Nama Kelompok :
1. Pengawet 2. Pengental
3. Pendapar 4. Pembawa
Metode pembuatan sediaan obat tetes mata
Tetes mata berair umumnya dibuat dengan menggunakan cairan
pembawa berair yang mengandung zat pengawet seperti fenil raksa (II) nitrat atau
fenil raksa (II) asetat 0,002% b/v, benzalkonium klorida 0.01% b/v, klorheksidin
asetat 0.01% b/v, yang pemilihannya didasarkan atas ketercampuran zat pengawet
dengan obat yang terkandung didalamnya selama waktu tetes mata itu
dimungkinkan untuk digunakan. Benzalkonium klorida tidak cocok untuk tetes
mata yang menganndung anastetik lokal.
Lanjutan…
Pembuatan obat tetes mata, jika tidak dinyatakan lain adalah sebagai berikut (FI
III):
● Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa yang mengandung salah satu zat
pengawet tersebut diatas, lalu larutan dijernihkan dengan penyaringan.
masukkan kedalam wadah, tutup kedap dan sterilkan dengan sterilisasi A/B
yang tertera pada injectiones
● Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung salah
satu zat pengawet tersebut diatas, kemudian larutan disterilkan dengan cara
sterilisasi C yang tertera pada injectiones, masukkan kedalam wadah steril
secara aseptik dan ditutup kedap
● Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa tak berair yang steril (yang
disterilkan pada 150 °C dalam oven), dimasukkan kedalam wadah steril
secara aseptik dan ditutup kedap.
Lanjutan…
Obat tetes mata yang digunakan untuk pembedahan mata tidak boleh
mengandung pengawet karena dapat menimbulkan iritasi pada jaringan mata.
Menurut FI IV, pembuatan larutan mata (larutan oftalmik) memerlukan
perhatian khusus seperti pada larutan hidung dan telinga, dalam hal:
1. Toksisitas bahan obat
2. Nilai isotonisitas
3. Kebutuhan bahan pengawet
4. Sterilitas
5. Kemasan yang tepat
Pewadahan dan cara sterilisasi tetes mata
Wadah untuk larutan mata sebaiknya digunakan dalam unit kecil, tidak
pernah lebih besar dari 15 mL dan lebih disukai yang lebih kecil. Botol 7,5 mL
adalah ukuran yang menyenangkan untuk penggunaan larutan mata.
Penggunaan wadah kecil memperpendek waktu pengobatan akan dijaga oleh
pasien dan meminimalkan jumlah pemaparan konteminasi. Botol plastik untuk
larutan mata juga dapat digunakan. Sterilisasi larutan mata yang digunakan
untuk mata yang luka sangan penting. Sterilisasi dapat dilakukan dengan
menggunakan penyaring membran steril atau penyaring bakteri secara aseptis,
atau jika pemanasan tidak memengaruhi stabilitas sediaan, maka sterilisasi obat
dalam wadah akhir dengan cara autoklaf dapat dianjurkan.
Keuntungan dan kerugian sediaan tetes mata
➢ Keuntungan :
Kerugian yang prinsipil dari larutan mata adalah waktu kontak yang
relatif singkat antara obat dan permukaan yang terabsorpsi Bahan aktif obat
mata diakui buruk jika larutannya digunakan secara topikal untuk kebanyakan
obat kurang 1-3% dari dosis yang dimasukkan melewati kornea. Sampai kurang
interior. Sejak BA obat sangat lamvat, pasien yang mematuhi aturan dari
tekhnik pemakaian yang tepat.
Contoh sediaan obat tetes mata
20%
1. obat tetes mata golongan 2. obat tetes mata golongan 3.obat tetes mata golongan
kortikosteroid antiseptic dan antiinfeksi miotik dan anti glaukoma
terimakasih…