Anda di halaman 1dari 35

MENGENAL

PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIBIOTIK ( PPRA)


DR. dr. Harry Parathon. SpOG K
KPRA KEMENKES
APA PPRA
Pasal 1:
2) Pengendalian Resistensi Antimikroba adalah
aktivitas yang ditujukan untuk mencegah dan /
atau menurunkan kejadian mikroba resisten.

3) Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba yang


selanjutnya disingkat KPRA adalah komite yang
dibentuk oleh Kementerian Kesehatan dalam
rangka mengendalikan penggunaan antimikroba
secara luas baik di fasilitas pelayanan kesehatan
dan di masyarakat.
DASAR REGULASI IMPLEMENTASI PENGENDALIAN AMR DI INDONESIA
MENGAPA PPRA DIPERLUKAN
MORTALITAS DAN COST AKIBAT AMR PADA 2050

£ 66 Trilliun X Rp. 17.800 =

MORTALITAS : 10.000.000 / TAHUN Rp. 1.174.800. TRILLIUN


GLOBAL MORTALITY 2019
• Estimasi kematian akibat AMR 4,95 million (3·62–6·57).
1 • 1,27 Juta (95% UI 0·911–1·71) disebabkan langsung AMR

SIX PRIORITY PATHOGEN


• 929.000 (660.000–1.270.000) deaths attributable to AMR
2 • 3.570.000 (2·62–4·78) deaths associated with AMR in 2019.

www.thelancet.com Vol 399 February 12, 2022


PREVALENSI BAKTERI RESISTEN DI 11 RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

ESBL
80.0

SURVEILLANS 62.2 66.7


60.0 60.0
E.coli dan
K.pneumoniae 40.0 40.0 GLASS / WHO
penghasil ESBL 20.0
9.0
0.0
2005 2013 2016 2019 2020
ESBL Linear (ESBL)

ESBL: salah satu enzim beta-lactamase. Bakteri penghasil ESBL


menjadi salah satu parameter bakteri resisten multi-obat
PROBLEM NASIONAL

77%

Limato, R., Nelwan, E. J., Mudia, M., de Brabander, J., Guterres, H., Enty, E., ... & Hamers, R. L. (2021). A multicentre point
prevalence survey of patterns and quality of antibiotic prescribing in Indonesian hospitals. JAC-antimicrobial
resistance, 3(2), dlab047.
REKOMENDASI
SELURUH NEGARA 5 Strategi utama "Global Action Plan"
ANGGOTA WHO
1. improve awareness and understanding of
antimicrobial resistance
2. strengthen knowledge through surveillance
and research
3. reduce the incidence of infection
4. optimize the use of antimicrobial agents
5. ensure sustainable investment in
countering antimicrobial resistance.
Pasal 3
Strategi Program Pengendalian Resistensi
Mencegah Mencegah Antimikroba dilakukan dengan cara:
seleksi Transmisi
a) mengendalikan berkembangnya mikroba
resisten akibat tekanan seleksi oleh
PPRA PPI antibiotik, melalui penggunaan antibiotik
KPRA/Tim PRA PPI-RS secara bijak; dan

b) mencegah penyebaran mikroba resisten


• Isolasi
• FRS / PPAB melalui peningkatan ketaatan terhadap
• Kohort
• PPK/CP
• Decolonisasi prinsip pencegahan dan pengendalian
• PGA
• Antiseptik infeksi.
• HAI
Pasal 6
DIREKTUR
1) Setiap rumah sakit harus melaksanakan
Program Pengendalian Resistensi
Ketua
KPRA
Antimikroba secara optimal.
2) Pelaksanaan Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba sebagaimana
dimaksud pada ayat dilakukan melalui:
Koordinator Koordinator Koordinator a) pembentukan tim pelaksana program
Pendidikan / Surveillance Penggunaan
Pengendalian Resistensi Antimikroba;
pelatihan / riset antimikroba
b) penyusunan kebijakan dan panduan
penggunaan antibiotik;
c) melaksanakan penggunaan antibiotik
PGA secara bijak; dan
d) Melaksanakan prinsip pencegahan
pengendalian infeksi.
Pasal 8

Keanggotaan tim pelaksana Program


Pengendalian Resistensi Antimikroba rumah
sakit terdiri atas unsur:

a. klinisi perwakilan KSM / Dep.


b. keperawatan;
c. instalasi farmasi;
d. laboratorium mikrobiologi klinik
e. komite/tim Pencegahan Pengendalian
Infeksi (PPI); dan
f. Komite/tim Farmasi dan Terapi (KFT).
Pasal 11
Indikator mutu Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba di Rumah Sakit meliputi:

Q 1. perbaikan kuantitas penggunaan antibiotik;


2. perbaikan kualitas penggunaan antibiotik;
3. perbaikan pola kepekaan antibiotik dan
penurunan pola resistensi antimikroba;
4. penurunan angka kejadian infeksi di rumah
QUALITY INDICATOR sakit yang disebabkan MDRO.
5. penanganan kasus infeksi forum kajian
kasus infeksi terintegrasi.
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA)
Penatagunaan Antimikroba (PGA)
Standar Akreditasi Kementrian Kesehatan (STARKES)
Program Pengendalian Resistansi Antimikroba

Standar PKPO 8
Rumah sakit menyelenggarakan program
pengendalian resistansi antimikroba
(PPRA) sesuai peraturan perundang-
undangan.

Pelayanan Standar PKPO 8.1


Kefarmasian dan Rumah sakit mengembangkan dan
menerapkan penggunaan antimikroba secara
Penggunaan Obat bijak berdasarkan prinsip penatagunaan
(PKPO) antimikroba (PGA).
Pasal 1:
2) Pengendalian Resistensi Antimikroba adalah
aktivitas yang ditujukan untuk mencegah dan /
atau menurunkan kejadian mikroba resisten.

3) Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba yang


selanjutnya disingkat KPRA adalah komite yang
dibentuk oleh Kementerian Kesehatan dalam
rangka mengendalikan penggunaan antimikroba
secara luas baik di fasilitas pelayanan kesehatan
dan di masyarakat.
Elemen Penilaian PKPO 8

Rumah sakit menetapkan regulasi tentang pengendalian resistansi


1 (R) SK Direktur
antimikroba sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rumah sakit menetapkan komite/tim PPRA dengan melibatkan unsur terkait
(R) / (D) / (W)
sesuai regulasi yang akan mengelola dan menyusun program pengendalian
2 • SK Direktur PPRA dan PGA
resistansi antimikroba dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur
• Struktur KPRA / PGA
rumah sakit.
Rumah sakit telah melaksanakan program kerja sesuai maksud dan tujuan. (D) / (W)
• Perencanaan /Data Laporan/ / dukungan
3
anggaran
• Pelatihan; surveillan AMR-AMU; PGA
Rumah sakit telah melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan PPRA (D) / (W)
4
sesuai maksud dan tujuan • Laporan kegiatan/ Data/ bukti rapat
membuat laporan kepada pimpinan rumah sakit secara berkala dan kepada (D) / (W)
5 Kementerian Kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan. • Laporan telah di Terima Direktur dan
telah di kirim ke Kemenkes
STANDAR 8.1

PENATAGUNAAN ANTIMIKROBA:
BATASAN:
• Penatagunaan antimikroba (PGA), adalah kegiatan
strategis dan sistematis, yang terpadu dan terorganisasi
di rumah sakit,

TUJUAN:
• Optimalisasi penggunaan antimikroba secara bijak, baik
kuantitas maupun kualitas, diharapkan dapat
menurunkan tekanan selektif terhadap mikroba,
sehingga dapat mengendalikan resistansi antimikroba.
Elemen Penilaian PKPO 8.1

Rumah sakit melaksanakan dan mengembangkan penatagunaan (R,D,W)


antimikroba di unit pelayanan yang melibatkan dokter, apoteker, perawat, • SK Direktur; Struktur; Staf
a dan peserta didik. sesuai regulasi
• PGA RS / KSM-Dep
• Program (+); Pelatihan
Rumah sakit telah menyusun dan mengembangkan panduan praktik (D, O; W)
klinis (PPK), panduan penggunaan antimikroba untuk terapi dan • FRS; PPAB; PPK; CP
b profilaksis (PPAB), berdasarkan kajian ilmiah dan kebijakan rumah sakit • Alktivitas PGA: Pra-otorisasi;
serta mengacu regulasi yang berlaku secara nasional. Ada mekanisme Prospektif review
untuk mengawasi pelaksanaan penatagunaan antimikroba.
Rumah sakit telah melaksanakan pemantauan dan evaluasi ditujukan (D;W; O)
c untuk mengetahui efektivitas indikator keberhasilan program. • Data AMR dan AMU: Pola
Bakteri; FORKKIT
Unsur utama pada implementasi PGA

1. Komitmen dan Kepemimpinan melaksanakan PGA sejak dari tingkat Direksi


2. Rumah sakit memiliki
• Panduan pelayanan klinik (PPK) dan clinical pathway (CP) penyakit infeksi;
• Formularium rumah sakit (FRS);
• Pedoman penggunaan antibiotika (PPAB)
• Pelayanan laboratorium mikrobiologi klinik
3. Kebijakan pimpinan RS tentang pra-otorisasi dalam penggunaan antimikroba kelompok
watch dan reserve;
4. Kebijakan penghentian antimikroba secara otomatis (automatic stop order)
• Antibiotik profilaksis 1 x 24 jam
• Antibiotik empiris 5 x 24 jam
Unsur utama yang diperlukan pada implementasi PGA

1. Kebijakan pimpinan RS tentang fasilitas dan dana yang disediakan untuk


melaksanakan kegiatan PGA.
2. Panduan pelayanan klinik (PPK) dan clinical pathway (CP) untuk berbagai
penyakit infeksi;
3. Formularium rumah sakit (FRS)
4. Pedoman penggunaan antibiotika (PPAB)
5. Standar prosedur operasional pelayanan laboratorium mikrobiologi klinik
6. Kebijakan pimpinan RS tentang penghentian penggunaan antimikroba secara
otomatis oleh farmasis
7. Kebijakan pimpinan RS tentang tentang pra-otorisasi dalam penggunaan
antimikroba kelompok watch dan reserve;
ACCESS
KEBIJAKAN RESTRIKSI ANTIBIOTIK
RSUD DR SOETOMO

WATCH
(SK Dirut No: 188.4 / 17494.2 / 301 / 2019)

a. Aminoglikosida: Gentamycin
b. Penisillin : Ampicillin, Amoxicillin
c. Penisillin + penghambat betalaktamase a. Cephalosporin generasi 3 oral:
: Ampicillin-sulbactam, Amoxicillin- Cefixime, Cefditoren, Cefodoxime-
clavunalat acid proxetil.
d. Cephalosporin I: Cephradin, Cephalexin, b. Cephalosporin generasi 3 injeksi:
Ceftriaxone, Cefotaxime, Ceftazidime,
RESERVE
Cefadroxil, Cefazolin
e. Cephalosporin II : Cephaclor, Cefuroxime Cefoperazone, Cefoperazone-
f. Phenicol: Chloramphenicol, sulbactam, Ceftizoxime.
Thiamphenicol c. Cephalosporin generasi 4 injeksi: a. Carbapenem injeksi: Meropenem,
g. Linkosamide: Clindamycin oral Cefepime, Cefpirome. Ertapenem, Doripenem.
h. Makrolide: Erythromycin, Spiramycin, d. Fluoroquinoline: Levofloxacin, b. Vancomycin injeksi
Clarithromycin, Ofloxacine, Moxifloxacine. c. Piperacillin-tazobactam injeksi
i. Quinolone: Ciprofloxacin e. Monobactam: Aztreonam. d. Tygecyclin injeksi
j. Tetrasiklin: Tetracyclin, Doxicyclin f. Aminoglicoside: Amikacin, e. Linezolide injeksi
k. Trimethoprim / sulfametoksazol: g. Golongan lain: Nitrofurantoin, Colistin f. Polimixin B injeksi
Cotrimoxazole oral oral, Fosfomycin g. Colistin injeksi
l. Imidazol: Metronidazole h. Azithromycin h. Cotrimoxazole injeksi
IMPLEMENTASI PGA Keanggotaan tim PGA
• Anggota tim PGA unsur klinisi, Farmasi
Klinik, dokter pemberi layanan Mikrobiologi
Klinik, dan dokter pemberi layanan
Farmakologi Klinik.
Tugas dan Fungsi tim PGA
1. Membantu tim pelayanan kesehatan di • Anggota tim PGA sudah mendapat pelatihan
rumah sakit dalam menerapkan khusus:
penggunaan antimikroba secara bijak. • tata laksana penyakit infeksi,
• pengendalian resistensi antimikroba,
2. Mendampingi dokter penanggung • penggunaan antimikroba secara bijak,
jawab pelayanan (DPJP) dalam • penatagunaan antimikroba;
menetapkan diagnosis penyakit infeksi,
memilih jenis antimikroba, dosis, rute, Ketua tim PGA
saat, dan lama pemberian. Seorang dokter spesialis yang memiliki kompetensi
dan minat di bidang Infeksi
TARGET PELAKSANAAN P G A
• Ditetapkan oleh Direktur RS
• Pengunaan antibiotik perlu pembenahan
• Disepakati oleh KSM
1. TARGET LOKASI / KSM • Ditetapkan sub Divisi

• Ditetapkan kasus yang terbanyak,


penggunaan antibiotik pada unit kerja
2. TARGET KASUS • Kasus infeksi di RS: IDO, Sepsis,
Pneumonia, ISK

• Ditetapkan penggunaan antibiotik


terbanyak: Cestriakson, ceftazidime
3. TARGET SESUAI AMU • Antibitik yang tidak digunakan: cefazolin
Misalkan di KSM. Penyakit Paru:
• Kasus Pneumonia komunitas / CAP
• Setiap kasus CAP akan dilakukan pra- Misalkan Penggunaan
otorisasi dan prospektif reviuw
Meropenem dan Vancomycin
Misalkan di instalasi ICU • Setiap peresepan Meropenem dan
Vancomycin akan di review oleh
• Kasus Sepsis Tim PGA
• Kasus Ventilatyor Aquired Pneumonia
(VAP)
• Setiap kasus Sepsis dan VAP akan
dilakukan pra-otorisasi dan prospektif
reviuw
ALUR PRA-OTORISASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RUMAH SAKIT
KASUS INFEKSI

• Anamnesis
INFEKSI • Diagnosis
BAKTERI • Lab
• Radiologi

Ya
Alur reviu MENGGUNAKAN



Cefoperason
Meropenem
Tigecyclin

prospektif dan Tidak Pip Tazo


ANTIBIOTIK •
TARGET • Vancomysin
• Linezolid

umpan balik oleh


tim PGA
• Tepat Pasien,
R/AB Jenis, Dosis,
Bijak
Interval, Rute
• Durasi
Tidak
Umpan balik, diskusi dg DPJP

Perubahan peresepan antibioptik

Tindak lanjut dan monev.

Pelaporan
AKTIVITAS PGA / ASP SEHARI HARI

Dr. Djovi. SpPD


RS. Super husada

R/ Meropenem
1 g no X
/ imm.

Ny. Rindu. 46 yrs Ny. Rindu


Tim PGA
T: 110/70, TEMP: 38.5, sat. O2 93% ;
Leucosit: 9.800 ; PCT 0, 15 RT-
PCR(+), Pneumonia (+)
Dx: Covid19 konfirmasi,

Diskusi
TANPA Antibiotik
DPJP

PARASITOLOGI FARMASIS
KLINIK KLINIK

MIKROBIOLOGI
KLINIK

PASIEN GIZI KLINIK

PATHOLOGI
KLINIK
FARMAKO
RADIOLOGI
KLINIK

PATHOLOGI
ANATOMI
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK MEROPENEM (RESERVE)
SEBELUM DAN SESUDAH PELUNCURAN PGA di RSDS 2019
Penggunaan meropenem 1 gram Maret-Desember 2019 (vial)

2500 165.750.000
2000 760.500.000
1950
Peluncuran PGA
1593
1500
1422 1386
1191
937
1000 1055
938
30.855.000

500 461 141.570.000


363
0
MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

*Sumber data: pengeluaran unit pelayanan farmasi


PENGGUNAAN ANTIBIOTIK MEROPENEM (RESERVE)
SEBELUM DAN SESUDAH PELUNCURAN PGA di RSDS 2019

100.00
Bakteri R karbapenem (%) E.coli
90.00

80.00

70.00 Peluncuran PGA


60.00

50.00

40.00

30.00
15.63 17.19 14.06 17.19
20.00 12.50 10.94
10.00 3.13
6.25
0.00 1.56 0.00 0.00 1.56
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

*Sumber data: pengeluaran unit pelayanan farmasi


Take Home Message
1. PGA harus didukung oleh REM
• R-regulasi
• E-edukasi
• M-manjerial support

2. Implementasi à
• Tim PGA à Struktur, Peran, Pelatihan
• FRS; PPAB; PPK; CP; SPO
• dimulai dari pilot PGA
• Dikembangkan secara bertahap
Makan gudeg, di warung yuk..Sri
Campurannya bacem tahu, telur, sambel bajak

Kalau ada pasien infeksi bakteri


Antibiotiknya digunakan secara bijak

Anda mungkin juga menyukai