Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDIDIKAN EKONOMI
PERMASALAHAN, TANTANGAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
KOPERASI INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah UMKM & Koperasi yang diampu
oleh Bapak Ngadiyono, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Anisa Rahmawati 22804241054 Angkatan 2022

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Permasalahan, Tantangan, Dan Strategi Pengembangan
Koperasi Indonesia Di Era Globalisasi. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah UMKM dan Koperasi yang diampu oleh Bapak Ngadiyono, S.Pd.,
M.Pd.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta
membantu dalam penyelesaian makalah ini, baik dalam bentuk dukungan moril
maupun materil sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan informasi
bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Sleman, 24 November 2022


Hormat saya,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI.............................................................................................3


A. Pengertian Koperasi............................................................................................3
B. Landasan Koperasi.............................................................................................3
C. Asas dan Tujuan Koperasi..................................................................................4
D. Prinsip Koperasi.................................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN............................................................................................7


A. Permasalahan-Permasalahan yang Dihadapi Koperasi di Era Globalisasi.........7
B. Tantangan-Tantangan yang Dihadapi Koperasi di Era Globalisasi....................8
C. Strategi yang Harus Diterapkan Koperasi Agar Dapat Bertahan dan Tetap
Bertumbuh di Era Globalisasi............................................................................9

BAB IV PENUTUP....................................................................................................11
A. Kesimpulan.......................................................................................................11
B. Saran.................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut (Kemenkopukm, Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang
Koperasi, 1992) pada UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi, pengertian
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Dalam menjalankan fungsi dan perannya, koperasi mempunyai tujuan untuk
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
Koperasi juga mempunyai beberapa prinsip yang dipegang teguh dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya. Prinsip-prinsip tersebut di antaranya: 1)
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; 2) Pengelolaan dilakukan secara
demokratis; 3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota; 4) Pemberian balas jasa yang
terbatas terhadap modal; 5) Kemandirian; 6) Pendidikan perkoperasian; serta 7)
Kerja sama antarkoperasi.
Menurut data dari (Kemenkopukm, Kemenkopukm.go.id, 2015), jumlah
koperasi aktif di Indonesia mengalami peningkatan secara stabil pada rentang
tahun 2015—2017, selanjutnya terjadi penurunan yang lumayan drastis pada
jumlah koperasi aktif di Indonesia pada rentang tahun 2018—2019.
160000
140000
120000
150223
100000 151170
80000 152174
60000 126343
40000 123048
20000
0
2015 2016 2017 2018 2019

1
Penurunan pada jumlah koperasi aktif di Indonesia bukanlah hal yang tabu,
mengingat saat ini era globalisasi memberikan dampak yang sangat besar pada
berbagai sendi kehidupan, termasuk bidang ekonomi yang di dalamnya terdapat
koperasi-koperasi yang menjadi salah satu pelaku ekonomi di negeri ini. Era
globalisasi memberikan dampak yang luar biasa yang turut memicu berbagai
permasalahan dan menyajikan berbagai tantangan yang harus dihadapi dengan
strategi yang mantap.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, muncul beberapa masalah
sebagai berikut.
1) Bagaimana permasalahan-permasalahan yang dihadapi koperasi di era
globalisasi?
2) Bagaimana tantangan-tantangan yang dihadapi koperasi di era globalisasi?
3) Bagaimana strategi yang harus diterapkan koperasi agar dapat bertahan dan
tetap bertumbuh di era globalisasi?

C. Tujuan
Dari beberapa masalah yang dirumuskan, terdapat beberapa tujuan dari
rumusan masalah tersebut, di antaranya:
1) Mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi koperasi di era
globalisasi.
2) Mengetahui tantangan-tantangan yang dihadapi koperasi di era globalisasi.
3) Mengetahui strategi yang harus diterapkan koperasi agar dapat bertahan dan
tetap bertumbuh di era globalisasi.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Koperasi
Istilah koperasi (cooperative) berasal dari kata co-operation yang berarti
kerja sama. Sementara itu, menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi,
pengertian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
Menurut Bapak Koperasi Indonesia, Mohammad Hatta, koperasi adalah
usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan
semangat tolong-menolong “seorang untuk semua dan semua untuk seorang”.
Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 33 ayat (1), koperasi berkedudukan sebagai
saka guru perekonomian nasional yaitu organisasi ekonomi yang berwatak sosial.

B. Landasan Koperasi
Sebagai saka guru perekonomian Indonesia, koperasi memerlukan landasan
yang kuat agar tumbuh secara kukuh dalam menghadapi tantangan di era
globalisasi. Landasan-landasan tersebut meliputi landasan idiil, landasan
struktural, landasan operasional, dan landasan mental (Sari, 2019).
Landasan idiil koperasi adalah Pancasila. Pancasila dijadikan landasan idiil
karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mencerminkan nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia. Landasan idiil harus diamalkan oleh seluruh koperasi
karena Pancasila merupakan falsafah bangsa dan negara Indonesia (Baswir, 2013).
Landasan struktural adalah UUD 1945 pasal 33 ayat (1) yang berbunyi
“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”.
Kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas utama, bukan kesejahteraan
perseorangan. Dengan demikian, badan usaha yang sesuai dengan UUD 1945
pasal 33 ayat (1) adalah koperasi.

3
Landasan operasional adalah aturan kerja yang harus diikuti oleh anggota,
pengurus, dan pengawas dalam melaksanakan tugas di koperasi. Landasan
operasional tersebut meliputi Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang
Koperasi, anggaran dasar, an anggaran rumah tangga koperasi yang bersangkutan.
Landasan mental dalam koperasi, yakni kesetiakawanan dan kesadaran
pribadi. Koperasi merupakan unsur pendidikan yang baik untuk memperkuat
ekonomi karena koperasi berdasarkan dua landasan mental, yaitu setia kawan dan
kesadaran pribadi. Dalam koperasi, kedua landasan tersebut akan saling
memotivasi, melengkapi, dan saling mengawasi.

C. Asas dan Tujuan Koperasi


Asas koperasi telah dituliskan dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang
Koperasi, yaitu “Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 atas dasar kekeluargaan”. Koperasi berasaskan kekeluargaan dan
kegotongroyongan, maksudnya koperasi merupakan badan usaha yang tetap dan
terus memikirkan kepentingan dan kesejahteraan bersama, bukan kepentingan dan
kesejahteraan perseorangan. Seperti yang dijelaskan dalam pasal 3 UU No. 25
Tahun 1992 tentang Koperasi bahwa tujuan koperasi adalah memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.

D. Prinsip Koperasi
Koperasi memiliki prinsip yang menunjukkan jati diri koperasi dan
membedakannya dengan badan usaha lainnya. Prinsip koperasi merupakan aturan-
aturan pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja
koperasi. Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi telah
menyebutkan prinsip-prinsip dalam koperasi. Prinsip-prinsip tersebut di
antaranya:
a) Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka

4
Koperasi tidak dapat memaksa pihak manapun untuk menjadi anggota
koperasi. Hal itu dikarenakan untuk menjadi anggota koperasi harus
berdasarkan kesadaran diri sendiri. Dalam menerima anggota, koperasi juga
tidak berhak membeda-bedakan pihak manapun karena siapa saja
diperbolehkan menjadi ataupun tidak menjadi anggota koperasi.
b) Pengelolaan Dilakukan Secara Demokratis
Dalam menjalankan usahanya, koperasi dikelola secara demokratis.
Setiap anggota memiliki hak suara yang sama. Setiap hal yang menjadi
keputusan koperasi harus berdasarkan keputusan bersama, termasuk di
dalamnya anggota koperasi. Pengelolaan secara demokratis ini dapat dilihat
ketika rapat anggota koperasi.
c) Pembagian Sisa Hasil Usaha Dilakukan Secara Adil Sebanding dengan
Besarnya Jasa Usaha Masing-Masing Anggota
Keuntungan yang diperoleh dalam koperasi disebut Sisa Hasil Usaha
(SHU). Anggota koperasi yang aktif akan mendapatkan SHU lebih besar
daripada anggota koperasi yang pasif. Inilah yang disebut dengan prinsip adil.
SHU yang dibagikan bukan berdasarkan modal anggota, tetapi berdasarkan
kontribusi anggota terhadap koperasi.
d) Pemberian Balas Jasa yang Terbatas Terhadap Modal
Modal koperasi digunakan untuk melayani anggota dan masyarakat
sekitar dengan mengutamakan kesejahteraan bagi anggota koperasi.
Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal bukan dimaksudkan untuk
mencari keuntungan, tetapi meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi.
e) Kemandirian
Prinsip kemandirian berarti koperasi harus mampu berdiri sendiri dalam
pengambilan keputusan berkaitan dengan pengembangan organisasi dan
usaha.
f) Pendidikan Perkoperasian
Untuk mengelola koperasi dengan baik, diperlukan adanya pengetahuan
dan keterampilan dari anggota dan pengurus koperasi. Oleh karena itu,

5
pendidikan koperasi sangat penting untuk diadakan karena untuk menunjang
pengelolaan koperasi agar semakin baik dan maju.
g) Kerja Sama Antarkoperasi
Kerja sama antarkoperasi dimaksudkan untuk mewujudkan dan
mengembangkan perekonomian nasional sebagai usaha bersama. Kerja sama
antarkoperasi juga dapat berguna untuk meningkatkan kesejateraan koperasi
tersebut.

6
BAB III
PEMBAHASAN

A. Permasalahan-Permasalahan yang Dihadapi Koperasi di Era Globalisasi


Era globalisasi memberikan dampak yang sangat besar di berbagai aspek
kehidupan. Aspek ekonomi turut menjadi sektor yang terdampak era globalisasi.
Tentu saja, koperasi sebagai salah satu pelaku ekonomi mendapatkan dampak dari
era globalisasi. Era globalisasi memberikan berbagai permasalahan-permasalahan
bagi koperasi (Kurniawati, 2018). Permasalahan-permasalahan tersebut di
antaranya sebagai berikut.
1) Banyaknya pengurus yang kurang kompeten dalam bidangnya
Dikarenakan koperasi mempunyai modal yang terbatas, koperasi
seringkali tidak dapat memberikan gaji/penghasilan yang besar untuk
pengurusnya sehingga minat untuk menjadi pengurus koperasi kecil dan
kadangkala menyebabkan pengurus koperasi direkrut dari orang-orang yang
kurang kompeten di bidangnya.
2) Adanya peran ganda pengurus koperasi
Kinerja koperasi pun terkadang tidak luput dari peran serta pengurus
koperasi. Tak jarang pula, pengurus koperasi merupakan orang-orang penting
dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat. Adanya “rangkap jabatan” ini
membuat focus perhatian pengurus kepada koperasi berkurang sehingga
kurang menyadari perubahan-perubahan yang terjadi.
3) Tanggapan masyarakat terhadap koperasi
Kegagalan koperasi di masa lalu tanpa adanya pertanggungjawaban
kepada masyarakat, menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap
koperasi.
4) Banyaknya pesaing yang lebih unggul
Era globalisasi ini menyebabkan munculnya berbagai badan usaha
sehingga persaingan semakin ketat. Jika koperasi tidak mampu bersaing,
maka dapat dipastikan koperasi tidak akan bertahan lama eksistensinya.
5) Penggunaan teknologi dan informasi yang masih minim

7
Di era teknologi yang sangat cepat ini, menuntut koperasi untuk bisa
mengikuti setiap perkembangan teknologi dan informasi dengan memberikan
pelayanan berbasis teknologi agar dapat menjangkau dan memaksimalkan
pelayanan kepada anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
secara maksimal.
6) Pemahaman generasi muda terhadap koperasi rendah
Generasi muda sebagai penerus eksistensi dari koperasi sendiri haruslah
mempunyai pemahaman yang mendalam terhadap koperasi. Hal itu
dimaksudkan agar koperasi akan tetap eksis di masa mendatang, bahkan
dengan menyajikan pelayanan yang lebih baik dan berkualitas.
7) Kesulitan modal
Salah satu prinsip koperasi yaitu kemandirian, termasuk hal ini
kemandirian dalam hal pengumpulan modal. Modal koperasi mayoritas
berasal dari anggota koperasi itu sendiri. Namun, hal ini mempunyai
kelemahan, yaitu modal yang terkumpul akan sangat minim, sehingga akan
mengalami kendala dalam pengembangan koperasi.

B. Tantangan-Tantangan yang Dihadapi Koperasi di Era Globalisasi


Semakin terbukanya perdagangan bebas di era globalisasi ini, khususnya
MEA memicu timbulnya tantangan-tantangan baru yang dihadapi koperasi.
Tantangan-tantangan tersebut, di antaranya:
1) Hilangnya pasar produk ekspor koperasi karena kalah bersaing dengan negara
lain
Semakin banyaknya produk ekspor yang lebih berkualitas membuat
koperasi harus memberikan inovasi terhadap produknya agar tidak kalah
bersaing dengan negara lainnya.
2) Masuknya SDM yang lebih berkualitas dan berkompeten yang dapat
menggantikan SDM dalam negeri
Untuk mengelola koperasi dengan baik, koperasi memerlukan adanya
SDM yang berkualitas dan berkompeten untuk menunjang kinerja koperasi
agar semakin baik.

8
3) Lambannya pemanfaatan IT dalam koperasi
Perkembangan pasar yang sangat pesat sekarang ini turut membawa
perubahan dalam kegiatan operasional koperasi. Otomatisasi yang telah
banyak diterapkan oleh sebagian besar badan usaha, juga harus diikuti oleh
koperasi agar mampu bersaing dengan badan usaha lainnya.
4) Lemahnya modal koperasi
Koperasi yang hanya terus mengandalkan modal dari anggota akan
sedikit sulit untuk mengembangkan badan usahanya menjadi lebih besar.
Sebaliknya, ketebukaan koperasi dalam menerima berbagai modal dari pihak
lain akan membuat koperasi mudah dan cepat dalam mengembangkan
usahanya.

C. Strategi yang Harus Diterapkan Koperasi Agar Dapat Bertahan dan


Tetap Bertumbuh di Era Globalisasi
Untuk dapat bertahan dan tetap ada hingga sekarang, koperasi dapat
menerapkan beberapa stretagi dalam menjalankan operasioal koperasinya
(Ikhsani, 2019). Beberapa strategi tersebut di antaranya sebagai berikut.
1) Pengembangan koperasi dan optimalisasi peran koperasi di masyarakat
Untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, koperasi dapat
melakukan sosialisasi pengenalan koperasi secara rutin dan berkelanjutan
bagi masyarakat. Selain itu, koperasi harus mengetahui sesuatu yang
dibutuhkan masyarakat yang nantinya dijadikan evaluasi dan program
koperasi.
2) Pembangunan koperasi berbasis teknologi informasi
Koperasi dapat mengalihkan pelayanannya dari konvensional menjadi
berbasis teknologi informasi, seperti transaksi menggunakan uang digital,
pelayanan via smartphone, sampai tabungan online, serta inovasi teknologi
informasi lainnya yang membuat pelayanan koperasi menjadi lebih fleksibel.
3) Melakukan perekrutan SDM secara selektif
Untuk meningkatkan kinerja dan kemajuan koperasi, diperlukan SDM
yang berkualitas. Oleh karena itu, dalam merekrut SDM, koperasi harus

9
menerapkan system perekrutan yang selektif agar SDM yang diterima benar-
benar berkompeten dan dapat memberikan dampak terhadap kemajuan
koperasi.
4) Memperluas kemitraan dengan koperasi maupun badan usaha lainnya
Di era globalisasi ini, kerja sama merupakan hal yang sangat penting.
Misalnya, koperasi produksi bekerja sama dengan koperasi pemasaran
ataupun konsumsi. Untuk menambah modal usaha, koperasi juga dapat
bekerja sama dengan koperasi simpan pinjam, dan contoh kerja sama lainnya.
Dengan adanya kerja sama tersebut, koperasi akan lebih fokus ke bidang
utamanya yang mana nantinya hasilnya akan lebih maksimal.
5) Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan sesuai
perkembangan zaman
Agar koperasi dapat mengalami kemajuan di era yang sangat kompetitif
ini, koperasi sangat memerlukan SDM yang berkualitas pula. SDM yang
berkualitas dapat diciptakan melalui pendidikan dan pelatihan tentang
koperasi maupun pelatihan untuk menguasai skill lainnya sesuai tuntutan
perkembangan zaman.
Dengan diterapkannya strategi di atas, diharapkan koperasi dapat tetap
mempertahankan eksistensinya di era globalisasi ini.

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Era globalisasi memberikan pengaruh yang sangat besar di berbagai sektor
kehidupan manusia, termasuk sektor ekonomi yang di dalamnya terdapat
koperasi. Era globalisasi ini turut menimbulkan permasalahan dan tantangan bagi
koperasi. Beberapa permasalahan tersebut di antaranya banyaknya pengurus yang
kurang kompeten dalam bidangnya, adanya peran ganda pengurus koperasi,
tanggapan negative masyarakat terhadap koperasi, munculnya banyak pesaing
yang lebih unggul, penggunaan teknologi dan informasi yang masih minim,
pemahaman generasi muda terhadap koperasi yang masih rendah, serta kesulitan
modal. Sementara itu, tantangan yang dihadapi koperasi, seperti hilangnya pasar
produk ekspor koperasi karena kalah bersaing dengan negara lain, masuknya
SDM yang lebih berkualitas dan berkompeten yang dapat menggantikan SDM
dalam negeri, lambannya pemanfaatan IT dalam koperasi, serta lemahnya modal
koperasi. Oleh karena itu, perlu adanya strategi jitu dari koperasi untuk
menghadapi era globalisasi yang semakin kompleks ini. Strategi-strategi tersebut
di antaranya melakukan pengembangan koperasi dan optimalisasi peran koperasi
di masyarakat, melakukan pembangunan koperasi berbasis teknologi informasi,
melakukan perekrutan SDM secara selektif, memperluas kemitraan dengan
koperasi maupun badan usaha lainnya, melakukan peningkatan kualitas SDM
melalui pendidikan dan pelatihan sesuai perkembangan zaman. Dengan
dilaksanakannya strategi tersebut, diharapkan koperasi dapat menjaga
eksistensinya, meski di era globalisasi sekalipun.

B. Saran
Meskipun sekarang berada di era globalisasi yang mana tantangan dan
permasalahan seringkali muncul, koperasi harus mampu menyesuaikan diri agar
eksistensi dari koperasi tetap terjaga. Inovasi-inovasi harus terus diterapkan.
Namun, di sisi lain, nilai-nilai luhur dalam koperasi jangan sampai luntur dan

11
hilang karena nilai-nilai tersebutlah yang menjadi pembeda dari koperasi dengan
badan usaha lainnya. Inovasi dan progam baru diharapkan terus dilakukan dan
tidak menyimpang dari nilai-nilai luhur yang menjadi jati diri koperasi itu sendiri.

12
DAFTAR PUSTAKA

Baswir, R. (2013). Koperasi Indonesia Edisi Kedua . Yogyakarta: BPFE UGM.


Ikhsani, M. A. (2019). Strategi pengembangan koperasi dalam upaya membangun
kesejahteraan masyarakat. Jurnal Manajemen, 76.
Kemenkopukm. (1992). Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi.
Kemenkopukm. (2015). Kemenkopukm.go.id. Retrieved 11 28, 2022, from
https://kemenkopukm.go.id/data-koperasi/?
oxAz0ZbeDuGBZ0P0mpizVNbnnFlyCUEU0WIAPJxyID3JDYFnny
Kurniawati, N. (2018). Masalah peluang tantangan koperasi di Indonesia. STIE
Semarang.
Sari, K. (2019). Mengenal Koperasi. Klaten: Cempaka Putih.

13

Anda mungkin juga menyukai