Anda di halaman 1dari 11

I s ti r a ti j i y a t T a ’ l i m A l - ‘ A r a b i y y a h ( P e r m a i a n a n U n t u k

Pembelajaran Bahasa Arab) |1

Permainan Untuk Pembelajaran Bahasa Arab


Elva Sephia, Khairunnisa, Rizki Muawwarah Damoiko

Abstrak
Kaedah pengajaran bahasa perlu diberikan inovasi dan kreatifitas untuk
meningkatkan minat dan mutu penguasaan bahasa arab. Di antara kaedah
pengajaran bahasa yang efektif adalah pembelajaran menggunakan pendekatan
permainan. Artikel ini akan mengupas kaedah permainan bahasa dalam
pengajaran dan pembelajaran bahasa arab. Artikel ini akan membahas mengenai
pengertian permainan bahasa, manfaat bermain, kriteria permainan bahasa yang
baik, penggunaan permainan bahasa dalam pembelajaran serta sebagian contoh
permaian penunjang bahasa pada pembelajaran bahasa arab.

‫ملخص‬
‫حتت اج ط رق ت دريس اللغ ة إىل االبتك ار واإلب داع لزي ادة االهتم ام جبودة إتق ان اللغ ة‬
‫ تتن اول ه ذه‬.‫ من بني ط رق ت دريس اللغ ة الفعال ة التعلم باس تخدام هنج اللعب ة‬.‫العربي ة‬
‫ ين اقش ه ذا املق ال مع ىن‬.‫املقال ة طريق ة األلع اب اللغوي ة يف تعليم وتعلم اللغ ة العربي ة‬
‫ واس تخدام األلع اب‬، ‫ ومع ايري األلع اب اللغوي ة اجلي دة‬، ‫ وفوائ دها‬، ‫األلع اب اللغوي ة‬
‫ باإلض افة إىل بعض األمثل ة على األلع اب ال يت ت دعم اللغ ة يف تعلم‬، ‫اللغوي ة يف التعلم‬
.‫اللغة العربية‬

A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang sulit menurut sebagian besar
peserta didik, baik dalam tingkat satuan pendidikan dasar hingga tingkat
pendidikan tinggi, baik di sekolah formal maupun di pendidikan non formal. 1
Tidak hanya itu, di kalangan umum pun bahasa Arab termasuk bahasa yang
dianggap mengerikan. Oleh karenanya para pengajar bahasa Arab, dan para ahli
perlu meluruskan sebuah anggapan yang salah tersebut dengan melakukan
berbagai inovasi yang mempermudah pemahaman peserta didik untuk
mempelajari bahasa Arab. Sehingga anggapan yang tadinya bahasa Arab
menyeramkan itu menjadi bahasa Arab yang menyenangkan dan mudah difahami.

1
Arifin, Ahmad. 2017. Pernana Permainan Bahasa Dalam Proses Kegiatan Belajar
Mengajar Mata Pelajaran Bahasa Arab. Jurnal An Nabighoh, Vol. 19 (2) : 303.
I s ti r a ti j i y a t T a ’ l i m A l - ‘ A r a b i y y a h ( P e r m a i a n a n U n t u k
Pembelajaran Bahasa Arab) |2

Di antara usaha-usaha tersebut yang perlu dilakukan oleh para pengajar bahasa
Arab yaitu di antaranya: 1) Menanamkan sikap senang terlebih dahulu kepada
anak didik tentang bahasa Arab. 2) Mampu mendesain pelajaran bahasa Arab
secara menyenangkan. 3) Adanya permainan bahasa yang perlu dilakukan di sela-
sela pembelajaran, jika dirasa materi pelajaran bahasa Arab saat itu terasa suntuk.
Penggunaan bentuk-bentuk permainan dalam pembelajaran dapat memberi
iklim yang menyenangkan dalam proses,2 sehingga proses pembelajaran dapat
dilakukan dengan santai tanpa adanya keterpaksaan. Dengan cara santai, selsel
otak mereka dapat berkembang. Selanjutnya mereka dapat menyerap informasi
dan memperoleh kesan yang mendalam terhadap materi dan dapat disimpan terus
dalam ingatan jangka panjang.3 Oleh karenanya penulis beranggapan bahwa
pentingnya permainan bahasa dalam pembelajaran bahasa Arab itu diterapkan di
tengah-tengah proses pembelajaran yang terkadang hanya membuat jenuh para
siswa. Maka dari itu penulis tertarik untuk membahas “Permainan dalam
Pembelajaran Bahasa Arab”.

B. Pengertian Permainan Bahasa


Abu Lum dan Abu Hani (2002), mereka menyebutkan bahwa permainan
bahasa adalah kegiatan yang mencakup tindakan tertentu yang dilakukan oleh
guru dan siswa dengan mengikuti aturan tertentu. Permainan bahasa memiliki
banyak manfaat dan berfungsi untuk mencapai tujuan emosional dan kognitif.4
Nimrat (1995), ia mendefinisikan bahwa permainan bahasa adalah alat
pendidikan yang digunakan dalam pengajaran bahasa dengan aturan dan instruksi
tertentu, dan guru melatih siswanya untuk mencapai berbagai tujuan pendidikan.5
Adapun G. Giibs, mendefinisikan permainan bahasa sebagai "suatu kegiatan
yang terjadi antara pelajar, bekerja sama atau bersaing, untuk mencapai tujuan
mereka dalam kerangka aturan sistem dan instruksi yang ditetapkan.6
2
Mujib, Fathul & Nailur Rahmawati. 2013. Permainan Edukatif Pendukung Pembelajaran
Bahasa Arab (2). Jogjakarta: Diva Press
3
Latuconsina, Sarah Noviyanti dan Susiawati. 2018. Efektivitas Permainan Bahasa Arab
Dalam meningkatkan kemampuan membaca mahasiswa program studi pendidikan bahasa
arab. Arabi : Journal of Arabic Studies, 3(2) :147.
4
Dr. Muhammad Ali Hassan Al Suwaikri (2005), Al ‘Ab Al Lughawiyyah wa Dauruha fi
Tanmiyati Maharati Al Lughatul Arabiyyah, (Dar Al Kindi), hlm. 27
5
Ibid, hlm. 28
6
Dr. Muhammad Rajab Fadhlullah (1999), Al- ‘ab Lughawiyyah Liathfal Maa Qabla
Madrasah, (Alimul Kutub), hlm.12
I s ti r a ti j i y a t T a ’ l i m A l - ‘ A r a b i y y a h ( P e r m a i a n a n U n t u k
Pembelajaran Bahasa Arab) |3

Dengan demikian, permainan bahasa adalah strategi khusus yang digunakan


dalam pengajaran dan pembelajaran keterampilan bahasa. Ia berperan penting
dalam menghadirkan, menyampaikan, menyederhanakan dan menghubungkan
keterampilan dan konsep dasar dengan kehidupan, serta memberikan proses
pendidikan yang mengarah pada pencapaian tujuan yang diinginkan.

C. Manfaat Bermain
Menurut Bilqis dan Marei (2002) terdapat banyak manfaat dalam bermain
yakni:7
1. Manfaat psikologis dan terapi
Bermain adalah bahasa ekspresi diri bagi anak, di mana ia mengungkapkan
perasaannya, dan memberikan indikasi sejauh mana kepercayaan dirinya,
membawa kesenangan baginya, membuatnya aktif dan ceria, dan
melampiaskan beban emosional.
2. Manfaat Kreatif
Suasana kebebasan yang berlaku dalam proses bermain meningkatkan
kreativitas anak, membantunya keluar dari suasana berpikir tradisional.
3. Manfaat Struktural (perkembangan)
Berperan penting dalam perkembangan anak dari aspek fisik dan pribadi,
dalam tiga dimensinya: psikomotorik, kognitif, dan emosional.
4. Manfaat pendidikan
Bermain memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menggunakan
indra mereka, untuk mengamati, bertanya-tanya, menemukan, dan belajar
agar mendapat banyak pengetahuan.
5. Manfaat sosial
Bermain adalah alat ekspresi dan komunikasi dan mengajarkan anak untuk
bekerja sama, menghormati hak orang lain, dan menghormati.

D. Kriteria Permainan Bahasa yang Baik


Kriteria atau ciri umum permainan bahasa yang baik adalah:8
1. Dalam permainan bahasa yang baik harus menarik dan membawa
kesenangan dan kemenangan
7
Dr. Muhammad Ali Hassan Al Suwaikri (2005), Al ‘Ab Al Lughawiyyah wa Dauruha fi
Tanmiyati Maharati Al Lughatul Arabiyyah, (Dar Al Kindi), hlm. 25
8
Ibid, hlm. 28
I s ti r a ti j i y a t T a ’ l i m A l - ‘ A r a b i y y a h ( P e r m a i a n a n U n t u k
Pembelajaran Bahasa Arab) |4

2. Harus sesuai dengan usia siswa


3. Dikaitkan sebanyak mungkin dengan buku teks
4. Mengikuti metode pengajaran yang terkenal
5. Menciptakan semangat dalam belajar dan berkompetisi
Adapun kriteria khusus permainan bahasa yang baik adalah dapat
merangsang kemampuan untuk berbicara dan berekspresi, mengembangkan
kemampuan untuk menemukan hubungan antara pembaca, dan memberikan
kesempatan untuk membaca dengan cepat, dan menafsirkan kosa kata dalam
konteks.

E. Penggunaan permainan bahasa dalam pembelajaran


Di antara keuntungan menggunakan permainan bahasa dalam proses belajar
dan mengajar menurut Wright (1984), adalah:9
1. Dapat dimainkan oleh orang dewasa dan anak-anak
2. Mengurangi monoton pelajaran, dan membuat peserta didik lebih interaktif
dengan apa yang mereka pelajari.
3. Membantu mengatasi beberapa kesulitan yang dihadapi pembelajar dalam
bidang pembelajaran bahasa Arab.
Agar permainan bahasa dapat menjalankan fungsinya dengan baik, hal-hal
berikut harus diperhatikan, seperti yang dikemukakan oleh Abu Lum dan Abu
Hani (2002):
1. Perhatian untuk tidak menjadikan permainan sebagai kegiatan rekreatif
karena hal ini menyebabkan kurangnya disiplin kelas.
2. Permainan yang sesuai dengan nilai-nilai sosial dan agama, artinya tidak
menggunakan permainan yang melibatkan perjudian atau taruhan.
3. Berhati-hatilah untuk tidak mengubah permainan menjadi menang atau
kalah saja, karena pencarian kemenangan hanya mempengaruhi kompetisi
positif, dan mendorong siswa untuk menipu, dan akibatnya ini tidak
membantu mereka mencapai tujuan dan keterampilan permainan.

F. Sebagian contoh Permainan Penunjang Bahasa pada Pembelajaran


Bahasa Arab

9
Ibid, hlm. 33-34
I s ti r a ti j i y a t T a ’ l i m A l - ‘ A r a b i y y a h ( P e r m a i a n a n U n t u k
Pembelajaran Bahasa Arab) |5

Unsur keterampilan berbahasa terdiri dari empat macam, yaitu: istima’,


kalam, qiro’ah, dan kitabah. Dalam rangka pembelajaran dan penempatan
keempat macam keterampilan tersebut, terdapat aneka ragam permainan
penunjang bahasa yang dapat digunakan sebagai media pembelajarannya. Secara
garis besar, ada empat kelompok permainan bahasa yang akan dibahas. Pertama,
permainan penunjang menyimak. Kedua, permainan penunjang berbicara. Ketiga,
permainan penunjang membaca. Keempat, permainan penunjang menulis.

1. Permainan Penunjang Maharah Istima’ (Keterampilan Menyimak)


Beberapa contoh permainan yang dapat digunakan oleh guru untuk
menunjang kemahiran Maharah Istima’ (menyimak) yaitu :
a) Apa ini apa itu ?
Permainan ini bertujuan untuk melatih siswa menangkap makna kata
baru berdasarkan konteks. Adapun prosuder permainannya yaitu siswa
menulis diskripsi singkat mengenai suatu objek yang telah di tentukan,
misalnya ruang tamu , lapangan, kebun, pakaian dan lainnya. Diskripsi
tersebut terdiri 4 kalimat, dari yang umum kemudian ke yang lebih
spesifik. Siswa lain di minta menebak objek yang dimaksud secepat
mungkin, disaat diskriptator membacakan suatu kalimat. Siswa yang bisa
menebak dengan tepat kalimat pertama dibacakan mendapat skor 4. Skor
3 untuk tebakan benar diskriptator kedua , skor 2 untuk diskriptator 3.
Adapun tebakan benar setelah diskriptator ke empat mendapat skor 1.
Siswa yang paling banyak skornya maka itulah pemenangnya.10

b) Bisik Berantai
Permainan ini disebut bisik berantai karena setiap pemain harus
membisikkan sebuah kalimat ke pemain berikutnya secara bergantian.
Kalimat bisikan adalah hasil dari mendengarkan bisikan pemain
sebelumnya. Aturan permainannya sebagai berikut :
1) Peserta didik dibgi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok
berdiri berjejer membelakangi guru.

10
Imam Asrori, 1000 Permainan Penyegar Pembelajaran Bahasa Arab, h.11
I s ti r a ti j i y a t T a ’ l i m A l - ‘ A r a b i y y a h ( P e r m a i a n a n U n t u k
Pembelajaran Bahasa Arab) |6

2) Guru membisikkan satu kalimat kepada setiap anggota kelompok


yang paling belakang, kemudian ia menyampaikannya kepada
teman di depannya secara berbisik sampai seterusnya.
3) Anggota yang paling depan menuliskan kata yang ia dengar
4) Guru lalu mengoreksi kata yang telah diserahkan.

c) Teka – Teki
Permainan ini bertujuan untuk melatih kemampuan memahami apa
yang didengar peserta didik dan dapat menambah kosa-kata baru.
Adapun aturan dan cara bermainnya sebagai berikut :
1) Peserta didik di perintahkan untuk berdiri di belakang kelas
2) Mintalah mereka berdiri secara berkelompok ( setiap kelompok
terdiri 4 orang).
3) Tiap kelompok boleh kembali duduk jika dapat menebak minimal 2
teka – teki.11

2. Permainan Penunjang Maharah Kalam (Keterampilan Berbicara)


Beberapa contoh permainan yang dapat digunakan oleh guru untuk
menunjang kemahiran Berbicara yaitu :
a) Pelayan Kantin
Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengembangkan
keterampilan berbicara dalam tema menggunakan ungkapan jual-beli.
Perlengkapannya cukup segala model perlengkapan yang berhubungan
dengan kantin. Cara bermainnya, yaitu:
1) Kelas dibagi menjadi kelompok a (seorang siswa menjadi pelayan
kantin) dan b (tiga siswa menjadi pelanggan)
2) Guru/siswa menyiapkan potongan kertas untuk ditulisi nama-nama
makanan yang dijual
3) Guru menjelaskan apa yang harus dilakukan masing-masing
pemeran, dan menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan
layanan kantin dan menunya sebagaimana dalam kotak

11
M. Faisol, Halimi, Moh. Zawawi, dkk., 99 Permainan dalam Pembelajaran Bahasa Arab.
h.199
I s ti r a ti j i y a t T a ’ l i m A l - ‘ A r a b i y y a h ( P e r m a i a n a n U n t u k
Pembelajaran Bahasa Arab) |7

4) Semua berperan masing-masing sesuai tugasnya sehingga akan


terjadi interaksi jual-beli atau komunikasi antara pelayan dan
pelanggan dengan menggunakan bahasa Arab yang sudah diberikan
teks bacaan maupun percakapan mengenai jual beli.12

b) Cerita Bersambung
Tujuan dari permainan ini adalah melatih peserta didik untuk
berkomunikasi dalam Bahasa arab melalui potongan cerita dengan bahan
Bola kertas, Adapun aturan permainan sebagai berikut :
1) Peserta didk diberi waktu untuk membaca beberapa teks bacaan
dalam buku,
2) Guru memilih 2 orang tokoh untuk diceritakan peserta didik
3) Selanjutnnya guru menceritakan profil kedua tokoh secara singkat,
lalu melemparkan bola kertas kepada peserta didik.
4) Peserta didik yang terkena bola, diminta melanjutkan cerit dengan
ungkapan sederhana, setelah itu ia melemparkan bola ke teman
lainnya.
5) Peserta didik berikutnya melanjukan,sampai seterusnya.13

3. Permainan Penunjang Maharah Qira’ah (Keterampilan Membaca)


Beberapa contoh permainan yang dapat digunakan oleh guru untuk
menunjang kemahiran Berbicara yaitu :
a) Siapa Dia
Permainan ini bertujuan melatih membaca dan bernalar. Peralatan
yang digunakan adalah kartu kata. Sebelumnya guru menyiapkan dua
macam kartu yang bertuliskan jenis profesi dan kerja sesuai dengan jenis
profesi tersebut. Dalam variasi yang guru dapat mengganti kartu dengan
tema berbeda seperti nama-nama binatang atau sesuatu yang lain, dan
guru tetap memegang kartu tentang tempat. Adapun cara bermainnya,
yaitu:

12
Imam Asrori, 1000 Permainan Penyegar Pembelajaran Bahasa Arab, h.53
13
M. Faisol, Halimi, Moh. Zawawi, dkk., 99 Permainan dalam Pembelajaran Bahasa Arab.
h.43
I s ti r a ti j i y a t T a ’ l i m A l - ‘ A r a b i y y a h ( P e r m a i a n a n U n t u k
Pembelajaran Bahasa Arab) |8

1) Siswa dibagikan kartu jenis profesi dan mereka diminta membaca


dan diperlihatkan kartu yang bertuliskan tempat kerja dan disuruh
membacanya juga
2) Guru menanyakan orang yang bekerja di tempat itu
3) Siswa membawa kartu yang bertuliskan sama dengan yang
ditanyakan guru sambil mengangkat tangan dan membaca
kartunya,
4) Jika jawaban sudah benar, maka guru menyuruh siswa membuat
kalimat terkait jenis profesi beserta tempat kerjanya.14

b) Kata Berjajar
Permainan ini bertujuan melatih membaca. Hal yang harus
dipersiapkan oleh guru adalah, pertama guru menyiapkan kartu
bertuliskan nama siswa, nama atau jenis binatang, keterangan tempat,
kata kerja berkala kini (fi’il mudhari’) untuk orang ketiga berdua dan
salah satu bertuliskan “wawu ‘athaf”. Ukuran kertas dibuat dengan
ukuran 15x20 cm. dan guru membagi kelas menjadi 4 kelompok. Adapun
cara bermainnya, yaitu:
1) Guru membagikan kartu “a” kepada kelompok 1, kartu “b” kepada
kelompok 2 begitu seterusnya. Sedangkan kartu yang bertuliskan
“wawu ‘athaf” dipegang oleh guru
2) Guru meminta setiap anggota kelompok untuk membaca dengan
keras setiap kartunya secara berurutan
3) Salah satu siswa dari setiap kelompok diminta maju berjajar
memperlihatkan kartunya dengan urutan kelompok
4) Guru mengambil tempat di antara anggota kelompok 1 dan 2 serta
memperlihatkan kartunya seperti yang dilakukan oleh yang lain
5) Salah satu atau dua siswa yang tidak ikut maju diminta membaca
kalimat dalam kartu yang berjajar
6) Guru meminta kelas membahas maknanya karena ada kemungkinan
dalam pembacaannya yang salah juga akan menimbulkan arti yang

14
Imam Asrori, 1000 Permainan Penyegar Pembelajaran Bahasa Arab, h.77-78.
I s ti r a ti j i y a t T a ’ l i m A l - ‘ A r a b i y y a h ( P e r m a i a n a n U n t u k
Pembelajaran Bahasa Arab) |9

berbeda. Dan selanjutnya permainan dilanjutkan sampai kartu


terakhir.

4. Permainan Penunjang Maharah Kitabah (Keterampilan Menulis)


Beberapa contoh permainan yang dapat digunakan oleh guru untuk
menunjang kemahiran Berbicara yaitu :
a) Menggandeng Huruf
Permainan ini bertujuan agar siswa mengenal abjad dan melatih
mereka menggandeng huruf huruf hijaiyah. Beberapa alat yang diperlukan
antara lain kertas, bolpoin, dan buku iqra’ sebagai alat peraga. Adapun
cara bermain dari permainan ini, yaitu:
1) Guru menyediakan gambar sebagai kata kunci, dan potongan
kalimat
2) Guru membagi selembar kertas kepada masing-masing siswa yang
berisi gambar sebagai kata kunci, dan beberapa potongan kalimat
ayang disertai terjemahannya. Siswa menggandeng kalimat yang
terpotong itu menjadi susunan yang benar.

b) Menulis Kalimat Terpanjang


Permainan ini bertujuan agar siswa berlatih memikirkan kata-kata
yang tepat dan merangkainya dalam urutan logis berdasarkan tata bahasa
yang benar dan tepat. Alat-alat yang diperlukan dalam permainan ini
antara lain: pulpen atau spidol dan kertas. Permainan ini bisa dimainkan
secara individu atau kelompok. Dan cara bermainya, yaitu:
1) Guru membuat beberapa kelompok.
2) Setiap kelompok berdiri sejajar atau berbaris. Tiap barisan diberi
satu kertas dan pulpen atau spidol.
3) Setiap barisan harus membuat kalimat yang berarti. Setiap barisan
hanya boleh menuliskan satu kata dan dilakukan secara berurutan
dimulai dari peserta paling ujung yang satu sampai ujung yang lain.
I s ti r a ti j i y a t T a ’ l i m A l - ‘ A r a b i y y a h ( P e r m a i a n a n U n t u k
P e m b e l a j a r a n B a h a s a A r a b ) | 10

4) Jika kalimat belum selesai sampai pada orang yang terakhir, maka
diulang lagi sampai kepada orang yang pertama, sampai kalimat
berhenti dan benar.15
Dari beberapa permainan yang telah diuraikan di atas, merupakan sebagian
contoh saja pembelajaran bahasa Arab. Namun yang perlu kita ingat bahwasanya
setiap dari permainan bisa kita ganti dengan konsep atau materi yang berbeda
sesuai dengan tema maupun kebutuhan peserta didik. Bisa saja materi yang
diajarkan adalah tingkatan dasar, menengah, atau lanjut maka wajib bagi seorang
pendidik mengganti atau merubah materi yaitu dengan memberi materi yang
sesuai dengan ketentuan dan tingkatan peserta didik dengan konsep metode
permainan edukatif dalam pembelajaran yang ada, khususnya pada pembelajaran
yang merujuk pada keempat kemahiran dalam bahasa Arab seperti pada
kemahiran berbicara (kalam), kemahiran membaca (qira’ah), kemahiran
mendengar (istima’), dan kemahiran menulis (kitabah).

G. SIMPULAN
Dengan permainan bahasa yang telah diterapkan oleh guru dalam proses
kegiatan belajar mengajar menjadikan suasana kelas yang lebih baik dan secara
psikologis siswa menjadi lebih semangat dan pada akhirnya tujuan pembelajaran
bahasa Arab pelan-pelan akan tercapai dengan berbagai faktor pendukung
permainan bahasa tersebut.

15
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati. Metode Permainan-Permainan Edukatif Dalam
Belajar Bahasa Arab, h. 198-199.
I s ti r a ti j i y a t T a ’ l i m A l - ‘ A r a b i y y a h ( P e r m a i a n a n U n t u k
P e m b e l a j a r a n B a h a s a A r a b ) | 11

H. DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Ahmad. 2017. Pernana Permainan Bahasa Dalam Proses Kegiatan


Belajar Mengajar Mata Pelajaran Bahasa Arab. Jurnal An Nabighoh, Vol.
19 (2).
Dr. Muhammad Ali Hassan Al Suwaikri. 2005. Al ‘Ab Al Lughawiyyah wa
Dauruha fi Tanmiyati Maharati Al Lughatul Arabiyyah. Dar Al Kindi.
Dr. Muhammad Rajab Fadhlullah. 1999. Al- ‘ab Lughawiyyah Liathfal Maa
Qabla Madrasah. Alimul Kutub.
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati. Metode Permainan-Permainan Edukatif
Dalam Belajar Bahasa Arab.
Imam Asror. Tahun. 1000 Permainan Penyegar Pembelajaran Bahasa Arab.
Latuconsina, Sarah Noviyanti dan Susiawati. 2018. Efektivitas Permainan Bahasa
Arab Dalam meningkatkan kemampuan membaca mahasiswa program
studi pendidikan bahasa arab. Arabi : Journal of Arabic Studies, 3(2).
M. Faisol, Halimi, Moh. Zawawi, dkk., 99 Permainan dalam Pembelajaran
Bahasa Arab.
M. Faisol, Halimi, Moh. Zawawi, dkk., 99 Permainan dalam Pembelajaran
Bahasa Arab.
Mujib, Fathul & Nailur Rahmawati. 2013. Permainan Edukatif Pendukung
Pembelajaran Bahasa Arab (2). Jogjakarta: Diva Press

Anda mungkin juga menyukai