Kalimat Verbal
Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. Kalimat verbal
ada tiga macam, yaitu kalimat verbal transitif, kalimat verbal intransitif, dan
kalimat verbal semitransitif.
Keterangan:
menyanyikan dan memasak merupakan predikat yang berupa verba (kata kerja),
lagu dan air merupakan obyek
Kalimat Verbal
b. Kalimat verbal intrasitif adalah kalimat yang predikatnya tidak memerlukan obyek.
Contoh:
1. Adik sedang bernyanyi.
2. Kakak meringis kesakitan.
Keterangan:
bernyanyi dan meringis merupakan predikat yang berupa kata kerja (verba) intransitif
c. Kalimat verbal semitransitif adalah kalimat yang tidak punya objek namun punya
pelengkap. Verba yang ada pada kalimat semitransitif adalah verba semitransitif.
Contoh:
Husen menjadi Bupati Banyumas. (Husen = S; menjadi = P; Bupati Banyumas = P).
Kalimat Non-verbal
Kalimat non verbal (dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan kalimat nominal)
adalah kalimat yang predikatnya bukan kata kerja melainkan kata benda, kata sifat,
kata bilangan, kata ganti, atau kata keterangan.
Contoh:
1. Ayahku seorang polisi.
2. Ibuku sangat cantik.
Keterangan:
seorang polisi merupakan predikat yang berupa kata benda,
sangat cantik merupakan predikat yang berupa kata sifat.
Kalimat Mayor
A. Pengertian Kalimat Mayor
Kalimat mayor diartikan sebagai kalimat yang terdiri atas sekurang-kurangnya dua
unsur yaitu subjek dan predikat. Objek dan keterangan hanya bersifat opsional,
artinya boleh ada dan boleh tidak ada. Walapun hanya terdiri dari subjek dan
predikat saja, tetapi inti atau arti kalimatnya sudah bisa diketahui.
B. Ciri-Ciri Kalimat
Mayor Adapun beberapa ciri dari kalimat mayor yang wajib kamu ketahui :
-Sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat.
-Objek dan keterangan hanya bersifat opsional saja.
-Lebih mengutamakan makna kalimat.
-Disebut sebagai kalimat paling sederhana.
-Menggunakan dua pola kalimat.
Kalimat Mayor
Adik belajar fisika di kamarnya. (Subjek : adik, predikat : belajar, objek : fisika,
keterangan : di kamarnya).
Jihan membawa bekal dari rumah. (Subjek : Jihan, predikat : membawa, objek :
bekal, keterangan : dari rumah).
Nelayan menangkap ikan dengan jaring. (Subjek : nelayan, predikat : menangkap,
objek : ikan, keterangan : dengan jaring).
Paman membawa oleh-oleh dari Medan. (Subjek : paman, predikat : membawa,
objek : oleh-oleh, keterangan : dari Medan).
Kalimat Minor
A. Pengertian Kalimat Minor
Abdul Chaer dalam buku Linguistik Umum (2007) mengatakan bahwa kalimat
minor adalah kalimat yang klausanya tidak lengkap. Kalimat minor biasanya hanya
memiliki satu unsur pusat saja misalnya hanya obyek saja atau keterangan saja.
Kalimat minor umumnya digunakan sebagai jawaban atas suatu pertanyaan,
sebagai perintah, ataupun seruan.
Kalimat Minor
B. Ciri-ciri Kalimat Minor
Kalimat minor adalah kalimat yang mengandung satu unsur pusat. Unsur pusat yang
sering digunakan dalam kalimat berupa predikat. Kalimat minor umumnya digunakan
sebagai jawaban atas suatu pertanyaan, sebagai perintah, ataupun seruan. Jadi Kalimat
minor ialah kalimat yang mengandung satu unsur pusat (inti), misalnya:
a. Hari Ini
b. Ke Pasar
c. Pergi!
Contoh: Ke Pasar (jawaban dari pertanyaan, ibu kemana?)
Hari Ini (jawaban atas pertanyaan, kapan Sahrun akan mengajar Bahasa Indonesia?)
Kalimat minor sendiri mempunyai sejumlah jenis, di mana jenis-jenis kalimat minor
tersebut antara lain: kalimat minor tambahan, jawaban, salam, panggilan, seruan, judul,
inkripsi, tanggapan, perintah, dan slogan
Kalimat Minor
B. Contoh Kalimat Minor
-Contoh kalimat minor tambahan
1. Andi berangkat ke sekolah pada pukul 7 pagi. Sendirian, dan naik angkot.
2. Dinda berulang tahun pada hari ini. Ulang tahunnya tidak dirayakan sama sekali.
3. Kemarin, Banu meminjam buku kepunyaanku. Dan sampai saat ini belum dikembalikan.
4. Pak Gunawan kini resmi menjadi manajer baru perusahaan ini. Padahal sebetulnya
bukan beliau yang dicalonkan jadi manajer baru perusahaan ini.
5. Andini bersekolah di SMPN 77 dan satu sekolah dengan Adinda.
Kalimat Minor
Sekian
dan
Terima Kasih