Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lahirnya ide dalam diri seorang wirausaha merupakan langkah awal dari
suatu inovasi. Salah satu kunci kesuksesan memulai suatu usaha adalah adanya
kemampuan menuangkan ide atau gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif.
Banyak orang mengatakan bahwa “Ide atau gagasan” mahal harganya.
Salah satu faktor penting untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses
adalah harus mengembangkan ide-ide kreatif serta cermat melihat peluang yang
ada. Sehingga, kedua hal tersebut menjadi sangat penting dalam menjadi
entrepreneur yang handal.
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa sebagai calon wirausaha
diharapkan dapat mengembangkan ide-ide mereka dalam berwirausaha dan
mampu memanfaatkan peluang yang ada.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep ide wirausaha?
2. Apa saja ide dalam peluang wirausaha?
3. Apa saja sumber peluang potensial pada ide wirausaha?
4. Apa saja teknik untuk mendapatkan ide wirausaha.menurut dauglas?
5. Bagaimana proses analsis SWOT (Strength Weaknesses Opportunities
Threats) dalam melihat peluang wirausaha?
6. Apa saja bekal pengetahuan dan kompetensi wirausaha?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami tentang konsep ide wirausaha.
2. Untuk memahami tentang ide dalam peluang wirausaha.
3. Untuk memahami tentang sumber peluang potensial pada ide wirausaha.
4. Untuk memahami tentang teknik untuk mendapatkan ide wirausaha.menurut
dauglas.
5. Untuk memahami tentang proses analsis SWOT (Strength Weaknesses
Opportunities Threats) dalam melihat peluang wirausaha.
6. Untuk memahami tentang bekal pengetahuan dan kompetensi wirausaha.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Ide Wirausaha

Membuat konsep ide wirausaha yang unik adalah tentang ide yang
cemerlang dan terkesan berbeda. Bisa mulai mencari ide untuk konsep bisnis
dimulai dari lingkungan sekitar. Perhatikan problem yang dialami kebanyakan
orang. Setelah itu, temukan solusinya dimana solusi ini akan diminati banyak
orang untuk menghilangkan problem tersebut.

1. Menciptakan konsep bisnis dengan melihat masalah di lingkungan sekitar.


Seprti contoh jika di lingkungan sekitar anda banyak orang yang suka
makanan instan. Tentu makanan instan tidak sehat. Anda bisa menciptakan
konsep bisnis makanan instan tapi sehat dan higienis.
2. Tajam Memanfaatkan Peluang yaitu Peluang terkadang datang diwaktu
dimana Anda belum siap. Menganalisa masalah dan peluang menjadi sebuah
kunci untuk bisa melahirkan konsep bisnis. Ini tidak mudah karena
membutuhkan ketajaman. Tapi bukan tidak mungkin untuk dilakukan.
3. Memilih Peluang Usaha Sesuai Potensinya yaitu Peluang bisa saja banyak.
Dengan menganalisa banyak masalah akan menemukan banyak peluang
usaha. Namun, Tidak harus memulai dengan skala besar dan menangkap
semua peluang.
4. Memberikan Nilai Tambah yaitu Konsep bisnis haruslah Memiliki nilai
tambah yang menjadikan konsumen memilih. Nilai tambah bisa berupa
dengan harga yang lebih murah. Lebih penting lagi tentang kualitas. Biar
sedikit mahal, kalau kualitas terjamin dan tidak mengecewakan, maka
peelanggan akan lebih memilih produk dengan kualitas yang tinggi walau
harganya lebih tinggi.
5. Berpikir berbeda dan kreatif yaitu Selalu berpikir sesuatu yang berbeda
dengan yang lain dan selalu berpikir kreatif bisa menjadi kunci untuk bisa
menciptakan konsep bisnis unik yang bisa mendatangkan banyak konsumen
dan investor.

2
6. Berinovasi Inovasi adalah kewajiban bagi setiap pengusaha terlebih untuk
membuat konsep bisnis yang unik. Inovasi juga sebagai langkah untuk
mengontrol laju perkembangan pesaing agar tidak mudah merebut pasar

B. Ide Bisnis dan Peluang Wirausaha


Ide adalah buah pikir manusia yang muncul karena adanya suatu
pengamatan yang secara rasional dianggap logis dan memiliki nilai manfaat
baru". Ide bisnis adalah respon seseorang, banyak orang, atau suatu organisasi
untuk memecahkan masalah yang teridentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan
di suatu lingkungan (pasar, masyarakat). Menurut Zimmerer kreativitas sering
muncul dalam bentuk ide-ide untuk menghasilkan barang dan jasa-jasa baru. Ide
itu sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul jika wirausaha tidak
mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Bagaimana ide bisa
menjadi peluang ? Ada beberapa cara antara lain :
a. Ide dapat dilakukan melalui perubahan cara-cara memuaskan pelanggan
b. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk/jasa baru
c. Ide dapat dihasilkan dalam modifikasi cara melakukan pekerjaaan
Menurut Rhenald Kasali, dkk (2002) untuk mendapatkan ide usaha yang
potensial dan cocok dengan jiwa Anda, maka enterpreneur harus memulainya
dengan menjawab pertanyaan berikut:

1) Apa yang paling anda senangi?

2) Apakah kegemaran atau hobby Anda?

3) Produk atau proses apa yang paling Anda ketahui?

4) Adakah yang Anda akan lakukan ketika sedang menganggur?

5) Apakah tujuan terpenting Anda dalam bisnis sendiri? Apakah mendapatkan


keuntungan, kebebasan, atau yang lainnya?

Ide dapat menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi


terhadap peluang secara terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang
baru dan berbeda, mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan
memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang,
wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan, seperti

3
kemampuan menghasilkan produk atau jasa, menghasilkan nilai tambah, merintis
usaha, melakukan proses atau teknik, atau mengembangkan organisasi baru.

Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan,


kemampuan, dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses.
Sebaliknya, memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak disertai kemauan
tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan. Beberapa pengetahuan yang
harus dimiliki wirausaha adalah:

1) Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan


usaha yang ada,
2) Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab,
3) Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.
Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki wirausaha di antaranya:
1) Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan
risiko,
2) Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah,
3) Keterampilan dalam memimpin dan mengelola,
4) Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, dan
5) Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan.
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat
menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil pasar. Ide-ide itu
menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam
mengevaluasi ide untuk mencipatakan nilai-nilai potensial, wirausaha perlu
mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan
cara :

1) Pengurangan kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif.


2) Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin.
3) Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.
Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu resiko pasar atau resiko
persaingan, Resiko financial, dan Resiko teknik.

4
C. Sumber-sumber Peluang Potensial Wirausaha

Untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil, maka
perlu melakukan proses penjaringan ide atau disebut proses screeming. Adapun
langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Menciptakan produk baru yang berbeda.


Ketika ide dimunculkan secara nyata, misalnya dalam bentuk barang
dan jasa baru, maka produk dan jasa tersebut harus berbeda dengan produk dan
jasa yang ada di pasar. Produk atau jasa tersebut harus memberikan nilai tambah
bagi konsumen. Agar barang itu memberikan nilai guna bagi konsumen, maka
wirausaha perlu memahami perilaku konsumen.

Wirausaha perlu melihat apa yang menjadi produknya dengan produk


yang sama yang dibuat pesaing. Misalnya, apakah produk itu lebih efisien
dibandingkan dengan produk yang sudah ada? Atau apakah produk itu lebih
berkualitas dibangdingkan produk lain? Pertanyaan-pertanyaan itu perlu dijawab
untuk menciptakan suatu peluang.

b. Mengamati pintu peluang.


Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimilki pesaing,
misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman
keberhasilan dalam mengembang produk baru, dukungan keuangan dan
keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing
untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kekuatan
dan kelemahan pesaing.

Menurut Zimmerer (1996) ada beberapa keadaan yang dapat menjadi peluang,
yaitu:

1) Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka relatif singkat


2) Penggunaan teknik produksi harus dipertimbangkan dengan baik, sehingga
memberikan efisiensi.
3) Pesaing tidak begitu agresif dalam mengembangkan strategi produknya.
4) Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
5) Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber dalam
mengembangkan produknya.

5
c. Menganalisis produk & proses secara mendalam.
Analisis ini sangat penting untuk mengetahui apakah jumlah dan kualitas
yang dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk
membuat produk tersebut? Apakah biaya yang dikeluarkan lebih efisien dari
pesaing?

d. Menaksir biaya awal.


Yaitu biaya awal yang dikeluarkan oleh usaha baru.Darimana sumbernya
dan untuk apa digunakan? Berapa biaya yang dikeluarkan untuk operasi, untuk
perluasan dan untuk biaya lainnya.

e. Memperhitungkan resiko.
Misalnya resiko teknik, resiko financial dan resiko pesaing.Resiko teknik
berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang
diharapkan atau menyangkut obyek penentu apakah ide secara aktual dapat
ditransformasikan menjadi produk yang siap dipasarkan dan karakteristiknya.

Resiko financial adalah resiko yang timbul akibat ketidakcukupan dana


baik dalam pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan
mempertahankan perusahaan untuk mendukung biaya produk baru. Sedangkan
resiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisinya di pasar.

D. Teknik Mendapatkan Ide Wirausaha Menurut Dauglas


Memunculkan Ide Kreatif dengan Out of The Box Thinking Ide-ide
kreatif dan inovatif cenderung keluar dari pola pikir normatif yang lumrah
kitajumpai. Dalam proses menemukan ide bisnis yang kreatif, kita disarankan
untuk berpikir di luarkotak(out of the box thinking). Prinsipnya adalah pikirkan
hal yang belum pernah dipikirkanoleh orang lain. Jika Anda mampu
melakukannya pada setiap tahap dan sumber inspirasi ide
1. Bertukar Pikiran, yaitu melalui diskusi, rapat, sharing, atau aktivitas lain yang
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi di antara individu.
2. Berandai-andai atau mengumpamakan sesuatu akan terjadi, Mengubah mimpi
menjadi kenyataan juga merupakan teknik mendapatkan ide bisnis.
3. Kawin silang, yaitu suatu upaya bertukar pikiran mengenai ide yang masing-
masing sudah dimiliki untuk menghasilkan ide yang lain.

6
4. Keingintahuan, yaitu dorongan kuat dari dalam diri seseorang untuk mengetahui
lebih banyak tentang sesuatu.

E. Analsis SWOT (Strength Weaknesses Opportunities Threats) Dalam


Melihat Peluang
Metode analisis perencanaan strategis yang akan digunakan untuk
memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan internal
maupun eksternal untuk suatu tujuan bisnis tertentu. Banyak pengusaha yang
mengawali usahanya dalam situasi yang serba sulit, menghadapi kondisi yang
tidak pasti atau bahkan sering menemukan jalan buntu, dan akhirnya frustrasi
atau hanya menunggu saja dan tidak melakukan apa pun Meskipun memiliki
uang yang cukup banyak sebagai modal awal usaha atau modal kerja belum tentu
bisa memberikan jaminan akan suksesnya suatu usaha. Terlebih jika moda yang
dimiliki pas-pasan, bahkan mungkin tidak punya modal sama sekali.

Hal ini tenti akan membuat kondisi semakin sulit. Dalam kondisi seperti
itu, apa yang harus kita lakukan? Berusaha mewujudkan impian menjadi orang
sukses tanpa persiapan yang matang, hasilnya menjadi tidak jelas.Kerugian besar
yang dapat menghabiskan modal yang dimiliki, sebenarnya dapat dihindari atau
paling tidak dapat ditekan sekecil mungkin jika kita bisa memilih usaha yang
benar-benar tepat, sesuai dengan kondisi dan kemampuan kita, yaitu usaha yang
kita sukai atau kita mempunyai kompetensi dalam bidang usaha tersebut.

Salah satu alat untuk mengukur semua hal yang mungkin dan tidak
mungkin dilakukan oleh usahawan sebagai penilaian awal dan pemberian
informasi penting, yaitu menggunakan analisis terhadap kelemahan, kekuatan,
peluang, dan ancaman (strength, weaknesses, opportunities, and threats) atau
yang lebih dikenal dengan sebutan analisis SWOT. Berikut adalah cara sederhana
yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT:

a. Kekuatan (Strength)

7
Melihat kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan
baku yang mudah didapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan
kekuatan lainnya yang dapat dimanfaatkan. Contoh: lokasi di dekat kampus atau
mal dapat dikembangkan menjadi kos-kosan, warnet, rental komputer, dan masih
banyak lagi.

b. Kelemahan (weaknesses)

Melihat kelemahan yang dimiliki agar kita tidak memaksakan diri


melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki
kekurangan tertentu. Contoh: sebaiknya jangan membuka usaha rental komputer,
tetapi tidak mengetahui sama sekali keterampilan dalam mengoperasikan
komputer.

c. Peluang (opportunities)

Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan.


Contoh: membuka usaha fotokopi di lingkungan dekat kampus, membuka usaha
kantin di lingkungan perkantoran, dan lain-lain.

d. Ancaman (threats)

Melihat ancaman terhadap usaha-usaha yang berisiko tinggi, memiliki


siklus hidup yang pendek, dan tidak terukur. Terlebih lagi jika pesaing-pesaing
kita memiliki kemampuan yang lebih baik dari kita. Contoh: investasi saham, di
mana kita tidak memiliki cukup ilmu tentangnya atau bermain di pasar yang
pelakunya sudah sangat banyak.

F. Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Wirausaha


Menjadi seorang wirausaha sukses tentu saja harus memiliki kompetensi
dalam menghadapi risiko dan tantangan. Pada umumnya mereka memiliki
kompetensi, yang diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
individu yang langsung berpengaruh pada hasil, karena wirausaha adalah orang
yang selalu berorientasi pada hasil. Pengetahuan dan keterampilan tidaklah cukup,
wirausaha harus memiliki sikap, motivasi, dan komitmen terhadap pekerjaan yang
sedang dihadapinya

8
Hasil suvey Lambing (2000) menunjukkan bahwa kebanyakan responden
menjadi wirausaha karena didasari pengalaman yang membuatnya memiliki jiwa
dan watak kewirausahaan. Dari hasil survey tersebut diperoleh kesimpulan
bahwa jiwa dan watak kewirausahaan dipengaruhi oleh keterampilan,
kemampuan atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri dipengaruhi pengetahuan
dan pengalaman.

Menurut Casson (1982), yang dikutip Suryana ada beberapa kemampuan


yang harus dimiliki, yaitu :

1. Self knowledge, memiliki pengetahuan tetang usaha yang akan dilakukannya


atau ditekuninya.
2. Imagination, yaitu memiliki imajinasi, ide, dan persfektif serta tidak
mengandalkan keberhasilannya dimasa lalu.
3. Practical knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktis misalnya
pengetahuan teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi dan
pemasaran.
4. Search skill, yaitu kemampuan untuk menemukan, berkreasi dan
berimajinasi.
5. Foresight, yaitu berpandangan jauh ke depan.
6. Computation skill, yaitu kemampuan berhitung dan kemampuan
memprediksi keadaan masa yang akan datang.
7. Communication skill, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul dan
berhubungan dengan orang lain.
Menurut Dan & Bradstreet Business Credit Service (1993) yang dikutip
Suryana, ada 10 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, yaitu :

a) Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.
Misalnya, seseorang yang akan membuka bisnis perhotelan, maka ia harus
memiliki pengetahuan perhotelan.
b) Knowing the basic business management, yaitu mengetahui pengetahuan
dasar-dasar manajemen untuk mengelolah bisnis. Misalnya, cara
merencanakan usaha, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan
perusahaan. Dengan pengetahuan manajemen yang baik, maka akan tercapai
tujuan perusahaan secara efisien dan efektif.

9
c) Having the prover attitude, artinya seorang entrepreneur harus sungguh-
sungguh menjalankan bisnisnya, tidak setengah hati. Jadi, ia harus bersikap
sebagai pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif.
d) Having adequate capital, artinya entrepreneur harus mempunya modal yang
cukup, tidak hanya berupa uang atau dana, tetapi juga non-materi atau sikap
mental. Kepercayaan, kejujuran, dan ketugahan hati merupakan bagian dari
sikap mental yang juga berpengaruh pada keberhasilan suatu bisnis.
e) Managing finance effectively, artinya entrepreneur harus memiliki
kemampuan mengelolah keuangan secara efisien dan efektif, mencari sumber
dana yang efisien dan menggunakannya secara tepat.
f) Managing time efficiently, entrepreneur harus mampu mengatur waktu
seefisien mungkin, sehingga setiap kegiatan yang dilakukan selalu terjadwal.
g) Managing people, entrepreneur harus mampu merencanakan berapa jumlah
kebutuhan karyawan, mengarahkan pada bidang pekerjaan yang telah
ditentukan, memotivasi karyawan untuk meningkatkan semangat kerjanya,
serta mengendalikan/mengevaluasi karyawan dalam pencapaian tujuan
perusahaan.
h) Satisfying customer by providing high quality product, artinya entrepreneur
harus memberikan kvv, entrepreneur harus dapat bersaing dengan perusahaan
lain dengan menggunakan strategi tertentu. Diantaranya dengan
menggunakan analisis SWOT, yang meliputi Strength (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman).
i) Copying with regulation and paperwork, artinya entrepreneur harus membuat
aturan atau pedoman kerja yang jelas untuk meningkatkan kedisiplinan
karyawan.

BAB III
PENUTUP

10
A. Kesimpulan
Ide dan peluang merupakan dua unsur penting dalam kewirausahaan.
Agar ide dapat menjadi peluang, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan,
yaitu Menciptakan produk baru yang berbeda, mengamati pintu peluang,
menganalisis produk & proses secara mendalam, menaksir biaya awal dan
memperhitungkan resiko.

Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat


menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu
menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam
mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha) Agar
ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus.

Proses penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara


terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Peluang
dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul
dari sebuah kejadian atau momen. Inspirasi merupakan sumber dari peluang.
Inspirasi bisa muncul dari mana saja dan kapan saja. Faktor-faktor yang
mempengaruhi adalah faktor internal dan faktor eksternal. Untuk mengetahui
besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa
melakukan observasi.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, mahasiswa atau pembaca dapat
mengetahui ide wirausaha sebagai peluang dalam dunia bisnis serta dapat
terinspirasu untuk melakukan suatu peluang bisnus atau usaha demi
kelangsungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

11
http://nisfia.wordpress.com/kewirausahaan/ammadghazali.files.wordpress.com/
2008/04/10-03-2008-ide-dan-peluang-dalam kewirausahaan.pdf

Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses jakarta:


salemba empat.2003 hlm 3

Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses. jakarta:


salemba empat.2003 hlm 57-58

Justin g. Longenecker.dkk, kewirausahaan:manajemen usaha kecil, jakarta:salemba


empat, 2001, hlm 93-95

Irham fahmi, kewirausahaan teori, kasus dan solusi, bandung:cv alfabeta, 2013 hlm 3-4

Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses. jakarta:


salemba empat.2003 hlm 58-61

Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang
untuk
memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar
sekaligus
menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai
potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua
resiko yang
mungkin terjadi dengan cara
2. Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus
bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau
disebut
screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk
dan
jasa riil.
3. Peluang dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang
muncul dari
sebuah kejadian atau momen. Inspirasi merupakan sumber dari peluang.
4. Inspirasi bisa muncul dari mana saja dan kapan saja. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
adalah faktor internal dan faktor eksternal.
5. Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita
dirikan, kita
bisa melakukan observ
enurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar
sekaligus
menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai
potensial

12
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua
resiko yang
mungkin terjadi dengan cara
2. Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus
bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau
disebut
screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk
dan
jasa riil.
3. Peluang dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang
muncul dari
sebuah kejadian atau momen. Inspirasi merupakan sumber dari peluang.
4. Inspirasi bisa muncul dari mana saja dan kapan saja. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
adalah faktor internal dan faktor eksternal.
5. Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita
dirikan, kita
bisa melakukan observasi.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, mahasiswa atau pembaca dapat mengetahui ide dan
peluang usaha dan dapat terinspirasi untuk melakukan suatu peluang
bisnis/usaha demi
kelangsungan hidu
DAFTAR PUSTAKA
http://nisfia.wordpress.com/kewirausahaan/
ammadghazali.files.wordpress.com/2008/04/10-03-2008-ide-dan-peluang-dalam-
kewirausahaan.pdf
http://lookforscience.wordpress.com/2010/04/04/ide-dan-peluang-dalam-kewirausahaan/
http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/05/ide-dan-peluang-kewirausahaan.html
Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses.jakarta: salemba
empat.2003 hlm 3
Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses. jakarta: salemba
empat.2003 hlm 57-58
Justin g. Longenecker.dkk, kewirausahaan:manajemen usaha kecil, jakarta:salemba
empat,
2001, hlm 93-95
Irham fahmi, kewirausahaan teori, kasus dan solusi, bandung:cv alfabeta, 2013 hlm 3-4
Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses. jakarta: salemba
empat.2003 hlm 58-61

DAFTAR PUSTAKA
http://nisfia.wordpress.com/kewirausahaan/
ammadghazali.files.wordpress.com/2008/04/10-03-2008-ide-dan-peluang-dalam-
kewirausahaan.pdf
http://lookforscience.wordpress.com/2010/04/04/ide-dan-peluang-dalam-kewirausahaan/
http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/05/ide-dan-peluang-kewirausahaan.html
Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses.jakarta: salemba
empat.2003 hlm 3
Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses. jakarta: salemba

13
empat.2003 hlm 57-58
Justin g. Longenecker.dkk, kewirausahaan:manajemen usaha kecil, jakarta:salemba
empat,
2001, hlm 93-95
Irham fahmi, kewirausahaan teori, kasus dan solusi, bandung:cv alfabeta, 2013 hlm 3-4
Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses. jakarta: salemba
empat.2003 hlm 58-6

14

Anda mungkin juga menyukai