Anda di halaman 1dari 2

GSKIR (Gebyar Sains Kelompok Ilmiah Remaja) Sebagai upaya

meningkatkan minat dan bakat siswa di tengah wabah pandemi


Oleh : Bagas Erlangga
Perkenalkan, nama saya Bagas Erlangga, orang-orang memanggil saya dengan nama Gas, atau
Bagas. Saya lahir pada 28 November 2002 di sebuah kampung kecil di ujung timur kabupaten
Sumedang, Jawa Barat. Saya anak terakhir dari dua bersaudara dari orang tua buruh tani, tetapi
meskipun buruh tani mereka sangat mengharapkan anak-anak nya untuk sukses, dan
berpendidikan tinggi. Tujuan saya menulis essay ini adalah untuk memenuhi persyaratan
pengajuan beasiswa Jabar Future Leaders Scholarship 2022 (JFLS).
Setiap orang pasti mempunyai pengalaman masing-masing, termasuk pengalaman dalam
berorganisasi. Biasanya pengalaman berorganisasi itu dimulai dari lingkungan formal seperti
sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA, bahkan sampai dunia perkuliahan, banyak sekali
organisasi-organisasi baik formal maupun informal. Selama saya bersekolah di SMA Negeri
Jatinunggal banyak sekali pengalaman berorganisasi yang saya alami, salah satunya dan
pengalaman paling berkesan adalah sebagai pengurus ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah
Remaja (KIR). Kelompok Ilmiah Remaja adalah sebuah ekstrakulikuler yang dibentuk untuk
mengembangkan minat bakat dalam bidang ilmiah, terutama ilmu-ilmu eksak. Kurikulum
dasar sekolah tidak terlalu memperdalam bidang-bidang ilmiah sehingga dibentuklah
ekstrakulikuler KIR ini. Visi dari organisasi KIR adalah menjadikan siswa yang berilmu dan
berpola pikir ilmiah secara sistematis sehingga menghasilkan generasi yang unggul.
Pengalaman saya di organisasi KIR yang tidak akan pernah saya lupakan adalah ketika pada
tahun kepengurusan angkatan kami periode 2020/2021, kami sepakat melalui rapat anggota
bahwa ekskul kami akan menyelenggarakan GSKIR 2021. GSKIR merupakan acara tahunan
dan ciri khas dari ekskul KIR, adapun isi kegiatan nya yaitu mengadakan Lomba Cepat Tepat
Sains (LCTS) untuk jenjang SMP/MTS, dan Open Laboratorium (OL) untuk jenjang SD/MI
dan SMP/MTS untuk wilayah lima kabupaten/kota di Jawa Barat. Walaupun GSKIR adalah
acara tahunan, sayang nya acara ini telah mati suri sejak lima tahun terakhir karena terkendala
biaya, terlebih di dua tahun terakhir ada wabah pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan
terselenggaranya acara ini. Namun angkatan kami tetap semangat dan bersikeras untuk
melaksanakan acara itu, walaupun dalam kondisi yang serba sulit karena berada tengah
pandemi dan kurangnya pembiayaan, tentunya tidak sedikit rintangan yang harus kami alami
kala itu mulai dari publikasi sampai jalannya cara itu sendiri.
Dalam kepanitiaan acara GSKIR ini saya bertanggung jawab sebagai ketua didevisi Humas
Publikasi dan Dokumentasi (HUMPUBDOK), tentu saja bekerja di bagian ini bukan pekerjaan
yang mudah, tugas saya di devisi ini adalah membuat konsep publikasi, sehingga nantinya
acara yang direncanakan dapat diketahui dengan baik oleh khalayak orang, dan setelah itu
membuat ide promosi supaya orang-orang tertarik untuk berpartisipasi dalam acara kami
tersebut. saya dan kawan-kawan mengalami banyak sekali rintangan untuk jalanya publikasi
dan promosi, salah satu kendalanya adalah jarak yang sangat jauh dan biaya transportasi, untuk
meminimalisir pengeluaran dari kas ekskul, untuk biaya transportasi kami semua patungan
untuk membeli bahan bakar minyak kendaraan, karena kami berusaha mengundang sekolah
secara langsung bukan dengan undangan virtual, sekolah-sekolah yang kami undang jaraknya
sangat jauh dan jumlahnya yang tidak sedikit, bayangkan saja kami dengan anggota yang
terbatas menyusuri setiap sudut lima kabupaten/kota di Jawa Barat, yaitu kabupaten Sumedang,
Majalengka, Garut, Subang, dan kota Bandung. untuk mengundang sekolah-sekolah tersebut,
agar ikut berpartisipasi di acara kami, dan itu semua bukan hal yang mudah karena kami
melakukannya di tengah pandemi Covid-19 yang mana sekolah-sekolah yang kami undang
belum menjalankan pembelajaran secara tatap muka. Namun Alhamdulillah berkat doa yang
tak henti serta ikhtiar yang maksimal acara tersebut berjalan sesuai harapan, total sebayak 122
sekolah diri dalam lomba LCTS, dan 201 sekolah ikut berpartisipasi di acara OL. Lomba Cepat
Tepat Sains (LCTS) dilaksanakan dalam dua tahap, tahap pertama babak penyisihan pada
tanggal 08 Januari 2021 dan tahap kedua babak semifinal dan final pada tanggal 22 Januari
2021, sedangkan acara Open Laboratorium (OL) dilaksanakan pada 16 dan 17 Januari 2021,
karena kegiatan ini digelar di era pandemi tentu kami menerapkan protokol kesehatan dengan
sangat ketat.
Suatu kebanggaan bagi kami walaupun sekolah kami berada di pelosok dan bukan sekolah
favorit, kami berhasil mendapatkan Tropi dari Gubernur Jawa Barat untuk dijadikan hadiah
kepada pemenang lomba, tentu saja acara ini tidak akan berjalan dengan lancar tapa bantuan
semua pihak baik rekan-rekan pengurus maupun masyarakat. Tujuan kami mengadakan acara
GSKIR ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, karena di era pandemi seperti
sekarang ini kami melihat banyak siswa yang kesulitan untuk belajar, karena kurangnya
motivasi serta kurangnya sarana dan prasarana yang ada di rumah, dengan mengadakan acara
seperti ini kami berhasil membuat mereka semakin semangat dan giat belajar.
Pengalaman berorganisasi seperti ini tentunya bermanfaat sekali bagi saya karena selain bisa
menambah pengalaman, dan wawasan, saya juga terbiasa untuk gigih, tekun, serta bertanggung
jawab atas tugas yang diberikan kepada saya. Salah satu hasil gigih dan tekun itu,
Alhamdulillah berkat doa, usaha, dan atas izin Tuhan Yang Maha Kuasa, saya lulus UTBK
SBMPTN di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), FPIPS
Pendidikan Sejarah. sekitar 600 ribu orang lebih dinyatakan gugur di UTBK SBMPTN tahun
2022, oleh karena itu saya sangat bersyukur dan bangga karena saya telah berhasil lolos UTBK
SBMPTN. Lantas mengapa saya memilih jurusan Pendidikan Sejarah? tentunya karena saya
ingin mengejar cita-cita saya, guru sejarah adalah cita-cita saya paling luhur, selain mengasuh
dan mendidik siswa dalam menanamkan nilai dan moral, guru sejarah juga berperan penting
dalam menumbuhkan semangat patriotisme dan menanamkan karakter nasionalisme di
kalangan para generasi penerus bangsa.

Anda mungkin juga menyukai