06 E-Monev (intro)
2
Persiapan Pelaksanaan
3
SBSN untuk Pembiayaan Proyek
MANFAAT
1. Meningkatkan kemandirian dalam pembiayaan
pembangunan nasional;
2. Mendukung percepatan pembangunan proyek
infrastruktur dan proyek strategis lainnya;
3. Mengoptimalkan pemanfaatan dana pembiayaan untuk
belanja modal/investasi; ….. Proyek tidak ditujukan untuk menghasilkan pendapatan,
4. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk sehingga pembayaran pokok dan imbalan tidak berasal dari
berpartisipasi dalam membiayai pembangunan proyek pendapatan proyek tersebut, namun berasal dari
pemerintah. penerimaan umum Pemerintah dan dialokasikan tiap tahun
pada APBN……
4 4
Dasar Hukum Pembiayaan Proyek SBSN
Mengatur a.l.:
UU No.19/2008 Mengatur a.l.: PP No.56/2011 • Kewenangan, cakupan dan persyaratan
tentang SBSN diterbitkan dengan tujuan tentang proyek.
Surat Berharga untuk membiayai APBN Pembiayaan • Prosedur perencanaan, pelaksanaan,
Syariah Negara termasuk membiayai Proyek Melalui pelaporan, pemantauan dan evaluasi proyek.
pembangunan proyek. Penerbitan SBSN • Pengelolaan obyek hasil pembiayaan
(proyek).
PMK No.120/PMK.08/2016
PMK No.138/PMK.08/2019 PMK No.6/PMK.05/2019 jo PMK No.4/PMK.08/2019
tentang tentang
Sarpras
tentang
Tata Cara Pembiayaan Proyek Tata Cara Pelaksanaan Pembayaran Tata CaraPTKIN
Pemantauan, Evaluasi dan
Melalui Penerbitan SBSN Kegiatan Yang Dibiayai Melalui Pelaporan Pembiayaan Proyek/ Kegiatan
Penerbitan SBSN Yang Dibiayai Melalui Penerbitan SBSN
5
Penggunaan Proceed SBSN
6
Tahapan Pembiayaan SBSN Proyek
9
10
11
12
13
14
15
II
1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
9
Dokumen Pengusulan
Pembiayaan Proyek SBSN
10
Pemblokiran Anggaran
Hal yang dapat terjadi saat penyusunan DIPA : Anggaran TERBLOKIR di DJA
AKIBAT ✓ Terhambatnya input aplikasi e-Monev (sehingga tidak dapat mengajukan RPD)
SOLUSI ✓ Pada saat penyusunan DIPA segala administrasi yang dipersyratakan DJA harus dipenuhi
✓ Jika sudah terblokir karena salah kode register segera melakukan Revisi Anggaran ke DJA untuk
pembukaan blokir dan berkoordinasi dengan DJPPR mengenai nomor register
✓ Dalam hal kesalahan nomor register murni kesalahan input dapat melakukan revisi di Kanwil Ditjen
Perbendaharaan
✓ Direktorat Pembiayaan Syariah, DJPPR, Kementerian Keuangan mendorong pemrakarsa proyek baik
di tingkat pusat maupun satuan kerja untuk melakukan peer learning untuk masalah teknis maupun
administrative, mengingat pengelolaan proyek memiliki stakeholders dan counterpart yang
beragam
✓ DJPPR membuat grup WA di tingkat pusat untuk seluruh K/L dan mendorong setiap K/L untuk
membuat grup WA sebagai media koordinasi dan komunikasi seluruh Satker.
11
Persiapan Pelaksanaan Proyek SBSN…(1)
1. Berdasarkan DPP SBSN dan Pagu Anggaran, DJPPR menerbitkan nomor register Proyek SBSN untuk
proses penerbitan dokumen pelaksanaan anggaran.
2. Format nomor register adalah
S 025 03 21 Tahun Awal Proyek
Jenis Kontrak, S untuk
SYC, M untuk MYC Kode K/L Kode Unit Es I /
Deputi / Sestama
*Setelah Alokasi Anggaran ditetapkan dan terbitnya Perpres Rincian APBN, Pemrakarsa Proyek (KL)
menerbitkan Dokumen DIPA dengan mencantumkan nomor register sebagaimana di atas.
3. Seteleh DIPA terbit termasuk pencantuman nomor register, maka K/L melakukan “Registrasi Proyek”,
dengan mengisi seluruh keterangan Proyek SBSN yang akan dilaksanakannya pada Aplikasi e-Monev
SBSN.
12
Persiapan Pelaksanaan Proyek SBSN…(2)
5. K/L wajib menyampaikan Surat Pernyataan Kesiapan Pelaksanaan Proyek (SPKPP) kepada
Menteri Keuangan dengan format tercantum dalam Lampiran PMK.
6. SPKPP memuat paling sedikit:
a. pernyataan bahwa Proyek telah siap untuk dilaksanakan sesuai dengan Rencana
Penarikan Dana (RPD) tahunan; dan
b. pernyataan komitmen Pemrakarsa Proyek untuk mulai melaksanakan lelang
pengadaan barang dan/ atau jasa untuk pelaksanaan Proyek paling lambat pada
bulan Januari tahun anggaran berjalan.
7. SPKPP ditandatangani oleh pejabat eselon I, dengan melampirkan :
a. Daftar Proyek tahun anggaran berjalan, sesuai format pada Lampiran PMK; dan
b. RPD tahunan, sesuai format pada Lampiran PMK.
13
Revisi Administrasi….(1)
➢ Revisi administrasi terkait SBSN dapat berupa:
1. Perubahan atau penambahan nomor register SBSN;
2. Ralat nomor register SBSN;
3. perubahan atau penambahan cara penarikan SBSN; atau
4. ralat cara penarikan SBSN.
➢ Revisi administrasi terkait perubahan atau penambahan nomor register SBSN:
1. dilakukan di Direktorat Jenderal Anggaran
2. cakupan perubahan atau penambahan nomor register SBSN meliputi:
a. perubahan kegiatan/proyek dari semula kontrak tahun tunggal menjadi kontrak tahun jamak atau
sebaliknya;
b. adanya penambahan kegiatan/proyek baru baik kontrak tahun tunggal maupun kontrak tahun
jamak.
3. dalam hal perubahan proyek dari semula kontrak tahun tunggal menjadi kontrak tahun jamak, revisi
administrasi dilakukan setelah terbitnya surat persetujuan kontrak tahun jamak
4. diproses setelah terlebih dahulu dilakukan pembahasan antara Direktorat Jenderal Anggaran, Direktorat
Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, dan Kementerian/Lembaga
5. Usulan perubahan atau penambahan nomor register SBSN diajukan kepada Direktorat Jenderal
Anggaran dengan melampirkan dokumen sumber dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko mengenai penetapan nomor register SBSN
14
Revisi Administrasi….(2)
➢ Revisi administrasi terkait ralat nomor register SBSN
1. dilakukan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
2. tidak disertai dengan perubahan anggaran
3. Ralat nomor register SBSN terkait kesalahan pencantuman nomor register SBSN dalam DIPA meliputi:
a. semula menggunakan nomor dummy menjadi nomor register yang seharusnya;
b. semula nomor register lainnya menjadi nomor register yang seharusnya.
4. Usulan revisi diajukan oleh KPA kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan
melampirkan dokumen sumber dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko terkait
penetapan nomor register SBSN
➢ Revisi administrasi terkait perubahan atau penambahan cara penarikan SBSN di Direktorat Pelaksanaan
Anggaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
➢ Revisi administrasi terkait ralat cara penarikan SBSN dilakukan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
➢ Penyampaian usulan revisi administrasi kegiatan/proyek SBSN paling lambat tanggal 30 November tahun
berjalan.
15
Pelaksanaan Pembayaran Sukuk
Proyek (RPD)
16
Pembayaran Atas Beban APBN Untuk Proyek SBSN
(PMK No.6/PMK.05/2019)
Pembayaran atas beban APBN untuk kegiatan yang dibiayai dengan SBSN dapat dilakukan melalui:
1. Pembiayaan Pendahuluan.
Merupakan pembayaran yang dilakukan terlebih dahulu atas beban APBN kepada penyedia
barang/jasa untuk kegiatan yang dibiayai dengan SBSN, yang selanjutnya dilakukan
penggantian dana melalui penerbitan SBSN.
atau
2. Rekening Khusus SBSN.
▪ Yaitu rekening yang dibuka oleh Menteri Keuangan pada Bank Indonesia atau bank umum
syariah untuk menampung dan menyalurkan dana hasil penerbitan SBSN.
▪ Pengisian Reksus SBSN dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan rencana
penarikan dana oleh Kementerian Negara/Lembaga, Saldo Reksus SBSN, dan jadwal
penerbitan SBSN.
17
Mekanisme Rekening Khusus SBSN
(PMK No.6/PMK.05/2019)
18
Mekanisme Rekening Khusus SBSN
(PMK No.6/PMK.05/2019)
a. DJPPR menyampaikan surat permintaan pembukaan Reksus SBSN kepada DJPb untuk menampung hasil
penerbitan SBSN, di Bank Indonesia dan/atau Bank Umum Syariah.
b. Sebagai dasar pengisian Reksus SBSN, K/L menyampaikan daftar proyek/kegiatan yang
dibiayai dengan SBSN dan/ atau RPD kepada DJPPR untuk periode tahunan dan bulanan,
yang selanjutnya disampaikan ke DJPb.
c. Untuk pengisian Reksus SBSN, K/L dan Kemenkeu melaksanakan rekonsilisasi data
realisasi penyerapan dana serta konfirmasi kebutuhan riil pada periode bulan
berkenaan dan saldo Reksus SBSN.
d. Pengisian Reksus SBSN dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan RPD
oleh K/L , Saldo Reksus SBSN, dan jadwal penerbitan SBSN.
e. Pengisian Reksus SBSN pada akhir tahun anggaran, dilakukan sebesar sisa alokasi dana SBSN
pada DIPA K/L atau sesuai RPD.
f. Penghentian pembayaran atas kegiatan yang dibiayai dengan SBSN dapat dilakukan jika Reksus SBSN
kosong atau tidak mencukupi dan/ atau DJPPR menyampaikan surat permintaan penghentian pembayaran
kepada DJPb.
19
Rencana Penarikan Dana
(PMK No.6/PMK.05/2019)
Merupakan dokumen yang memuat proyeksi penarikan dana Proyek selama masa
pelaksanaan Proyek yang disusun oleh Pemrakarsa Proyek.
BUKAN merupakan RPD sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 197/PMK. 05/2017
tentang Rencana Penarikan Dana, Rencana Penerimaan Dana, dan Perencanaan Kas
20
Yang Harus Dilakukan K/L pada
Tahap Pelaksanaan Pembayaran SBSN
1. Untuk keperluan kegiatan berkaitan dengan e-Monev SBSN, KL/Satker menunjuk Person in
Caharge (PIC) yaitu :
a. 1 orang PIC sebagai Admin Eselon I Pusat yang bertugas mengkoordinasikan seluruh
satker dalam penggunaan Aplikasi e-Monev SBSN;
b. 1 orang PIC sebagai Admin setiap Satker yang bertugas melakukan input data di lingkup
Satker pada e-Monev SBSN.
2. K/L menyampaikan surat pemberitahuan kepada DJPPR cq. Dit. Pembiayaan Syariah berupa
penunjukan PIC Admin Eselon I Pusat dengan keterangan meliputi paling sedikit nama, NIP,
jabatan, nomor telepon dan alamat email.
3. KL wajib mengisi RPD Bulanan pada Aplikasi e-Monev SBSN pada window time yaitu 2 (dua)
hari kerja awal setiap bulannya.
4. Penerbitan SPM tanpa mengisi atau lebih besar dari RPD Bulanan dapat ditolak oleh KPPN.
21
Yang Dapat Terjadi pada
Tahap Pelaksanaan Pembayaran SBSN
22
Pelaksanaan Sukuk Proyek
23
SEBARAN PROGRES KINERJA SATKER
PROYEK SBSN TA 2021 (% KONTRAK)
per 21 November 2021
500
Progres Kinerja Satker Proyek SBSN (% Kontrak)
450
400
350
300
Jumlah Satker
250
689 Satker
200
150
100
50
0
0% 0 - 5% 5 - 10% 10 -15% 15 -20% 20 - 25% 25 -30% 30 - 35% 35 - 40% 40 - 45% 45 - 50% 50 - 55% 55 - 60% 60 - 65% 65 - 70% 70 - 75% 75 - 80% 80 - 85% 85 - 90% 90 - 95% 95 - 100%
Jan 515 34 10 0 4 1 6 2 5 2 4 2 3 4 4 5 6 3 7 3 19
Feb 406 102 24 0 3 2 6 3 1 5 3 4 3 9 2 10 12 7 5 3 38
Mar 150 310 51 3 3 0 8 7 4 4 3 4 3 11 5 14 16 9 10 2 62
Apr 59 337 75 3 4 2 10 4 3 5 4 5 2 12 8 16 16 13 15 6 84
Mei 24 323 87 6 5 1 6 7 4 4 5 7 3 10 12 26 17 22 15 10 90
Jun 12 247 75 7 4 1 5 5 7 2 4 5 3 13 22 39 41 38 38 15 102
Jul 6 67 21 6 2 1 2 4 5 4 5 3 6 20 48 99 108 79 68 23 110
Agt 3 8 5 2 0 2 2 2 3 1 4 1 3 18 49 115 120 101 86 40 123
Sep 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 8 1 2 7 31 83 95 115 118 72 149
Okt 2 1 0 0 0 1 1 0 0 1 4 2 3 2 17 45 68 96 110 118 218
21-Nov 1 1 0 0 0 2 0 0 1 0 2 4 2 1 5 22 47 76 84 126 24 315
SEBARAN PROGRES KINERJA SATKER
PROYEK SBSN TA 2021 (% REALISASI)
per 21 November 2021
300
689 Satker
250
200
150
100
50
0
0% 0 - 5% 5 - 10% 10 -15% 15 -20% 20 - 25% 25 -30% 30 - 35% 35 - 40% 40 - 45% 45 - 50% 50 - 55% 55 - 60% 60 - 65% 65 - 70% 70 - 75% 75 - 80% 80 - 85% 85 - 90% 90 - 95% 95 - 100%
Jan 611 13 6 1 1 1 1 1 2 1 1
Feb 523 64 14 8 21 4 6 1 3 1 1 1 1
Mar 311 221 42 29 34 4 10 6 1 5 6 3 1 1 1 4
Apr 131 321 68 27 44 10 18 10 5 6 9 3 2 4 1 4 1 2 17
Mei 45 365 70 27 40 17 29 20 8 5 11 6 2 4 7 2 2 1 23
Jun 18 311 72 28 42 50 41 22 17 14 10 4 6 1 7 3 3 2 3 31
Jul 7 188 52 29 87 70 72 29 27 28 13 14 6 7 8 4 6 3 3 34
Agt 3 75 32 37 96 82 102 43 33 26 25 29 16 14 15 4 9 3 4 3 37
Sep 2 21 13 21 43 69 70 63 61 63 54 42 25 23 28 16 11 9 4 10 40
Okt 2 6 3 5 9 31 48 29 52 64 71 70 53 43 55 28 26 18 9 15 52
21-Nov 1 2 1 5 4 12 13 16 26 42 56 61 66 74 71 43 47 35 21 16 77
25
Siklus Pengelolaan Proyek SBSN
persiapan pelaksanaan
1 Jan
Juli (SYC) Sept (MYC) 31 Des
▪ SYC
✓ Memulai proses lelang paling lambat Januari 2022 (PMK
no 138/PMK.08/2019 pasal 11 ayat 2b)
✓ Pastikan jangka waktu kontrak tidak melewati 31 Des 2022.
✓ Tidak berkontrak s.d. 31 Des 2022, maka alokasi hangus.
▪ MYC
✓ Telah mendapatkan ijin MYC.
✓ Memulai Proses Lelang paling lambat Januari 2022
✓ Tanda tangan kontrak dilakukan setelah mendapatkan ijin
MYC.
27
Hal-Hal Yang Sering Terjadi
▪ Solusi
▪ Kendala
✓ Koordinasi dan konsolidasi
✓ SK UKBJ lama terbit internal K/L utk UKPBJ
(kelembagaan internal K/L)
✓ Tender dini (pra-dipa)
✓ Gagal lelang
✓ Penggunaan desain berulang /
✓ Telat lelang prototipe
✓ Lahan belum clear ✓ Penggunaan sumber dana lain
✓ Terdapat perubahan untuk proses perencanaan di
desain/ruang lingkup tahun sebelumnya.
✓ Ijin MYC terlambat diperoleh ✓ Dokumen tender dan kontrak yang
(persyaratan tidak lengkap) tepat sesuai kebutuhan
✓ Pendampingan LKPP (jika
diperlukan)
28
Pengelolaan Kinerja Sukuk Proyek
29
Upaya Peningkatan Kinerja Proyek SBSN
1. Dialog kinerja pembiayaan proyek SBSN , terutama untuk K/L yang berkinerja rendah
2. Reviu berkala perkembangan Proyek SBSN bersama K/L atas kinerja pelaksanaan proyek
SBSN (bulanan )
3. Relaksasi pengaturan untuk percepatan dan optimalisasi Proyek SBSN , a.l pengaturan di
DJPB kemenkeu terkait mekanisme pembayaran proyek di akhir tahun anggaran (langkah2 akhir
tahun)
4. Mengutamakan dan memaksimalkan komunikasi secara virtual dengan K/L Pemrakarsa
proyek SBSN dan mitra kerja Kemenkeu untuk koordinasi pelaksanaan proyek SBSN selama
pandemi covid-19
5. Memaksimalkan pemanfaatan teknologi melalui e-monev SBSN untuk pengisian RPD oleh K/L
pemrakarsa proyek SBSN dan update perkembangan pelaksanaan proyek beserta datanya
30
Implementasi Reward &Punishment
Proyek SBSN
31
Laporan Terkait Proyek
Pasal 4
Laporan Pelaksanaan Proyek PMK 120/PMK.08/2016 jo.
PMK 4/PMK.08/2019
Laporan Proyek
Pasal 5
Laporan Penyelesaian
PMK 120/PMK.08/2016 jo.
Pekerjaan Proyek
PMK 4/PMK.08/2019
32
Indikator Kinerja Proyek SBSN
Berdasarkan PMK 120/PMK.08/2016 jo. PMK 4/PMK.08/2019
35
Penanda Aset SBSN / Sukuk Proyek
✓ Format penanda aset bebas, tidak ada aturan baku, silakan berkreasi
✓ Penanda aset tidak harus berbentuk prasasti peresmian;
✓ Ukuran huruf harus besar, terlihat dari jauh;
✓ Bahan atau material kuat, tahan lama dan tidak mudah rusak;
✓ Dapat ditempatkan di posisi yang mudah dilihat oleh masyrakat, seperti di tugu,
pintu gerbang, dinding utama salah satu bangunan, atau tempat lain yang dianggap
mudah terlihat oleh masyarakat;
✓ Meubelair atau peralatan tidak wajib diberikan penanda aset Sukuk Proyek.
36
Contoh Format Penanda Aset Sukuk Proyek
37
Revisi Anggaran Sukuk Proyek
38
Revisi Anggaran SBSN
Lanjutan SYC 90 HK
Pagu Berubah Anggaran Kontraktual
Luncuran/Perpanjangan MYC Tahun Sebelumnya
Perubahan DPP
Revisi Anggaran Tunggakan
Percepatan/Rekomposisi
Sisa Anggaran
Pagu Tetap Peningkatan Proyek Kontraktual
OPTIMALISASI
Eskalasi
Pinjam Pagu
Proyek RM ke SBSN
• PMK tentang Tata Cara Revisi Anggaran Hal-Hal yang perlu menjadi perhatian
• PMK No 6/PMK.08/2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pembayaran Kegiatan Yang 1. Ruang Lingkup/Urgensi
Dibiayai Melalui Penerbitan SBSN 2. Pergeseran Anggaran
• Peraturan Menteri PPN/Bappenas No 8 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pengelolaan
Proyek Yang Dibiayai Melalui Penerbitan SBSN
3. Waktu & Kemampuan Pelaksanaan 39
Revisi Anggaran On Top
Lanjutan/Luncuran
40
Landasan Hukum
Revisi Anggaran On Top (Lanjutan/Luncuran)
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6/PMK.08/2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pembayaran Kegiatan Yang Dibiayai Melalui
Penerbitan SBSN
SYC Lanjutan :
Pasal 26 ayat (1) dan (2)
1) Dalam hal Pekerjaan kontrak tahunan yang dibiayai SBSN yang tidak terselesaikan sampai dengan akhir masa kontrak dalam
Tahun Anggaran berkenaan, penyelesaian sisa pekerjaan dapat dilanjutkan ke Tahun Anggaran berikutnya.
2) Penyelesaian sisa pekerjaan dilakukan dengan menambah pagu anggaran tahun berikutnya sepanjang sumber pendanaannya
masih tersedia.
Pasal 29 ayat (6), (7) dan (8)
6) Atas keputusan KPA untuk melanjutkan penyelesaian sisa pekerjaan ke TA berikutnya, KPA melaksanakan revisi anggaran atas
sisa alokasi dana proyek yang dibiayai dari SBSN untuk ditambahkan pada DIPA TA berikutnya.
7) Pengajuan usul revisi anggaran dilaksanakan paling lambat sebelum batas akhir penyelesaian sisa pekerjaan yang tercantum
dalam surat pernyataan kesanggupan.
8) Revisi anggaran termasuk batas akhir pengajuan usul revisi anggaran dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Menteri Keuangan mengenai tata cara revisi anggaran.
MYC Luncuran :
Pasal 33 ayat (3) dan (4)
3) Sisa pekerjaan tahunan pada kontrak tahun jamak yang dibiayai SBSN dilaksanakan dengan menambah pagu anggaran tahun
berikutnya melalui revisi anggaran.
4) Revisi anggaran dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam PMK mengenai tata cara revisi anggaran. 41
Landasan Hukum
Revisi Anggaran On Top (Lanjutan/Luncuran)
Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Revisi Anggaran No 208/2020 (yang saat ini berlaku)
Pasal 6 ayat 1 huruf a angka 2 Lampiran
1) Revisi Anggaran yang menjadi kewenangan DJA meliputi:
a. Revisi Anggaran dalam hal Pagu Anggaran berubah yang memerlukan penelaahan terdiri atas:
1. …
2. Perubahan anggaran belanja dan/atau pengeluaran pembiayaan yang bersumber dari sumber
dana pinjaman luar negeri, pinjaman dalam negeri, hibah luar negeri, hibah dalam negeri, PNBP,
dan/atau SBSN
Lampiran
42
Landasan Hukum
Revisi Anggaran On Top (Lanjutan/Luncuran)
Peraturan Dirjen Perbendaharaan tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara Pada
Akhir Tahun Anggaran, yang dikeluarkan setiap akhir tahun
SYC Lanjutan :
Pasal 32 ayat (2) dan (3)
2) Dalam hal pelaksanaan tidak terselesaikan 100% sampai dengan berakhirnya masa kontrak atau
sampai dengan 31 Desember 2021, penyelesaian pekerjaan dapat dilanjutkan ke tahun anggaran
berikutnya
3) Lanjutan penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan dalam hal seluruh langkah-langkah lanjutan sisa
pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan akhir TA telah dilaksanakan sesuai ketentuan PMK
mengenai tata cara pembayaran kegiatan yang dibiayai melalui penerbitan SBSN
MYC Luncuran :
Pasal 34
Penyelesaian pekerjaan kontraktual tahun jamak atas beban SBSN dapat diberikan perpanjangan waktu
penyelesaian pelaksanaan pekerjaan dengan mengajukan perpanjangan persetujuan kontrak tahun jamak
sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai Persetujuan Kontrak Tahun Jamak oleh Menteri Keuangan.
43
Mekanisme Langkah-Langkah
Akhir Tahun
44
Landasan Hukum
Langkah-Langkah Akhir Tahun
45
Kontrak Tahunan
(Single Year Contract/SYC)
46
Skema Langkah-Langkah Akhir Tahun 20xx (SYC)
Langkah-Langkah
Akhir Tahun Perdirjen Perbendaharaan
47
SYC Diperkirakan Selesai Akhir Tahun 2021
(Aturan saat ini)
Perdirjen Perbendaharaan Nomor 9/PB/2021 Pasal 29 s.d. Pasal 33 (Ringkasan) :
▪ Dalam hal diperkirakan pekerjaan selesai 100% pada paling lambat tanggal 31 Desember 2021, SPM-LS
Kontraktual harus diterima KPPN paling lambat tanggal 24 Desember 2021 pada jam kerja dan diajukan sebesar
sisa pekerjaan yang belum diselesaikan dan dilampiri :
✓ Asli Jaminan Pembayaran Akhir Tahun Anggaran dengan masa berlaku paling singkat sampai dengan
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak, dengan nilai jaminan paling
sedikit sebesar nilai pembayaran yang belum ada prestasinya, dan masa pengajuan klaim selama 30 hari
kalender sejaka berakhirnya jaminan tersebut dibuat; dan
✓ Asli Surat Kuasa Klaim/Pencairan Jaminan (bermeterai cukup) dari PPK kepada Kepala KPPN untuk mencairkan
Jaminan Pembayaran Akhir Tahun Anggaran.
▪ Dalam hal BAST/BAPP dibuat tanggal s.d 24 Desember 2021, pengajuan SPM LS-Kontraktual atas beban SBSN tidak
dilampiri dokumen Asli Jaminan Pembayaran Akhir Tahun Anggaran dan Asli Surat Kuasa Klaim/Pencairan Jaminan
▪ Dalam hal pelaksanaan telah diselesaikan, PPSPM wajib menyampaikan BAPP/BAST kepada Kepala KPPN paling
lambat 5 hari kerja setelah masa kontrak berakhir. 48
SYC Diperkirakan Tidak Selesai Akhir Tahun 2021
Perdirjen Perbendaharaan Nomor 9/PB/2021 Pasal 32 (Ringkasan) :
Pasal 32
▪ Dalam hal pelaksanaan pekerjaan (sebagaimana Pasal 29 ayat (1) huruf a tidak terselesaikan 100% sampai dengan
berakhirnya masa kontrak atau sampai dengan 31 Desember 2021, penyelesaian pekerjaan dapat dilanjutkan ke tahun
anggaran berikutnya
▪ Lanjutan penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan dalam hal seluruh langkah-langkah lanjutan sisa pekerjaan yang tidak
terselesikan sampaik dengan akhir TA 2021 telah dilaksanakan sesuai ketentuan PMK mengenai tata cara pembayaran
kegiatan yang dibiayai melalui penerbitan SBSN
▪ Pencairan jaminan dilakukan dengan mengikuti ketentuan Pasal 32 ayat (4) :
✓ KPA menyampaikan pemberitahuan atas pekerjaan yang akan dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya dilampiri
fotokopi surat pernyataan kesanggupan menyelesaikan sisa pekerjaan di atas kertas bermeterai kepada Kepala KPPN
mitra kerjanya, paling lambat 5 hari kerja setelah akhir TA berkenaan.
✓ Pada hari kerja berikutnya, setelah menerima pemberitahuan, Kepala KPPN melakukan klaim pencairan Jaminan
Pembayaran Akhir TA sebesar selisih antara nilai Jaminan Pembayaran Akhir TA dengan nilai pekerjaan yang telah
diselesaikan untuk disetorkan ke Kas Negara.
✓ Direktorat PKN akan memindahkan dana setoran klaim Jaminan Pembayaran Akhir Tahun Anggaran dari Kas Negara ke
Rekening Khusus SBSN 49
SYC Diperkirakan Tidak Selesai Akhir Tahun 2021
PMK Nomor 6/PMK.05/2019 Pasal 26 s.d. Pasal 32
Pasal 26
1. Dalam hal Pekerjaan kontrak tahunan yang dibiayai SBSN yang tidak terselesaikan sampai dengan
akhir masa kontrak dalam Tahun Anggaran berkenaan, penyelesaian sisa pekerjaan dapat
dilanjutkan ke Tahun Anggaran berikutnya.
2. Penyelesaian sisa pekerjaan dilakukan dengan menambah pagu anggaran tahun berikutnya
sepanjang sumber pendanaannya masih tersedia.
Pasal 27
1. Penyelesaian sisa pekerjaan yang dapat dilanjutkan ke TA berikutnya harus memenuhi ketentuan:
a. berdasarkan penelitian PPK, penyedia barang/ jasa akan mampu menyelesaikan keseluruhan
pekerjaan setelah diberikan kesempatan sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari kalender
sejak berakhirnya masa pelaksanaan pekerjaan; dan
b. penyedia barang/jasa sanggup untuk menyelesaikan sisa pekerjaan paling lambat 90 (sembilan
puluh) hari kalender sejak berakhirnya masa pelaksanaan pekerjaan yang dinyatakan dengan
surat pernyataan kesanggupan yang ditandatangani di atas kertas bermaterai; 50
SYC Diperkirakan Tidak Selesai Akhir Tahun 2021
Pasal 27
51
SYC Diperkirakan Tidak Selesai Akhir Tahun 2021
Pasal 28
1. KPA menyampaikan surat pemberitahuan kepada KPPN setelah memutuskan untuk melanjutkan
penyelesaian sisa pekerjaan, dengan tembusan kepada DJPPR c.q. Direktorat Pembiayaan Syariah.
2. Surat pemberitahuan harus sudah diterima oleh KPPN paling lama 5 (lima) hari kerja setelah akhir
Tahun Anggaran berkenaan.
Pasal 29
1. Dalam rangka menyelesaikan sisa pekerjaan yang dilanjutkan ke TA berikutnya, PPK melakukan
perubahan kontrak pengadaan barang/jasa berkenaan.
2. Perubahan kontrak pengadaan barang/jasa dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Mencantumkan sumber dana untuk membiayai penyelesaian sisa pekerjaan yang akan
dilanjutkan ke TA berikutnya dari DIPA TA berikutnya;
b. Menggunakan jangka waktu/masa pelaksanaan pekerjaan paling lama 90 (sembilan puluh) hari
kalender pada TA berikutnya.
3. Perubahan kontrak pengadaan barang/jasa dilaksanakan sebelum jangka waktu kontrak
pengadaan barang/jasa berakhir. 52
SYC Diperkirakan Tidak Selesai Akhir Tahun 2021
Pasal 29
53
SYC Diperkirakan Tidak Selesai Akhir Tahun 2021
Pasal 30
1. Tata cara pembayaran pada akhir tahun mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan mengenai langkah-langkah akhir tahun anggaran.
2. Pengenaan denda atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan diperhitungkan pada saat pembayaran termin
terakhir kontrak pekerjaan.
3. Perhitungan denda dimulai sejak berakhirnya masa kontrak sampai dengan serah terima pekerjaan.
4. Pengajuan pencairan dana dalam rangka pembayaran atas keseluruhan penyelesaian sisa pekerjaan yang
dilanjutkan ke TA berikutnya dilakukan oleh Kementerian Negara/Lembaga kepada KPPN paling lama 15 (lima
belas) hari kerja setelah batas akhir waktu penyelesaian sisa pekerjaan.
Pasal 31
Tata cara pembayaran atas penyelesaian sisa pekerjaan yang dilanjutkan ke TA berikutnya dilakukan dengan
mekanisme Rekening Khusus.
Pasal 32
KPA bertanggung jawab secara formal dan material atas keputusan melanjutkan penyelesaian sisa pekerjaan ke TA
berikutnya dan pengajuan pencairan dana dalam rangka pembayaran atas keseluruhan penyelesaian sisa pekerjaan
ke TA berikutnya.
54
SYC Diperkirakan Tidak Selesai Akhir Tahun 2021
Catatan Penting
55
Kontrak Tahun Jamak
(Multi Years Contract/MYC)
56
Skema Langkah-Langkah Akhir Tahun 2021 (MYC)
Langkah-Langkah
Akhir Tahun
57
MYC Selesai Akhir Tahun 2021
SPM-LS Kontraktual harus diterima KPPN paling lambat tanggal 24 Desember 2021
pada jam kerja dan diajukan sebesar sisa pekerjaan yang belum diselesaikan.
Catatan Penting
58
MYC Belum Berakhir pada Tahun 2021
Penyelesaian pekerjaan kontraktual tahun jamak atas beban SBSN dapat diberikan perpanjangan waktu penyelesaian pelaksanaan
pekerjaan dengan mengajukan perpanjangan persetujuan kontrak tahun jamak sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai
Persetujuan Kontrak Tahun Jamak oleh Menteri Keuangan.
1. Pekerjaan yang dibiayai dengan SBSN berdasarkan kontrak tahun jamak dilaksanakan berdasarkan persetujuan Menteri
Keuangan.
2. Tata cara pengajuan persetujuan dilaksanakan sesuai PMK yang mengatur mengenai tata cara pengajuan persetujuan kontrak
tahun jamak (PMK 60/PMK.02/2018 jo. PMK 93/PMK.02/2020)
3. Sisa pekerjaan tahunan pada kontrak tahun jamak yang dibiayai SBSN dilaksanakan dengan menambah pagu anggaran tahun
berikutnya melalui revisi anggaran.
4. Revisi anggaran dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam PMK mengenai tata cara revisi anggaran.
Catatan Penting
Revisi DIPA (penambahan/on top) di DJA, Kemenkeu dilakukan maksimal tanggal 31 Maret 2022
59
E-Monev Sukuk Proyek (intro)
60
e-Monev SBSN (https://e-monev.kemenkeu.go.id)
61
System Review
▪ Recommendation
browser: Google Chrome,
Mozilla Firefox
62
User Group
▪ Admin Eselon I
1 orang PIC Pusat yang bertugas
mengkoordinasikan seluruh satker dalam
penggunaan Aplikasi
▪ Admin Satker
1 orang PIC Satker yang bertugas melakukan
input data di lingkup Satker
63
Kewajiban Satker
64
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Kementerian Keuangan RI