Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 PKR

Nama: DWI PRASILIA

NIM : 856995345

POKJAR NATAR BANDAR


LAMPUNG

Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!


No Soal Skor
1 Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 27
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
Jawab :
Ada dua alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini :
1. Alasan Psikologis-Pedagogis
Menurut statistik persekolahan tahun 1990 di Indonesia sedikitnya terdapat 12.000
SD yang hanya memiliki guru-3 orang per SD. Sedangkan menurut UNESCO (Djalil:
1997) pada tahun 1980-an di Indonesia terdapat sekitar 20.000 SD yang memiliki guru
1-3 orang. SD-SD tersebut pada umumnya memiliki jumlah murid yang sedikit.
Karena jumlah guru dan jumlah muridnya sedikit maka pelaksanaan pembelajaran
sehari-hari menerapkan pendekatan pembelajaran kelas rangkap (PKR).
2. Alasan Demografis-Sosiologis
Berbeda dengan alasan psikologis –paedagogis yanhg lebih bersifat konseptual,
alasan demografis-sosiologis lebih bersifat factual dan praktis. Pembelajaran kelas
rangkap sering dikaitkan dengan sekolah kecil di daerah terpencil yang berpenduduk
sedikit. Di sekolah seperti ini biasanya hanya ada satu sampai dengan tiga orang guru
untuk melayani seluruh siswa kelas I sampai kelas VI.

2 Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 20


contohnya!
Jawab :
Prinsip dalam PKR adalah ketentuan-ketentuan umum dan khusus yang bersifat
memandu dan mengarahkan pikiran dan perilaku guru dalam menyikapi dan mengelola
pembelajaran. Prinsip – prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)
terbagi 2, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.
1. Prinsip Umum
Ada 3 prinsip umum yang mendasari PKR, antara lain :
(a) Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru.
Dalam hal ini guru berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu murid sebagai
seorang yang unik dan membutuhkan perlakuan yang berbeda satu dengan yang
lainnya untuk mampu mencapai perkembangan yang maksimum.
(b) Membangkitkan motivasi belajar murid.
Sebagaimana kita ketahui bahwa motivasi sangat penting dimiliki oleh setiap murid
dalam belajar. Motivasi mampu menjadi energi dan penyemangat yang dapat
menggerakkan murid untuk belajar, yakni mengalami perubahan perilaku dari tidak
tahu menjadi tahu. Oleh karana itu, guru PKR harus senantiasa memotivasi murid –
muridnya untuk mau belajar baik dengan kehadiran gurunya maupun tanpa guru
dengan belajar secara mandiri.
(c) Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha mengaktifkan
murid.
Dalam proses belajar individulah yang aktif sehingga dalam PKR guru harus
membiasakan muridnya belajar mandiri. Guru dapat menumbuhkan proses belajar
mandiri dengan cara menciptakan iklim belajar yang baik, yaitu dengan suasana yang
hangat, menyenangkan, dan menarik.
2. Prinsip Khusus
Ada 4 prisip khusus dalam PKR, antara lain :
(a) Keserempakan kegiatan pembelajaran
Dalam PKR kegiatan belajar mengajar terjadi secara serempak atau bersamaan.
Kegiatan trsebut harus memiliki makna, artinya kegiatan itu harus sesuai dengan
kebutuhan murid dan mempunyai tujuan yang sesuai dengan kurikulim.
(b) Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
Perlu kita ketahui bahwa kualitas dan lamanya kegiatan pembelajaran berlangsung
menentukan tinggi rendahnya kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA). PKR tidak
member toleransi pada banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil
mengelola kelas. Oleh karena itu, guru PKR harus pandai – pandai dalam mengelola
kelas karena guru mengajar lebih dari satu tingkatan kelas.
(c) Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan
Guru PKR haru selalu berusaha menciptakan berbagai teknik atau cara untuk
membangkitkan motivasi muridnya dalam belajar dan memberikan perhatian kepada
muridnya. Kita ketahui bahwa guru PKR menghadapi dua kelas atau lebih pada saat
yang bersamaan. Peran guru disini adalah mampu meyakinkan muridnya bahwa guru
selalu berada bersama mereka. Oleh karana itu, guru PKR harus pandai melakukan
tindakan pengelolaan, seperti menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat
duduk, member petunjuk dengan jelas.
(d) Pemanfaatan sumber secara efisien
Guru PKR harus pandai dalam memanfaatkan berbagai jenis sumber secara efisien.
Seperti, lingkungan belajar dan segala peralatan yang ada di sekolah. Guru juga dapat
menunjuk murid yang pandai sebagai tutor sebaya sehingga dapat menghasilkan
Waktu Keaktifan Akademik yang tinggi (WKA).
3 Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya 14
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013! Jawab :
1. Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5 dan kelas
6, dengan dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam satu ruangan.
Dalam penerapan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.
a. Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru
memberikanpengantar dan pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan
tulis atau satu papan tulis dibagi dua. Tuliskan topik dan hasil belajar yang
diharapkan dari kelas 5 dan kelas 6. Ikuti langkah-langkah untuk masing-masing
kelas yang akan ditempuh selama pertemuan.
b. Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang
sesuai dengan tujuan untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung
adakan pemantapan, bimbingan, balikan sesuai dengan keperluan. Gunakan
keterampilan dasar mengajar yang sesuai.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas materi dan kegiatan yang
baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Kemudian berikan
tindak lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya
atau mungkin untuk hari berikutnya.
2. Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya
kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA
di kelas 6. Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses
pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan
pintu.
Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.
a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid
kelasV dan kelas VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan
pengantar dan pengarahan umum seperti dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak
mungkin bisa menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan
bila tidak mungkin lagi murid tetap di ruang masing-masing tetapi guru berada di
pintu yang menghubungkan antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka
metodeyang sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah
jangan sampai pada saat guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain
tidak ada kegiatan sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang
secara seimbang, artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat
dimana guru harus berdiri di pintu penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di
pintupenghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum
mengenai materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan
penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas
untuk masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk jam pelajaran.
d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk
muridsedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah
pintu penghubung.
Skor Total 61

Anda mungkin juga menyukai