Anda di halaman 1dari 35

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan

pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang

dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan –

penjualan tersebut.Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dkimulai

dari bagian penjualanotorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang,

penagihan sampai dengan penerimaan kas.

Aktivitas kita sehari – hari tidak lepas dengan kegiatan – kegiatan yang

berkaitan dengan perekonomian, seperti layaknya jual beli, bisnis, tagihan, utang

piutang, dan sebagainya.

Ada beberapa istilah dalam bidang ekonomi, salah satu yang akan kami

bahas adalah masalah Siklus Pendapatan. Siklus itu sendiri merupakan suatu

rangkaian yang saling terkait, sehingga siklus pendapatan dapat diartikan sebagai

rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus

berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan.

Di zaman modern ini, sudah banyak manusia juga beberapa perusahaan

yang dituntut untuk mengetahui bahkan menerapkan bagaimana cara mengatur

penyediaan barang atau jasa pada waktu dan tempat yang tepat.Mengingat

masalah itu kami akan mencoba membahas mengenai cara, manfaat, tujuan,

hingga pengendalian masalah dalam menerapkan siklus pendapatan pada makalah.


2

A.DESAIN SISTEM KONSEPTUAL

Dalam desain konseptual, pengembang menciptakan sebuah rerangka

umum untuk mengimplementasikan persyaratan pengguna dan mengatasi

masalah-masalah yang diidentifikasikan dalam fase analisis. Berikut menunjukkan

aktivitas desain sistem konseptual:


3

MENGEVALUASI ALTERNATIF DESAIN

Standar-standar berikut haruslah digunakan untuk mengevaluasi alternatif

desain:

seberapa baik ia memenuhi sasaran keorganisasian dan sistem.

seberapa baik ia memenuhi kebutuhan pengguna.

apakah layak secara ekonomis.

bagaimana bobot keuntungan dibandingkan kerugian.

Berikut pertimbangan dan alternatif desain:


4

BAB 2

PEMBAHASAN

A. SIKLUS PENDAPATAN

PENGERTIAN SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan

informasi terkaji yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke

para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan

tersebut. Pertukaran informasi eksternal yang paling utama dalam siklus ini adalah

dengan pelanggan.

Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat

di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.

Siklus-siklus transaksi mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam sebuah

sistem informasi. siklus transaksi jual beli dan subsistem-subsistem sistem

informasi untuk sebuah perusahaan jual-beli barang. Perusahaan jual-beli barang


5

adalah organisasi yang membeli barang dari pemasok dan menjual barang tersebut

ke pelanggan.

Siklus pendapatan terdiri dari semua kegiatan dalam sistem order

entry/penjualan, sistem penagihan/penerimaan kas, dan sebagian kegiatan yang

relevan dalam sistem inventaris dan sistem general ledger. Operasi - operasi

siklus pendapatan menyertakan :

·         Pendapatan dan pencatatan order pelanggan

·         Pengiriman barang dan pencatatan biaya dari barang yng terjual

·         Penagihan dan pencatatan penjualan dan accounts receivable

·         Pendapatan dan pencatatan penerimaan kas  

B. AKTIVITAS DALAM SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari para pelanggan.

Departeman bagian pesanan penjualan, yang bertanggung jawab pada wakil

direktur utama bagian pemasaran, melakukan proses entri pesanan penjualan.

Entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap: mengambil pesanan dari pelanggan,

memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa ketersediaan

persediaan dan juga menjawab permintaan pelanggan.

1. Entri pesanan penjualan yaitu

a.   Mengambil pesanan pelanggan

      Pesanan pelanggan dapat diterima dalam berbagai cara: di toko, melalui

surat, melalui telepon, melalui web site, atau melalui tenaga penjualan di

lapangan. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi entri pesanan penjualan

adalah dengan mengizinkan para pelanggan untuk memasuki data pesanan


6

penjualan sendiri. Hal ini secara otomatis akan tercapai untuk penjualan melalui

web site, tetapi hal ini juga dapat dicapai baik dalam penjualan melalui toko

maupun surat.

b.   Persetujuan kredit

      Sebagian besar penjualan antarperusahaan (business-to-business sales)

dilakukan secara kredit. Penjualan secara kredit harus disetujui sebelum diproses.

Bagi pelanggan lama dengan catatan pembayaran yang baik, pemeriksaan kredit

formal untuk setiap penjualan biasanya tidak dibutuhkan. Pada kasus semacam

ini, menyetujui kredit bagi pelanggan melibatkan pemeriksaan file induk

pelanggan untuk memverifikasi saldo yang ada, mengidentifikasi batas kredit

pelanggan, dan memverifikasi bahwa jumlah pesanan tersebut ditambah dengan

saldo rekening yang tidak melebihi batas kredit ini. Proses ini dapat

diotomatisasikan dengan menggunakan pemeriksaan edit lainnya selama proses

entri pesanan, yaitu pemeriksaan batas.

Otorisasi khusus untuk menyetujui kredit digunakan bagi para pelanggan baru,

ketika sebuah pesanan melebihi batas kredit pelanggan tersebut, atau ketika

pelanggan tersebut memiliki saldo lewat jatuh tempo yang belum dibayar.

Otorisasi jenis ini harus dilakukan oleh manajer bagian kredit.

c.   Memeriksa ketersediaan persediaan

      Langkah berikutnya adalah menetapkan apakah tersedia cukup persediaan

untuk memenuhi pesanan tersebut, agar pelanggan dapat diinformasikan mengenai

perkiraan tanggal pengiriman.


7

      Apabila tersedia cukup banyak persediaan untuk memenuhi pesanan

tersebut, pesanan penjualan tersebut dilengkapi dan kolom jumlah yang tersedia

dalam file persediaan untuk setiap barang dikurangi sejumlah barang yang

dipesan.

      Ketika ketersediaan persediaan telah dipastikan, sistem tersebut kemudian

akan membuat kartu pengambilan barang (picking ticket) yang berisi daftar jenis

barang-barang, dan jumlah setiap jenis barang, yang dipesan pelanggan. Kartu

pengambilan memberikan otorisasi bagi bagian pengawasan persediaan untuk

melepaskan barang dagangan ke bagian pengiriman.

d.   Menjawab permintaan pelanggan

      Pelayanan pelanggan adalah hal yang begitu penting hingga perusahaan-

perusahaan mengunakan software khusus, yang disebut sistem manajemen

pelayanan pelanggan (Customer Relationship Management-CRM), untuk

mendukung proses penting ini. Sistem CRM membantu mengatur data terinci

mengenai para pelanggan hingga data tersebut dapat digunakan untuk

memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta personal.

      Tujuan dari CRM adalah untuk mempertahankan pelanggan. Sistem CRM

seharusnya dilihat sebagai suatu cara untuk meningkatkan pelayanan pelanggan

yang diberikan. Tujuannya adalah untuk mengubah pelanggan yang loyal menjadi

pelanggan yang puas dengan cara memperdalam hubungan tersebut.  

2. Pengiriman
8

Aktivitas dasar kedua dalam siklus adalah memenuhi pesanan pelanggan dan

mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut. Proses ini terdiri dari

dua tahap:

1.  Mengambil dan mengepak pesanan

2.  Mengirim pesanan tersebut

Departemen bagian penggudangan dan pengiriman melakukan aktivitas ini.

a.   Ambil dan mengepak pesanan

Kartu pengambilan barang yang dicetak sesuai dengan entri pesanan penjualan

akan memicu proses pengambilan dan pengepakan. Para pekerja bagian gudang

menggunakan kartu pengambilan barang untuk mengidentifikasi produk mana,

dan jumlah setiap produk untuk mengeluarkannya dari persediaan. Persediaan

kemudian akan dipindahkan ke departemen pengiriman.

            Sistem gudang otomatis tidak hanya memotong biaya dan

meningkatkan efisiensi dalam menangani persediaan, tetapi juga memungkinkan

pengiriman yang lebih responsif ke pelanggan.

b.   Mengirim pesanan

Departemen pengiriman membandingkan perhitungan fisik persediaan dengan

jumlah yang ditunjukkan dalam kartu pengambilan barang dan dengan jumlah

yang ditunjukkan dalam salinan pesanan penjualan yang dikirim secara langsung

ke bagian pengiriman dari entri pesanan penjualan.

Dokumen pengiriman adalah kontrak legal yang menyebutkan tanggung jawab

atas barang yang dikirim.  Departemen pengiriman menyimpan salinan kedua

dokumen pengiriman untuk melacak dan mengkonfirmasikan pengiriman barang


9

ke kurir tersebut. Salinan lainnya dari dokumen pengiriman dan slip pengepakan

dikirim ke departemen penagihan untuk menunjukkan bahwa barang tersebut telah

dikirim dan faktur penjualan harus dibuat serta dikirim. Kurir tersebut juga

menahan satu salinan dokumen pengiriman untuk catatan mereka.

3. Penagihan

a. Penagihan Faktur

Aktivitas penagihan adalah aktivitas pemrosesan informasi yang mengemas ulang

serta meringkas informasi dari entri pesanan penjualan dan aktivitas pengiriman.

Dalam aktivitas penagihan, dokumen dasar yang dibuat adalah faktur penjualan

yang menginformasikan kepada pelanggan tentang sejumlah kewajiban mereka

dari transaksi yang terjadi serta kapan dan dimana mereka akan melunasinya.

2) Perawatan dan piutang

Fungsi penting data piutang usaha adalah menggunakan berbagai informasi yang

terdapat pada faktur penjualan sehingga memudahkan melakukan pendebitan dan

mengkredit rekening tersebut saat penerimaan tagihan. Ada dua perlakuan untuk

memelihara data piutang usaha tersebut, yaitu menggunakan metode faktur

terbuka dan menggunakan metode pembayaran total.

4. Penerimaan Kas

Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen

Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan

permintaan pembayaran. Dokumen ini berisi informasi utama yang diperlukan

untuk akun pelanggan. Permintaan pembayaran merupakan conth dari dokumen

perputaran yang biasanya adalah bagian dari faktur yang telah ditagihkan ke
10

pelanggan. Ketika pembayaran dilakukan, pelanggan merobek bagian permintaan

pembayaran dan mengembalikannya ke penjual bersama dengan pembayaran

tunai.

· Departemen Penerimaan Kas

Kasir memvertifikasi dan kelengkapan antara cek dengan permintaan pembayaran.

Setiap cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruangan penerimaan dokumen

dan departemen penerimaan kas diidentifikasi pada proses ini.

· Departemen Piutang Dagang

Staf departemen piutang dagang melakukan proses pembukuan permintaan

pembayaran pada akun pelanggan di buku besar pembantu piutang dagang.

Setelah proses pembukuan, permintaan pembayaran disimpan untuk jejak audit.

Pada akhir hari kerja staf departemen merangkum akun buku besar pembantu

piutang dagang dan menyerahkan rangkumannya ke departemen buku besar

umum.

· Departemen Buku Besar

Secara berkala, departemen buku besar menerima voucher jurnal dari departemen

penerimaan kas dan rangkuman akun dari departemen piutang dagang. Staf

melakukan proses pembukuan dari voucher jurnal ke akun pengendali piutang

dagang dan akun pengendali kas, merekonsiliasi aun pengendali piutang dagang

dengan rangkuman buku besar pembantu piutang dagang, dan menyimpan

voucher jurnal.

· Departemen Kontroler
11

Secara berkala (mingguan atau bulanan), staf dari departemen kontroler (atau

karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan kas) mencocokkan

penerimaan kas dengan membandingkan dokumen seperti : (1) salinan dari daftar

permintaan pembayaran, (2) slip setoran bank yang diterima dari bank, (3)

voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan departemen piutang dagang.

C. TUJUAN SIKLUS PENDAPATAN

tujuan khusus yang ingin dicapai perusahaan dalam pelaksanaan siklus

pendapatan yaitu :

1. Mencatat permintaan pejualan secara tepat dan akurat


2. Memverifikasi kelayakan kredit konsumen
3. Memberikan barang atau jasa pada waktu yang tepat dan cara yang benar
4. Mencatat dan mengklasifikasikan penerimaan kas secara tepat dan akurat
5. Membukukan penjualan dan penerimaan kas ke dalam akun konsumen
dengan tepat
6. Mengamankan kas sampai dilakukan penyetoran barang

D. ANCAMAN PENGENDALIAN SIKLUS PENDAPATAN

Proses/aktivitas Ancaman Prosedur pengendalian

yang dapat diterapkan.

Entri pesanan penjualan 1.       Pesanan pelanggan Pemeriksaan edit entri

yang tidak lengkap dan data

tidak akurat

2.       Penjualan secara Persetujuan kredit oleh

kredit ke pelanggan yang manajer bagian kredit

memiliki catatan kredit bukan oleh fungsi


12

yang buruk penjualan.

Catatan yg akurat atas

saldo rekening

pelanggan.

3.       Legitimasi Pesanan Ttd diatas dokumen

kertas, ttd digital dan

sertifikat digital.

4.       Habisnya System pengendalian

persediaan, biaya persediaan.

penggudangan, dan

pengurangan harga

Pengiriman 5.       Kesalahan Rekonsiliasi pesanan

pengiriman : barang penjualan dengan kartu

dagang, jumlah barang pengambilan dan slip

dan alamat yg salah pengepakan

6.       Pencurian Batasi akses fisik ke

persediaan persediaan.

Penagihan dan Piutang 7.       Kegagalan untuk Pemisahan fungsi

Usaha menagih pelanggan. pengiriman dan

Penagihan kas penagihan

8.       Kesalahan dalam Pengendalian edit entri

penagihan data daftar harga


13

9.       Kesalahan Rekonsilisasi buku

memasukkan data dalam pembantu piutang usaha

memperbaharui piutang dengan buku besar:

laporan bulanan ke

pelanggan

10.   Pencurian kas Pemisahan tugas,

minimalisasi penanganan

kas, kesepakatan lock

box, konfirmasikan

pengesahan dan

penyimpanan semua

penerimaan rekonsiliasi

periodic laporan bank

dengan catatan seseorang

yang tidak terlibat dalam

pemrosesan penerimaan

kas.

Masalah-masalah 11.   Kehilangan data Prosedur cadangan dan

pengendalian umum pemulihan dari bencana;

pengendalian akses

(secara fisik dan logis)

12.   Kinerja yang buruk Persiapan dan tinjauan

laporan kinerja.
14

BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan

informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke

para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan

tersebut.

Empat aktivitas dasar dalam siklus pendapatan adalah entri pesanan penjualan,

pengiriman, penagihan dan piutang usaha, serta penagihan kas.  SIA harus

didesain untuk memaksimalkan efisiensi dimana setiap fungsi ini dilakukan.  SIA

juga harus memasukkan prosedur pengendalian internal yang memadai untuk

menurunkan ancaman seperti penjualan yang tidak tertagih, kesalahan dalam

penagihan, serta hilangnya atau penyalahgunaan persediaan dan kas.


15

MENGINTEGRASIKAN DIAGRAM REA ANTARSIKLUS

Berikut ini menunjukkan siklus pendapatan Fred's Train Shop:

Berikut ini menunjukkan siklus pengeluaran Fred's Train Shop:


16

ATURAN UNTUK MENGOMBINASIKAN DIAGRAM REA

Beberapa aturan yang digunakan untuk mengombinasikan diagram REA:

1.Menggabungkan entitas sumber daya yang berulang.

2.Menggabungkan entitas peristiwa yang berulang.

ketepatan diagram REA terintegrasi.

Diagram REA terintegrasi harus memenuhi enam aturan berikut:

1.Setiap peristiwa harus ditautkan setidaknya ke satu sumber daya.

2.Setiap peristiwa harus ditautkan ke dua agen yang berpartisipasi dalam peristiwa

tersebut.
17

3.Setiap peristiwa harus melibatkan pelepasan sumber daya yang harus ditautkan

ke sebuah peristiwa yang melibatkan perolehan sumber daya. (Ini merefleksikan

dualitas ekonomi yang mendasari pertukaran ekonomi "give-to-get").

4.Setiap sumber daya harus ditautkan setidaknya ke satu peristiwa yang

menaikkan sumber daya tersebut dan setidakny ke satu peristiwa yang

menurunkan sumber daya tersebut.

5.Peristiwa A dapat ditautkan ke lebih dari satu peristiwa lainnya, tetapi tidak

1.dapat ditautkan secara bersamaan ke seluruh peristiwa lain tersebut, kemudian

diagram REA harus menunjukkan bahwa peristiwa A ditautkan ke minimum 0

atas masing-masing dari peristiwa lain tersebut.

6.Sebuah peristiwa dapat ditautkan ke salah satu dari sekelompok agen, tetapi

tidak dapat ditautkan secara bersamaan ke seluruh agen, kemudian diagram REA

harus menunjukkan bahwa peristiwa tersebut ditautkan ke minimum 0 atas

masing-masing dari agen tersebut.


18

MENGIMPLEMENTASIKAN DIAGRAM REA DALAM DATABASE

RELASIONAL

Ada tiga langkah untuk mengimplementasikan diagram REA pada database

relasional:

Buatlah sebuah tabel untuk masing-masing entitas yang berbeda dalam diagram

tersebut dan untuk setiap hubungan banyak-ke-banyak (many-to-many).

Tentukan atribut tabel yang sesuai.

Gunakan kunci asing untuk mengimplementasikan hubungan satu-ke-satu (one-to-

one) dalam satu-ke-banyak (one-to-many).

Berikut nama tabel dan penempatan atribut:

Berikut Diagram REA Terintegrasi untuk Fred's Trans Shop:


19

LANGKAH 1: BUAT TABEL UNTUK SETIAP ENTITAS YANG BERBEDA

DAN TABEL HUBUNGAN M:N

Sebuah database relasional yang didesain dengan tepat memiliki sebuah tabel

untuk tiap-tiap entitas yang berbeda dan untuk setiap hubungan banyak-ke-banyak

(many-to-many) pada sebuah diagram REA.

LANGKAH 2: MENENTUKAN ATRIBUT UNTUK SETIAP TABEL

Langkah berikutnya adalah untuk menentukan atribut mana yang harus disertakan

dalam tiap tabel. Perancang database perlu mewawancarai para pengguna dan

manajemen untuk mengidentifikasi fakta yang perlu disertakan dalam database

tersebut. Perancang database harus menggunakan diagram REA untuk membantu

menentukan tabel yang digunakan untuk menuliskan fakta-fakta tersebut,


20

bergantung pada apakah fakta tersebut merupakan kunci utama atau hanya atribut

deskriptif.

MENGIDENTIFIKASI KUNCI UTAMA

Biasanya, kunci utama sebuah tabel yang merepresentasikan sebuah entitas

merupakan atribut tunggal. Namun, kunci utama untuk tabel hubungan M:N selalu

terdiri atas duaatriibut yang merepresentasikan kunci utama setiap entitas yang

ditautkan dalam hubungan tersebut.

Kunci bersambung (concatenated keys): dua atau lebih kunci utama tabel database

lain yang bersama-sama menjadi pengidentifikasi unik atau kunci utama dari

sebuah tabel hubungan M:N.

MENENTUKAN ATRIBUT LAIN KE TABEL YANG SESUAI

Atribut tambahan selain kunci utama disertakan dalam setiap tabel untuk

memenuhi ketentuan pemrosesan transaksi dan kebutuhan informsi manajemen.

Data Harga dan Biaya.

Data Kumulatif dan Data Dapat Dihitung.

LANGKAH 3: MENGGUNAKAN KUNCI ASING UNTUK

MENGIMPLEMENTASIKAN HUBUNGAN 1:1 DAN 1:N

Meskipun hubungan 1:1 dan 1:N juga dapat diimplementasikan sebagai tabel

terpisah, biasanya lebih efisien jika mengimplementasikan mereka dengan sarana

kunci asing.
21

MENGGUNAKAN KUNCI ASING UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN

HUBUNGAN 1:1

Pada sebuah database relasional, hubungan 1:1 diatara entitas dapat

diimplementasikan dengan menyertakan kunci utama entitas sebagai kunci asing

pada tabel yang merepresentasikan entitas lain.

MENGGUNAKAN KUNCI ASING UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN

HUBUNGAN 1:N

Seperti halnya pada hubungan 1:1, hubungan 1:N juga harus diimplementasikan

dalam database relasional dengan menggunakan kunci asing.

PENGECEKAN KELENGKAPAN

Daftar atribut yang ingin disertakan oleh para pengguna dan manajemen ke dalam

database akan menyediakan sarana untuk mengecek dan memvalidasi proses

implementasi. Setiap atribut dalam daftar tersebut harus muncul setidaknya pada

satu tabel, baik sebagai kunci utama maupun atribut "lain".

Ketika seluruh atribut telah dimasukkan ke tabel-tabel, ketentuan dasar untuk

mendesai database relasional yang terstruktur dengan baik dapat digunakan

sebagai pengecekan ketepatan akhir:

Setiap tabel harus memiliki sebuah kunci utama.

Atribut nonkunci lain pada setiap tabel harus berupa fakta tentang hal yang

didesain oleh kunci utama atau kunci asing serta digunkan untuk menautkan tabel

tersebut ke tabel lain.


22

Setiap atribut pada setiap tabel bernilaitunggal (yaitu setiap tabel merupakan file

flat).

MENGGUNAKAN DIAGRAM REA UNTUK MEMUAT INFORMASI DARI

SEBUAH DATABASE

MEMBUAT JURNAL DAN BUKU BESAR

Kemungkinan dapat terjadi bahwa sejumlah elemen yang ditemukan dalam SIA

tradisional, seperti jurnal, buku besar, dan informasi mengenai utang-piutang,

hilang.

MENGHASILKAN JURNAL DARI QUERY

Jurnal menyediakan sebuah daftar kronologis transaksi.

MENGHASILKAN LAPORAN KEUANGAN

Sebuah diagram REA yang lengkap dapat juga digunakan sebagai panduan

penulisan query untuk menghasilkan informasi yang akan dimasukkan dalam

laporan keuangan.

MEMBUAT LAPORAN MANAJERIAL

Model data REA memfasilitasi pembuatan banyaknya variasi laporan manajerial

karena ia mengintegrasikan data nonkeuangan dan keuangan.

 DESAIN SISTEM KONSEPTUAL


23

Dalam desain konseptual, pengembang menciptakan sebuah rerangka umum

untuk mengimplementasikan persyaratan pengguna dan mengatasi masalah-

masalah yang diidentifikasikan dalam fase analisis. Berikut menunjukkan aktivitas

desain sistem konseptual:

MENGEVALUASI ALTERNATIF DESAIN

Standar-standar berikut haruslah digunakan untuk mengevaluasi alternatif desain:

seberapa baik ia memenuhi sasaran keorganisasian dan sistem.

seberapa baik ia memenuhi kebutuhan pengguna.

apakah layak secara ekonomis.

bagaimana bobot keuntungan dibandingkan kerugian.

Berikut pertimbangan dan alternatif desain:


24

MENGEVALUASI ALTERNATIF DESAIN

Standar-standar berikut haruslah digunakan untuk mengevaluasi alternatif desain:

seberapa baik ia memenuhi sasaran keorganisasian dan sistem.

seberapa baik ia memenuhi kebutuhan pengguna.

apakah layak secara ekonomis.

bagaimana bobot keuntungan dibandingkan kerugian.

Berikut pertimbangan dan alternatif desain:

MENYIAPKAN SPESIFIKASI DESAIN DAN LAPORAN


25

Spesifikasi desain konseptual (conceptual design specification): spesifikasi yang

dibutuhkan untuk output sistem, penyimpanan data, input, prosedur pemrosesan,

dan operasi.

Berikut elemen-elemen sebuah alternatif desain dipilih:

Output. Oleh karena sistem didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi

pengguna spesifikasi output disiapkan dulu.

Penyimpanan data (data storage). Keputusan penyimpanan data termasuk elemen

data apa yang harus disimpan untuk menghasilkan laporan penjualan, bagaimana

data harus disimpan, dan apa jenis file atau database seperti apa yang digunakan.

Input. Pertimbangan desain input termasuk data penjualan, lokasi dan jumlah

penjualan, mana yang dimasukkan, serta di mana, kapan, dan bagaimana

mengumpulkan data.

Prosedur pemrosesan dan operasi (processing procedures and operations).

Pertimbangan desain termasuk bagaimana memproses input dan data tersimpan

untuk menghasilkan laporan penjualan, dan dalam urutan apa proses tersebut

harus dijalankan.

Laporan desain sistem konseptual (conceptual system design report): merangkum

aktivitas desain konseptual, memandu aktivitas desain fisik, mengomunikasikan

bagaimana seluruh kebutuhan sistem akan dipenuhi, dan membantu panitia

pengarah menilai kelayakan.

DESAIN SISTEM FISIK


26

Selama desain fisik, persyaratan desain konseptual SIA yang luas dan berorientasi

pengguna dijelaskan ke dalam spesifikasi mendetail yang digunakan untuk coding

dan menguji program komputer. Berikut aktivitas desain sistem fisik:

DESAIN OUTPUT

Sasaran desain output adalah menentukan sifat, format, isi, dan waktu pelaporan,

dokumen, serta tampilan layar. Output biasanya sesuai ke dalam salah satu dari

empat kategori berikut:

Laporan terjadwal (scheduled reports): laporan yang disiapkan secara teratur,

dengan isi dan format yang telah ditentukan sebelumnya.


27

Laporan analisis bertujuan khusus (special-purpose analysis reports): laporan yang

tidak memiliki isis, format, atau jadwal yang telah dispesifikasikan sebelumnya;

biasanya disiapkan sebagai tanggapan terhadap permintaan manajemen.

Laporan pengecualian yang dipicu (triggered exception reports): laporan dengan

isi dan format yang telah dispesifikasikan sebelumnya, disiapkan hanya sebagai

tanggapan terhadap kondisi-kondisi yang tidak normal.

Laporan permintan (demand reports): laporan dengan isi dan format yang telah

dispesifikasikan sebelumnya, disiapkan hanya berdasarkan permintaan.

Berikut pertimbangan desain output:

DESAIN FILE DAN DATABASE

Berikut pertimbangan desain file dan database:


28

DESAIN INPUT

Pertimbangan desain input termasuk jenis data apa yang akan menjadi input dan

metode input optimal. Berikut pertimbangan desain input:

DESAIN FORMULIR

Meskipun sistem berpindah dari dokumen kertas dan ke otomatisasi data sumber,

desain formulir masih sebuah topik yang penting. Berikut prinsip-prinsip desain

formulir yang baik:


29

DESAIN LAYAR KOMPUTER

Akan lebih efisien untuk memasukkan data secara langsung ke dalam komputer

daripada ke dalam kertas untuk entri lanjutan. Layar masukan komputer paling

efektif ketika prosedur-prosedur berikut diikuti:

Mengatur layar, sehingga data dapat dimasukkan dengan cepat, tepat, dan

lengkap.

Memasukkan data dalam urutan yang sama seperti yang ditampilkan pada

formulir kertas yang menyimpan data tersebut.

Mengelompokkan secara logis data terkait pada saat yang bersamaan. Melengkapi

layar dari kiri ke kanan dan atas ke bawah.

Mendesain layar, sehingga para pengguna dapat melompat dari satu lokasi entri

data ke lokasi lain atau menggunakan sebuah kunci tunggal untuk langsung pergi

ke lokasi layar,

Mempermudah dalam memperbaiki kekeliruan.


30

Membatasi data atau nomor opsi menu pada sebuah layar untuk menghindari

kekacauan.

DESAIN PROGRAM

Pengembangan program, salah satu aktivitas SDLC yang paling mamakan waktu,

terjadi dalam delapan langkah berikut:

Menentukan kebutuhan pengguna (determine users needs)

Membuat dan mendokumentasikan sebuah rencana pengembangan (create and

document a development plan).

Membuat instruksi-instruksi program (kode komputer) (write program

instructions/computer code). Pemrograman terstruktur (structured programming):

sebuah pendekatan modular untuk pemrograman di mana tiap modul menjalankan

sebuah fungsi spesifik dan dikoordinasikan dengan sebuah modul pengendalian.

Menguhi program (test the program). Debugging: proses menemukan dan

mengeliminasi kesalahan program.

Mendokumentasikan program (document the program).

Melatih para pengguna program (train program users).

Memasang sistem (install the system).

Menggunakan dan memodifikasi sistem (use and modify the system).

Pemeliharaan program (program maintance): memperbarui sebuah program

komputer dalam kaitannya dengan kebutuhan pengguna yang berubah,

memperbiki bug, perubahan hukum atau peraturan, atau penggunan teknologi

baru.

DESAIN PROSEDUR DAN PENGENDALIAN


31

Laporan desain sistem fisik (physical system design report): merangkum apa yang

dicapai dalam desain fisik, digunakan untuk menentukan apakah iya atau tidak

untuk memproses fase implementasi.

Berikut pertimbangan desain pengendalian:

IMPLEMENTASI SISTEM

Implementasi sistem (systems implementation): proses pemasangan perangkat

keras dan perangkat lunak sehingga SIA dapat menyala dan dijalankan.

Berikut aktivitas implementasi sistem:


32

PERENCANAAN IMPLEMENTASI DAN PERSIAPAN SITUS

Rencana implementasi (implementation plan): sebuah rencana tertulis yang

menunjukkan bagaimana sistem baru akan diimplementasikan ketika proyek

tersebut harusnya selesai dan SI berjalan, termasuk sebuah jadwal penyelesaian,

estimasi biaya, capaian tugas, dan siapa yang bertanggung jawab terhadap

masing-masing aktivitas.

MEMILIH DAN MELATIH PERSONEL

Para pegawai dipekerjakan dari luar perusahaan atau ditransfer secara internal,

yang biasanya merupakan alternatif yang lebih murah karena mereka telah

memahami bisnis dan operasi perusahaan.

MELENGKAPI DOKUMENTASI
33

Tiga jenis dokumentasi yang harus disiapkan untuk sistem baru:

Dokumen pengembangan (development implementation) menjelaskan SIA baru.

Dokumen ini termasuk sebuah deskripsi sistem; salinan tata letak output, input,

serta file dan database; bagan alir program; hasil uji; dan formulir penerimaan

pengguna.

Dokumen operasi (operations documentation) termasuk jadwal pengoperasian;

file dan database yang diakses; serta persyaratan perlengkapan, keamanan, dan

penyimpanan file,

Dokumentasi pengguna (user documentation) mengajarkan para pengguna

bagaimana untuk mengoperasikan SIA. Tindakan ini termasuk manual prosedur

dan bahan pelatihan.

MENGUJI SISTEM

Berikut tiga bentuk pengujian yang umum:

Walk-through: tinjauan langkah demi langkah prosedur atau logika program untuk

menemukan logika yang salah, kesalahan, pengabaian, atau masalah lainnya.

Uji pengolahan data (processing test data): memproses transaksi valid dan keliru

untuk menentukan jika sebuah program beroperasi seperti yang didesain dan

transaksi yang valid ditangani dengan layak serta kesalahan dideteksi dan

dihadapi secara tepat.

Uji penerimaan (acceptance test): pengujian atas sistem baru menggunakan

sejumlah transaksi nyata untuk menentukan apakah kriteria yang dikembangkan

pengguna terpenuhi.

KONVERSI SISTEM
34

Konversi (conversion): proses perubahan dari sistem atau format komputer lama

ke yang baru.

Empat pendekatan konversi digunakan:

Konversi langsung (direct conversion): perubahan dari sebuah sistem lama ke

sistem baru dengan menghentikan SI lama ketika yang baru diperkenalkan.

Konversi paralel (parallel conversion): perubahan dari sebuah sistem lama ke

sistem baru dengan mengoperasikan kedua sistem secara bersamaan sampai

organisasi yakin sistem baru berfungsi dengan benar.

Konversi bertahap (phase-in conversion): perubahan dari sebuah sistem lama ke

sistem baru dengan mengganti elemen-elemen yang lama dengan yang baru secara

bertahap sampai sistem lama

Konversi bertahap (phase-in conversion): perubahan dari sebuah sistem lama ke

sistem baru dengan mengganti elemen-elemen yang lama dengan yang baru secara

bertahap sampai sistem lama secara seluruhnya telah digantikan.

Konversi pilot (pilot conversion): perubahan dari sebuah sistem lama ke sistem

baru dengan mengimplementasikan sebuah sistem di satu lokasi,

menggunakannya sampai seluruh masalah diselesaikan, dan kemudian

mengimplementasikannya di organisasi tersisa.

OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Tinjauan pasca-implementasi (postimplementation review): tinjauan yang dibuat

setelah sistem baru telah beroperasi dalam periode singkat untuk memastikan

apakah sistem baru tersebut memenuhi sasaran yang direncanakan,

mengidentifikasi kecukupan standar sistem, dan meninjau pengendalian sistem.


35

Laporan tinjauan pasca-implementasi (postimplementation review report): sebuah

laporan yang menganalisis sebuah sistem yang baru saja diserahkan untuk

menentukan apakah sistem tersebut mencapai tujuan yang dikehendaki dan

diselesaikan sesuai anggaran.

Berikut faktor-faktor yang diselidiki selama tinjauan pasca-implementasi:

DAFTAR PUSTAKA

Marshall B. Romney and Paul John SteinBart.2017.Sistem Informasi Akuntansi..

Jakarta. Salemba Empat.

http://www.e-akuntansi.com/2015/12/penjualan-dan-penerimaan-kas.html

Anda mungkin juga menyukai