Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Diare masih merupakan salah satu penyebab utama morbilitas dan


mortalitas anak di negara yang sedang berkembang. Dalam berbagai hasil Survei
kesehatan Rumah Tangga diare menempati kisaran urutan ke-2 dan ke-3 berbagai
penyebab kematian bayi di Indonesia.1 Sebagian besar diare akut disebabkan oleh
infeksi. Banyak dampak yang terjadi karena infeksi seluran cerna antara lain
pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabsorpsi
cairan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit
dan keseimbangan asam basa. Invasi dan destruksi sel epitel, penetrasi ke lamina
propria serta kerusakan mikrovili dapat menimbulkan keadaan malabsorpsi. Bila
tidak mendapatkan penanganan yang adekuat pada akhirnya dapat mengalami
invasi sistemik.2

Di Amerika Serikat, 20-35 juta kejadian diare terjadi setiap tahunnya. Di


dunia sebesar 6 juta anak meninggal tiap tahunnya karena diare, di mana sebagian
kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Penyakit diare adalah salah satu
penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di seluruh dunia, yang
menyebabkan 1 miliar kejadian sakit dan 3-5 juta kematian setiap tahunnya.3

Di Indonesia dilaporkan bahwa setiap anak mengalami diare sebanyak 1-2


episode per tahun. Berdasarkan survei demografi kesehatan Indonesia tahun 2002-
2003, prevalensi diare pada anak – anak dengan usia kurang dari 5 tahun di
Indonesia adalah : laki-laki 10,8% dan perempuan 11,2%. Berdasarkan umur,
prevalensi tertinggi terjadi pada usia 6-11 bulan(19,4%), 12-23 bulan (14,8) dan
24-35 bulan (12,0).4
Secara umum penanganan diare akut ditujukan untuk
mencegah/menanggulangi dehidrasi serta gangguan keseimbangan elektrolit dan
asam basa, kemungkinan terjadinya intolerasi, mengobati kausa diare yang
spesifik, mencegah dan menanggulangi gangguan gizi serta mengobati penyakit
penyerta. Untuk melaksanakan terapi diare secara komprehensif, efisien dan

1
efekstif harus dilakukan secara rasional. Pemakaian cairan rehidrasi oral secara
umum efektif dalam mengkoreksi dehidrasi. Pemberian cairan intravena
diperlukan jika terdapat kegagalan oleh karena tingginya frekuensi diare, muntah
yang tak terkontrol dan terganggunya masukan oral oleh karena infeksi. Beberapa
cara pencegahan dengan vaksinasi serta pemakaian probiotik telah banyak
diungkap dan penanganan menggunakan antibiotika yang spesifik dan antiparasit.5

Anda mungkin juga menyukai