Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HUKUM PAJAK
UNIVERSITAS TERBUKA
SOAL 1
Sebagian masyarakat ada yang berpendapat bahwa retribusi daerah sama dengan pajak daerah.
Retribusi daerah dan pajak daerah memang keduanya merupakan salah satu sumber pendapatan
pemerintah yang penting untuk membiayai pembangunan, bersifat dipaksakan dan dibebankan
kepada masyarakat. Silakan Saudara jelaskan apakah yang dimaksud dengan retribusi daerah dan
pajak daerah? Jelaskan pula bagaimana tata cara pemungutan retribusi daerah?
Jawab:
Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu
yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang
pribadi atau badan pemungutan. Retribusi dilakukan dengan menggunakan surat ketetapan
retribusi daerah (SKRD) atau dokumen lain yang dipersamakan, dokumen lain yang
dipersamakan dapat berupa karcis, kupon dan kartu langganan.
Tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi ditetapkan dengan peraturan kepala daerah, sesuai
pembahasan dimuka, seluruh tata cara pemungutan harus sebelumnya dikeluarkan peraturan
dalam bentuk peraturan daerah.
pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pengertian pajak daerah tersebut tertuang dalam UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah (PDRD). Aturan ini menggantikan UU No. 18 Tahun 1997 sebagaimana
telah diubah dengan UU No. 34 Tahun 2000.
Sumber: EKSI4202/Modul 7/ hlm. 7.29
SOAL 2
Apabila petugas retribusi memberikan perhitungan kepada pembayar retribusi, dan pembayar
retribusi tidak menyetujui hasil perhitungan tersebut. Menurut Saudara apakah pembayar
retribusi dapat mengajukan keberatan? Jika bisa, apakah syarat pengajuan keberatan tersebut
dan bagaimana penyelesaiannya? Jelaskan!
Jawab
Iya bisa. Pembayar retribusi dapat mengajukan keberatan dengan syarat sebagai berikut:
1. Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai alasan-alasan
yang jelas.
2. Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 bulan sejak tanggal surat,
tanggal pemotongan atau pemungutan sebagaimana kecuali jika wajib pajak dapat
menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena kadaan di luar
kekuasaannya
3. Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar retribusi dan pelaksanaan
penagihan retribusi
Penyelesaian keberatan:
Pengaturan penyelesaian keberatan ditentukan dalam undang-undang tidak begitu
berbeda dengan pengajuan keberatan dala KUP untuk pajak pusat hanya dlam
penentuan waktu penyelesaian dibatasi 6 bulan sejak surat keberatan diterima, dan
menerbitkan surat keputusan keberatan. Ketentuan ini untuk memberikan kepastian
hukum bagi wajib prestribusi, bahwa keberatan yang diajukan harus diberi keputusan
oleh kepala daerah. Apabila jangka waktu 6 bulan telah lewat dan kepala daerah tidak
memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.
Keputusan kepala daerah atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau
sebagian, menolak atau menambah besarnya retribusi yang terutang. Jika pengajuan
dikembalikan dengan ditambah imblana bunga sebesar 2 % sebulan untuk paling lama
12 bulan. Imbalan bunga dihitung sejak bulan pelunasan sampai dengan diterbitkannya
SKRDLB.
Sumber: EKSI4202/Modul 7/ hlm. 7.26-7.27
SOAL 3
Pada tanggal 5 Januari 2021 Dirjen Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) yang ditujukan pada PT. Alhanan sebesar Rp 10.000.000 dengan batas pelunasan
pembayarannya pada tanggal 5 Februari 2021. Pembayaran tetap atas angsuran tersebut sebesar
Rp 1.666.667,-.
a. Jika, PT. Alhanan diperbolehkan untuk mengangsur pembayaran pajak dalam jangka
waktu 6 bulan, maka hitunglah jumlah angsuran pertama sampai dengan lunasnya?
b. Jika, PT. Alhanan diperbolehkan untuk menunda pembayaran pajaknya hingga 30 Juli
2021, maka hitunglah jumlah yang harus dibayarkan PT. Alhanan pada saat pembayaran
atas penundaan tersebut?
Jawab
SOAL 4
PT. Sinar Pelangi merupakan perusahaan yang menjual peralatan komputer seperti laptop, PC,
monitor, dll. Pada tanggal 21 Maret 2021 PT. Sinar Pelangi menjual 30 unit monitor kepada PT.
Mutiara yang akan dibayarkan pada tanggal 5 Juni 2021 via transfer Bank. Monitor tersebut
dijual dengan harga Rp 1.500.000/unit dan belum termasuk PPN. Kedua perusahaan tersebut
sepakat bahwa PPN ditanggung oleh pembeli sehingga menambahkan harga jualnya.
Diminta:
a. Hitunglah besaran PPN dan PPh 23 yang dikenakan dari transaksi di atas?
PPN terutang atas transaksi tersebut
= 10 % x DPP
= 10 % x Rp. 1.500.000 x 30
= Rp. 4.500.000
Untuk transaksi di ata tidak termasuk objek PPh pasal 23
b. Buatlah jurnal-jurnal yang dibutuhkan dari transaksi di atas pada PT. Sinar Pelangi?
c. Buatlah jurnal-jurnal yang dibutuhkan dari transaksi di atas pada PT. Mutiara?