Anda di halaman 1dari 4

SCIENTIFIC PROBLEM SOLVING

Oleh : Nurafni Aulya, S.Pd.

PENGERTIAN SPS

Dari segi bahasa Scientific Problem Solving dapat diartikan sebagai Pandangan Pemecahan
masalah. Sedang secara istilah SPS adalah suatu cara yang digunakan dalam menganalisa, dan
menyelidiki pokok-pokok permasalahan. Kaitannya dengan sebuah organisasi adalah bahwa
setiap organisasi pasti akan menemui kendala yang berkenaan dengan beberapa aspek
keorganisasian. Masalah yang timbul dalam organisasi biasanya disebabkan oleh dua faktor,
yaitu faktor external dan faktor internal.

Pertama, faktor external seperti persaingan organisasi, situasi dan kondisi lingkungan, dan
keadaan alam.
Kedua, faktor internal seperti kelemahan–kelemahan organisasi dalam masalah-masalah
manajemen, administrasi, kwalitas SDM, dan sebagainya yang berhubungan dengan intern
organisasi.

FUNGSI SPS

Manusia adalah mahluk sosial artinya bahwa manusia tidak mungkin hidup tanpa membutuhkan
manusia lain dalam menjalani kehidupannya. Demikian pula halnya organisasi, bahwa organisasi
dapat hidup dan berjalan karena adanya interaksi antara organisasi dengan organisasai lain,
antara individu pengelola organisasai, antara organisasi dengan lingkunagan atau masyarakat.
Oleh sebab itu jika organisasi ingin hidup dan berkembang ditengah masyarakat tentunya harus
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
• Apakah organiasasi bermanfaat bagi masyarakat ?
• Apakah visi dan misi organisasi dapat diterima di masyarakat ?
• Apakah tujuan organisasi sesuai dengan lingkunagan masyarakat?
• dsb.
Dari beberapa masalah diatas, tentunya kita akan mencari solusi tepat agar organisasi kita dapat
diterima dan diakui keberadaannya di masyarakat.

Setelah kita melihat hal-hal tersebut maka fungsi SPS adalah mengamati, menganalisa masalah-
masalah yang akan timbul maupun masalah-masalah yang terjadi pada saat itu. Baik dari dalam
maupun dari luar organisasi.

PENGERTIAN MASALAH DAN LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH


Pengertian Masalah
Masalah adalah persoalan yang timbul dari diri sendiri maupun orang lain baik sengaja atau tidak
sengaja yang berdampak pada diri sendiri atau orang lain.
Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Dalam mengatasi beberapa masalah hendaknya kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut ;
• mengamati masalah, artinya apakah dapat berkembang dan membawa dampak negatif atau
tidak .
• menyelidiki masalah, artinya apakah masalah yang ditimbulkan datangnya dari dalam atau dari
luar.
• Menganalisa masalah, artinya apa sebab dan musabab masalah tersebut sehingga kita dapat
mencari solusi alternatif yang baik dan bijaksana.
• Dsb.
Langkah-langkah Pemecahan Masalah Menurut Brans ford & Stein (dalam Suharnan, 2005) ada
beberapa tahap dalam memecahkan masalah yaitu:
a. Identifikasi masalah
Seperti yang kita ketahui, mengidentifikasikan suatu situasi masalah yang kompleks
merupakan suatu langkah yang sulit, tetapi kita harus mengetahui langkah apa saja yang
harus kita tempuh.
b. Mendefinisikan masalah
Pada saat kita mengidentifikasikan suatu masalah, setelah masalah pokok ditemukan,
tindakan berikutnya ialah merumuskan dan menggambarkan persoalan secermat
mungkin. Dalam tahap ini kita tidak boleh semberono, karna jika kita semberono maka
kemungkinan menyelesaikan masalah ini sangatlah kecil.
c. Perumusan strategi
Perumusan masalah adalah suatu proses penyajian atau pernyataan seperangkat kondisi
yang menyebabkan gejala-gejala muncul dan memicu peristiwa sehingga menjadi
masalah tertentu yang cukup dipahami.
d. Eksplorasi berbagai
kemungkinan alternatif Pada tahap ini kita mengeksplorasi atau melakukan pencarian
terhadap berbagai alternatif cara pemecahan masalah. Beberapa cara atau strategi
pemecahan yang diambil sering tidak direalisasikan oleh seseorang. Hal tersebut
dikarenakan sebagian orang gagal menggunakan strategi yang tepat.
e. Aksi atau tindakan Seseorang melaksanakan apa-apa yang telah direncanakan. Strategi-
strategi yang sudah dipilih kemudian diterapkan atau dilaksananakan untuk memperoleh
suatu pemecahan atas masalah yang dihadapi.
f. Lihat efek-efeknya Pada tahap akhir, orang harus melakukan evaluasi mengenai apakah
strategi yang digunakan bias berjalan dengan baik atau tidak baik. Apakah persoalan
dapat dipecahkan secara memuaskan melalui strategi yang telah dipilih dan dilaksanakan
tersebut. Jika belum, mungkin orang harus kembali pada langkah awal mengenai
pendefinisian pokok persoalan.

KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Setelah kita mengamati,menyelidiki dan menganalisa dan sebagainya, maka kita harus dapat
mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah dengan cara :
• Musyawarah untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut.
• Face to face jika masalah terjadi antar individu
• Mengembalikan masalah pada aturan-aturan yang berlaku.
• Dalam pengambilan keputusan tidak berat sebelah
Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan
keputusan yang dapat digunakan yaitu :

1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif
sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung
beberapa keuntungan dan kelemahan.

2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,
karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan
untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak
pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang
lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.

3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan
baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih
tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan
lapang dada.

4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah
kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan
kekurangan.

5. Logika/Rasional
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan
unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang
berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan,
konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat
dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan
keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

 Kejelasan masalah
 Orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
 Pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
 Preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai criteria
 Hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksima.

Anda mungkin juga menyukai