Anda di halaman 1dari 10
Jenis-jenis Sensor dan Fungsinya 1. _ Engine Coolant Temperature (ECT) Engine Coolant Temperature (ECT) berfungsi untuk membaca temperatur air pendingin mesin yang terletak pada blok mesin dekat dengan selang menuju radiator. ECT dihubungkan seri dengan tahanan dan diberi tegangan 5 V. Apabila tahanan pada ECT berubah oleh karena temperatur cairan pendingin mesin, tegangan sinyal akan mengalami perubahan. Perubahan tegangan identik dengan perubahan temperatur. sinyal J tegangan temperatur ecu Gambar 3.1 (a) ECT, (b) Letak ECT pada mesin, (c) Hubungan antara ECT dan External Combustion Unit (ECU). Gambar 3.2 adalah contoh pemeriksaan tahanan/hambatan dengan menggunakan ohmmeter. Kegiatan tersebut adalah mengukur tahanan antarterminal-terminalnya. Tabel 3.1 menunjukkan hubungan tester dan kondisi spesifikasinya. Tabel 3.1 Hubungan tester dan kondisi spesifikasinya. Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi 1-2 2,29-2,60 kQ pada 20°C 1-2 0,302-0,327 kQ pada 80°C Apabila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor temperatur cairan pendingin mesin. Perlu diingat bahwa setiap mesin memiliki spesifikasi yang berbeda. Meskipun pada prinsipnya sama, tetap harus mengacu pada buku manual masing-masing mesin. Perhatikan juga bahwa ketika sensor temperatur cairan pendingin direndam dalam air, pastikan air tidak masuk ke dalam terminal. Setelah pemeriksaan, hapus air dari sensor temperatur cairan pendingin mesin. 2. Intake Air Temperature (IAT) atau Sensor Temperatur Udara Masuk Intake Air Temperature (IAT) atau sensor temperatur udara masuk berfungsi untuk mendeteksi suhu udara masuk yang terletak pada saluran udara masuk (intake manifold). IAT bekerja dengan Bab 3 | Sensor Q CO 20 2 1 “200 20-40-6080 4) 62) 8) (104 (140) (176) “re ‘Sumber: dokurentas! poner Gambar 3.2 Pemeriksaan tahanan/hambatan dengan menggunakan ohmmeter. iruerirr ia. membaca perubahan temperatur yang mana perubahan temper, identik dengan perubahan tekanan. IAT terhubung seri dengan tahanan yang diberi tegangan sebesar 5 V. Apabila tahanan pay, IAT mengalami perubahan, hal ini berarti temperatur ikut berusa, sehingga tegangan sinyal akan ikut berubah. os l ecu ey @) ‘Sumber: shuttarstock.com dan dokument pana Gambar 3.3 (a) IAT, (b) Letak IAT pada mesin, (c) Hubungan antara IAT dan ECU. Berikut adalah cara pemeriksaan sensor IAT (mengambil contoh pada kendaraan Daihatsu Xenia). a. Lepaskan kabel terminal negatif baterai. b. Lepaskan konektor. . Lepaskan sensor temperatur udara masuk. d. Periksa sensor temperatur udara masuk dengan menggunakan ohmmeter dan ukur tahanan antarterminal-terminalnya. Tabel 3.2 menunjukkan hubungan tester dan kondisi spesifikasinya. Tabel 3.2 Hubungan tester dan kondisi spesifikasinya. Hubungan Tester | _ Kondisi Spesifikasi 2,21-2,69 kQ. pada 20°C 0,29-0,354 kQ pada 80°C . Pasang sensor temperatur udara masuk. f Pasang konektor. 9. Hubungkan kabel dari terminal negatif baterai, 1-2 3. Throttle Position Sensor (TPS) ‘TPS merupakan peralatan yang berfungsi untuk Mengoreksi Air Fuel Ratio (AFR) dengan cara membaca posisi (derajat) pembukaan katup gas. Selain itu, TPS juga berfungsi sebagai perlambatan bersama dengan sensor RPM untuk fuel cut-off, sett? untuk mengetahui beban maksimum, TPS disebut sebagai tahanan geser dengan bahan bakar karbo" arang. Pada Gambar 3.4, dapat dilihat konstruksi 1° cad Sa ‘Sumber: shutterstock com Letak sensor TPS ini selalu berada di samping ar 3.4 Konstruksi Throttle Position katup gas atau throttle valve. Besar perubahan : Output sinyal voltase ditentukan berdasarkan bukaa" katup gas, Perawatan dan Perbaikan Engine Management ‘System dan Motor Listrik (Kompetensi Keahlian Teknik Ototronik) untuk SMK/MAK Kelas ECM Sensor Throttle Position Sensor ‘Sumber: dokumentasi penerbit Gambar 3.5 Rangkaian TPS model 3 pin potensio. Tegangan sebesar 5 volt dari Engine Control Module (ECM) merupakan tegangan awal untuk membaca perubahan tegangan. Apabila katup gas dibuka, akan membuat perbandingan tegangan. Perbandingan tegangan ini berasal dari perbandingan sehingga mengeluarkan tegangan sebesar 0,5~4,7 volt. Contoh cara memeriksa TPS (pada beberapa kendaraan nilainya dapat berbeda) adalah sebagai berikut. a. Gunakan ohmmeter untuk mengukur tahanan antarterminal- terminalnya. Tabel 3.3 menunjukkan hubungan tester dan kondisi spesifikasinya. Tabel 3.3 Hubungan tester dan kondisi spesifikasinya. Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi 1 (VC) - 2 (E2) 2,5-5,0 kQ pada 25°C Apabila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti Throttle Position Sensor. b. Periksa perubahan tahanan ketika throttle lever ditutup penuh sampai terbuka penuh. Seharusnya, kondisi nilai hambatan atau tahanan meningkat secara proporsional. Tabel 3.4 menunjukkan hubungan tester dan kondisi spesifikasinya. Tabel 3.4 Hubungan tester dan kondisi spesifikasinya. Hubungan Tester “Kondisi Spesifikasi 3 (VTA) = 2 (E2) 0,3-5,8 kQ (tertutup penuh) 3 (VTA) - 2 (E2) 1,98-9,16 kQ (terbuka penuh) Apabila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti Throttle Position Sensor. 4. Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor MAP terbuat dari Piezoresistive. MAP berfungsi untuk ™mengetahui tekanan udara masuk yang akan menerjemahkan beban kendaraan. Beban mesin dibaca dari sensor MAP dan diperhitungkan untuk menentukan durasi injeksi serta kapan saat Pengapian yang tepat. Letak MAP pada kendaraan adalah di saluran udara masuk dengan salurannya berada setelah katup gas. MAP disebut juga dengan vacuum sensors. Bab 3 | Sensor Info Teknik limu pengetahuan menjadi dasar perkembangan teknologi yang menghilangkan ketidaktahuan manusia. Sebuah material yang disebut sebagai superkonduktor mendefinisikan teknologi ini Superkonduktor merupakan fenomena yang dapat terjadi pada beberapa material yang diletakkan pada temperatur rendah. Fenomena ini meliputi ketiadaan hambatan listrik dari medan magnet. Artinya pada kondisi ini, gaya gesek dapat didefinisikan menghilang. Namun sampai saat ini, belum ada pembuktian tentang hilangnya gaya gesek tersebut. Teori tentang superkonduktor ini masih dalam tahap riset. Suatu saat nanti, bisa saja manusia bepergian dari Jakarta ke Surabaya hanya dalam waktu kurang dari setengah jam. ‘Sumber Gambar 3.6 Lokasi MAP sensor pada mesin. Sensor MAP memiliki tiga konektor. Sumber tegangan (5 vol, dan ground) memerlukan dua konektor dan satu terminal sebagaj tegangan sinyal menuju inputan ECU. Tegangan kerja sensor Map pada konektor sinyal datanya berkisar antara 0,2-4,5 volt. ee ry os Keterangan gambar pada bagian (b): | A = unit sensor MAP (Piezoresistive), B = operasional amplifier (penguat sinyal), C= rangkaian kompensasi temperatur, Ug = tegangan sumber (5 volt dari ECU), | Uy, = tegangan Piezoresistive (tegangannya masih perlu dikuatkan), dan U, = tegangan sinyal sensor (tegangan sensor yang telah siap untuk diolah oleh ECU), Gambar 3.7 (a) Hubungan antara sensor MAP dan ECU, (b) Rangkaian pengolah sinyal pada MAP. voter ; 5 Contoh cara pemeriksaan sensor MAP/vacuum sens? adalah sebagai berikut. a. Periksa voltase sumber daya . Lepaskan konektor sensor MAP. + Putar kunci kontak ke ON. + Gunakan voltmeter untuk mengukur voltase antara setiap terminal. Tabel 3.5 menunjukka" hubungan tester dan kondisi spesifikasiny@ ifikasiny® ‘Sumber: dokumeniasi penerbit Gambar 3.8 Sensor MAP. ® © @ Tabel 3.5 Hubungan tester dan kondisi spes Pi elem ‘Sumber: dokumentasi penertit Gambar 3.9 Sensor voltase. Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan *” Motor Listrik (Kompetensi Keahlian Teknik Ototronik) putar kunci kontak ke OFF. Hubungkan konektor sensor MAP. b, Periksa voltase pencatu * Lepaskan selang vakum dari sensor MAP. . Putar kunci kontak ke ON. . Hubungkan voltmeter ke terminal E8-23 (PIM) dan £8-12 (E2PM) pada sisi ECM, kemudian ukur output voltase dalam tekanan atmosfer. «Dengan menggunakan Mityvac, berikan isapan vakum. Kemudian, fae eenaanerasiiaee dari langkah. Gambar 3.10 Sensor Mityvac. Tabel 3.6 menunjukkan besar isapan vakum yang diberikan dan penurunan voltasenya. ‘Sumber: dokumentasi penerbit abel 3.6 Besar isapan vakum yang diberikan dan penurunan voltasenya. Pree Suntan | 13.3 (100, 3.94) 0,25-0,55 + 267 (200, 7.87) 0,65-0,95 LC 40.0 (300, 11.81) 1,05-1,35 5. Sensor Gas Buang (Exhaust Sensors) Sensor gas buang merupakan sebuah pembaharuan dalam industri otomotif. Hal ini karena didasari pada regulasi yang memperketat aturan gas emisi dari kendaraan bermotor. Sensor gas buang yang dikenal dengan sensor lambda atau sensor oksigen terbuat dari Zirconium dioxide (ZrO,) dan platina (sebagai elektroda). Oleh karena sensor ini masih baru, maka tidak semua kendaraan injeksi memilikinya. Fungsi dasar dari sensor lambda atau sensor gas buang adalah membaca kualitas emisi gas buang kendaraan, kemudian melakukan koreksi pada sistem injeksi. Sensor gas buang dipasang pada saluran gas buang (exhaust manifold). Beberapa kendaraan memiliki dua sensor gas buang ini. Sistem yang memiliki kedua sensor ini bertujuan untuk mengoreksi A/F ratio sekaligus Mengontrol kerusakan katalitik konverter. Untuk dapat mengontrol kerusakan katalitik konverter, sebuah sensor gas buang terpasang sebelum katalitik konverter dan sensor lain dipasang setelah katalitik konventer. Apabila terdapat perbedaan kadar oksigen gas buang dengan kadar oksigen pada udara luar, maka akan terjadi Potensial antara kedua elektroda pada sensor gas buang. Katalik konverter merupakan komponen untuk memperbaiki kualitas gas buang dengan cara menghilangkan beberapa Hon atau senyawa yang berbahaya, seperti hidrokarbon Keterangan: 1. heat resistant double shell 2. wire screen 3. sensor lambda 4,__ceramic monolic Gambar 3.11 Komponen sensor gas buang (exhaust sensors), Gambar 3.12 menunjukkan bagian-bagian dari sensor oksigen, Atmosfer Gas buang ‘Sumber: dokument! poe Keterangan: lapisan proteksi ceramic 210, (Zirconium dioxide) elektroda saluran buang Gambar 3.12 Bagian-bagian dari sensor oksigen. Gambar 3.13 menunj sensor oksigen. jukkan pemodelan hingga sinyal dari Kontrol unit 2uconium Sensor a8} = : ‘2 ise Katalisator Sensor Voltase o2 5) T 2 ‘Sumber: dokumantas! pane (b) ( Gambar 3.13 (a) Pemodelan dari Closed-loop control, ('b) Rangkaian pengolah sinyal sensor oksigen, (Q Sinyal yang dihasilkan seperti gelombang sinus, @ Sensor voltase U, (mV) 08 (09 1 Wd 12 Excess air factor ‘Sumber: dotumentas! ponerit Keterangan: + Kolom campuran @ merupakan campuran udara dan bahan bakar maksimum, + Kolom campuran b merupakan campuran udara dan bahan bakar minimum. + Garis tengah menjelaskan 2 = 1. Perbandingan bahan bakar dan udara adalah 14,7 : 1 (tegangan sinyal = + 0,45 V). Garis pada kolom @ A < 1 merupakan campuran maksimum (tegangan sinyal 06-1,0 V). is pada kolom b A > 1 merupakan campuran minimum (tegangan sinyal 04-0,1 V). Gambar 3.14 Karakteristik sensor 2. Berikut merupakan contoh pemeriksaan sensor lambda (heated oxygen). Periksa tahanan dengan mengunakan ohmmeter, kemudian ukur tahanan antarterminal-terminalnya. Tabel 3.7 menunjukkan hubungan tester dan kondisi spesifikasinya. HTR+ HTR- on 2] 4|[3. =o E + ‘Sumber: dokumentas! penertit_ Gambar 3.15 Sensor lambda. Bab 3 | Sensor Tabel 3.7 Hubungan tester dan kondisi spesifikasinya. Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi 1 (HTR-) - 2 (HTR+) 11,7-15,5 Q pada 20°C 2 (HTR+) - 4 (E) 1 MQ atau lebih —— Apabila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti Sens pemanas oksigen. 6. Camshaft Position Sensor (CMP) dan Crankshaft Position Sensor (CKP) : : Camshaft Position Sensor (CMP) atau yang biasa disebut Sebagaj generator sinyal G dan Crankshaft Position Sensor (CKP) atau yan disebut dengan generator sinyal NE dihasilkan Oleh pickup coi) (semacam lilitan). Informasi dari kedua sinyal ini dikirim dengan ECU/ECM mesin untuk memberi informasi tentang seberapa besa sudut poros engkol atau kecepatan putaran mesin. Kedua sinyal inl sangat penting untuk Sistem Injeksi Elektronik (EFI) dan Sistem Pengapian Komputer (ESA). , ‘ fm Camshaft Position Sensor (CMP) Crankshaft Position Sensor (CKP) (a) (b) Sumber: fick. conveToresa Timm dan shutestci Gambar 3.16 (a) Camshaft Position Sensor (CMP), (b) Crankshaft Position Sensor (CKP), Pada ujung seberang poros en Camshaft Position Sensor (CMP). Se mendeteksi tonjolan yang berputai (perhatikan Gambar 3.16 (a) Pada udara antara tonjolan pada poros * Perubahan ini menghasilkan tega sensor. Hal ini akan menghasilka sinyal G. Sinyal ini dikirim seb; Poros engkol ke ECU mesin y; dari CKP untuk menentukan 9kol, terdapat sensor posisi nsor ini pada dasarnya Tr mengikuti putaran poros engkd saat poros engkol berputar, cela engkol dan sensor berubah-ubat ngan/voltase pada pickup coil Nn sinyal yang diistilahkan dengan agai informasi standar tentang sudut ‘ang dikombinasikan dengan sinyal NE Top Dead Center (TDC) atau Titik Mat Atas (TMA) dari setiap silinder. Kedua sinyal ini digunakan oleh ECU mesin untuk menentukan durasi injeksi (lama penginjeksian) dan saat pengapian (ignition timing). Pada ujung poros engkol, terdapat sensor posisi Crankshaft Position Sensor (CKP). Sensor ini Menghasilkan sinyal listrik yang diistilahkan sinyal NE dan digunakan ECU mesin untuk mendeteks! Sudut poros engkol dan putsran mesin. Seperti sinyal G, sinyal NE Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (Kompetensi Keahlian Teknik Ototronik) untuk SMK/MAK Kel juga dihasilkan oleh celah udara antara Crankshaft Position Sensor dan tonjolan/gigi pada sekeliling timing rotor pada ujung poros cngkol. Pada Gambar 3.17, menunjukkan tipe pembangkit sinyal yang memiliki 34 tonjolan/gigi dengan area yang dua giginya renghilang, sehingga memiliki akurasi sudut crankshaft 10° poros tngkol. Apabila sinyal NE dari sensor tidak diterima oleh ECU mesin, maka mesin akan mati, sehingga sensor CKP ini merupakan sensor utama. Tidak seperti sensor lainnya yang jika tidak mengirimkan sinyal, mesin akan tetap dapat hidup meskipun tidak ideal. 720° poros engkol Sinyal G 360° poros engkol 10° 30° poros poros engkol engkol ‘Sumber: dokumentasi penerbit Gambar 3.17 Sinyal G dan NE. Gambar 3.18 dan 3.19 menunjukkan contoh pemeriksaan sensor CMP dan CKP. Memeriksa tahanan CKP dan CMP dengan Q menggunakan ohmmeter pada terminal-terminalnya. Tabel 3.8 dan oe Tabel 3.9 masing-masing menunjukkan ukuran standar tahanan AN CMP dan CKP. Tabel 3.8 Ukuran standar tahanan CMP. Sumber: dokumentasi penerbit Gambar 3.18 Pemeriksaan sensor CMP. Hubungan Tester __Kondisi Spesifikasi 1W)-20 1.850-2.450 Q pada 20°C Apabila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti Camshaft Position Sensor. Tabel 3.9 Ukuran standar tahanan CKP. Hubungan Tester | __Kondisi Spesifikasi ‘Sumber: dokumentasi ponerbit 14)-20) 1.850-2.450 © pada 20°C a a ee Apabila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti Crankshaft Position Sensor, 7 Sensor Knock Sensor knock terletak menempel pada blok silinder dan qenaieiman sinyal KNK ke ECU mesin pada saat knocking/ page 2s ketukan mesin terdeteksi. Knocking terjadi dikarenakan sinyal ee Pengapian terlalu maju. Ketika ECU mesin menerima Pa 'KNK, maka ECU akan memundurkan waktu pengapian untuk ninimalisir detonasi. Sensor ini memiliki elemen Piezoelectric, Bab 3 | Sensor Ohmmeter = SLB SK ‘Sumber: dokumentas! panerbit Gambar 3.21 Cara pemeriksaan sensor knock. i> > yang menghasilkan tegangan bolak-balik/AC ketika detonasi a, menghasilkan getaran dalam blok silinder. Getaran ini melebjp getaran mesin yang sebelumnya hidup dengan normal. Knock control sensor © Sumber: dokument pty Gambar 3.20 Letak sensor knock pada blok silinder. Gambar 3.21 merupakan contoh cara pemeriksaan sensor knock dengan menggunakan ohmmeter. Tabel 3.10 menunjukkan hubungan tester dan kondisi spesifikasinya. Tabel 3.10 Hubungan tester dan kondisi spesifikasinya. Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi 1 = Bodi 10 kQ atau lebih Apabila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor knock = Rangkuman 1. Sensor pada kendaraan berfungsi untuk membantu dalam pengontrolan dan pengoperasiat sistem, misalnya pada sistem pendinginan serta sistem pengapian sehingga operasi kendareat lebih efisien dan optimal. 2. Sensor adalah bagian dari Engine Control Module (ECM) yang berfungsi untuk mengantarkan sinyal dalam bentuk tegangan, ECM juga dapat disebut sebagai otak seperti CPU. 3. Pada kendaraan saat ini, diterapkan sensor untuk membantu sistem mekanis dan memilik fungsinya masing-masing di antaranya adalah sebagai berikut. aeooge g. Sensor knock Engine Coolant Temperature (ECT) Intake Air Temperature (IAT) Sensor Throttle Position Sensor (TPS) Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor gas buang ‘Camshaft Position Sensor (CMP) dan Crankshaft Position Sensor (CKP) 4, Sensor yang bermasalah dapat menyebabkan kendaraan mengalami performa yang tidak balk dan bahkan tidak dapat hidup sama sekali. Pengecekan secara berkal vis dan perawatan penting untuk dilakukan, ienaiupsiokuken $2 Perawatan dan Perbaikan Engine Management 5 tan : iystem dan * Motor Listrik (Kompetensi Keahlian Teknik Ototronik) untuk SMk/MAK KeX

Anda mungkin juga menyukai