• Memberikan
dukungan kepada kegiatan BK dalam memperlancar penyelenggaraan pelayanan BK. • Pemberian
konsultasi: konsultasi dan kolaborasi dengan guru, OT, staf, pihak institusi di luar sekolah spt. Instasi
pemerintah/swasta, ABKIN, para ahli.
4.1 Pengertian
Dukungan sistem adalah komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra
struktur (Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan professional
professional konselor/ guru pembimbing secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung
memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan
peserta didik.
4.2 Tujuan
Komponen ini memberikan dukungan kepada konselor/ guru pembimbing dalam memperlancar
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling. Sedangkan bagi personil pendidik
lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah/
madrasah.
f). melakukan kerjasama atau kolaborasi dengan ahli lain yang terkait dengan
pelayanan bimbingan dan konseling.
2. Kegiatan manajemen
Kegiatan manajemen merupakan upaya untuk memantapkan, memelihara, dan
meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling melalui kegiatan
3. (1) pengembangan program;
4. (2) pengembangan staf;
5. (3) pemanfaatan sumber daya; dan
6. (4) pengembangan penataan kebijakan.
7. Riset dan Pengembangan
Kegiatan riset dan pengembangan merupakan aktivitas konselor yang berhubungan
dengan pengembangan profesional secara berkelanjutan, yang meliputi a). Merancang,
melaksanakan, dan memanfaatkan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dalam BK sebagai
sumber data bagi kepentingan kebijakan sekolah dan implementasi proses
pembelajaran, serta pengembangan program bagi peningkatan unjuk kerja profesional
guru pembimbing; b). Merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi aktivitas
pengembangan diri guru pembimbing yang profesional sesuai dengan Standar
Kompetensi Konselor Indonesia (ABKIN); c). Mengembangkan kesadaran komitmen
terhadap etika professional; d). Berperan aktif dalam organisasi dan kegiatan profesi BK
seperti : instansi pemerintah/swasta, ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling
Indonesia), MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling), Depnakertrans, dan
ahli lainya
BK Komprehensif
A. Pengertian
Bimbingan komprehensif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik
melalui layanan dasar bimbingan, layanan responsive, layanan perencanaan individual
dan dukungan system sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
B. Tujuan
Secara umum tujuan dari pola bimbingan 17+ dan bimbingan komprehnsif
adalah sama, yaitu membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan
kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan,
pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja. Secara
khusus bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan
perkembangan meliputi aspek pribadi, social, belajar, dan karier. Akan tetapi
bimbingan komprehensif juga bertujuan untuk meengembangkan pola 17+ yang ada
sekarang.
C. Fungsi
b) Bimbingan kelompok
e) Teknik lainnya
2. Layanan Responsif
Layanan responsive adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu
memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh siswa pada saat ini.
Layanan ini lebih preventif atau mungkin kuratif. Isi layanan responsive adalah :
a) Bidang pendidikan
b) Bidang belajar
c) Bidang social
d) Bidang pribadi
e) Bidang disiplin
f) Bidang narkotika
b) Konseling individu
c) Konseling krisis
d) Rujukan
f) Teknik lainnya
b) Bidang karier
b) Bantuan Individu/Kelompok
c) Teknik lainnya
4. Dukungan Sistem
Dukungan system adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan
untuk memantapkan, memelihara, serta meningkatkan program bimbingan.
Srategi, teknik, dan manajemen
a) Pengembangan Profesi Konsultasi, Kolaborasi
b) Sistem manajemen
c) Kesepakatan
d) Evaluasi akuntabiliti
E. Bimbingan
F. Kegiatan pendukung
G. Tempat Kegiatan
Dapat dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kelas.
Dukungan Sistem Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen,
tata kerja, infrastruktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan
kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan
bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli