Anda di halaman 1dari 4

Hasil Pengadaan Konstruksi Menjadi Aset BMN

Oleh: Mandar Trisno Hadisaputro

Kegiatan untuk memperoleh barang/jasa yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga/


Daerah tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
sebagaimana bagan dibawah :

Perpres 70/2012 Perubahan Perpres PP 27/2014 pengganti PP 6 Tahun 2006


50/2010

Proses Pengadaan Barang/Jasa meliputi : Pengelolaan BMN/D meliputi :


• Perencanaan kebutuhan; • Perencanaan Kebutuhan &
• Proses Pemilihan Penyedia; Penganggaran;
• Pelaksanaan Kontrak. • Pengadaan;
• Penyerahan Pekerjaan/Barang • Penggunaan;
• Pemanfaatan;
• Pengamanan dan pemeliharaan;
• Penilaian;
• Pemindahtanganan;
• Pemusnahan;
• Penghapusan;
• Penatausahaan;
• Pembinaan, pengawasan, dan
pengendalian.

Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) meliputi barang (persediaan/aset tidak tetap, aset
tetap, dan aset lainnya) yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN/APBD dan barang
yang berasal dari perolehan lainnya yang sah. BMN/D yang dibeli atau diperoleh atas
beban APBN/APBD dimana proses pengadaannya mengacu pada Perpres 54 Tahun 2010
yang terbagi kedalam 4 jenis pengadaan dengan hubungan sebagaimana dibawah ini :

Perpres 70/2012 Perubahan Perpres PP 27/2014 pengganti PP 6 Tahun 2006


54/2010

Jenis Pengadaan : Jenis BMN/D atau Aset yang dihasilkan :


• Barang; • Persediaan;
• Aset Tetap (aset berwujud);
• Pekerjaan Konstruksi;
1. Tanah;
• Jasa Lainnya;
2. Peralatan dan Mesin;
• Jasa Konsultansi. 3. Gedung dan Bangunan;
4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan;
5. Konstruksi Dalam Pengerjaan
6. Aset Tetap Lainnya;
• Aset Lainnya (aset tidak berwujud);
1. Aset tidak berwujud;
2. Aset kerjasama
Pada diagram diatas dapat dilihat, bahwa pekerjaan konstruksi yang merupakan pekerjaan
yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik
lainnya dapat menghasilkan aset BMN/BMD berupa tanah, peralatan & mesin, Gedung dan
bangunan, Jalan, Irigasi, & Jaringan, dan Aset Kerjasama.

Penatausahaan BMN atas hasil pekerjaan Konstuksi


Pedoman umum pencatatan aset
Dalam pekerjaan konstruksi, pembentukan aset tersebut membutuhkan waktu pengerjaan
periode waktu tertentu (konstruksi dalam pengerjaan). Perolehan aset dalam pekerjaan
konstruksi dapat dilakukan dengan swakelola atau melalui pihak ketiga dengan kontrak
konstruksi.
Pencatatan aset BMN/D hasil pekerjaan kontruksi menganut prinsip nilai historisyaitu aset
tetap dinilai sesuai biaya perolehan.Biaya perolehan adalah biaya yang dikeluarkan (kas
maupun setara kas) baik yang telah maupun yang masih wajib dibayarkan untuk
memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aset tersebut
dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan.
Biaya perolehan Gedung dan Bangunan yang dibangun dengan cara swakelola meliputi
biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya
perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dansemua
biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebutseperti
pengurusan IMB, notaris, dan pajak. Sementara itu, Gedung dan Bangunan yang dibangun
melalui kontrak konstruksi, biaya perolehan meliputi nilai kontrak, biayaperencanaan dan
pengawasan, biaya perizinan, jasa konsultan, dan pajak.
Pelaksanaan pembayaran kontrak konstruksi pada umumnya dilakukan secara bertahap
(termin/MC) berdasarkan tingkat penyelesaian yang ditetapkan dalam kontrak konstruksi.
Dengan demikian aset dicatat berdasarkan progress pembayaran yang dituangkan dalam
pembayaran termin atau MC sebagaimana tertuang dalam kontrak.Tahapan pembayaran
dalam pekerjaan konstruksi biasanya terdiri dari tahapan sebagai berikut :
1. Pembayaran Uang muka
2. Termin 1, 2, dan seterusnya (atau MC 1, MC 2 dan seterusnya)
3. Pembayaran retensi 5%.
Contoh, Nilai Kontrak Konstruksi Rp 1 Milyar
1. Pembayaran Uang muka 25% = Rp 250 juta
2. Pembayaran termin 1 progress 40%
3. Pembayaran termin 2 progress 80%
4. Pembayaran termin 3 progress 100%
5. Pembayaran retensi 5% sebesar Rp 50 juta.
Pembayaran setiap tahapan diatas dicatat dalam SIMAK-BMN dan disajikan dalam neraca
sebagai aset Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP). KDP dipindahkan ke pos aset tetap yang
bersangkutan jika pekerjaan konstruksi tersebut secara substansi telah selesai dikerjakan
(PHO) dan dapat memberikan manfaat/jasa sesuai dengan tujuan perolehan.
Dalam kasus-kasus spesifik dapat terjadi variasi dalam pencatatan sebagai berikut:
1. Apabila aset telah selesai dibangun, Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan sudah
diperoleh, dan aset tetap tersebut sudah dimanfaatkan oleh Satker/SKPD, maka
aset tersebut dicatat sebagai Aset Tetap Definitifnya.
2. Apabila aset tetap telah selesai dibangun, Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan
sudah diperoleh, namun aset tetap tersebut belum dimanfaatkan oleh
Satker/SKPD, maka aset tersebut dicatat sebagai Aset Tetap definitifnya.
3. Apabila sebagian dari asset tetap yang dibangun telah selesai, dan telah
digunakan/dimanfaatkan, maka bagian yang digunakan/dimanfaatkan masih diakui
sebagai KDP.

Dokumen Sumber
Dokumen sumber pencatatan aset untuk kegiatan diatas meliputi :
a. Berita Acara Serah Terima BMN
b. Dokumen Kepemilikan BMN
c. Dokumen Pembayaran
• SPM/SP2D
• Faktur Pajak
• Kuitansi
• Surat Perjanjian/Kontrak/SPK
• Surat Keterangan Penyelesaian Pembangunan (BAPP)

Organisasi Unit Penatausahaan BMN (UPKPB)

Unit Eselon IV Unit Eselon III Unit Eselon II


UAPPB-W UPPB-Es I

Proses Kegiatan Pencatatan Pekerjaan Konstruksi (Bangunan) adalah sebagai berikut :


1. Pejabat Pembuat Komitmen / KPA menyampaikan data dokumen sumber terkait
BMN kepada petugas unit BMN (UPKPB) dan dilakukan rekonsiliasi secara periodik
(bulanan).
2. Petugas berdasarkan dokumen sumber tersebut membukukan dan mencatat BMN
pada Buku barang dan/atau Kartu Identitas Barang (KIB)
a. Membuat Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP) Gedung dan Bangunan
b. Melakukan pembukuan BMN meliputi; Buku Barang Intrakomptabel, Buku
Barang Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan/atau KIB Gedung dan Bangunan
3. Melakukan penggolongan dan kodefikasi BMN sesuai dengan ketentuan.

Anda mungkin juga menyukai