Anda di halaman 1dari 6

Mengenal RGEC Dan Tingkat Kesehatan Bank

 Untuk mengukur tingkat kesehatan bank digunakan metode RGEC yang


merupakan perombakan dari metode CAMELS ( Capital, Asset, Management,
Earnings, dan Liquidity) oleh Bank Indonesia dan diterbitkan pada januari
tahun 2011 sesuai dengan SE BI nomor 13/ 24 /DPNP. Penilaian kesehatan
bank dengan metode RGEC ( Risk, GCG, Earning, Capital) ini tertuang dalam
peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011.
1. RISK
Dalam dunia bisnis, risiko (risk) didefinisikan sebagai kemungkinan akan adanya
kerugian di masa mendatang. Perbankan dikatakan sehat jika ia mampu meminimalkan
risiko-risiko yang ada dalam dunia perbankan
2. Good Corporate Governance

GCG yang baik akan menghasilkan hubungan baik dan berkelanjutan antara pihak
internal (manajemen) dan pihak luar (pemegang saham, investor, dan masyarakat).

3. Earning
Bank dikatakan sehat atau tidak, dilihat dari earning (kinerja keuangan dalam
menghasilkan laba). Dalam hal ini Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas tertinggi
untuk menilai, menggunakan pendekatan rasio ROE (Return On Equity). ROE Yaitu
konsep untuk melihat seberapa besar modal yang dimiliki perbankan dalam menghasilkan
laba setelah pajak.

4. Capital
Yang menjadi indikator untuk menentukan apakah bank tersebut sehat atau tidak adalah
dengan melihat tingkat kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio – CAR).

CAR akan ditetapkan lebih rendah atau lebih tinggi oleh BI tergantung pada Risk Profile
masing-masing perbankan, karena setiap bank memiliki tingkat risiko yang berbeda.
Sederhananya bank yang dinilai sangat berisiko tentunya pengawas BI akan meminta
kebutuhan minimum modalnya (CAR) lebih besar.

Ada 4 komponen kunci untuk menilai kinerja bank adalah:

1. Capital
2. Aset quality
3. Pendapatan, dan
4. Modal.
2: Komponen Analisis Kinerja Keuangan Bank #
2: Asset Quality
Rasio-rasio analisis keuangan yang digunakan untuk menilai kualitas aset sebuah
bank adalah sebagai berikut :

1. Total Asset
2. Gross Loans
3. Rasio Non-Performing Loans terhadap Gross Loan
4. Non-Performing Loans Net
5. Rasio CKPN terhadap Aset Produktif
6. Rasio Loan Loss Provisions terhadap Gross Loan
7. Pemenuhan PPA
Dan berikut ini key performance asset quality dari suatu bank:
Analisis Kinerja Bank dari sisi asset Quality

Sebuah bank memiliki kualitas aset yang sehat bila memenuhi kreteria seperti
pada key performance di atas, yaitu :
 Total aset yang semakin meningkat,
 Gross loan yang naik, NPL di bawah ketentuan Bank Indonesia (5%),
 Rasio CKPN terhadap aset produkti yang rendah,
 Rasio LLP terhadap gross loan kecil
 Pemenuhan PPA di atas 100%.

3: Komponen Analisis Kinerja Keuangan Bank #


3: Earning & Efficiency
Pendapatan dan efisiensi sebuah bank bisa dinilai dari beberapa rasio berikut ini :

1. Total Profit
2. Return on Equity (ROE)
3. Return on Asset (ROA)
4. Net Interest Margin (NIM)
5. BOPO
6. Biaya Operasional non bunga to Total Asset
7. Biaya Operasional Non Bunga to Pendapatan Bunga
8. Funding Cost
9. Fee Based Income to Total Income
Dan berikut ini key performance earning dan efisiensi:
Analisis Kinerja Bank dilihat dari sisi earning dan efficiency
Bila pertumbuhan total profit sebuah bank semakin naik:

 ROE, ROA dan NIM tinggi,


 BOPO semakin kecil,
 rasio biaya operasional non bunga terhadap total aset di bawah 3,5%.
Rasio biaya operasional non bunga terhadap pendapatan bunga di bawah 50%,
funding cost kecil .

Serta fee based income terhadap total income semakin naik, maka bank tersebut
memiliki tingkat sehat.

4: Komponen Analisis Kinerja Keuangan Bank #


4: Liquidity 
Berikut ini rasio-rasio yang bisa digunakan untuk menilai tingkat likuiditas sebuah
bank :

1. Customer Deposit
2. Low Cost Deposit
3. Loans Deposit Ratio (LDR)
4. Rasio Aset Likuid terhadap Total Asset
5. Rasio Aset Likuid terhadap Customer Deposit
Dan berikut ini key performance liquidity bank:
Analisis Laporan Keuangan Bank – Liquidity
Standar rasio keuangan bank umum mengenai tingkat likuiditas sebuah bank yang
sehat adalah sebagai berikut:
 Customer deposit semakin naik,
 Low cost deposit cenderung naik,
 LDR ada di kisaran 78% – 92%,
 Rasio aset likuid terhadap total aset di atas 20%, dan
 Rasio aset likuid terhadap customer deposit cenderung naik
Bila rasio-rasio keuangan tersebut dipenuhi oleh sebuah bank, maka sebuah bank
layak memperoleh predikat sebagai bank sehat.

***

Bagaimana highlight kinerja keuangan Bank Mandiri, BRI, BNI, dan kinerja keuangan


bank BCA?
Saya sudah membahasnya secara rinci dan lengkap mengenai implementasi materi
tentang penilaian performa keuangan bank ini di artikel: Analisis Laporan Keuangan
Bank Mandiri, BRI, BCA dan BNI
Bila Anda membutuhkan materi dalam bentuk presentasi PPT, saya juga
menyediakan slide presentasi yang bisa di-download gratis tentang cara menilai
kinerja keuangan sebuah bank.

Anda ingin men-download file presentasi ini silahkan ke Kinerja Bank PPT.
https://manajemenkeuangan.net/kinerja-keuangan-bank/
TUGAS KELOMPOK :

No Kelompok Bank Bank Perbandingan Tahun


01 1 BCA DANAMON 2020-2021
02 2 DANAMON MEGA 2020-2021
03 3 BNI BTN 2020-2021
04 4 MANDIRI BNI 2020-2021
05 5 BRI MANDIRI 2020-2021

Anda mungkin juga menyukai