Mantan Direktur Utama Perusahaan A, sebuah badan usaha milik negara
(BUMN) di bidang kelistrikan, menjadi terdakwa dalam kasus korupsi proyek outsourcing pengelolaan sistem informasi pelanggan di Perusahaan A pada tahun 2011. Mantan Direktur Utama tersebut menginstruksikan penunjukan langsung PT. XYZ sebagai kontraktor proyek tanpa persetujuan Dewan Komisaris.
Sejak tahun 2001, Dewan Komisaris masih belum menyetujui implementasi
proyek pengelolaan sistem informasi pelanggan tersebut. Namun Direktur Utama saat itu telah menyalahgunakan wewenang dan kekuasaannya dengan menunjuk langsung PT XYZ sebagai kontraktor proyek tanpa melibatkan Dewan Komisaris Perusahaan A. Berdasarkan hasil pemeriksaan KPK, nilai pengadaan proyek tersebut telah digelembungkan (mark-up) dan mengakibatkan potensi kerugian negara sebesar Rp45 milliar. Biaya pengadaan yang sebenarnya hanya Rp 46 miliar, namun Perusahaan A membayar Rp 92,7 miliar untuk proyek tersebut. Selisih antara biaya aktual dan jumlah yang dibayarkan kemudian dibagikan kepada beberapa orang oleh PT XYZ.
Mantan Direktur Utama Perusahaan A terbukti telah melakukan tindak pidana
korupsi dengan melanggar Pasal 2 Ayat (1) UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 18 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999. Sedangkan dalam dakwaan subsider, ia dijerat Pasal 3 jo Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No.20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar.
Mantan Direktur Utama Perusahaan A didakwa memperkaya diri sendiri dan
orang lain sehingga merugikan keuangan negara setidaknya sebesar Rp 45 miliar. Ia dijatuhi hukuman lima tahun penjara oleh Ketua Majelis Hakim dan juga didenda sebesar Rp 500 juta atau subsider hukuman penjara enam bulan. Ia juga diminta membayarkan uang pengganti Rp 2 miliar atau penjara dua tahun apabila uang tersebut tidak dibayarkan dalam satu bulan.
Sumbers:
Mantan Direktur BUMN Divonis 5 tahun
diakses pada 19 November 2021
Mantan Direktur BUMN Tetap Divonis 5 Tahun Penjara