tempat
berlangsungnya produksi. Pihak-pihak dari perusahaan berupaya agar produk yang
diproduksi bisa sampai ke tangan konsumen. Sementara, perusahan yang berperan
sebagai pelaku ekonomi distributor contohnya adalah perusahaan ritel. Perusahaan ritel
bertugas memasarkan dan menjual produk dari perusahaan. Sedangkan peran sebagai
pelaku ekonomi konsumen, dapat diketahui saat perusahaan harus memenuhi kebutuhan
bahan baku untuk produksi.

4. Pemerintah

Pelaku ekonomi lain yang juga memiliki peran sangat penting adalah pemerintah.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, pemerintah bertugas membuat kebijakan-
kebijakan yang menguntungkan bagi perekonomian negara, baik untuk produsen,
konsumen, maupun distributor.

Peran utama pemerintah sebagai pelaku ekonomi adalah mengendalikan


perekonomian dengan berbagai kebijakan ekonomi untuk memakmurkan warga
negaranya.

Pemerintah sebagai regulator atau sebagai pengendali perekenomian sebuah negara


antara lain:

 Membuat kebijakan moneter


 Membuat kebijakan fiskal
 Membuat kebijakan kegiatan dengan negara lain seperti impor dan ekspor

Selain itu, pemerintah juga berperan sebagai produsen dan konsumen. Sebagai
konsumen, artinya dalam menjalankan tugasnya, pemerintah membutuhkan barang
dan jasa.

Sebagai produsen, pemerintah turut serta dalam menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan dalam rangka mewujudkan kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.
Sedangkan sebagai distributor, peran pemerintah terlihat dari kegiatan penyaluran
bantuan seperti BOS, BLT dan bantuan lainnya.

5. Luar Negeri

Tidak hanya dalam negeri, negara lain juga memiliki peranan dalam perekonomian
sebuah negara. Pasalnya, suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri,
sehingga membutuhkan negara lain untuk mencukupi kebutuhannya. Pelaku ekonomi
dari luar negeri ini meliputi kegiatan ekspor dan impor, investasi di suatu negara untuk
membangun pabrik, pertukaran tenaga kerja, dan memberikan pinjaman kepada
negara lain.

v
6. Lembaga Keuangan

Terakhir, pelaku ekonomi yang juga memiliki peran besar adalah lembaga keuangan. Ini
adalah pihak yang melakukan kegiatan keuangan, baik bank maupun bukan bank, untuk
membantu meningkatkan perekonomian suatu negara

Lembaga keuangan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk produk simpanan
dengan memberikan suku bunga deposito kepada masyarakat. Seperti tabungan
berjangka, tabungan sekolah, tabungan haji, deposito, safe deposit box dan produk-
produk tabungan lainnya. Demikian ulasan mengenai pengertian pelaku ekonomi, jenis
dan berbagai macam perannya. Bisa dikatakan, pelaku ekonomi adalah semua pihak
yang terlibat dalam kegiatan ekonomi yang mencakup produksi, distribusi dan konsumsi

BAB II
MEKANISME PASAR

A. Pengertian Mekanisme Pasar


Menurut Syafii A, dkk (2020), Pengertian mekanisme pasar adalah kecenderungan
terjadinya perubahan harga hingga tercapainya keseimbangan pasar pada sebuah pasar
bebas. Yang dimaksud keseimbangan pasar di sini yaitu ketika jumlah barang atau produk
yang ditawarkan sama dengan jumlah permintaan.

B. Pengertian Mekanisme Pasar Menurut Para Ahli


Selain yang tersebut di atas, berikut defenisi dan pengertian Mekanisme Pasar menurut
para ahli :

Boediono (1982)
Mekanisme pasar adalah proses yang berjalan atas dasar gaya atau kekuatan
tarik menarik antar konsumen dan produsen yang bertemu di pasar. Dari proses
tersebutlah, terbentuk suatu harga atas barang di pasar barang dan faktor
produksi di pasar faktor produksi.

Rahardja dan Manurung (1999)

Mekanisme pasar merupakan proses penentuan harga berdasarkan kekuatan


permintaan atau Demand dan penawaran atau Supply

C. Kelebihan Mekanisme Pasar


Dilansir dari buku “Ekonomi Makro”, terdapat beberapa kelebihan dari sistem mekanisme
pasar yaitu :

vi
 Memberi Informasi Jumlah Permintaan
Pasar akan memberikan informasi akurat tentang produk yang paling
dibutuhkan konsumen sehingga produsen bisa meningkatkan kuantitas
barang atau jasa yang dijualnya dan mendapatkan keuntungan yang
maksimal
 Merangsang Pengembangan Usaha
Dengan keadaan pasar yang selalu berubah seperti pertambahan jumlah
penduduk dan pendapatan penduduk, sehingga produsen berusaha
meningkatkan sumber daya, kualitas produk maupun pelayanan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
 Memberikan Keadilan Bagi Produsen dan Konsumen
Produsen bebas memilih jenis barang dan faktor produksi yang akan mereka
gunakan, dan konsumen pun bebas memilih barang yang ingin dikonsumsi.
Keduanya bisa memperoleh kebebasan tersebut dengan harga yang pantas
berdasarkan jumlah permintaan dan penawaran yang ada.
D. Kelemahan Mekanisme Pasar
Namun, sistem mekanisme pasar ini juga memiliki beberapa kelemahan dan kekurangan,
yaitu di antaranya:

 Kebebasan Tidak Terbatas Yang Menindas Golongan Kecil


Terkadang, terjadinya persaingan bebas bisa mengakibatkan pengusaha
besar semakin berkuasa dan menindas pengusaha kecil.
 Yang Fluktuaktif
Harga di pasar naik dan turun secara drastis sehingga menimbulkan
kebingungan pada pelaku usaha dan konsumen. Hal ini terjadi terutama pada
produk yang langka atau terbatas
 Resiko Monopoli
Pada beberapa wilayah tertentu, perusahaan besar bisa mengendalikan
harga dan memicu terjadinya monopoli pasar.

E. Cara Kerja Mekanisme Pasar


Mekanisme pasar adalah proses untuk mendapatkan harga keseimbangan pasar, sehingga
cara kerjanya sangat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di suatu wilayah tertentu.

Produsen menetapkan harga dengan mempertimbangkan keuntungan yang akan mereka


dapat, sedangkan konsumen membeli barang berdasarkan pertimbangan utilitas. Dalam

vii
kondisi tersebut, pasarlah yang akan menentukan harga dan kuantitas terbaik bagi produsen
maupun konsumen.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kerja mekanisme pasar adalah kebijakan pemerintah.
Pemerintah dapat menetapkan kebijakan tertentu guna mengontrol harga pasar agar tetap
stabil.

F. Contoh Mekanisme Pasar


Salah satu contoh Mekanisme Pasar adalah sebagai berikut. Terdapat produsen A yang
memproduksi 50 kaos dan memasang harga Rp100.000 per potongnya. Produsen A
berharap bisa menjual 50 kaos tersebut hingga habis, namun sayangnya ia hanya berhasil
menjual 10 kaos. Karena hasil tidak sesuai harapan, maka produsen A menurunkan harga
jual kaos menjadi Rp80.000 dan kaos yang terjual adalah sebanyak 40 buah. Akhirnya,
produsen A menetapkan harga tetap untuk kaos tersebut sebesar Rp80.000.

Dari contoh mekanisme pasar di atas, maka bisa dilihat bahwa produsen merespon
permintaan pasar dengan menurunkan harga yang terlalu tinggi. Harga Rp80.000 adalah
harga terbaik yang akan dibeli konsumen sambil tetap memenuhi jumlah keuntungan yang
diinginkan produsen.

BAB III
KEGAGALAN PASAR

A. Pengertian Kegagalan Pasar


Kegagalan pasar (market failure) mengacu pada kondisi di mana mekanisme pasar tidak
bekerja sehingga menciptakan ketidakefisienan di pasar. Permintaan, penawaran dan harga
tidak berada dalam kondisi ekuilibrium. Sebagai akibatnya, pasar gagal mengalokasikan
sumber daya ekonomi dengan cara yang paling efisien.

Dalam mikroekonomi, pasar persaingan tidak sempurna (imperfect market) mengarah pada


kegagalan pasar karena pemain memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga. Di
persaingan monopolistik, produsen memiliki beberapa kekuatan harga melalui diferensiasi.
Kekuatan harga semakin besar ketika pasar beroperasi di bawah oligopoli atau monopoli.
Begitu juga, di pasar oligopsoni dan monopsoni, konsumen memiliki kekuatan atas harga,
sehingga menghasilkan kegagalan pasar.

viii
Singkat cerita, agar kegagalan pasar tidak ada, pasar harus beroperasi di bawah persaingan
sempurna. Tidak ada produsen maupun konsumen yang dapat mempengaruhi harga. Selain
itu, di bawah struktur pasar ini, informasi tersedia secara melimpah dan adil bagi semua
pihak dalam mengambil keputusan (informasi sempurna).
Selanjutnya, dalam perekonomian sebuah negara, ekonomi pasar bebas, terutama Laizes
Faire, beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip persaingan sempurna. Kekuatan penawaran
dan permintaan menentukan harga barang dan jasa. Setiap perubahan dalam salah satu
kekuatan (misalnya permintaan) menghasilkan perubahan harga. Namun, perubahan
tersebut pada akhirnya akan menuju titik keseimbangan baru karena kekuatan yang lain
(penawaran) juga ikut berubah.

B. Efek Kegagalan Pasar


Jika kegagalan pasar terjadi, harga pasar gagal mencerminkan semua biaya dan manfaat
bagi produsen dan konsumen. Produsen gagal menangkap ekses biaya dari produksi. Begitu
juga, konsumen tidak menerima manfaat terbesar dari konsumsi barang dan jasa. Secara
keseluruhan, pasar tidak menghasilkan produk yang memberikan manfaat secara sosial
optimal, baik bagi produsen maupun konsumen.

Kegagalan semacam itu adalah umum di dunia nyata. Pasar hampir tidak mungkin
beroperasi secara sempurna. Anda dapat melihat beberapa perusahaan menghasilkan
limbah membahayakan. Juga pemerintah seringkali menetapkan kontrol harga untuk barang
tertentu. Demikian juga, di beberapa pasar, perusahaan memiliki kekuatan harga karena
mendominasi pasokan di pasar. Itu semua berkontribusi terhadap kegagalan pasar.

Kegagalan pasar akhirnya memunculkan inefisiensi alokatif, di mana konsumsi barang


berlebih atau kurang.

C. Penyebab kegagalan Pasar


kegagalan pasar terjadi ketika pasar berada pada kondisi disekuilibrium, yakni kuantitas
permintaan tidak sama dengan kuantitas penawaran. Penyebabnya adalah karena ada
distorsi pasar, seperti eksternalitas, kontrol pasar, dan kekuatan monopoli.

Imobilitas faktor produksi juga menjadi penyebab lain dari kegagalan pasar, misalnya karena
faktor geografis. Dalam hal ini, pasar tidak dapat menggunakan faktor produksi dengan cara
yang paling efisien.

Selanjutnya, intervensi pemerintah, seperti pajak, subsidi, kontrol harga, dan peraturan, juga
adalah contoh faktor lain dari penyebab kegagalan pasar. Intervensi semacam itu
menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak efisien. Dalam kasus ini, kegagalan pasar
kadang-kadang disebut juga dengan kegagalan pemerintah. Penyebab kegagalan pasar
antara lain:
A. Kekuatan Monopoli
Kekuatan monopoli muncul ketika perusahaan memiliki kekuatan atas harga.
Dalam kasus ekstrim, pasar hanya terdiri dari satu produsen. Sebagai
pemasok tunggal, pemonopoli menentukan kuantitas dan kualitas produk. Itu

ix
memberi mereka kekuatan harga yang absolut, kecuali pemerintah
mengintervensi.
Selanjutnya, dalam kasus yang lebih umum, beberapa perusahaan
menguasai pangsa pasar yang signifikan. Jika mereka mengubah output,
kuantitas penawaran di pasar juga ikut berubah. Kekuatan semacam itu
memungkinkan mereka untuk dapat menetapkan harga yang lebih tinggi
daripada harga ekuilibrium.

Dalam persaingan monopolistik, perusahaan juga memiliki beberapa


kekuatan atas harga. Meski pasar terdiri dari banyak pemain (seperti dalam
persaingan sempurna), namun mereka bisa mendiferensiasi penawarannya.
Mereka dapat menetapkan harga lebih tinggi daripada harga pasar dengan
membedakan penawarannya dengan penawaran pesaing.

Kontrol harga juga tidak hanya muncul di sisi penawaran, tetapi juga di sisi
permintaan. Jika pasar terdiri dari satu pembeli (monopsoni) atau beberapa
pembeli (oligopsoni), mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga.

Sama seperti sisi penawaran, ketika hanya terdiri dari sedikit pembeli –
relatif terhadap pasokan pasar -, pembeli memiliki daya tawar yang lebih
kuat. Mereka dapat memaksa penjual untuk menetapkan harga di bawah
ekuilibrium.

B. Eksternalitas
Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang ditanggung oleh pihak ketiga
yang tidak terkait langsung dengan suatu transaksi atau aktivitas ekonomi.
Dua jenis eksternalitas adalah eksternalitas positif dan eksternalitas negatif.

Eksternalitas positif memberikan manfaat kepada pihak ketiga. Misalnya,


pendidikan tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga akan bermanfaat
ke seluruh masyarakat dan perekonomian. Begitu juga, pembangunan
infrastruktur tidak hanya bermanfaat bagi mobilitas orang dan barang, tetapi
juga bagi pengembang real estat.

Di sisi lain, eksternalitas negatif adalah biaya yang muncul dan ditanggung
oleh pihak ketiga. Misalnya, merokok tidak hanya berbahaya bagi perokok,
tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan orang di sekitar perokok.

Contoh eksternalitas negatif lainnya adalah limbah pabrik. Itu


membahayakan bagi masyarakat sekitar, yang mana mungkin bukan
karyawan pabrik.

C. Barang Publik
Barang publik adalah jenis barang yang memiliki sifat non-rival (non-
rivalrous) sekaligus non-eksklusif (non-excludable). Anda tidak dapat
mencegah orang lain dari menggunakannya, apakah mereka membayar atau
tidak. Dan, ketika anda mengkonsumsi barang publik, itu tidak mengurangi
ketersediaannya bagi orang lain.

x
Contoh barang publik adalah pertahanan nasional, sistem saluran
pembuangan, penerangan jalan, jalan raya, dan taman umum.

Barang publik dapat menciptakan kegagalan pasar. Beberapa orang


membayar untuk memperoleh manfaatnya, sementara yang lain tidak. Meski
tidak membayar, mereka masih memperoleh manfaat yang sama dari barang
publik.

Ambil contoh jalan raya. Itu adalah barang publik dan orang memperoleh
manfaatnya, meski tidak membayar pajak.

Tentu saja, mereka yang tidak membayar pajak memperoleh manfaat yang
lebih besar. Mereka tidak mengeluarkan uang tapi masih menikmati manfaat
yang sama sebagaimana pembayar pajak lainnya.

D. Kontrol Harga
Pemerintah dapat menetapkan kebijakan harga untuk beberapa barang dan
jasa. Dua jenis kontrol harga oleh pemerintah adalah harga dasar (price
floor) dan plafon harga (price ceiling). Keduanya berada di luar titik
ekuilibrium, yang mana mengakibatkan pasar mengalami ekses pasokan
atau ekses permintaan.

Price floor adalah harga minimum yang dapat dikenakan oleh pemasok.


Agar efektif, pemerintah akan menetapkannya di atas harga ekuilibrium,
menyebabkan ekses pasokan di pasar. Tujuan price floor adalah agar harga
tidak terlalu rendah, sehingga itu melindungi pemasok.

Contohnya yang paling banyak dikutip adalah upah minimum. Kebijakan ini
penting untuk mempertahankan standar hidup layak bagi pekerja.

Tapi, karena berada di atas upah ekuilibrium, pasar tenaga kerja mengalami
ekses pasokan. Semakin banyak orang yang bersedia memasok jasa tenaga
kerja mereka demi mendapat upah yang lebih tinggi. Sebaliknya, perusahan
melihat upah lebih mahal, mengurangi permintaan mereka terhadap tenaga
kerja.

Price ceiling adalah harga maksimum yang dapat dikenakan oleh pemasok.


Pemerintah menetapkannya di bawah harga ekuilibrium. Tujuannya adalah
untuk melindungi konsumen dari kondisi yang dapat membuat barang
menjadi sangat mahal.

Tapi, karena harga di bawah ekuilibrium, maka pasar mengalami kelangkaan


(ekses permintaan).

Ambil contoh harga apartemen. Harga yang lebih rendah daripada


ekuilibrium membuat semakin banyak orang tertarik untuk membeli
apartemen. Sebaliknya, bagi pengembang apartemen, harga terlalu rendah
sehingga mereka hanya bersedia memasok sedikit apartemen.

xi
E. Ketidak Sempurnaan Informasi
Informasi pasar penting untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran.
Ketika masing-masing pihak memiliki informasi yang kurang, salah satu pihak
dapat mempengaruhi keseimbangan pasar untuk memaksimalkan
keuntungan mereka sendiri.

Dari pihak pembeli, kurangnya informasi mungkin menyebabkan mereka


harus membayar harga yang lebih tinggi daripada seharusnya. Mereka
mungkin tidak tahu harga wajar (harga pasar) sehingga tidak dapat membuat
keputusan yang tepat.

Sementara itu, bagi produsen, kurangnya informasi dapat membuat mereka


menjual harga yang lebih rendah daripada harga pasar. Itu tentu saja
mengurangi keuntungan yang seharusnya mereka peroleh.

D. Solusi Untuk Kegagalan Pasar


Beberapa pakar menyarankan sejumlah langkah untuk mendorong alokasi sumber daya
yang efisien dan menghindari kegagalan pasar. Salah satunya adalah melalui kebijakan
pemerintah.

Misalnya, pemerintah dapat melarang mobil dengan usia tertentu beroperasi di pusat kota.
Tujuannya adalah mengurangi eksternalitas negatif akibat polusi udara.
Demikian juga, pemerintah dapat menjatuhkan hukuman bagi bisnis yang menjual alkohol
kepada anak-anak di bawah umur atau yang menghasilkan limbah berbahaya.

Contoh lain untuk meminimalkan kegagalan pasar adalah melalui peraturan anti monopoli.
Peraturan semacam itu dapat mengurangi inefisiensi akibat penggunaan kekuatan pasar
oleh perusahaan.

Selanjutnya, pemerintah juga dapat mengubah perilaku konsumen dan produsen melalui
harga jual. Untuk produk yang membahayakan konsumen, pemerintah dapat mengurangi
konsumsi dengan menaikkan pajak. Misalnya, pemerintah menaikkan pajak rokok dan
alkohol untuk mencegah konsumsi yang berlebihan. Itu mengurangi dampak buruknya
kepada pihak ketiga yang tidak terkait.

BAB IV
INTERVENSI PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN DAN MEKANISME PASAR

Intervensi pemerintah (government intervention) merujuk pada tindakan disengaja oleh


pemerintah untuk mempengaruhi alokasi sumber daya dan mekanisme pasar. Itu dapat
mengambil beragam bentuk, mulai dari peraturan, pajak, subsidi, hingga kebijakan moneter dan
fiskal. Dalam beberapa kasus, pemerintah juga menetapkan batas maksimum dan minimum
harga di pasar.

Bentuk campur tangan pemerintah dalam perekonomian antara lain :

 Membuat Peraturan-peraturan.
 Menentukan pembentukan harga

xii
 Mengontrol jalan nya perekonomian
 Menyediakan Infrastruktur yang memadai
 Melakukan kegiatan ekonomi secara langsung

Tujuan Intervensi

Pemerintah mengintervensi perekonomian dengan beberapa tujuan seperti:

Redistribusi pendapatan dan kekayaan.
Misalnya, pemerintah meluncurkan berbagai program kesejahteraan seperti asuransi
pengangguran, kesehatan dan pendidikan gratis. Itu menopang kualitas hidup mereka yang
secara ekonomi tidak beruntung. Pengenaan pajak juga menjadi jalan lain untuk redistribusi

pendapatan.
Menyediakan barang publik.
 Contoh barang publik adalah taman umum, infrastruktur dan pertahanan nasional. Swasta
seringkali tidak mau menyediakan semacam itu karena tidak menguntungkan. Oleh karena itu,
pemerintah mengambil peran.
Menyediakan lapangan persaingan yang adil.
 Melalui peraturan anti monopoli, pemerintah mencegah praktik persaingan tidak sehat seperti
kolusi dan penetapan harga predatori
Mengamankan dan memacu perekonomian domestik.
 Sebagai contoh, pemerintah menetapkan pembatasan perdagangan untuk melindungi industri
domestik dari persaingan produk impor. Harapannya, industri terus tumbuh dan menciptakan
lebih banyak pekerjaan.

Melindungi konsumen.
 Misalnya, pemerintah meluncurkan kebijakan perlindungan konsumen, persyaratan kualitas,
keselamatan kerja dan lingkungan.

Mengubah perilaku konsumen.
 Intervensi adalah salah satu jalan untuk mengurangi dampak dari eksternalitas negatif.
Misalnya, pemerintah dapat menaikkan pajak untuk produk seperti minuman beralkohol dan
tembakau.

Melestarikan lingkungan.
 Tanpa peraturan dan kebijakan pemerintah, perusahaan lebih cenderung untuk mengabaikan
biaya eksternal terhadap lingkungan. Mereka mengeksploitasi sumber daya alam secara
berlebihan atau membiarkan limbah mengalir ke lingkungan tanpa pengolahan lebih lanjut.
Praktik semacam itu tentu saja membahayakan kesinambungan perekonomian dalam jangka
panjang.

Mencapai tujuan makroekonomi. 
Empat sasaran makroekonomi adalah pertumbuhan ekonomi berkesinambungan, lapangan
kerja penuh, inflasi rendah, dan ekuilibrium neraca pembayaran

Jadi campur tangan atau intervensi pemerintah dalam perekonomian dan mekanisme pasar di
perlukan untuk retribusi pendapatan dan kekakayaan, menyediakan barang publik, menyediakan
lapangan persaingan yang adil, mengamankan dan memacu perekonomian domestik,

xiii
melindungi konsumen, mengubah perilaku konsumen, melestarikan lingkungan, dan mencapai
tujuan makro ekonomi.

Daftar Pustaka

Nur Jamal Shaid. “Pelaku Ekonomi: Pengertian, Jenis, dan Perannya” ,_Kompas_, 21 Juni
(2022)

Cornelia Lyman. “Apa itu Mekanisme Pasar? Pengertian dan Contohnya” ,_Pintu.co.id_, 29
September (2021)

Ahmad Nasrudin. “Kegagalan Pasar: Definisi, Jenid, Efek, dan Solusi” ,_Cerdasco.com_, 5
April (2022)

Ahmad Nasrudin. “Intervensi Pemerintah: Alasan, Contoh, dan Dampak” ,_Cerdasco.com_,


10 April (2022)

xiv
xv

Anda mungkin juga menyukai