Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN ARCHITECTURE ENTERPRISE SISTEM INFORMASI

E-LEARNING SMKN 4 PEKANBARU


Domi Alfitrah𝟏, Iwan Kurniansyah𝟐, Satrio Wibowo𝟑
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
RiauJL. HR, soebrantas KM. 18 Panam Pekanbaru – Riau

E-mail: 11753100163@students. uin − suska. ac. id1, 11753102128@students. uin −


suska. ac. id2, 11753102076@𝑠𝑡𝑢𝑑𝑒𝑛𝑡𝑠. 𝑢𝑖𝑛 − 𝑠𝑢𝑠𝑘𝑎. 𝑎𝑐. 𝑖𝑑3

Abstrak
E-learning muncul sebagai solusi atas banyaknya masalah yang timbul akibat keterbatasan
waktu, tempat dan jumlah pertemuan antara guru dengan murid. E-learning sebagai alat
bantu dalam proses pembelajaran menawarkan beberapa keunggulan sehingga dapat
menyelesaikan permasalahan yang kerap muncul dalam proses pembelajaran. Berdasarkan
keterbatasan jumlah dan waktu pertemuan, maka dibangunlah E-learning berbasis web
dengan mengunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. TOGAF adalah kerangka
kerja yang dapat membantu dalam menganalisis Blueprint Arsitektur Sistem Informasi. Hasil
analisis TOGAF dalam bentuk Arsitektur Bisnis yang diusulkan, Arsitektur Aplikasi,
Arsitektur Data dan Arsitektur Teknologi yang akan menunjang proses yang ada pada
instansi secara menyeluruh dan menyelesaikan permasalahan system informasi yang masih
belum terintegrasi.
Kata kunci : E-learning, waktu, efisien, TOGAF
Abstract
E-learning appears as a solution to the many problems that arise due to limited time, place
and the number of meetings between teacher and student. E-learning as a tool in the learning
process offers several advantages so that it can solve problems that often arise in the
learning process. Based on the limited number and time of meetings, a web-based E-learning
was built using the PHP and MySQL programming languages. TOGAF is a framework that
can help in analyzing the Information Systems Architecture Blueprint. The results of the
TOGAF analysis in the form of the proposed Business Architecture, Application Architecture,
Data Architecture and Technology Architecture that will support the existing processes at the
agency as a whole and solve the problem of information systems that are still not integrated.
Keywords: E-learning, time, efficient, TOGAF
1. Pendahuluan
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi kini telah mengubah cara pandang dan
bertindak manusia dalam menghabiskan waktu untuk berusaha dan mengatasi segala
permasalahan yang ada. Dampak dari kemajuan teknologi informasi tersebut telah terasa di
berbagai bidang kehidupan terutama dalam dunia pendidikan.Semakin majunya teknologi
informasi yang berkembang saat ini, hampir semua instansi pendidikan terutama sekolah
dasar, menengah dan perguruan tinggi menggunakan sistem informasi sebagai media
pendukung dalam mengembangkan kualitas sistem akademik atau pembelajaran. E-learning
merupakan suatu cara pembelajaran dimana penyampaian materi pembelajaran, pelatihan
atau perkuliahan dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik (Agung, 2007). Pada
konsep e-learning pelaksanaan ujian dapat dilakukan secara online, mulai dari memberikan
soal, menjawab pertanyaan hingga pemberian nilai ujian. Ujian adalah salah satu cara untuk
mengukur performa siswa dalam proses belajar. Jenis ujian yang sering diujikan pada setiap
kegiatan belajar siswa adalah tipe ujian uraian (essay) dan pilihan ganda.Melihat
perkembangan teknologi informasi mengenai ujian secara online maka solusi yang diusulkan
untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah membangun sebuah sistem ujian secara online
dan penilaiannya.
Pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam E-Learning SMKN 4 Pekanbaru belum
sepenuhnya memiliki architechture dan menggunakan framework tertentu, pemanfaatan TI
saat ini hanya untuk memenuhi suatu kebutuhan terhadap suatu bagian atau divisi tertentu.
Pada penelitian ini menggunakan Framework TOGAF ADM (Architecture Development
Method), Pemilihan TOGAF ADM didasarkan pada kebutuhan perancangan system, karena
TOGAF ADM terbilang lengkap untuk membuat Blueprint, TOGAF ini digunakan untuk
mengembangkan enterprise arsitektur, dimana terdapat metode dan tools yang detail untuk
mengimplementasikannya

2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan metode action
research. Peneliti terjun langsung ke objek penelitian di SMK Bhakti Mulia Pare Kabupaten
Kediri Jawa Timur. Menurut Hasibuan (2007:79) menyatakan bahwa “Action research
merupakan penelitian yang berfokus langsung pada tindakan sosial. Empowering peneliti
yang terjun langsung ke daerah penelitian karena tidak bisa disurvei”.
Dari uraian diatas tentang metodologi penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Diagnosa (diagnosing), pada tahap ini melakukan identifikasi masalah-masalah pokok
yang ada guna menjadi dasar untuk pengembangan pemodelan enterprise architecture.
Kegiatan ini meliputi dari merumuskan masalah, menentukan tujuan, studi literature,
definisi variable sampai pembuatan proposal penelitian.
2. Rencana Kegiatan (Action Planning), peneliti memahami pokok masalah yang ada
kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk
menyelesaikan masalah yang ada. Pada tahap ini meliputi membuat fase scope di
framework zachman, membuat value chain, membuat analisis SWOT, membuat
Critical Succes Factor dan membuat Mc Farlan Grid.
3. Pengambilan Tindakan (Action Taking), peneliti mengimplementasikan rencana
tindakan dengan harapan dapat menyelesaikan masalah. Selanjutnya melakukan
model dari architecture vision, bussines architecture, information system dan
technology architecture.
4. Evaluasi (Evaluating), setelah masa pengambilan tindakan dianggap cukup kemudian
peneliti melaksanakan evaluasi hasil dari implementasi pengambilan tindakan. Pada
tahap ini dilakukan kuisioner apakah hasil dari implementasi sesuai dengan kenyataan
atau realita yang ada.
5. Pembelajaran (Learning), pada tahap ini merupakan bagian akhir dari siklus yang
telah dilalui dengan melaksanakan review tahap pertahap yang telah berakhir
kemudian penelitian ini menghasilkan rekomendasi dari hasil evaluasi berupa
rekomendasi architecture.

3. Hasil Pembahasan
3.1 FASE PRELIMINARY

1. Ruang Lingkup Enterprise


Ruang lingkup yang terdapat pada SMK Negeri 4 Pekanbaru yaitu bagian untuk
administrator, guru, dan murid
2. Menentukan Framework Arsitektur
Pada perancangan Arsitektur enterprise memerlukan sebuah framework untuk
memberikanpanduan dalam menjalankan perancangan arsitektur enterprise.
Framework yang digunakanadalah TOGAF (The Open Group Architecture
Framework) dengan metodologi mengacupada TOGAF ADM (Architecture
Development Method) sebagai metode yang detil dalammembangun sebuah arsitektur
enterprise.
3. Melaksanakan Tools Arsitektur
Pendefinisian terhadap tools (alat) arsitektur menjadi acuan dalam pembangunan
arsitekturenterprise kedepannya menjadi lebih efektif karena permasalahan yang
muncul dari setiapunit organisasi dapat terstruktur dalam area lingkup tools.
3.2 FASE REQUIRMENT MANAGEMENT

3.2.1 Fase A Arsitektur Visi

Visi :
Mewujudkan SMK Negeri 4 Pekanbaru Sebagai Pusat Pengembangan
Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Terpadu yang Kreatif, Terdepan dan
Teruji Serta Berbudaya Lingkungan Pada Tahun 2018.

Misi :
• Meningkatkan kualitas layanan pendidikan, pengajaran dan pelatihan.
• Mengembangkan kompetensi peserta diklat sesuai dengan bakat dan
minatnya.
• Mengintegrasikan materi PLH dalam materi pelajaran.
• Melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar
mengajar yang ramah lingkungan.

3.2.2 Fase Arsitektur bisnis

Tabel 1. Stakeholder SMK 4 pekabaru


No Stakeholder Keterangan
1 Kepala Sekolah SMKN 4 Pekanbaru Pimpinan tertinggi
SMKN 4 Pekanbaru
2 Wakasek Kurikulum Pembantu Kepala
Sekolah di bidang
Kurikulum
3 Wakasek Sarana dan Prasarana Pembantu Kepala
Sekolah di bidang
keuangan dan sarana
prasarana.
4 Wakasek Kesiswaan Pembantu Kepala
Sekolah di bidang
Kesiswaan
5 Kepala Urusan Tata Usaha Bertugas menyusun
administrasi sekolah
meliputi kurikulum,
kesiswaan dan tenaga
pengajar.
6 Kepala Bisnis Konstruksi & Properti (BKP) Bertugas merancang
dan melaksanakan
program pendidikan dan
pengajaran serta
memberikan pelayanan
kepada siswa dan guru
dalam menunjang
peningkatan kualitas
proses belajar mengajar
pada Program Studi
BKP.
7 Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Bertugas merancang
dan melaksanakan
program pendidikan dan
pengajaran serta
memberikan pelayanan
kepada siswa dan guru
dalam menunjang
peningkatan kualitas
proses belajar mengajar
pada Program Studi
TKJ.
8 Akuntansi Keuangan & Lembaga (AKL) Bertugas merancang
dan melaksanakan
program pendidikan dan
pengajaran serta
memberikan pelayanan
kepada siswa dan guru
dalam menunjang
peningkatan kualitas
proses belajar mengajar
pada Program Studi
AKL.
9 Desain Komunikasi Visual (DKV) Bertugas merancang
dan melaksanakan
program pendidikan dan
pengajaran serta
memberikan pelayanan
kepada siswa dan guru
dalam menunjang
peningkatan kualitas
proses belajar mengajar
pada Program
StudiDKV.
10 Kria Kreatif Batik dan Tekstil (KKBT) Bertugas merancang
dan melaksanakan
program pendidikan dan
pengajaran serta
memberikan pelayanan
kepada siswa dan guru
dalam menunjang
peningkatan kualitas
proses belajar mengajar
pada Program
StudiKKBT.
11 Kria Kreatif Kayu dan Rotan (K3R) Bertugas merancang
dan melaksanakan
program pendidikan dan
pengajaran serta
memberikan pelayanan
kepada siswa dan guru
dalam menunjang
peningkatan kualitas
proses belajar mengajar
pada Program Studi
K3R.
12 Tata Busana (TB) Bertugas merancang
dan melaksanakan
program pendidikan dan
pengajaran serta
memberikan pelayanan
kepada siswa dan guru
dalam menunjang
peningkatan kualitas
proses belajar mengajar
pada Program StudiTB.
13 Guru Tenaga pengajar
profesional bertugas
memberikan pengajaran
kepada siswa.
14 Wali Kelas Bertugas menjadi
pengganti orang tua
siswa selama berada
dilingkungan sekolah.
15 Siswa Peserta pelaksana
pengajaran.

Tabel 2.Keterlibatan stakeholder dengan aktivitas bisnis


Aktivitas utama
Aktivitas utama Stakeholder internal Stakeholder external
E-Tryout Guru, Siswa Wali kelas, Kepala
Sekolah, Tata usaha
E-Study Guru, Siswa Wali kelas, Kepala
Sekolah, Tata usaha
E-Soal Guru, Siswa Wali kelas, Kepala
Sekolah, Tata usaha
Analisa Swot :

1) Analisa kekuatan
• Tersedianya insfrastruktur teknologi
• tersedia dana dari pemerintahan
• tersedianya sumber daya manusia pada setiap program studi
• sudah berakradetasi A
• dibutuhkan saat pandemi
2) Analisis kelemahan
• Kurangnya bahan referensi digital pada tahap smk
• Tingkat kompetensi siswa masih kurang
• Beberapa siswa tidak memili perangkat pendukung
3) Analisa Peluang
• Guru lebih mudah dalam menugaskan sesuatu
• Guru lebih mudah melakukan rekap nilai
• Dibutuhkan saat pandemi
4) Analisa ancaman
• Kemungkinan kurangnya spesifikasi server dalam menampung
siswa
• Adanya pihak tidak bertanggung jawab yg mengacak sistem
(hacker)

3.2.3. Fase C arsitektur sistem informasi


Fase ini menguraikan beberapa output. Arsitektur data yang berada diaktifitas
utama diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 3.Uraian data


No. Aktifitas Data
1. Melakukan E-Learning Data siswa, Administrator, Siswa, Guru
2. Mater E-Learning Kelas Siswa, Data Siswa, Data Soal
3. Try Out Data Lokal, Nama Guru, Data Soal

Untuk menganalisis Sistem Informasi E-Learining SMKN 4 berdasarkan aplikasi


menggunakan Mc Farlan Grid untuk memetakan aplikasi-aplikasi yang dianggap berpotensi
dalam menunjang bisnis operasinal. Berikut adalah gambar pemeteaan portofolio aplikasi :
Tabel 4.Portofolio Aplikasi
Strategic High Potential
E- try out
E- Study
E- Soal
Key Operasional Support
PMS-T SSO
CRM SIPM
NOPEC -T

3.2.4. Fase arsitektur teknologi


Sebelum pengembangan arsitektur teknologi maka diperlukan prinsipprinsip
mendasar bagi platform teknologi yang diperlukan untuk mendukung lingkungan
dalam berbagai data(shared). Prinsip-prinsip tersebut digunakan untuk menentukan
platform dan arahan penyediaan teknologi untuk mendukung proses bisnis di
Perpustakaan SMAN 10 Pekanbaru. Hasil dari prinsip teknilogi maka dapat
dihasilkan rekomendasi untuk arsitektur teknologi.

3.2.5. Fase E: Peluang dan Solusi

Arsitektur Bisnis dan Analisa / Usulan Target Arsitektur Bisnis dan


No.
Kebijakan TI saat ini Solusi Kebijakan Masa Depan

Dalam pemanfaatan
Kurang tersedianya akses
1. Perbaikan jaringan teknologi/sistem informasi bisa
jaringan internet disekolah
digunakan secara optimal
Dalam hal perangkat keras Semakin majunya teknologi,
Perbaikan
2. pengguna banhyak yang perangkat keras semakin
perangkat keras
mengalami kendala membaik.

Masih belum efektif Dapat melakukan kerja sama


service provider sebagai Upgrade service dengan internet service provider
3.
back up jika terjadi provider jaringan untuk tetap menjaga kehandalan
kegagalan pada koneksi sistem

Diadakan pelatihan setiap sdm


Kurang terampilnya sdm Pelatihan terhadap
4 baru yang ingin menggunakan
dalam menggakan aplikasi sdm
aplikasi

3.2.6. Fase F: Perencanaan migrasi


Aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan akan di urutkan dalam roadmap rencana
migrasi berikut :
Tabel Roadmap Rencana Migrasi
No. Nama Aplikasi Keterangan Layanan Aplikasi
1. Aplikasi E-learning Aplikasi Baru Berbasis Web
2. Aplikasi E-Tryout Aplikasi Baru Berbasis Web
3. E-Study Aplikasi Baru Berbasis Web
4. Aplikasi E-Soal Aplikasi Baru Berbasis Web

Dari hasil pemetaan tersebut didapatkan gambaran kontribusi sistem informasi


terhadap bisnis. Hasil tersebut dapat menjadi masukan bagi kegiatan pembuatan
strategi sistem informasi dan kemungkinan pengembangannya ke depan. Berikut
deskripsi hasil analisis Mc Farlan Strategy Grid tentang pemetaan jenis aplikasi yang
akan di buat
Strategic High Potential
Aplikasi E-Learning • Aplikasi E-Tryout

Key Operasional Support


• Aplikasi E-Soal • Aplikasi E-Study
Kesimpulan
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Enterprise Architecture diperlukan agar perusahaan memiliki arsitektur informasi
yang baku dan terintegrasi.
2. Enterprise Architecture bermanfaat sebagai landasan untuk pengembangan sistem
informasi.
3. Dengan menggunakan metodologi TOGAF-ADM sebagai tools yang digunakan
dalam perencanaan arsitektur sistem informasiE-Learning SMKN 4 Pekanbaru, sudah
dapat menghasilkan rancangan model arsitektur secara umum yang sesuai kebutuhan.

Saran
Saran yang didapat agar proses bisnis dapat berjalan lebih baik adalah sebagai berikut:
1. Model Enterprise Architecture yang telah dihasilkan dapat dijadikan sebagai sasaran
strategisperusahaan dalam meningkatkan proses bisnis.
2. Terciptanya arsitektur enterprise yang dapat mendukung strategi kebijakan dalam
perencanaanpengembangan sistemdan penyajian dokumentasi.

Daftar Pustaka
Ratna, A. A. P., Budiardjo, B., & Hartanto, D. (2007). Simple: Sistim Penilai Esei Otomatis untuk
Menilai Ujian dalam Bahasa Indonesia. MAKARA, 11(1), 5-11.

Nalendra, A. K., Winarno, W. W., & Sunyoto, A. (2017). Pemodelan Arsitektur Enterprise dengan
TOGAF pada SMK Bhakti Mulia Pare. JURNAL EKONOMI DAN TEKNIK INFORMATIKA, 4(1), 1-11.

Anda mungkin juga menyukai