Abstrak
E-learning muncul sebagai solusi atas banyaknya masalah yang timbul akibat keterbatasan
waktu, tempat dan jumlah pertemuan antara guru dengan murid. E-learning sebagai alat
bantu dalam proses pembelajaran menawarkan beberapa keunggulan sehingga dapat
menyelesaikan permasalahan yang kerap muncul dalam proses pembelajaran. Berdasarkan
keterbatasan jumlah dan waktu pertemuan, maka dibangunlah E-learning berbasis web
dengan mengunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. TOGAF adalah kerangka
kerja yang dapat membantu dalam menganalisis Blueprint Arsitektur Sistem Informasi. Hasil
analisis TOGAF dalam bentuk Arsitektur Bisnis yang diusulkan, Arsitektur Aplikasi,
Arsitektur Data dan Arsitektur Teknologi yang akan menunjang proses yang ada pada
instansi secara menyeluruh dan menyelesaikan permasalahan system informasi yang masih
belum terintegrasi.
Kata kunci : E-learning, waktu, efisien, TOGAF
Abstract
E-learning appears as a solution to the many problems that arise due to limited time, place
and the number of meetings between teacher and student. E-learning as a tool in the learning
process offers several advantages so that it can solve problems that often arise in the
learning process. Based on the limited number and time of meetings, a web-based E-learning
was built using the PHP and MySQL programming languages. TOGAF is a framework that
can help in analyzing the Information Systems Architecture Blueprint. The results of the
TOGAF analysis in the form of the proposed Business Architecture, Application Architecture,
Data Architecture and Technology Architecture that will support the existing processes at the
agency as a whole and solve the problem of information systems that are still not integrated.
Keywords: E-learning, time, efficient, TOGAF
1. Pendahuluan
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi kini telah mengubah cara pandang dan
bertindak manusia dalam menghabiskan waktu untuk berusaha dan mengatasi segala
permasalahan yang ada. Dampak dari kemajuan teknologi informasi tersebut telah terasa di
berbagai bidang kehidupan terutama dalam dunia pendidikan.Semakin majunya teknologi
informasi yang berkembang saat ini, hampir semua instansi pendidikan terutama sekolah
dasar, menengah dan perguruan tinggi menggunakan sistem informasi sebagai media
pendukung dalam mengembangkan kualitas sistem akademik atau pembelajaran. E-learning
merupakan suatu cara pembelajaran dimana penyampaian materi pembelajaran, pelatihan
atau perkuliahan dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik (Agung, 2007). Pada
konsep e-learning pelaksanaan ujian dapat dilakukan secara online, mulai dari memberikan
soal, menjawab pertanyaan hingga pemberian nilai ujian. Ujian adalah salah satu cara untuk
mengukur performa siswa dalam proses belajar. Jenis ujian yang sering diujikan pada setiap
kegiatan belajar siswa adalah tipe ujian uraian (essay) dan pilihan ganda.Melihat
perkembangan teknologi informasi mengenai ujian secara online maka solusi yang diusulkan
untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah membangun sebuah sistem ujian secara online
dan penilaiannya.
Pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam E-Learning SMKN 4 Pekanbaru belum
sepenuhnya memiliki architechture dan menggunakan framework tertentu, pemanfaatan TI
saat ini hanya untuk memenuhi suatu kebutuhan terhadap suatu bagian atau divisi tertentu.
Pada penelitian ini menggunakan Framework TOGAF ADM (Architecture Development
Method), Pemilihan TOGAF ADM didasarkan pada kebutuhan perancangan system, karena
TOGAF ADM terbilang lengkap untuk membuat Blueprint, TOGAF ini digunakan untuk
mengembangkan enterprise arsitektur, dimana terdapat metode dan tools yang detail untuk
mengimplementasikannya
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan metode action
research. Peneliti terjun langsung ke objek penelitian di SMK Bhakti Mulia Pare Kabupaten
Kediri Jawa Timur. Menurut Hasibuan (2007:79) menyatakan bahwa “Action research
merupakan penelitian yang berfokus langsung pada tindakan sosial. Empowering peneliti
yang terjun langsung ke daerah penelitian karena tidak bisa disurvei”.
Dari uraian diatas tentang metodologi penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Diagnosa (diagnosing), pada tahap ini melakukan identifikasi masalah-masalah pokok
yang ada guna menjadi dasar untuk pengembangan pemodelan enterprise architecture.
Kegiatan ini meliputi dari merumuskan masalah, menentukan tujuan, studi literature,
definisi variable sampai pembuatan proposal penelitian.
2. Rencana Kegiatan (Action Planning), peneliti memahami pokok masalah yang ada
kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk
menyelesaikan masalah yang ada. Pada tahap ini meliputi membuat fase scope di
framework zachman, membuat value chain, membuat analisis SWOT, membuat
Critical Succes Factor dan membuat Mc Farlan Grid.
3. Pengambilan Tindakan (Action Taking), peneliti mengimplementasikan rencana
tindakan dengan harapan dapat menyelesaikan masalah. Selanjutnya melakukan
model dari architecture vision, bussines architecture, information system dan
technology architecture.
4. Evaluasi (Evaluating), setelah masa pengambilan tindakan dianggap cukup kemudian
peneliti melaksanakan evaluasi hasil dari implementasi pengambilan tindakan. Pada
tahap ini dilakukan kuisioner apakah hasil dari implementasi sesuai dengan kenyataan
atau realita yang ada.
5. Pembelajaran (Learning), pada tahap ini merupakan bagian akhir dari siklus yang
telah dilalui dengan melaksanakan review tahap pertahap yang telah berakhir
kemudian penelitian ini menghasilkan rekomendasi dari hasil evaluasi berupa
rekomendasi architecture.
3. Hasil Pembahasan
3.1 FASE PRELIMINARY
Visi :
Mewujudkan SMK Negeri 4 Pekanbaru Sebagai Pusat Pengembangan
Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Terpadu yang Kreatif, Terdepan dan
Teruji Serta Berbudaya Lingkungan Pada Tahun 2018.
Misi :
• Meningkatkan kualitas layanan pendidikan, pengajaran dan pelatihan.
• Mengembangkan kompetensi peserta diklat sesuai dengan bakat dan
minatnya.
• Mengintegrasikan materi PLH dalam materi pelajaran.
• Melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar
mengajar yang ramah lingkungan.
1) Analisa kekuatan
• Tersedianya insfrastruktur teknologi
• tersedia dana dari pemerintahan
• tersedianya sumber daya manusia pada setiap program studi
• sudah berakradetasi A
• dibutuhkan saat pandemi
2) Analisis kelemahan
• Kurangnya bahan referensi digital pada tahap smk
• Tingkat kompetensi siswa masih kurang
• Beberapa siswa tidak memili perangkat pendukung
3) Analisa Peluang
• Guru lebih mudah dalam menugaskan sesuatu
• Guru lebih mudah melakukan rekap nilai
• Dibutuhkan saat pandemi
4) Analisa ancaman
• Kemungkinan kurangnya spesifikasi server dalam menampung
siswa
• Adanya pihak tidak bertanggung jawab yg mengacak sistem
(hacker)
Dalam pemanfaatan
Kurang tersedianya akses
1. Perbaikan jaringan teknologi/sistem informasi bisa
jaringan internet disekolah
digunakan secara optimal
Dalam hal perangkat keras Semakin majunya teknologi,
Perbaikan
2. pengguna banhyak yang perangkat keras semakin
perangkat keras
mengalami kendala membaik.
Saran
Saran yang didapat agar proses bisnis dapat berjalan lebih baik adalah sebagai berikut:
1. Model Enterprise Architecture yang telah dihasilkan dapat dijadikan sebagai sasaran
strategisperusahaan dalam meningkatkan proses bisnis.
2. Terciptanya arsitektur enterprise yang dapat mendukung strategi kebijakan dalam
perencanaanpengembangan sistemdan penyajian dokumentasi.
Daftar Pustaka
Ratna, A. A. P., Budiardjo, B., & Hartanto, D. (2007). Simple: Sistim Penilai Esei Otomatis untuk
Menilai Ujian dalam Bahasa Indonesia. MAKARA, 11(1), 5-11.
Nalendra, A. K., Winarno, W. W., & Sunyoto, A. (2017). Pemodelan Arsitektur Enterprise dengan
TOGAF pada SMK Bhakti Mulia Pare. JURNAL EKONOMI DAN TEKNIK INFORMATIKA, 4(1), 1-11.