Anda di halaman 1dari 14

Analisis

Sistem Pusat Permukiman/


Analisis Pusat Pelayanan
Oleh:
Satya Budi Nugraha, S.T., M.T., M.Sc.
Definisi
• Analisis yang digunakan untuk menentukan pusat dan sub pusat
pelayanan wilayah/regional.
• Digunakan pula untuk menentukan orde perkotaan
Pusat Pelayanan
• Pusat pelayanan merupakan pusat dari segala kegiatan antara lain
politik, sosial budaya, ekonomi, dan teknologi.
• Kegiatan tersebut dijalankan melalui jasa pelayanan yang diberikan
oleh fasilitas-fasilitas umum maupun sosial yang ada di dalamnya.
• Suatu pusat pelayanan harus memiliki kelengkapan fasilitas yang baik
dan memadai.
• Jika dilihat dari fungsinya, pusat wilayah merupakan tempat sentral
yang bertindak sebagai pusat pelayanan bagi daerah- daerah di
belakangnya dan penyuplai barang dan jasa bagi wilayah tersebut.
Metode Berdasarkan Variabel Penduduk
• Metode Christaller
• Metode Rank Size Rule
• Metode Zipf
Metode Christaller
• Perbandingan jumlah penduduk antara kota orde lebih tinggi dengan
kota setingkat lebih rendah adalah 3 kali lipatnya.
• Jumlah penduduk kota orde lebih tinggi = 3 X jumlah penduduk kota
orde lebih rendah.
• Contoh:
Orde Perkotaan Jumlah Penduduk
I 135.000
II 45.000
III 15.000
IV 5.000
Metode Rank Size Rule
• Jumlah penduduk kota ke n adalah 1/n dari jumlah penduduk kota
orde tertinggi (orde I =P1)
• Rumus:

Pn = P1 x Rn-1
Keterangan
Pn = jumlah penduduk kota orde ke n
P1 = jumlah penduduk kota terbesar di wilayah tersebut (orde I)
Rn-1 = orde kota dengan pangkat -1 atau 1/Rn
Metode Rank Size Rule

Metode Zipf

Metode Zipf

Metode Zipf
Orde Perhitungan Jumlah Penduduk
Kota
I - 135.000
II P2 = P1/nq = 135.000 / (2)2,377 = 135.000 / 5,195 25.989
III P3 = P1/nq = 135.000 / (3)2,377 = 135.000 / 13,618 9.913
IV - 5.000
Analisis Skalogram Guttman
• Digunakan untuk mengidentifikasi pusat-pusat pelayanan
berdasarkan fasilitas yang dimilikinya.
• Untuk menguji kelayakan skalogram digunakan persamaan Coeffisien
of Reproducibility (COR) :

COR = (T-S) / T
Keterangan:
COR = Coeffisien of Reproducibility
T = jumlah total fasilitas yang diamati tiap wilayah
S = jumlah kesalahan
Fasilitas yang dimasukkan
• Fasilitas Pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, PT)
• Fasilitas Kesehatan (RS, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Klinik,
Apotek)
• Fasilitas Perekonomian (Pasar, Toko)
• Fasilitas Peribadatan (Masjid, Musholla, Gereja, Vihara, Pura)
Indeks Sentralitas Marshall
• Untuk mengetahui pusat pelayanan, maka digunakan metode
Weighted Centrality Index (WCI).
• Jumlah satuan jenis fasilitas yang ada saling dibandingkan, sehingga
diperoleh tingkat keterpusatan.
• Keterpusatan ini merupakan indikator yang menunjukkan
kemampuan pelayanan fasilitas kota.
• Metode ini menggunakan pembobotan terhadap seluruh jenis
fasilitas yang merupakan Nilai Sentralitas Gabungan, nilai sentralitas
diasumsikan 100.
Indeks Sentralitas Marshall
• Pembobotan dilakukan dengan rumus:

C=t/T

Keterangan:
C = bobot/jenis fasilitas
t = nilai sentralitas tiap jenis fasilitas (100)
T = jumlah satuan tiap jenis fasilitas

Anda mungkin juga menyukai