Anda di halaman 1dari 4

Sistem Mata Pencaharian Masyarakat Indonesia

Sistem mata pencaharian merupakan salah satu unsur-unsur dari kebudayaan. Mata
pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi.
Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata
pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya. Sistem mata pencaharian masyarakat Indonesia dibagi menjadi
beberapa fase, diantaranya:
A. Sistem mata pencaharian masyarakat tradisional
1. Pada awalnya ada beberapa mata pencaharian utama masyarakat pada zaman
tradisional,
a. Berburu dan Meramu
Jenis mata pencaharian ini dapat dikatakan mata pencaharian yang paling tua.
Pada pengaplikasiannya berburu dilakukan secara langsung dengan
menangkap dan mengonsumsi hewan hasil buruan tersebut. Pemburuan
berlangsung secara berkelompok yang isinya merupakan anggota keluarganya
sendiri. Sedangkan meramu adalah kegiatan mengambil dan memanfaatkan
tumbuhan secara langsung dari alam.

b. Beternak
Zaman dahulu peternakan dijalankan hanya dalam lingkup keluarga. Karena
itulah semua pekerja peternakan merupakan anggota keluarga. Biasanya
peternakan berlokasi di daerah-daerah yang ditumbuhi padang rumput. Para
peternak tentu membutuhkan kebutuhan lain selain daging dan susu. Maka
dari itu mereka menjalin hubungan dengan kelompok-kelompok lainnya yang
bercocok tanam untuk mendapatkan beras dan lainnya.

c. Bertani
Dalam mengolah tanah pertanian, masyarakat tradisional masih menerapkan
teknologi sederhana. Biasanya lahan pertanian pada masyarakat tradisional
sempit dan sangat tergantung pada alam. Hasil taninya pun secara umum
untuk dikonsumsi sendiri, sementara itu sisanya dijual. Dalam bidang
pertanian terdapat istilah tuan tanah, petani, dan buruh tani.

d. Menangkap Ikan
Sistem mata pencarian selanjutnya adalah menangkap ikan di sungai, danau,
maupun laut. Praktik tersebut juga terbilang sistem mata pencarian yang cukup
tua selain usaha berburu dan meramu. Pada masyarakat tradisional masih
menggunakan alat-alat tradisional dan hasil memancing biasanya sedikit dan
hanya untuk dikonsumsi sendiri, bukan untuk dijual kembali.

2. Faktor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk


Ada 4 faktor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk yang sesuai dengan
lingkungannya,
- Keahlian
Setiap masyarakat memiliki mata pencaharian yang berbeda. Selain sesuai
dengan lingkungannya, mata pencaharian tersebut juga sesuai dengan keahlian
yang dimilikinya. Keahlian ini menjadi salah satu kunci untuk mendapatkan
pekerjaan.
- Ketersediaan lahan
Masyarakat desa umumnya masih mempunyai lahan yang kosong. Selain itu,
kondisi udara di desa juga masih sehat. Maka dari itu, tanah di pedesaan
cenderung masih subur. Inilah yang membuat masyarakat desa bekerja pada
sektor pertanian atau perkebunan.
- Pendapatan
Salah satu alasan orang bekerja adalah mendapatkan pendapatan. Maka dari
itu, setiap masyarakat akan melakukan berbagai pekerjaan yang menurutnya
menguntungkan. Mereka akan mencari pekerjaan yang menghasilkan
pendapatan maksimal di daerah tempat tinggalnya. Bagi masyarakat
pegunungan contohnya, berkebun adalah hal yang paling menguntungkan. Di
lingkungan yang mendukung pasti usaha perkebunan akan berhasil.
- Faktor Geografis
Tinggi rendahnya suatu daratan juga masih menjadi alasan perbedaan
pekerjaan. Para petani yang tinggal di dataran rendah umumnya akan menanam
tanaman yang tahan pada suhu tinggi. Contohnya seperti jagung, padi, pisang,
singkong dan lain-lain. Petani ini biasanya tinggal di daerah dekat pantai. Berbeda
dengan petani di dataran tinggi. Mereka akan menanam tanaman yang
memerlukan suhu dingin. Contoh tanamannya seperti wortel, sayur kol,
kentang, strawberry, teh, kopi dan berbagai tanaman lain.

B. Mata Pencaharian Masyarakat Indonesia setelah dipengaruhi oleh Teknologi


Seiring berjalannya waktu kehadiran teknologi mulai mempengaruhi sistem mata
pencaharian masyarakat Indonesia. Jika melihat kepada masyarakat modern,
pengolahan tanah pertanian sudah dijalankan dengan teknologi yang lebih cangih,
misalnya, menggunakan traktor. Awalnya, petani secara tradisional mempekerjakan
ternak seperti sapi atau kerbau untuk menarik bajak di sawah ataupun menjadi tenaga
kendaraan untuk membawa hasil tani. Namun sekarang, karena kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, petani mulai mengganti hewan ternak menjadi mesin
tractor untuk membajak sawah, serta beralih menggunakan sepeda motor untuk
membawa hasil tani. Pada dasarnya teknologi berfungsi untuk menghasilkan panen
yang lebih banyak.
Di samping itu, sekarang peternakan telah berkembang sebagaimana kegiatan
ekonomi lainnya berjalan. Peternakan banyak didirikan dan tersebar di berbagai
daerah dengan teknologi canggih menggunakan mesin. Sedangkan untuk menangkap
ikan, masyarakat modern menangkap ikan biasanya sudah dilakukan dengan teknologi
yang maju. Mereka menggunakan alat pancing yang besar disertai dengan kapal-kapal
besar pula.
Selain kemajuan sistem mata pencaharian yang sudah ada, teknologi juga
berpengaruh dalam lahirnya sektor mata pencaharian baru masyarakat Indonesia,
yaitu sektor industry. Zaman perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yg
semakin cepat membuat masyarakat harus selalu beradaptasi dan mengikuti laju
perubahan yang semakin cepat. Contohnya, pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh
manusia seperti buruh kini sudah digantikan dengan mesin. Oleh karena itu,
masyarakat mulai beradaptasi dengan mencari pekerjaan baru dengan menciptakan
sektor industri dan pariwisata.

C. Mata Pencaharian Masyarakat Indonesia di masa Pandemi Covid-19


Kebijakan lock down akibat pandemic Covid-19 mengakibatkan sektor perekonomian
lumpuh, sehingga pengangguran semakin bertambah karena pengurangan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat. Aktivitas pekerja yang biasanya dilakukan di luar rumah
dipaksakan langsung dilakukan di dalam rumah atau Work From Home (WFH), dan
banyak pegawai yang diancam pemutusan hak kerja (PHK) karena banyaknya
pekerjaan yang tidak memungkinkan dilakukan di rumah, seperti halnya kegiatan
produksi yang bergantung pada mesin yang ada ditempat produksi. Hal ini berdampak
pada mata pencaharian masyarakat Indonesia yang beralih menjadi wirausaha yang
menjalankan usahanya di rumah seperti bisnis online atau content creator.

D. Mata Pencaharian Masyarakat Indonesia Pasca Pandemi Covid-19


Pandemi virus Covid-19 telah mematikan hampir seluruh kegiatan usaha dan
mengakibatkan lapangan kerja hilang dalam jumlah yang besar. Banyak orang
kehilangan pekerjaannya, banyak dari mereka tidak digaji, diberhentikan atau di PHK.
Dan tidak sedikit juga toko, pabrik, hotel dan tempat wisata yang terpaksa ditutup
karena menurunnya jumlah pengunjung. Banyak sekali ekonomi masyarakat yang
berubah lalu menurun drastis. Angka pengangguran yang ada itu semakin melonjak
naik drastis. Sehingga dampak yang diberikan pasca covid-19 sangat besar terhadap
perubahan mata pencaharian masyarakat Indonesia. Karena banyak pekerja yang
diberhentikan, memaksa mereka harus kreatif dan menciptakan inovasi baru. Dengan
memanfaatkan era digital ini mereka selain itu para mantan karyawan juga memulai
bisnis online berupa pakaian, aksesoris, frozen food, minuman, dan barang/jasa
lainnya. Hal ini didukung oleh perubahan kebiasaan masyarakat Indonesia, yang mana
kini segala sesuatu dilakukan secara online, termasuk dalam membeli barang ataupun
makanan. Mereka terbiasa melakukan segala sesuatunya secara online sehingga para
pedagang beralih menjualkan produknya secara online melalui social media dan e-
commerce seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, Grabfood (makanan dan transportasi)
dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai