Anda di halaman 1dari 3

Manfaat Perhitungan Pendapatan Negara atau Nasional

Bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-
data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode,
perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk
mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat
digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa.
Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia
termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk
negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya juga dapat digunakan untuk menentukan
besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor
pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan
untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan
perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan
pemerintah.

Faktor yang memengaruhi Pendapatan Nasional

Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap


barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari
keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat
harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran
barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga
tertentu.

“Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan nasional”

Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan
menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan
ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan
kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan
mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung
menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah
pengangguran.

Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving)
adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi,
pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes
yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam
konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran
agregat. Pendapatan Nasional disebut juga Produk Domestik Bruto(PDB) atau Gross Domestic
Product(GDP) adalah “Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh
sebuah perekonomian dalam satu periode dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang berada
dalam perekonomian tersebut. Dalam konteks Negara, Indonesia juga menghitung Pendapatan
Nasionalnya dalam kurun waktu 1 tahun/periode.

Studi kasus mengenai pendapatan nasional indonesia

Dari data tersebut bisa kita simpulkan bahwa setiap tahunnya Indonesia mengalami
peningkatan Pendapatan Nasional. Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan PDB terbesar
didunia. Pendapatan terbesar berada pada bidang Industri Pengolahan yg berkisar di atas 25% dari
PDB. Pada tahun 2005 Pendapatan Nasional Indonesia terbesar dipasok dari sektor pertambangan
sebesar Rp 491,28 triliuni. Dilihat dari PDB tanpa Migas juga tidak terpaut jauh dari PDB dengan
migas, itu berarti sektor tersebut memberikan PDB yang cukup besar. Pendapatan Nasional
Indonesia terkecil berada pada sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yang berkisar di bawah 1% dari PDB.
Sedangkan mulai dari tahun 2006 hingga 2009 sektor Industri yang paling besar menyumbang
Pendapatan Nasional. Dapat dikatakan bahwa Indonesia saat ini berkembang menjadi Negara
Industri walaupun Indonesia disebut sebagai negara Agraris. Mengapa demikian ? Indonesia
menpunyai peluang besar untuk menjadi Negara Industri dengan SDM yang ada dan dengan adanya
teknologi yang berkembang cukup pesat saat ini. Dengan menjadikan Industri sebagai tonggak
utama Pembangunan dan diberdayakannya SDM yang ada, bukan tidak mungkin Indonesia dapat
menciptakan peluang usaha guna mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan serta
meningkatkan derajat hidup rakyat banyak.

Menurut VIVAnews – Pendapatan per kapita 2010 diperkirakan naik sekitar US$3.000 atau
Rp27 juta per tahun. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, kenaikan itu
disebabkan dua faktor. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai sekitar enam
persen atau lebih, yang pada gilirannya akan meningkatkan PDB. Dampaknya akan lebih bagus jika
pertumbuhan PDB lebih cepat dibanding laju pertumbuhan penduduk.

Dampak Pendapatan Nasional Bagi Negara Lain

Masalah ekonomi sepertinya telah menjadi masalah paling rumit di Indonesia. Bisa
dikatakan demikian karena masalah tersebut tak jua mendapatkan jalan keluar.. Pemerintah terdiri
dari presiden ,menteri dan staf-stafnya seringkali dituding sebagai pihak yang paling bersalah atas
ketidak mampuan Indonesia menangani masalah perekonomian, namun nyatanya setelah beberapa
periode pergantian “pemimpin” masalah Ekonomi tetap saja tidak dapat diperbaiki, bahkan bisa
dikatakan semakin parah.

Pendapatan nasional Indonesia menjadi tolak ukur seberapa jauh Indonesia telah
berkembang dari waktu ke waktu, dari segi perbaikan memang jika dilihat dari pendapatan
nasionalnya perekonomian Indonesia dikatakan meningkat, namun ada hal lain yang juga tak
mampu dipungkiri yaitu Hutan Negara Indonesia yang juga dikatakan semakin meningkat.

Kegagalan Indonesia di masa lalu dalam mengelola utang telah menyebabkan sebagian
masyarakat alergi terhadap utang luar negeri dan menganggapnya sebagai beban yang harus dibayar
mahal. Besarnya utang luar negeri saat ini telah menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat
luas. Adanya utang yang sangat besar tersebut merupakan suatu ancaman terhadap stabilitas
ekonomi dan kemandirian bangsa Indonesia jika tidak dikelola dengan baik.

Dikarenakan fungsi pendapatan nasional atau pendapatan perkapita membandingkan


tingkat kesejahteraan suatu masyarakat dan tingkat ekonomi antar Negara, pendapatan nasional
Negara ini yag bisa dikatakan belum pada traf memadai juga dapat membuat Negara kita menjadi
bahan olok-olok Negara lain, kita ambil contoh amerika, tidak dapat dipungkiri bahwa seringkali
pemerintah Indonesia dikatakan “disetir” oleh amerika, banya diantara kebijakan yang diambil
pemerintah duduga memiliki campur tangan dari amerka, ini terjadi karena amerika merasa
Indonesia masih sangat membutuhkan amerika dalam berbagai bidang perekonomian. Begitu pula
dengan Negara-negara lain yang kebanyakan berasal dari benua eropa dan amerika, Indonesia
dianggap lemah dan membutuhkan banyak bantuan dari luar negeri untuk mengkatkan
perekomiannya.

Tidak semua dampak yang ditimbulkan oleh adanya pendapatan nasional tersebut adalah
dampak buruk, ada dampak baik yang juga dibawa olehnya. Data pendapatan nasional dapat yang
digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa,
mengggolongkan Indonesia sebagai negara pertanian atau agraris membuat hasil bumi Indonesia
cukup dikenal berlimpah oleh Negara luar . Ini meberikan dampak positif yaitu banyaknya Negara
luar yang mengimport barang dari Indonesia, mengingat pentingnya kenaikan tingkat eksport untuk
mengukur pendapatan nasiona tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai