Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH STANDARISASI OBAT BAHAN ALAM

“TUJUAN, KHASIAT DAN KEAMANAN OBAT HERBAL


TERSTANDAR (OHT) SEDIAAN DIAPET”

OLEH :

KELOMPOK F

MEDINA SALIM 15020200089

ZELA YANTI SAHIR 15020200104

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga kelompok dapat
menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Obat Asli Indonesia dengan
judul (Simplisia Untuk Obat Herbal Terstandar).

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 2 Desember 2022

Kelompok F
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Defiinisi OHT...............................................................................................3

2.2. Contoh Produk OHT (Diapet ® SOHO).......................................................4

2.2.1. Deskripsi Produk...................................................................................4

2.3. Simplisia OHT ((Diapet ® SOHO)..............................................................5

2.3.1. Psidii Folium..........................................................................................5

2.3.2. Curcuma domestica rhizoma.................................................................6

2.3.3. Granati Pericarpium...............................................................................7

2.3.4. Terminaliae Chebulae Fructus...............................................................8

2.3.5. Coicis Lacrymae-jobii Semen................................................................8

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan.............................................................................................10

3.2. Saran........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih selalu digunakan
masyarakat Indonesia terutama di daerah pedesaan yang masih kaya dengan
keanekaragaman tumbuhannya (I Wayan, 2004). Sejak ribuan tahun yang lalu,
obat dan pengobatan tradisional sudah ada di Indonesia, jauh sebelum pelayanan
kesehatan formal dengan obat-obatan modernnya dikenal masyarakat
(Wijayakusuma, 2002). Berdasarkan perkiraan World Health Organization
(WHO), lebih dari 80% penduduk negara-negara berkembang tergantung pada
obat tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan (Khanna et al., 2001).

Obat tradisional merupakan warisan budaya bangsa perlu terus


dilestariakan dan dikembangkan untuk menunjang pembangunan kesehatan
sekaligus untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Produksi, dan penggunaan
obat tradisional di Indonesia memperlihatkan kecendrungan terus meningkat, baik
jenis maupun volumenya. Perkembangan ini telah mendorong pertumbuhan usaha
di bidang obat tradisional, mulai dari usaha budidaya tanaman obat, usaha
industry obat tradisional, penjaja dan penyeduh obat tradisional atau jamu.
Bersamaan itu upaya pemanfaatan obat tradisional dalam pelayanan kesehatan
formal juga terus digalakkan melalui berbagai kegiatan uji klinik kearah
pengembangan fito farmaka (Ditjen POM, 1999).

Obat bahan alam merupakan obat yang menggunakan bahan baku berasal
dari alam (tumbuhan dan hewan).Obat bahan alam dapat dikelompokkan menjadi
3 jenis yaitu jamu, jamu herbal terstandar, dan fitofarmaka. Jamu (Empirical
based herbal medicine) adalah obat bahan alam yang disediakan secara
tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi
seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut dan digunakan
secara tradisional.

1
Obat Herbal Terstandar ( Standarized based Herbal Medicine) merupakan
obat tradisional yang disajikan dari hasil ekstraksi atau penyarian bahan alam,
baik tanaman obat, binatang, maupun mineral (Lestari, 2007). Dalam proses
pembuatan obat herbal standar ini dibutuhkan peralatan yang tidak sederhana dan
lebih mahal.Tenaga kerja yang dibutuhkan pun harus di dukung dengan
keterampilan dan pengetahuan membuat ekstrak. Obat herbal ini umumnya
ditunjang oleh pembuktian ilmiah berupa penelitian praklinis. Penelitian ini
meliputi standarisasi kandungan senyawa berkhasiat dalam bahan penyusun,
standarisasi pembuatan ekstrak yang higenis, serta uji toksisitas akut maupun
kronis.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan obat herbal terstandar ?
2. Contoh obat herbal terstandar ?
3. Contoh simplisia obat herbal terstandar ?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Obat herbal
terstandar.
2. Untuk mengetahui contoh obat herbal terstandar.
3. Untuk mengetahui contoh obat herbal terstandar.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Defiinisi OHT
Dalam PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN
MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK.00.05.41.1384 Obat
herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan
dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di
standarisasi.
Di dalam bentuk herbal standar ini memiliki sedikit perbedaan dengan jamu.
Umumnya, herbal standar telah mengalami pemrosessan, misalnya berupa ekstrak
atau kapsul. Ekstrak dari herbal tersebut telah diteliti khasiat dan keamanannya
melalui uji pra klinis. Uji tersebut melalui beberapa proses antara lain : uji
penerapan standar kandungan bahan, proses pembuatan ekstrak, higenitas, serta
uji toksisitas. Obat Herbal Terstandar ( Standarized based Herbal Medicine)
merupakan obat tradisional yang disajikan dari hasil ekstraksi atau penyarian
bahan alam, baik tanaman obat, binatang, maupun mineral (Lestari, 2007). Dalam
proses pembuatan obat herbal standar ini dibutuhkan peralatan yang tidak
sederhana dan lebih mahal dari pada pembuatan jamu. Tenaga kerja yang
dibutuhkan pun harus di dukung dengan keterampilan dan pengetahuan membuat
ekstrak. Obat herbal ini umumnya ditunjang oleh pembuktian ilmiah berupa
penelitian praklinis. Penelitian ini meliputi standarisasi kandungan senyawa
berkhasiat dalam bahan penyusun, standarisasi pembuatan ekstrak yang higenis,
serta uji toksisitas akut maupun kronis.

3
2.2. Contoh Produk OHT (Diapet ® SOHO)

2.2.1. Deskripsi Produk


Indonesia kaya akan tanaman obat herbal yang beraneka ragam.
Oleh karena itu, keaneka ragaman dan kekayaan alam tersebut perlu
dimanfaatkan secara maksimal. Walaupun berbagai tanaman obat telah
terbukti secara empiris dan sudah turun menurun digunakan untuk
mengatasi berbagai macam penyakit, namun industri herbal dan jamu
Indonesia belum dapat bersaing dengan negara lain seperti halnya
Malaysia, Thailand, China dll.
Berbagai penyakit dapat diatasi dengan menggunakan tanaman
herbal asli Indonesia, seperti halnya penyakit diare. Tanaman asli
Indonesia yang sudah terbukti dan sering digunakan untuk mengatasi
penyakit diare adalah jambu biji, kunyit, buah delima, tanaman jarak, daun
teh, dan buah mojokeling. Hal ini disebabkan karena kandungan senyawa
tanin dalam tanaman herbal tersebut bersifat antibakteri dan dapat
membantu mengurangi rasa mulas akibat diare. Dari semua tanaman
herbal untuk mengatasi diare tersebut, daun jambu biji merupakan salah
satu tanaman herbal favorit yang paling sering digunakan untuk mengatasi
masalah diare. Secara tradisional, air rebusan daun jambu biji dipercaya
untuk mengatasi diare yang sifatnya non spesifik.

4
Komposisi, Psidii Folium 24%, Curcuma Domesticae Rhizoma 20%,
Coicis Lacrymae-jobii Semen 41%, Terminaliae Chebulae Fructus 8%,
Granati Pericarpium 7%
Indikasi, diare non spesifik, mengurangi frekuensi buang air besar,
memadatkan tinja, menyerap racun pada penderita diare, bukan sebagai
pengganti oralit, mengatasi rasa mulas
Dosis, Dewasa dan anak-anak : 2 kali sehari 2 kapsul. Diare akut : 2 kali
sehari 2 kapsul dengan jarak waktu 1 jam Kemasan 25 strip @ 4 kapsul @
600 mg
Perhatian dan Peringatan , Hindari makanan/minuman yang asam dan
pedas selama belum sembuh. Simpan obat di tempat sejuk dan kering
terlindung dari cahaya.

2.3. Simplisia OHT ((Diapet ® SOHO)


2.3.1. Psidii Folium
Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Myrtales

Keluarga : Myrtaceae

Marga : Psidium

Varietas : Psidium guajava L.

Kandungan Kimia:

Daun mengandung tannin, minyak atsiri (eugenol), minyak lemak,


dammar, zat samak, triterpenoid, asam malat (Dalimartha, 2004).

5
2.3.2. Curcuma domestica rhizoma
Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Zingiberales

Familia : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Spesies : Curcuma domestica Val.

Kandungan Kimia

Minyak atsiri 2-5% terdiri dari seskuiterpen dan turunan


phenylpropane (I) yang meliputi turmeron, ar-turmeron, α- dan β-
turmeron, curlon, curcumol,atlanton, turmerol, β-bisabolen, β-
sesquiphellandren, zingiberen, arcurcumene, humulen, arabinosa,
fruktosa, glukosa, pati, tanin dan damar, serta mineral yaitu Mg,
Mn, Fe, Cu, Ca, Na, K, Pb, Zn, Co, Al dan Bi. Zat warna
curcuminoid suatu senyawa diarylheptanoide 3-4% terdiri dari
curcumin dihydrocurcumin, desmethoxy curcumin dan
bisdesmethoxy-curcumin (Sudarsono et all, 1996).

6
2.3.3. Granati Pericarpium
Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Rosidae

Ordo : Myrtales

Famili : Lythraceae

Genus : Punica

Spesies : Punica granatum

Kandungan Kimia :

Beberapa flavonoid yang terdapat pada tumbuh- tumbuhan


memiliki khasiat antioksidan. Salah satu komponen flavonoid dari
tumbuh- tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai antioksidan
adalah zat warna alami yang disebut antosianin. Warna merah pada
delima disebabkan oleh kandungan antosianin yang cukup tinggi
pada buah delima. Antosianin yang dapat diidentifikasi pada buah
delima merah antara lain delphinidin 3-glucoside dan
3,5diglucoside, cyanidin 3- glucoside dan 3,5 diglucoside,
pelargonidin 3-glucoside dan 3,5 diglucoside. Rasa kesat pada
buah delima disebakan oleh kandungan flavonoid (golongan
polifenol) yang tinggi. Salah satu peran flavonoid yang penting
adalah sebagai antioksidan.

7
2.3.4. Terminaliae Chebulae Fructus
Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi :Angiosperms

Kelas : Eudicots

Subkelas : Rosids

Ordo : Myrtales

Famili : Combretaceae

Genus : Terminalia

Spesies : T. chebula

Kandungan Kimia :

T. chebula mengandung terflavin B yaitu salah satu jenis tannin.


Juga asam chebulinic yang terdapat dalam buah T. chebula.

2.3.5. Coicis Lacrymae-jobii Semen


Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Subdivisio : Spermatophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Poales

8
Famili : Poaceae

Genus : Coix

Spesies : Coix Lacryma-jobi

Kandungan Kimia :

Kandungan kimia yang terdapat dalam biji tumbuhan jali ini


seperti, Protein, lemak, karbohidrat, vitamin B1, asam amino,
coixol, coixenolide, coicin.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari penguraian materi tentang obat herbal terstandar jadi dapat


disimpulkan bahwa Obat Herbal Terstandar (Standarized based Herbal
Medicine) merupakan obat tradisional yang disajikan dari hasil ekstraksi
atau penyarian bahan alam, baik tanaman obat, binatang, maupun mineral.
Salah satu contoh obat herbal terstandar yang beredar adalah Diapet, obat
ini diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan alam diantaranya daun
jambu biji, rimpang kunyit, biji jali, buah ketapang, kulit buah delima.

3.2. Saran
Indonesia banyak memiliki tanaman yang banyak mengandung zat-
zat active. Untuk itu diharapkan kedepannya tanaman-tanaman tersebut
dapat dimanfaatkan guna pembuatan obat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Badan POM RI, definisi Obat Herbal Terstandar.

Hudayani. M, 2008. Efek Antidiare Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma


Domestica Val.) Pada Mencit Jantan Galur Swiss Webster. Fakultas
Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.

Kusrini, et all, 2013. Identifikasi Senyawa Flavonoid Dari Daun Ketapang (T.
Chebula.) Dan Uji Aktivitas Sebagai Antibakteri Penyebab Bau Badan.
Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro: Semarang.

Parreno. P, 2013. Development And Assessment Of Pomegranate (Punica


Granatum L.)- Derived Food Products, Ruch In Bioactive Phytochemicals.

Rukmana. R, 2009. Efek Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium
Guajava L.) Pada Kelinci Yang Dibebani Glukosa. Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai