Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PROSES INDUSTRI KIMIA

PROSES INDUSTRI NITROGEN

OLEH :
DIMAS TIRTAYASA RACHMAN HAKIM

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………….……………i

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………….………... 1
1.2 Tujuan………….………………………………………….……………... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nitrogen…....……………………………………………….... 3
2.2 Sifat – Sifat Nitrogen…………………………………………………….. 4
2.3 Manfaat Gas Nitrogen dan Dampaknya Terhadap Lingkungan…………. 5
2.4 Peranan Nitrogen………………………………………………………… 6
2.5 Cara Memperoleh Nitrogen……………………………………………… 8

BAB III PROSES INDUSTRI NITROGEN


3.1 Konsep Proses Industri Nitrogen…...………………………………….... 9
3.2 Bahan Baku Industri Nitrogen ………………………………………….. 11
3.3 Flow Sheet Pembuatan Industri Nitrogen……………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 15

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Nitrogen merupakan salah satu unsur yang paling luas penyebarannya di alam.
Sekitar 3,8×1015 ton N2-molekuler terdapat di atmosfer, sedangkan pada litosfer
terdapat sekitar 4,74 kalinya. Diperkirakan, setiap tahun biosfer menerima tambahan
N netto sebesar 9 juta metrik ton, dari selisih total tambahan melelui fiksasi biologis
dengan total kehilangan akibat denitrifikasi.
Siklus nitrogen dari fiksasi N2-atmosfer secara fisik/kimiawi yang menyuplai
tanah bersama presipitasi, dan oleh mikroorganisme baik secara simbiotik maupun
nonsimbiotik yang menyuplai tanah baik melaliu inangnya maupun setelah mati. Sel-
sel mati ini bersama dengan sisa tanaman/hewan akan menjadi bahan organic yang
siap didekomposisikan dan melalui serangkaian proses mineralisasi (aminisasi,
amonifikasi, dan nitrifikasi) akan melepaskan N-mineral (NH4+ dan NO3-) yang
kemudian di immobilisasi oleh tanaman atau mikrobia.
Gas amoniak hasil proses aminisasi apabila tidak segera mengalami amonifikasi
akan segera tervolatilisasi ke udara, begitu pula dengan gas N2 hasil denitrifikasi
nitrat, keduanya merupakan sumber utama N2-atmosfer. Kehilangan nitrat dan
ammonium melalui mekanisme pelindingan (leaching) merupakan salah satu
penyebab penurunan kadar N di dalam tanah.
Unsur nitrogen di dalam tanaman dijumpai dalam bentuk anorganik atau organik
yang bergabung denagn C, H, O dan kadangkala dengan S untuk membentuk asam
amino , asam nukleat, klorofil, alkanoid, dan basa purin. Unsur N tersebut berkorelasi
sangat erat dengan perkembangan jaringan meristem, sehingga sangat menentukan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Nitrogen adalah bagian penting dari kehidupan. Tanaman, hewan dan bakteri
semuanya menggunakan nitrogen dalam satuan pembentuk fundamental yang disebut
asam amino, dan asam-asam amino ini bersatu membentuk protein. Protein tidak
hanya memungkinkan kita untuk tumbuh dan berfungsi dengan baik, tetapi juga
membentuk basis dari hampir setiap reaksi kimia dalam tubuh mausia.
Sumber nitrogen kita yang utama adalah atmosfer, dimana nitrogen terdapat sebagai
gas nitrogen (N2). Akan tetapi, dalam bentuk gas, nitrogen sangat lembam (tidak
reaktif) dan hanya sedikit organisme yang mampu memanfaatkannya. Proses alami
pengambilan gas nitrogen dan konversinya menjadi senyawa-senyawa yang
bermanfaat dikenal sebagai fiksasi nitrogen, dan dilakukan oleh bakteri pengikat-
nitrogen. Bakteri ini “mengikat” nitrogen menjadi senyawa yang mengandung

1
nitrogen lainnya: amonia (NH3).Senyawa KNO3 dan senyawa NaNO3 merupakan 2
mineral yang merupakan sumber senyawa nitrogen di alam.

1.2. Tujuan

 Untuk mengetahui definisi nitrogen


 Untuk mengetahui sifat nitrogen
 Untuk mengetahui manfaat gas nitrogen & dampaknya terhadap
lingkungan
 Untuk mengetahui peranan nitrogen
 Untuk mengetahui cara memperoleh nitrogen
 Untuk mengetahui proses industri nitrogen

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Nitrogen

Nitrogen dengan lambang rumus molekul kimia N2 berasal dari kata Bahasa
Latin “Nitrum” dan Bahasa Yunani “Nitron” yang berarti “Pembentukan”, “Gen”,
atau “Soda Asli”, dimana pada abad ke-18 telah banyak ahli kimia yang menyelidiki
gas ini berdasarkan pengetahuan bahwa memang ada pecahan udara yang tidak
membantu dalam proses pembakaran (combustion) namun secara resmi Nitrogen
ditemukan oleh seorang fisikawan, kimiawan, dan ahli botani berkebangsaan
Skotlandia Daniel Rutherford pada tahun 1772 dan juga dipelajari oleh beberapa ahli
kimia dan ahli fisika lainnya seperti Joseph Priestley, Carl Wilhelm Scheele, dan
Henry Cavendish.
Banyak nama yang dipakai untuk Nitrogen seperti “zat lemas” yang dikarenakan
zat ini bersifat malas dan tidak aktif bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya.
Seorang ahli fisika Perancis Antoine Lavoisier menyebut Nitrogen dengan sebutan
Azote bangsa Yunani menyebutnya yang berati “tak Bernyawa”.
Nitrogen (N2) merupakan gas yang tak berbau (odorless), tak berwarna
(colorless), tidak ada rasa (tasteless), dan bersifat Inert yaitu gas diatomik bukan
logam yang stabil dimana sangat sulit berekasi dengan unsur dan senyawa lainnya.
Nitrogen (N2) mengisi kurang lebih 78% atmosfer bumi sisanya Oxygen (O2) 21%,
Argon (Ar) 1% dan gas lainnya. Nitrogen (N2) terdapat dalam banyak jaringan hidup
dan pembentuk banyak senyawa penting seperti asam amino dan asam nitrat yang
merupakan komponen terpenting pembentuk DNA dan RNA yaitu sejenis protein
cikal bakal kehidupan makhluk hidup.
Seiring dengan arus industrialisasi dan meningkatnya permintaan Nitrogen (N2)
untuk berbagai keperluan industri, Nitrogen (N2) diproduksi untuk skala industri
dalam volume dan jumlah yang besar di pabrik pemisahan udara dimana udara
dihisap, disaring, dibagi, dipampatkan dan didinginkan pada suhu ekstrem, dan
terakhir dicairkan menjadi tiga jenis gas yaitu Nitrogen (N2), Oksigen (O2), dan
Argon (Ar). Nitrogen (N2) berubah wujud dari bentuk gas menjadi cair pada suhu
cryogenic yang sangat rendah yaitu -210 derajat celcius.
Nitrogen yang berasal dari udara merupakan komponen utama dalam pembuatan
pupuk dan telah banyak membantu identifikasi produksi bahan makanan di seluruh
dunia. Pengembangan proses fiksasi nitrogen telah berasal memperjelas berbagai asas
proses kimia dan proses tekanan tinggi, serta ikut menyumbang dalam perkembangan
dunia teknik. Sebelum adanya proses fiksasi nitrogen secara sintetik, sumber utama

3
nitrogen untuk keperluan pertanian hanyalah bahan limbah dan kotoran hewan, hasil –
hasil dekomposisi bahan – bahan tersebut serta ammonium sulfat yang didapatkan
dari hasil sampingan pembuatan kokas dari batu bara. Bahan – bahan ini tidak mudah
ditangani dan jumlahnya pun tidak cukup banyak untuk dapat memenuhi semua
kebutuhan yang diperlukan. Salpeter Chili, salpeter dari air kencing hewan dan
manusia, dan ammonia yang dikumpulkan dari pembuatan kokas, menjadi penting
belakangan ini tetapi akhirnya disisihkan lagi oleh ammonia sintetik dan nitrat.
Amonia merupakan bahan dasar bagi pembuatan hampir semua jenis produk yang
mengandung nitrogen.Nitrogen adalah unsur kimia dalam table periodic yang
memiliki lambang N dan nomer atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna,
tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomic bukan logam yang stabil, sangat
sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini
bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya.
Nitrogen mengisi 78,08 % atmosfir bumi dan terdapat dalam banyak jaringan
hidup. Zat lemas membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak,
asam nitrat dan sianida.

2.2. Sifat – Sifat Nitrogen


a. Sifat Fisika.
 Komponen utama udara adalah nitrogen yang memiliki sifat – sifat fisik
sangat dekat dengan oksigen sehingga menyulitkan dalam proses pemisahan
oksigen dan nitrogen.
 Nitrogen tidak mendukung pembakaran, dan karena nitrogen adalah suatu gas
yang tergolong asphyxiant, maka seseorang dalam lingkungan yang kaya akan
nitrogen akan sangat cepat kehilangan kesadaran dan dapat meninggal dunia.
 Nitrogen pada tekanan atmosferik adalah gas yang tidak berwarna, tidak
berasa, tidak berbau.
 Bila tercairkan, nitrogen 19 % lebih ringan dari air.
 Titik didih pada tekanan atmosfer adalah -196ºC (77 K). dan berat
molekulnya 28.013.
 Mempunyai massa atom = 14,0067 sma
 Mempunyai nomor atom =7
 Titik didih = -1960C
 Titik beku = -2100C
 Mempunyai jari-jari atom = 0,920 A
 Mempunyai Konfigurasi [He]2s2 2p3
 Dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -3, +5, +4, dan +2.
 Mempunyai volume atom = 17,30 mol/cm3

4
 Mempunyai struktur heksagonal
 Mempunyai massa jenis = 1,2151 gram/cm3
 Mempunyai kapasitas panas = 1,042 J/g0K
 Mempunyai energi ionisasi ke-1 = 1402,3 kJ/mol
 Mempunyai energi ionisasi ke-2 = 2856 kJ/mol
 Mempunyai energi ionisasi ke-3 = 45781 kJ/mol
 Mempunyai nilai elektronegativitas = 3,04
 Mempunyai konduktivitas kalor = 0,02598 W/moK
 Mempunyai harga entalpi pembentukan = 0,36 kJ/mol
 Mempunyai harga entalpi penguapaan = 2,7928kJ/mol

b. Sifat Kimia
 Nitrogen adalah zat non logam, dengan elektronegatifitas 3.0. Mempunyai 5
elektron di kulit terluarnya. Ikatan rangkap tiga dalam molekul gas nitrogen
(N2) adalah yang terkuat. Nitrogen mengembun pada suhu 77K (-196oC) pada
tekanan atmosfer dan membeku pada suhu 63K (-210oC).
 Liquid nitrogen berbeda dengan liquid oksigen, karena nitrogen tidak
berwarna. Nitrogen tidak memiliki sifat paragmetik seperti hal nya oksigen.
 Berat Jenis Relatif = 0,967
 Berat Molekul = 28,013
 Suhu Kritis = -147,1 ° C
 Berat Jenis Gas (@101,3 kPa dan 15 °C) = 1,170 kg/m3
 Daya larut dalam air (@101,3 kPa dan 20 °C) = 0,016 cm3/cm3
 Berupa gas tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak beracun.
 Mudah menguap
 Tidak reaktif
 Bersifat diamagnetik
 Elektronegatifannya paling tinggi dalam satu golongan.

2.3. Manfaat Gas Nitrogen dan Dampaknya Terhadap Lingkungan


a. Nitrogen dapat digunakan, antara lain :
 Pembuatan ammoniak tetapi bukan dari N2 murni tetapi dari udara langsung
 Untuk membuat atmosfer inert dalam berbagai proses yang terganggu oleh
oksigen, misalnya dalam industry elektronika
 Nitrogen cair digunakan sebagai pendingin untuk menciptakan suhu yang sangat
rendah
 Untuk melindungi bahan makanan dari gangguan bakteri dan jamur
 Gas inert dalam pabrik

5
 Start tip pada pabrik amoniak

b. Dampak Nitrogen Terhadap Lingkungan


Gas nitrogen oksida (NOx) ada dua macam yaitu gas nitrogen monoksida dan gas
nitrogen dioksida. Kedua macam gas tersebut mempunyai sifat yang sangat berbeda
dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.
Udara yang mengandung gas NO dalam batas normal relatif aman dan tidak
berbahaya, kecuali bila gas NO berada dalam konsentrasi tinggi. Sifat racun
(toksisitas) gas NO2 empat kali lebih kuat daripada toksisitas gas NO. Organ tubuh
yang paling peka terhadap pencemaran gas NO2 adalah paru-paru. Paru-paru yang
terkontaminasi oleh gas NO2 akan membengkak sehingga penderita sulit bernafas
yang dapat mengakibatkan kematian.
Konsentrasi NO2 lebih tinggi dari 100 ppm bersifat letal pada hewan percobaan ,
dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala edema pulmonary. Pemberian
sebanyak 5 ppm NO2 selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan sedikit
kesukaran dalam bernafas.
Pencemaran udara oleh gas NOx juga dapat menyebabkan timbulnya Peroxy
Acetil Nitrates (PAN). PAN ini menyebabkan iritasi pada mata yang menyebabkan
mata terasa pedih dan berair. Campuran PAN bersama senyawa kimia lainnya yang
ada di udara dapat menyebabkan terjadinya kanut foto kimia atau Photo Chemistry
Smog yang sangat mengganggu lingkungan.

2.4. Peranan Nitrogen

a. Peranan biologi Nitrogen

Nitrogen merupakan unsur kunci dalam asam amino dan asam nukleat, dan ini
menjadikan nitrogen penting bagi semua kehidupan. Proteindisusun dari asam-asam
amino, sementara asam nukleat menjadi salah satu komponen pembentuk DNA dan
RNA.
Polong-polongan, seperti kedelai, mampu menangkap nitrogen secara langsung dari
atmosfer karena bersimbiosis dengan bakteri bintil akar.

6
b. Peranan Nitrogen dalam perindustrian
Peranan nitrogen dalam perindustrian relatif besar dan industri yang menggunakan
unsur dasar nitrogen sebagai bahan baku utamanya disebut pula sebagai industri
nitrogen. Nitrogen yang berasal dari udara merupakan komponen utama dalam
pembuatan pupuk dan telah banyak membantu intensifikasi produksi bahan makanan
di seluruh dunia. Pengembangan proses fiksasi nitrogen telah berhasil memperjelas
berbagai asas proses kimia dan proses tekanan tinggi serta telah menyumbang banyak
perkembangan di bidang teknik kimia.
Sebelum adanya proses fiksasi (pengikatan) nitrogen secara sintetik, sumber
utama nitogen untuk keperluan pertanian hanyalah bahan limbah dan kotoran hewan,
hasil dekomposisi dari bahan-bahan tersebut serta amonium sulfat yang didapatkan
dari hasil sampingan pembuatan kokas daribatubara. Bahan-bahan seperti ini tidak
mudah ditangani belum lagi jumlahnya yang tidak mencukupi semua kebutuhan yang
diperlukan.
Salpeter Chili, salpeter dari air kencing hewan dan manusia, dan amonia yang
dikumpulkan dari pembuatan kokas menjadi penting belakangan ini tetapi akhirnya
disisihkan lagi oleh amonia sintetik dan nitrat. Amonia merupakan bahan dasar bagi
pembuatan hampir semua jenis produk yang memakai nitrogen.

7
c. Peranan Nitrogen dalam Kuliner
Penggunaan nitrogen cair dalam memasak sudah ada sejak lama, dan tercatat di
buku resep bernama Fancy Ices oleh Agnes Marshall di tahun 1890. Pada dasarnya,
nitrogen cair digunakan untuk membekukan bahan makanan dengan cepat, dan
biasanya digunakan dalam makanan penutup seperti kue dan es krim. Hal ini bisa
terjadi karena Nitrogen cair sangatlah dingin dan akan mendidih serta menguap dalam
temperatur -196o celcius.
Dengan menuangkan nitrogen cair yang sangat dingin ini, kristalisasi es akan
berjalan dengan sangat cepat terhadap bahan pembuatan es krim seperti protein susu
dan gula. Karena bersentuhan dengan udara hangat (lebih dari -196o celcius), maka
Nitrogen cair pun menguap dan menghasilkan uap putih yang membuat banyak orang
terkesan. Karena proses pendinginan berlangsung dengan sangat cepat dan Nitrogen
cair menghasilkan kristal es dalam jumlah yang sangat banyak, tekstur es krim
nitrogen ini lebih lembut dari es krim biasanya.

2.5. Cara Memperoleh Nitrogen

1. Di laboratorium

Beberapa reaksi berikut dapat digunakan untuk memperoleh gas nitrogen di


laboratorium.
3CuO(s) + 2NH3(g) → 3Cu(s) + 3H2O(g) + N2(g) (Dengen Pemanasan)
NaNO2(s) + NH4(s) → NaCL(s) + 2H2O(g) + N2(g) (Dengen Pemanasan)

8
(NH4 )2Cr2O7(s) → Cr2O3(s) + 3H2O(g) + 4H2O(g) + N2(g) (Dengen Pemanasan)
NH4NO3(s) → 2H2O(g) + N2(g) (Dengen Pemanasan)

2. Dalam Industri

Secara komersil nitrogen dipisahkan dari udara dengan cara distilasi bertngkat
udara cair. Mula – mula udara dibersihkan dari debu dan partikel – partikel padat
lainya, semua dialirkan ke dalam KOH atau NaOH untuk mengikat gas CO2 dan uap
air. Udara kering yang bebeas CO2 dan uap air.Udara kering yang bebas CO2 di
mampatkan didalam ruangan dengan kompresorsampai tekanannya 200 atm ,sambil
sambil didinginkan di dalam ruangan penukar panas.
Udara dingin dengan tekanan tinggi diekspansikan (diturunkan tekanannya)
sampai pada tekananya 20 atm ,sehingga suhunya turun dan mencair.selanjutnya
udara cair ini dinaikan suhunya secara bertahap .Pada suhu sedikit di atas -196oC
(titik didih N2 = -196oC) akan diperoleh gas nitrogen .Gas nitrogen ini dicairkan
kembali dan ditampung pada botol Dewar (terbuat dari baja).Pada saat suhu mencapai
-183oC gas oksigen akan menguap dan dipisahkan tersendiri kemudian dicairkan
kemabali dan diperoleh oksigen cair.

9
BAB III
PROSES INDUSTRI NITROGEN

3.1. Konsep Proses Industri Nitrogen


Sebagian besar nitrogen dan oksigen dalam industri diproduksi dengan cara
proses pemisahan udara pada suhu rendah atau proses adsorpsi. Produksi oksigen dan
nitrogen cair pada kebanyakan industri digunakan proses pemisahan udara pada suhu
rendah. Proses produksi nitrogen dan oksigen cair terdiri dari tiga tahapan proses
yaitu proses pemurnian awal, proses pencairan, dan proses pemisahan. Selanjutnya
sebagai tahapan akhir dilakukan proses pengisian gas ke dalam tabung pada Unit
Filling Station.

1. Proses Pemurnian Awal


Proses pemurnian awal bertujuan untuk menghilangkan pengotor dari udara yang
akan menyebabkan gangguan terhadap proses pemisahan udara pada suhu rendah.
Udara dihisap oleh blower kemudian disaring dengan Air Filter. Lalu dikompresi
sampai tekanan 5,8 barG pada Air Compressor dan didinginkan pada Reactivation
Exchanger dari suhu 110oC hingga suhu 77oC, kemudian didinginkan kembali pada
After Cooler hingga suhu 40oC.
Selanjutnya udara yang telah dikompresi didinginkan sampai 20oC pada High
Level Freon Refrigerator dan hasil kondensat dipisahkan. Lalu udara dialirkan
melewati unit Molecular Sieves untuk menghilangkan air (H2O) dan gas
karbondioksida yang terdapat dalam udara. Unit Molecular Sieves terdiri dari dua
menara (tower) yang bekerja secara bergantian. Pada masing-masing menara berisi
ayakan (molecular sieves) pada bagian atas dan alumina gel pada bagian bawah.
Udara yang telah bebas dari air, gas karbondioksida, dan pengotor lainnya masuk ke
dalam cold box.

2. Proses Pencairan
Udara yang telah bebas dari air, gas karbondioksida, dan pengotor lainnya
didinginkan dalam Heat Exchanger sampai mendekati suhu pencairan sebesar -166oC
dengan tekanan 5,2 barG. Kemudian udara yang telah didinginkan dipisahkan menjadi
komponen-komponenya pada kolom rektifikasi (distilasi terfraksi).

3. Proses Pemisahan
Rektifikasi atau distilasi terfraksi adalah salah satu metode yang digunakan untuk
memisahkan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu cairan yang
mengandung dua atau lebih penyusun berdasarkan perbedaaan tekanan uap pada

10
masing-masing penyusunnya. Udara yang telah didinginkan pada Heat Exchanger
dikirim ke bagian bawah dari High Pressure Column. Pada High Pressure Column
udara dipisahkan menjadi gas nitrogen murni di bagian atas, nitrogen tidak murni di
bagian tengah, dan cairan yang kaya oksigen (disebut juga rich liquid) di bagian
bawah. Gas nitrogen murni dikondensasi dalam Main Condenser. Sebagian nitrogen
cair digunakan sebagai cairan refluks pada High Pressure Column, sedangkan sisa
cairan nitrogen dikirim ke Reflux Pure Nitrogen Subcooler dan didinginkan oleh gas
nitrogen pada tekanan rendah, kemudian cairan tersebut digunakan sebagai cairan
refluks pada Low Pressure Column. Produk nitrogen cair diambil dari bagian atas
High Pressure Column dan didinginkan oleh nitrogen tidak murni dalam Product
Liquid Nitrogen Subcooler, lalu nitrogen cair yang telah didinginkan dikeluarkan
secara langsung dari cold box dan dialirkan menuju tangki penyimpan nitrogen cair.
Produk gas nitrogen diambil dari bagian atas Low Pressure Column dan
dipanaskan pada suhu lingkungan di dalam Reflux Pure Nitrogen Subcooler dan Heat
Exchanger. Udara cair pada bagian bawah High Pressure Column didinginkan dalam
Rich Liquid Subcooler lalu diekspansi sampai tekanan rendah. Cairan tersebut dikirim
ke bagian tengah dari Low Pressure Column sebagai cairan umpan. Pemisahan
terakhir dilakukan dalam Low Pressure Column. Gas nitrogen berada di bagian atas,
gas buang dan crude argon (O2 = 88-90% ; Ar = 12-10%) di bagian tengah, dan gas
oksigen di bagian bawah kolom.
Oksigen cair diambil dari bagian bawah High Pressure Column, lalu melewati
Oxygen Filter dimana asetilen dan hidrokarbon lainnya yang terkandung dalam cairan
dihilangkan, kemudian dialirkan ke dalam Main Condenser dan dievaporasi oleh
penukar panas dengan cairan nitrogen murni. Oksigen cair yang telah dievaporasi
digunakan sebagai reboil gas pada Low Pressure Column. Oksigen cair diambil dari
bagian bawah Low Pressure Column, lalu dipompa oleh Liquid Oxygen Process
Pump dan didinginkan dalam Product Oxygen Subcooler. Kemudian oksigen cair
yang telah didinginkan dikeluarkan secara langsung dari cold box dan dialirkan
menuju tangki penyimpan oksigen cair.

4. Proses Pengisian
Pada Unit Filling Station, oksigen cair dan nitrogen cair yang telah dievaporasi
dialirkan melalui pipa-pipa gas, lalu diisikan ke dalam tabung. Proses pengisian gas
dilakukan dengan cara menekan (kompresi) gas tersebut sampai tekanan 165 barG ke
dalam tabung-tabung gas dalam rak. Pada Unit Filling Station dilakukan pengisian
untuk gas nitrogen, gas oksigen, gas argon, gas argon shield, karbondioksida, dan
udara tekan.

11
5. Proses Daur Ulang Nitrogen
Pendingin yang diperlukan untuk operasi pada cold box disediakan oleh siklus
pencairan. Nitrogen pada tekanan rendah (low pressure) dari cold box dikompresi
oleh Nitrogen Makeup Compressor. Nitrogen dengan tekanan menengah (middle
pressure) dari cold box dan Nitrogen Makeup Compressor dikompresi oleh Nitrogen
Recycle Compressor sampai diperoleh tekanan nitrogen sebesar 40,4 barG dan suhu
nitrogen sebesar 40oC. Kemudian nitrogen didinginkan pada Low Level Freon
Cooler sampai diperoleh suhu keluaran nitrogen sebesar -40oC. Setelah itu nitrogen
didinginkan kembali pada Recycle Exchanger dengan tekanan tetap sampai diperoleh
suhu keluaran nitrogen sebesar -101oC lalu dimasukkan ke dalam Expansion Turbine
sampai diperoleh tekan sebesar 4,9 barG dan suhu pencairan nitrogen sebesar -166oC
dengan tekanan 40 barG. Kemudian nitrogen cair dikirim ke bagian atas High
Pressure Column.

3.2. Bahan Baku Industri Nitrogen


Bahan baku dalam proses industry nitrogen adalah udara. Gas inert biasanya
adalah nitrogen. Nitrogen biasa diambil dari udara bebas. Alasan mengapa mengambil
dari udara bebas adalah karena kandungan Nitrogen dalam udara sangat besar,
nitrogen adalah komponen yang paling besar diantara komponen lainnya. Nitrogen
dalam udara kering bisa mencapai 78%-V

3.3. Flow Sheet Pembuatan Industri Nitrogen

12
Uraian

1. Filtrasi
Udara bebas yang menjadi feed atau umpan sebagai bahan baku pembuatan gas
nitrogen terlebih dahulu disaring dengan menggunakan filter dengan kerapatan (mesh)
tertentu sesuai dengan spesifikasi tekanan dan flow compressor.
Pada saat udara dihisap oleh compressor, terlebih dahulu udara disaring dengan
menggunakan filter, agar kotoran atau gas-gas pengotor dari udara bebas dapat
disaring dan tidak terikut dalam proses – proses selanjutnya.
Contoh gas pengotor : uap air dan karbondioksida, debu juga bisa menjadi zat
pengotor pada udara bebas. Zat pengotor ini harus dihilangkan karena dapat
menyebabkan penyumbatan pada perlatan, tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan,
korosi, dan juga dalam batas – batas tertentu dilarang terkandung dalam spesifikasi
produk akhir.

2. Kompressi
Udara yang telah difilter diumpankan ke inlet kompresor untuk dinaikkan
tekanannya. Efisiensi kompresor sangatlah penting, oleh karena itu dibutuhkan
pemilihan jenis kompresor yang tepat. Umumnya digunakan kompresor tipe turbo
(sentrifugal) multi stage dengan pendingin diantara stagenya.
Energi yang digunakan akan sebanding dengan besar energi output produk ditambah
cold production.
Alat yang digunakan yaitu compressor, dimana fungsinya yaitu menaikkan
tekanan udara bebas yang diserap sampai 145 – 175 Psig.atau sekitar 6 bar.

3. Cooling Water
Air umumnya digunakan sebagai pendingin pada industry sebab air tersedia
jumlahya dan mudah ditangani. Air juga mampu menyerap sejumlah besar enegi per
satuan volume dan tidak mengalami ekspansi maupun pengerutan dalam rentang
temperature yang biasanya dialaminya. System penguapan terbuka merupakan tipe
system pendingin yang umumnya digunakan dalam plant pemisahan udara.
Outlet compressor akan sangat panas, ini akan mengurangi efisiensi pada proses
selanjutnya, maka dibutuhkan pendinginan sampai pada temperature desain
(tergantung dari spesifikasi alat dan bahan yang digunakan pada proses).
Sebagian industry menggunakan system direct cooler pada proses

13
pendinginannya, dimana terjadi kontak langsung antara udara dengan air pada
sepanjang tray direct cooler. Direct cooler mempunyai kelebihan dari pada proses
pendinginan yang menggunakan tube atau shell cooler, dimana temperature yang bisa
dicapai yaitu 2ºC, sedang pada tube atau shell cooler hanya sekitar 8ºC, efek
pengguyuran (scrubbing) dari air juga dapat membantu menurunkan kandungan
partikel dan menyerap pengotor yang terbawa udara. Namun jika direct cooler tidak
terjaga,seperti ∆P tinggi (pada aliran dan udara masuk) dan tinggi cairan (pada aliran
air). Oleh karena tingginya perbedaan temperature yang melalui tray bawah unit,
maka pada tray ini sangat mungkin terjadi pembentukan kerak. Untuk alasan itu,
water treatment harus bekerja efektif dan tray harus dibersihkan dan diperiksa jika
memungkinkan.

4. Purrification (Pemurnian)
Pada proses ini terdapat proses penyerapan ( adsorpsi ) terhadap material / zat –
zat pengotor dari feed air , diantaranya : uap air, karbon monoksida, karbon dioksida,
dan beberapa kandungan hidrokarbon. Pada beberapa industry, menggunakan 2 layer
pada vessel pemurnian ini, layer bawah menggunakan alumina untuk menyerap /
mengadsorpsi kandungan uap air dalam udara dan bagian top / atas menggunakan
molecular sieve yang bertindak sebagai adsorben untuk menghilangkan
karbondioksida.
Air, CO2, Hidrokarbon adalah unsur pengotor udara yang akan menggangu
proses, air dan CO2 akan membeku lebih awal (titik beku lebih tinggi dari pada
Nitrogen sehingga berpotensi menyumbat di bagian-bagian tertentu dalam proses).
Sedangkan Hidrokarbon berpotensi menyebabkan ledakan di daerah bagian bawah
kolom distilasi (tempat terjadinya penumpukan hidrokarbon). Di PPU (pre
purification unit) terdapat beberapa lapisan, umumnya terdiri dari molecular shieve
(butiran2 ukuran mikro berlubang yang seukuran dengan dimensi partikel CO2, H2O
dan beberapa jenis hidrokarbon), tujuannya untuk memerangkap CO2, H2O dan
hidrokarbon. lapisan lainnya adalah alumina yang bertujuan untuk memerangkap H2O
yang lolos dari lapisan pertama.

5. Heat Exchanger (Pemindah Panas)


Melewati exchanger, udara didinginkan hingga mendekati titik pencairan. Karena
udara menjadi dingin, mula – mula uap air akan menjadi deposit, dimulai jadi cairan
kemudian berubah menjadi salju halus dengan arah yang berlawanan. Fungsi heat
exchanger untuk memudahkan pergerakan panas yang akan dipindahkan aliran
panasnya, dari zat yang memiliki panas lebih tinggi menuju daerah yang dingin
hingga temperature keduanya sama

14
6. Ekspansi
Sebagian udara diumpankan ke expander untuk memproduksi dingin yang
dibutuhkan proses (reflux dan heat loss recovery) sehingga keluarannya berbentuk
cairan yang di umpankan ke atas kolom melewati heat exchanger sebagai reflux.
Untuk ini, expander membutuhkan penyerap energi sebesar cold production yang
diinginkan, bisa dicouple dengan alat oil brake, generator, kompressor atau yang
lainnya.
Udara yang dingin tersebut diekspansikan atau diturunkan pressure nya sampai
tekanan menjadi 70 – 80 psig hingga udara tersebut cair.

7. Distilasi
Pada proses ini final terjadi proses pemisahan antara gas – gas yang terkandung
pada udara bebas sebagai umpan melalui perbedaan titik didih (relative volatilitas).
Dimana nitrogen memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan gas –
gas lain yang terkandung dalam udara yaitu -195. Bila dipisahkan masing – masing
gas pada proses vaporisasi (destilasi), maka nitrogen akan cepat menguap dan
menghasilkan produk gas yang siap digunakan.
Gas nitrogen yang dihasilkan dari proses vaporisasi bisa dirubah bentuk menjadi
liquid dengan cara dilewatkan pada kolom – kolom.
Kolom yang telah diumpani oleh feedgas dan reflux dengan proporsional akan
menghasilkan homogenitas di area2 tertentu, bagian atas kolom akan homogen
dengan Nitrogen, bawah kolom dengan oksigen, ini dikarenakan beda titik cair, pada
temperatur kolom sebesar -170 DegC, oksigen lebih cenderung untuk berubah
menjadi cairan (titik cair O2 = -183 DegC pada atm pressure) dan menuju bawah
kolom, sedangkan nitrogen cenderung bertahan pada bentuk gas (titik cair N2 = -
195,8 DegC pada atm pressure) dan menuju bagian atas kolom.
Pada kolom terdapat tray bertingkat yang memungkinkan terjadinya lebih banyak
pergesekan antara feed gas dan reflux sehingga lebih memungkinkan bagi kedua jenis
stream untuk bertukar properti. Feed gas akan diserap sebagian energinya sehingga
menjadi lebih dingin dan membuat O2 melambat dan cenderung mencair, sedangkan
N2 karena masih jauh dari titik cairnya akan tetap berupa gas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Afrimirza, Frengki. 2013. Proses Industri Nitroge . Padang : Akademi Teknologi


Industri Padang.
Hernanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia 2. Jakarta: Erlangga
Keenan, UK, Kleinfester DC, Demwood JA.1989. Kimia untuk Universitas
Utami, Budi dan Nugroho, Agung. 2009. Kimia Dasar Universitas. Jakarta : Erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogen
http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/0905811/materi.html
http://slamanto.wordpress.com/2013/12/27/proses-industri-pembuatan-nitrogen/

16

Anda mungkin juga menyukai