Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RUANG LINGKUP (BIDANG GARAPAN) ADMINISTRASI PENDIDIKAN

KELOMPOK 8
SRY RAHAYU FEBRIYANTI(200403501045)
SITI MAGHFIRA RAHMAN (200403502023)
MUHAMMAD FADLAN AFUZA SAMBAS (200403501023)
KELAS C (03)

DOSEN : Prof. Dr. H. Ismail Tolla M.Pd


Dr. Ratmawati T. M.Pd

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


2020/2021

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini berjudul “Ruang
Lingkup (Bidang Garapan) Administrasi Pendidikan ”. Makalah ini disusun agar dapat bermanfaat
sebagai media sumber informasi dan pengetahuan.
Ucapan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan,
teman-teman dan semua pihak yang telah terlibat dan memberikan bantuan dalam bentuk moril
maupun materil dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat pada
waktunya.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran
yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna
serta bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Makassar, Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 4
C. TUJUAN ............................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. ADMINISTRASI TATA LAKSANA SEKOLAH ................................................... 5
B. ADMINISTRASI PERSONEL GURU DAN PEGAWAI SEKOLAH ...................... 7
C. ADMINISTRASI PESERTA DIDIK ........................................................................... 8
D. PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN KURIKULUM .............................................. 10

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN .................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, banyak orang yang telah salah mengartikan administrasi pendidikan.
Masyarakat telah terjebak dalam pikiran sempit bahwaadministrasi pendidikan hanya seputar
kegiatan tata usaha sekolah. "adahal jika dilihat se!ara utuh administrasi pendidikan meliputi
lembaga "pelayanan Sekolah yaitu "pemerintah dan lembaga "pelayanan belajar yaitu satuan
pendidikan. Administrasi "pendidikan adalah ilmu yang mempelajari pengelolaan lembaga-
lembaga pendidikan:, dirandang untuk membantu pengajaran dan belajar. lembaga-lembaga
tersebut termasuk sekolah, kursus,akademi, institut, universitas dan sebagainya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Administrasi Tata Laksana Sekolah ?
2. Apa pengertian dari Administrasi Personel Guru Dan Pegawai Sekolah ?
3. Apa pengertian dari Administrasi Peserta Didik ?
4. Apa pengertian dari Pelaksanaan Dan Pembinaan Kurikulum ?

C. TUJUAN
1. Agar mengetahui pengertian dari Administrasi Tata Laksana Sekolah
2. Agar mengetahui pengertian dari Administrasi Personel Guru Dan Pegawai Sekolah
3. Agar mengetahui pengertian dari Administrasi Peserta Didik
4. Agar mengetahui pengertian dari Pelaksanaan Dan Pembinaan Kurikulum

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup (Bidang Garapan) Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan mempunyai ruang lingkup/bidang garapan yang sangat luas. Secara
lebih rinci ruang lingkup administrasi pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Administrasi tata laksana sekolah
1. Pengertian Administrasi ketatausahaan
SekolahTata usaha, atau sering juga disebut tata laksana,merupakan bagian dari
keseluruhan proses administrasi.Dalam bahasa Inggris, ada yang menyebutnya
sebagai“Clerical Work”atau “Reporting and Recording System”atau “Office
Management”, yaitu semua mekanisme yangdapat membantu, memperlancar,
meningkatkan aktivitasdan efisiensi proses administrasi dengan
menyediakansegala data dan informasi yang diperlukan, sehinggaadministrasi
tersebut berjalan lancar.
Dengan pengertian ini maka tata laksana atau tata usaha bukan hanya meliputi
surat-surat saja tetapi semua bahan keterangan atau informasi yang berwujud
warkat.Pekerjaan tata usaha meliputi rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat,
mengelola, menggandakan, mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan
yangdiperlukan dalam setiap usaha kerja sama. Menurut TheLiang Gie (2000:50).
1.Menghimpun, yaitu: Kegiatan-kegiatan mencari data mengusahakan
tersedianyasegala keterangan yang tadinya belum ada, sehingga siap untuk
dipergunakan jika diperlukan.
2.Mencatat, yaitu: Kegiatan membubuhkan dengan berbagai alat tulis sehingga
terwujud tulisan yang dapat dibaca,dikirim dan disimpan.
3.Mengolah yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan-
keterangan dengan maksud menyajikan dalam bentuk yang lebih berguna
atau lebih jelas untuk dipakai.
4.Menggandakan, yaitu: Kegiatan memperbanyak dengan berbagai alat dancara.
5.Mengirim, yaitu: Kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu
pihak ke pihak lain.
6.Menyimpan, yaitu: Kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat
tertentu.
2. Proses administrasi ketataushaan
Pekerjaan ketata sahaan bukan monopoli petugas administrasi saja, tetapi juga
pegawai edukatif. Dalam bagian ini akan disajikan kegiatan tata usaha
khususnya yang dilakukan oleh tenaga administratif. Bagian ketatausahaan

5
sekolah dimaksudkan untuk dapat mempermudah proses penyelenggaraan di sekolah.
Secara terperinci kegiatan yang dibantu kemudahannya adalah:
a. Kegiatan yang menyangkut manajemen kurikulum. Manajemen kurikulum adalah
segala proses penyelenggaraan yang bertujuan memperlancar pelaksanaan
proses belajar mengajar agar efektif dan efisien. Penyusunan jadwal,
pembuatan kalender akademik dansebagainya biasa dilakukan oleh kepala
sekolahatau diserahkan kepada seorang/beberapa orang guru. Mereka hanya
mengerjakan penyusunannya tetapi pengerjaan penulisan ke papan tulis besar
diserahkan ke tata usaha.
b. Kegiatan yang menyangkut manajemen siswa. Pekerjaan tata usaha yang
menunjang manajemen siswa banyak berhubungan dengan hak dan
kewajibannya sebagai pegawai negeri sipil antara lain:
1) Mendaftar calon siswa (mulai dari pengadaanformulir).
2) Mengisi buku induk dan buku klaper.
3) Mengurus dan mengatur warkat-warkat jika adapemindahan siswa.
4) Mengisi daftar presensi sampai menghitung rosentasenya.
5) Mengatur ruang kelas, ruang laboratorium danruang kegiatan yang lain.
6) Membuat laporan dan statistik mengenai keadaan siswa setiap bulan dan setiap
tahun.
c. Kegiatan yang menyangkut manajemen personil.
Pekerjaan tata usaha yang menunjang manajemenpersonil banyak
berhubungan dengan hak dankewajibannya sebagai pegawai sipil antara lain:
1. Melaksanakan pengetikan dan pengaturan warkat untuk pengangkatan sebagai
pegawai negeri, mengatur permintaan tanda tangan dari kepalasekolah dan
mengirimkannya.
2. Membantu memperbanyak salinan surat-surat keputusan serta lampiran-
lampiran yang dibutuhkan untuk pengurusan kenaikan pangkat, penggunaan hak
cuti atau pensiun.
3. Menyiapkan, menyimpan, dan menisci kartupegawai.
4. Menyiapkan blangko-blangko presensi pegawai.
5. Membantu kepala sekolah dalam membuat laporan statistik keadaan
pegawai edukatif dan administratif.
3. Tata Ruang Kantor dan sekolah
a. Pekerjaan harus mengalir terus menerus sedapat mungkin dalam garis lurus.
b. Bagian seksi yang berfungsi sama dan yang berhubungan harus ditempatkan secara
berdekatan untuk mengurangi waktu bepergian.
c. Aliran pekerjaan harus sederhana, sehingga dapat mengurangi hilir mudik
pegawai dan penyampaian surat-surat dalam jarak yang pendek.
d. Meletakkan perlengkapan kantor harus dekat dengan pegawai yang
menggunakannya.
e. Pergunakan meja dan kursi dengan ukuran yang sama dalam sebuah ruangan.
6
f. Menyusun meja harus sedemikian rupa sehingga tidak ada pegawai yang
terpaksa menghadap pada sumber cahaya.
g. Kesatuan yang banyak berhubungan dengan masyarakat harus ditempatkan
dibagian depan.
h. Satuan yang pekerjaan bersifat gaduh, sebaiknya ditempatkan dekat
jendela dan hendaknya dijauhkan dari satuan lainnya.
i. Hendaknya tempat arsip-arsip kantor berada pada dinding atau susun tangga yang
mudah terjangkau oleh petugas.

2. Administrasi personel guru dan pegawai sekolah


1. Pengertian Administrasi Personalia
Administrasi personalia terdiri dari dua kata yaitu administrasi dan personalia.
Menurut Sondang P. Siagian (Administrasi Pendidikan,1982) administrasi diartikan
sebagai segala kegiatan pengaturan dan penataan seluruh sumber daya baik manusia
maupun non manusia dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Sedangkan istilah “personalia” berasal dari bahasa asing yaitu Personnel yang berarti
suatu golongan dari masyarakat yang bekerja dalam kesatuan kerja pemerintah maupun
satuan kerja swasta. Berdasarkan kedua pengertian tersebut maka administrasi personalia
dapat diartikna sebagai suatu cabang administrasi yang menitik beratkan perhatian
kepada soal-soal kepegawaian.
Dalam dunia pendidikan dikenal istilah Personil Sekolah dimana yang termasuk
di dalamnya adalah semua karyawan dan pegawai yang terlibat dalam penyeleggaraan
pendidikan di sekolah. Personil Sekolah terdiri dari : Kepala Sekolah, pegawai tata usaha,
Guru kelas, dan Guru Bidang Studi. Setiap personil harus dibina dan diberi tugas sesuai
dengan jabatan serta fungsinya serta didayagunakan secara efektif dan efisiean untuk
menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
2. Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
Kepala sekolah/kepala SD dapat mengusulkan pengangkatan panjaga sekolah,
guru dan kayawan lainnya kepada pihak atasan sesuai dengan lowongan yang tersedia
untuk itu. Pengusulan ini haruslah memenuhi persyaratan tertentu untuk jabatan yang
diusulkan. Diterima atau tidaknya usulan itu tergantung kepada pihak atasan yang berhak
mengangkat pegawai untuk jabatan itu.
Usul yang dapat dilakukan oleh Kepala Sekolah ialah terhadap penggantian
pegawai yang berhenti (meninggal dan minta berhenti atau diberhentikan) dan pensiun.
Selain itu biasanya pengangkatan itu dilaksanakan melalui Keputusan Pemerintah yang
diumumkan secara luas misalnya pengangkatan dan Guru Inpres.
3. Organisasi profesi guru
Guru mendapatkan hak untuk mendirikan sebuah organisasi profesi yang bersifat
independen yang bertujuan untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier,
wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada
masyarakat. Berdasarkan UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 Bab IV Bagian
7
Kesembilan pasal 41-44 ditetapkan bahwa Organisasi profesi guru mempunyai
kewenangan:
1. menetapkan dan menegakkan kode etik guru;
2. memberikan bantuan hukum kepada guru;
3. memberikan perlindungan profesi guru;
4. melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru; dan
5. memajukan pendidikan nasional
4. Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru
Seleksi personil belum menjamin bahwa organisasi segera memperoleh manfaat
dari personel baru itu, walaupun diakui bahwa makin baik calon yang dipilih itu, lebih
besar potensi organisasi untuk meningkatkan efektivitasnya. Masih banyak yang harus
dilakukan sehabis seleksi itu untuk menjamin penyesuaian personil baru kepada
organisasi. Orientasi anggota baru adalah satu di antara kegiatan-kegiatan yang harus
segera dilakukan.
Orientasi personil baru meminta perencanaan yang teliti dan pelaksanaan yang
berhati-hati. Selama masa orientasi inilah guru-guru baru memperoleh kesan pertama
mereka tentang kebijakan sekolah, tujuan-tujuan, kepemimpinan, dan cara-cara
pelaksanaan. Lagipula pada masa inilah perkenalan awal dibuat dengan teman-teman
sekerja, masyarakat lingkungan sekolah, kebiasaan-kebiasaan, lembaga-lembaga, dan
pelayanan-pelayanan.

3. Administrasi peserta didik


1. Pengertian administrasi Peserta didik
Administrasi peserta didik adalah proses pengurusan serta layanan dalam hal-hal yang
berkaitan dengan murid di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan murid baru,
pembinaan selama murid berada di sekolah, sampai dengan murid menamatkan pendidikannya.
Administrasi peserta didik dilaksanakan melalui upaya menciptakan suasana yang
kondusif untuk terjadinya proses belajar yang efektif. Tugas kepala sekolah dan para guru adalah
memberikan layanan dengan memperlihatkan apa yang dibutuhkan, dirasakan dan dicita-citakan
murid dalam batas kewenangan, keinginan serta peraturan dan ketentuan sekolah yang berlaku.
Administrasi peserta didik merupakan kegiatan pencatatan murid dari proses penerimaan
hingga murid tamat dari sekolah atau keluar karena pindah sekolah atau sebab lain.
2. Proses Administrasi peserta didik
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka administrasi peserta didik dibagi menjadi tiga
tahapan, yaitu kegiatan administrasi pada awal tahun pelajaran, administrasi selama tahun
pelajaran dan administrasi akhir tahun pelajaran.
1. Kegiatan Awal Tahun Pelajaran
Kegiatan awal tahun pelajaran yang dilaksanakan setiap Sekolah adalah melaksanakan
penerimaan murid baru. Penerimaan murid adalah proses seleksi dan pencatatan murid yang
memasuki sekolah tertentu setelah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh
sekolah itu.

8
Kegiatan-kegiatan dalam penerimaan murid baru ada beberapa kegiatan yang harus
dilakukan yaitu :
a. Penetapan Daya Tampung
b. Penetapan Syarat-syarat Murid Baru
c. pembentukan Panitia/Petugas Penerimaan Murid   Baru
d. Selama Tahun Pelajaran
Kegiatan/langkah lebih lanjut setelah murid diterima di sekolah adalah membina murid
tersebut sehingga berkembang kemampuannya secara maksimal sesuai dengan tujuan sekolah.
Pembinaan murid dilakukan agar murid mengenal lingkungan tempat belajar mereka, dan dapat
menyesuaikan diri dengan tuntunan sekolah. Dengan pemahaman terhadap lingkungan itu
diharapkan dapat tercipta suatu keadaan di mana murid lebih tertib dan lebih mementingkan
tugas-tugas belajarnya, dibandingkan dengan kegiatan pribadi lainnya di sekolah.
3. Instrumen administrasi peserta didik (manual & elektronik)
Catatan tentang data siswa di sekolah dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Catatan data siswa untuk sekolah, yang meliputi: b uku induk, buku kleper, catatan
tata tertib sekolah, yaitu kumpulan semua peraturan( bersifat umum dan khusus, ada
yanag dari pemerintah dan ada yang produk sekolah itu sendiri).
2. Catatan siswa untuk masing masing kelas yaitu buku kelas yang merupakan cuplikan
dari buku induk, buku presensi kelas, buku catatan bimbingan dan  konseling buku
catatan prestasi murid, yang meliputi buku daftar nilai dan buku lagger,buku raport,
dan buku mutasi.
3. Untuk mempermudah dan memperlancar jalannya administrasi kesiswaan maka perlu
di tunjang oleh berbagai instrumen atu alat kelengkapan pyang di perlukan.
Instrumen yang di maksud antara lain berupa buku buku, format format yang di
gunakan untuk merekam semua data dan informasi yang berkenaan dengan siswa.
4. Peran guru dalam administrasi  Peserta didik
Diantara peranan guru dalam pengelolaan murid adalah:
1. Guru dapat dilibatkan dalam penerimaan murid baru, dengan menunjuk mereka
sebagai panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari
pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.
2. Peranan yang besar dalam masa orientasi dipegang oleh guru kelas satu, disamping
kepala sekolah. Tugas guru adalah membuat murid dapat lebih cepat beradaptasi
dengan lingkungan sekolah. Peranan guru dalam hal ini sangat penting, karena
kekeliruan dalam orientasi dapat .
3. Untuk pengaturan kehadiran murid di kelas, guru pun mempunyai andil yang besar.
4. Guru harus mampu menciptakan suasana yang mendorong timbulnya motivasi murid
untuk senantiasa berprestasi tinggi.
5. Guru juga harus berperanan besar dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas
yang baik, karena di sekolah merupakan masa pembentukan disiplin yang sangat
menentukan untuk masa selanjutnya. Untuk membuat murid disiplin, guru
diharapkan mampu menjadi contoh atau panutan bagi murid-muridnya.

9
4. Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
1. Pengertian Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
Pembinaan kurikulum adalah upaya yang dilakukan oleh staf sekolah untuk menjaga dan
mempertahankan agar kurikulum tetap berjalan sebagaimana mestinya. Staf sekolah yang
dimaksud meliputi Kepala Sekolah, guru, tenaga bukan guru (pembimbing dan lain-lain).
Sedangkan kurikulum yang dimaksud adalah kurikulum potensial, yakni semua program
pendidikan dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan. Dengan demikian pembinaan
kurikulum seperti yang di jelaskan diatas tidak lain mengusahakan kurikulum sesuai dengan
program dan ketentuan yang telah ditetapkan (kurikulum potensial). Adapun kendala dalam
melaksanakan kurikulum, misalnya kemampuan guru, terbatasnya fasilitas belajar, lemahnya
pengelolaan sekolah, belum efektifnya bimbingan penyuluhan dan laim-lain.
Sejalan dengan makna pembinaan diatas maka tujuan pembinaan kurikulum adalah
diperolehnya pelaksanaan kurikulum yang mantap, serta memperkecil atau meniadakan
kesenjangan antara apa yang harus dilaksanakan dengan apa yang dapat dilaksanakan.
Contohnya, menurut ketentuan yang digariskan dalam kurikulum satu semester sekurang-
kurangnya terdiri atas 18 pertemuan tatap muka di kelas. Mengingat banyaknya hambatan,
kenyataan hanya bisa dilakukan 12 pertemuan. Ini beratri ada kesenjangan 6 pertemuan. Kasun
ini termasuk pelaksanaan kurikulum tidak mantap. Pembinaan harus dilakukan, yakni menambah
pertemuan tatap muka sebanyak 6 kali lagi sebelum diberikan ujian. Apabila dipaksakan
memberikan ujian padahal baru 12 pertemuan dan materi belum selesai mengakibatkan kualitas
siwa menjadi turun atau rendah, sebab mereka tidak mencapai apa yang seharusnya dicapai.
2. Ruang Lingkup Pembinaan Kurikulum
Ruang lingkup pembinaan kurikulum di lembaga pendidikan atau sekolah mencakup
semua komponen kurikulum terutama yang mempengaruhi anak didik. Adanya peran dan posisi
yang berbeda antara Kepala Sekolah den guru, maka ruang lingkup dapat dibedakan menjadi 2
kategori, yaitu pembinaan oleh Kepala Sekolah dan pembinaan oleh guru.
1. Lingkup Pembinaan oleh Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah penanggung jawab pelaksanaan kurikulum di sekolah yang
dipimpinnya. Selain itu Kepala Sekolah juga berperan sebagai koordinator pembinaan
kurikulum.
2. Lingkup Pembinaan Kurikulum oleh Para Guru
Ruang lingkup pembinaan yang dilakukan oleh guru, mencakup:
a. Pembinaan proses belajar mengajar atau hasil belajar
Pembinaan proses belajar mengajar dilakukan oleh setiap guru. Aspek pembinaan
mencakup penyusunan satuan pelajaran, pengadaan bahan-bahan pengajaran, strategi
belajar mengajar, penilaian hasil belajar siswa, berdasarkan rambu-rambu yang ada dalam
kurikulum potensial.
b. Pelaksanaan bimbingan penyuluhan
Pembinan ini menjadai tugas dan tanggung jawab guru pembimbing. Aspek pembinaan
menakup penyusunan program BP, pengumpulan berbagai informasi, pendataan pribadi
siswa, pembinaan informasi dan orientasi, penempatan penyaluran dan bantuan kesulitan
belajar. Kriteria keberhasilan pembinaan dilihat dari berkembangnya kemampuan siswa
secara optimal dan kemampuan siswa dalam mengatasi persoalan yang dihadapinya.

10
3. Guru dan Upaya Pembinaan Kurikulum
Upaya pembinaan kurikulum yang dilakukan guru bertujuan meningkatkan kualitas prose
pengajaran dan hasil belajar yang dicapai siswa. Aspek binaanya mencakup proses belajar
mengajar termasuk penilaian hasil belajar, bimbingan dan penyuluhan, administrai guru dan
pembinaan profesi profesional guru itu sendiri.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Administrasi ketatausahaan SekolahTata usaha, atau sering juga disebut tata
laksana,merupakan bagian dari keseluruhan proses administrasi.Dalam bahasa
Inggris, ada yang menyebutnya sebagai“Clerical Work”atau “Reporting and
Recording System”atau “Office Management”, yaitu semua mekanisme yangdapat
membantu, memperlancar, meningkatkan aktivitasdan efisiensi proses
administrasi dengan menyediakansegala data dan informasi yang diperlukan,
sehinggaadministrasi tersebut berjalan lancar.
Personnel yang berarti suatu golongan dari masyarakat yang bekerja dalam
kesatuan kerja pemerintah maupun satuan kerja swasta. Berdasarkan kedua pengertian
tersebut maka administrasi personalia dapat diartikna sebagai suatu cabang administrasi
yang menitik beratkan perhatian kepada soal-soal kepegawaian.
Administrasi peserta didik adalah proses pengurusan serta layanan dalam hal-hal yang
berkaitan dengan murid di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan murid baru,
pembinaan selama murid berada di sekolah, sampai dengan murid menamatkan pendidikannya.
Pembinaan kurikulum adalah upaya yang dilakukan oleh staf sekolah untuk menjaga dan
mempertahankan agar kurikulum tetap berjalan sebagaimana mestinya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adhammaulana. (2010, 04). Administrasi Tata Beranda. Dipetik Maret Selasa, 2014, dari
http://adhammaulana.blogspot.com
Administrasi Tata Usaha.pdf
Afriansyah, H. (2019). Administrasi Peserta Didik. Padang.
https://doi.org/10.17605/OSF.IO/NRXH8
Sudjana, Nana. 1991. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: CV Sinar Baru.
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

13

Anda mungkin juga menyukai