Anda di halaman 1dari 3

Definisi bullying

Olweus dalam Goodwin, dkk., (2019) mendefinisikan bullying sebagai perilaku negatif yang
disengaja dan biasanya berulang ditujukan terhadap individu atau kelompok orang yang
mengalami kesulitan mempertahankan diri.

Sejalan dengan Olweus, bullying didefinisikan oleh Bradshaw dalam Aalst, dkk., (2022)
sebagai agresi yang sistematis, disengaja, diarahkan pada tujuan terhadap korban yang secara
fisik atau sosial lebih lemah daripada pelaku bullying.

Bullying sering terjadi di sekolah di luar pengawasan guru, misalnya di taman bermain atau di
ruang makan siang (Bradshaw et al., 2007 dalam Aalst, Huitsing, & Veenstra, 2022).
Bullying adalah salah satu bentuk pelecehan yang dapat terjadi dalam berbagai bentuk pada
berbagai usia. Bullying bisa terjadi dalam keluarga, di tempat kerja, atau di lingkungan lain
dan pada usia berapa pun (Yanwar et al. 2020).

Penjelasan teoretis tentang bullying dapat dikategorikan dalam tiga judul umum (APA, 2022);

1) The nature of the beast, sebuah idiom yang menyampaikan kualitas atau karakter yang
melekat atau esensial sesuatu, yang tidak dapat diubah dan harus diterima
2) The nature of the environment, yaitu kumpulan kondisi eksernal, fisik, biologis, sosial,
dan budaya yang mempengaruhi fungsi suatu organisme
3) Interaksi antara satu dan dua. Meskipun berbeda penekanan dapat ditempatkan pada sifat
binatang dan atau sifat lingkungan dalam menjelaskan bullying di sekolah, umumnya
dipahami bahwa penjelasan lengkap tentang bullying membutuhkan pemeriksaan tentang
bagaimana masing-masing berkontribusi dan bagaimana keduanya berinteraksi satu sama
lain (Repo, et al. 2022).

Bullying bisa dikategorikan menjadi dua jenis yaitu langsung (misalnya, tindakan agresif) dan
tidak langsung (misalnya, pengucilan dan cyberbullying) (Hicks, dkk 2016 dalam Goodwin,
dkk, 2019)

Faktor-faktor bullying

e Silva, dkk (2019) dalam hasil penelitiannya merumuskan bahwa faktor-faktor terjadinya
bullying pada korban antara lain:

1) gender,
2) rendahnya self-esteem,
3) perasaan berbeda dengan yang lain.

Indikator bullying

Olweus dalam Bork- Hüffer (2021) telah menjelaskan bahwa bentuk-bentuk kekerasan dapat
diindikasikan sebagai suatu perilaku bullying melalui tiga hal yaitu;

1) Niat untuk merugikan korban;


2) Pengulangan praktik intimidasi;
3) Ketidakseimbangan kekuatan, yang ditandai dengan asimetri kekuatan antara target dan
pelaku.

Selain itu, bullying memiliki karakteristik tertentu yang bisa ditinjau dari karakteristik pelaku
dan korban bullying (Berns dalam Nasution, dkk., 2018). Dapat dikatakan bahwa
karakterisik pelaku meliputi :

1) Memiliki kebutuhan untuk merasa berkuasa dan unggul


2) Biasanya secara fisik lebih kuat dari rekan-rekannya
3) Impulsif, mudah tersinggung dan frustrasi
4) Umumnya pembangkang, ketidakpatuhan terhadap aturan dan agresif
5) Kurang menunjukkan empati terhadap orang lain dan terlibat dalam perilaku anti-sosial
6) Cenderung memiliki konsep diri yang relatif tinggi

Sedangkan ciri-ciri korban, antara lain:

a) Secara fisik lebih lemah dari teman sebaya, kondisi fisiknya kurang baik
b) Tampak takut disakiti atau takut menyakiti diri sendiri
c) Umumnya berhati-hati, pemalu, sensitif, pendiam dan pasif
d) Gelisah, merasa tidak aman dan tidak bahagia
e) Cenderung memiliki konsep diri yang negatif dan penegasan diri.
Referensi:

Aalst, D. A., Huitsing, G., & Veenstra, R. (2022). A Systematic Review on Primary School
Teachers’ Characteristics and Behaviors in Identifying, Preventing, and Reducing
Bullying. International Journal of Bullying Prevention, 1-14.

Anderson, D. J. (2022). The nature of the beast: How emotions guide.

APA. (2022). APA Dictionary of Psychology. American Psychological Association.

Bork-Hüffer, T., Mahlknecht, B., & Kaufmann, K. (2021). (Cyber)Bullying in schools –


when bullying stretches across cON/FFlating spaces. Children’s Geographies. 19(2):
241-253. https://doi.org/10.1080/14733285.2020.1784850

e Silva, Georgia Rodrigues Reis., de Lima, Maria Luiza Carvalho., Acioli, Raquel Moura
Lins., & Barreira, Alice Kelly. (2020). Prevalence and factors associated with
bullying: differences between the roles of bullies and victims of bullying. Journal de
Pediatria. 96(6): 693-701.

Goodwin, J., Bradley, S. K., Donohoe, P., Queen, K., O’Shea, M., & Horgen, A. (2019).
Bullying in Schools: An Evaluation of the Use of Drama in Bullying Prevention.
Journal of Creativity in Mental Health.
https://doi.org/10.1080/15401383.2019.1623147

Nasution, F. S., Yus, A., & Simaremare, A. (2018). Analyze the Characteristic and Factors
Cause of Bullying Behaviours in Early Childhood. Proceedings of The 3rd Annual
International Seminar on Transformative Education and Educational Leadership
(AISTEEL), 12-17.

Repo, J., Herkama, S., & Salmiva, C. (2022). Bullying Interrupted: Victimized Students in
Remote Schooling During the COVID-19 Pandemic. International Journal of
Bullying Prevention, 1-13.

Yanwar, P. R., Soetikno, N., & Mar'at, S. (2020). Bullying in Adolescents. Advances in
Social Science, Education and Humanities Research, 598-602.

Anda mungkin juga menyukai