Anda di halaman 1dari 13

FARMASETIKA 11

SEDIAAN OBAT TETES MATA

Nama Kelompok :

1. Salsa Fadila (620210060)


2. Putri Nurjannah (620210053)

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS SAINS


FARMASI DAN KESEHATAN UNIVERSITAS
MATHLA’UL ANWAR BANTEN
Pengertian mata
Mata merupakan organ yang peka dan penting dalam kehidupan,
terletak dalam lingkaran bertulang berfungsi untuk memberi perlindungan
maksimal dan sebagai pertahanan yang baik dan kokoh. Mata mempunyai
pertahanan terhadap infeksi karena secret mata mengandung enzim lisozim yang
menyebabkan lisis pada bakteri dan dapat membantu mengeleminasi organism
dari mata. Obat mata dikenal terdiri atas beberapa bentuk sediaan dan mempunyai
mekanisme kerja tertentu. Obat mata dibuat khusus Salah satu sediaan mata
adalah obat tetes mata. Obat tetes mata ini merupakan obat yang berupa larutan
atau suspensi steril yang digunakan secara local pada mata.
Pengertian obat tetes mata
Tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi digunakan
pada mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar
kelopak mata atau bola mata. Larutan mata merupakan cairan steril atau larutan
berminyak dari alkaloid, garam-garam alkaloid, antibiotik atau bahan-bahan lain
yang ditujukan untuk dimasukkan kedalam mata. Ketika cairan, larutan harus
isotonis larutan mata digunakan untuk antibakterial, anestetik, midriatik, miotik
atau maksud diagnosa larutan ini disebut juga tetes mata dan collyria (singular
collyrium).
SYARAT-SYARAT SEDIAAN OBAT TETES MATA
Faktor-faktor dibawah ini sangat penting dalam sediaan larutan tetes mata :
1. Ketelitian dan kebersihan dalam penyiapan larutan.
2. Sterilitas akhir dari collyrium dan kehadiran bahan antimikroba yang efektif
untuk menghambat pertumbuhan dari banyak mikroorganisme selama
penggunaan dari sediaan.
3. Isotonisitas dari larutan.
4. pH yang pantas dalam pembawa untuk menghasilkan stabilitas yang
optimum.
Komposisi sediaan obat tetes mata

1. Pengawet 2. Pengental

3. Pendapar 4. Pembawa
Metode pembuatan sediaan obat tetes mata
Tetes mata berair umumnya dibuat dengan menggunakan cairan
pembawa berair yang mengandung zat pengawet seperti fenil raksa (II) nitrat atau
fenil raksa (II) asetat 0,002% b/v, benzalkonium klorida 0.01% b/v, klorheksidin
asetat 0.01% b/v, yang pemilihannya didasarkan atas ketercampuran zat pengawet
dengan obat yang terkandung didalamnya selama waktu tetes mata itu
dimungkinkan untuk digunakan. Benzalkonium klorida tidak cocok untuk tetes
mata yang menganndung anastetik lokal.
Lanjutan…
Pembuatan obat tetes mata, jika tidak dinyatakan lain adalah sebagai berikut (FI
III):
● Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa yang mengandung salah satu zat
pengawet tersebut diatas, lalu larutan dijernihkan dengan penyaringan.
masukkan kedalam wadah, tutup kedap dan sterilkan dengan sterilisasi A/B
yang tertera pada injectiones
● Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung salah
satu zat pengawet tersebut diatas, kemudian larutan disterilkan dengan cara
sterilisasi C yang tertera pada injectiones, masukkan kedalam wadah steril
secara aseptik dan ditutup kedap
● Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa tak berair yang steril (yang
disterilkan pada 150 °C dalam oven), dimasukkan kedalam wadah steril
secara aseptik dan ditutup kedap.
Lanjutan…
Obat tetes mata yang digunakan untuk pembedahan mata tidak boleh
mengandung pengawet karena dapat menimbulkan iritasi pada jaringan mata.
Menurut FI IV, pembuatan larutan mata (larutan oftalmik) memerlukan
perhatian khusus seperti pada larutan hidung dan telinga, dalam hal:
1. Toksisitas bahan obat
2. Nilai isotonisitas
3. Kebutuhan bahan pengawet
4. Sterilitas
5. Kemasan yang tepat
Pewadahan dan cara sterilisasi tetes mata
Wadah untuk larutan mata sebaiknya digunakan dalam unit kecil, tidak
pernah lebih besar dari 15 mL dan lebih disukai yang lebih kecil. Botol 7,5 mL
adalah ukuran yang menyenangkan untuk penggunaan larutan mata.
Penggunaan wadah kecil memperpendek waktu pengobatan akan dijaga oleh
pasien dan meminimalkan jumlah pemaparan konteminasi. Botol plastik untuk
larutan mata juga dapat digunakan. Sterilisasi larutan mata yang digunakan
untuk mata yang luka sangan penting. Sterilisasi dapat dilakukan dengan
menggunakan penyaring membran steril atau penyaring bakteri secara aseptis,
atau jika pemanasan tidak memengaruhi stabilitas sediaan, maka sterilisasi obat
dalam wadah akhir dengan cara autoklaf dapat dianjurkan.
Keuntungan dan kerugian sediaan tetes mata
➢ Keuntungan :

1. Tidak mengganggu penglihatan ketika digunakan


2. USP XXI menggambarkan larutan mata, dengan definisi semua bahan-
bahan adalah lengkap dalam larutan, keseragaman tidak menjadi maslah,
hanya sedikit pengaruh sifat fisika dengan tujuan ini.
3. Salep mata umumnya menghasilkan bentuk yang lebih besar daripada
larutan berair, Secara umum larutan berair lebih stabil daripada salep,
meskipun salep dengan obat yang larut dalam lemak diabsorpsi lebih baik
dari larutan, salep yang obat-obatnya larut dalam air.
Keuntungan dan kerugian sediaan tetes mata
➢ Kerugian :

Kerugian yang prinsipil dari larutan mata adalah waktu kontak yang
relatif singkat antara obat dan permukaan yang terabsorpsi Bahan aktif obat
mata diakui buruk jika larutannya digunakan secara topikal untuk kebanyakan
obat kurang 1-3% dari dosis yang dimasukkan melewati kornea. Sampai kurang
interior. Sejak BA obat sangat lamvat, pasien yang mematuhi aturan dari
tekhnik pemakaian yang tepat.
Contoh sediaan obat tetes mata

20%

1. obat tetes mata golongan 2. obat tetes mata golongan 3.obat tetes mata golongan
kortikosteroid antiseptic dan antiinfeksi miotik dan anti glaukoma
terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai