Anda di halaman 1dari 3

Jurnal IV :

Uji Efektivitas Antibiotik Ekstrak Daun Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Salmonella Typhi Secara In Vitro

1. Penulis:
 Lestari Safitri (Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara)
 Yenita (Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara)

2. Tujuan penelitian:
Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas antibiotik
ekstrak daun kayu manis (Cinnamomum burmannii) terhadap pertumbuhan
Salmonella typhi pada konsentrasi 10%, 20%, 40%, dan 80% secara in vitro

3. Perspektif teoritis penulis:


Demam tifoid telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius,
terutama di negara-negara berkembang. Pengobatan untuk infeksi bakteri Salmonella
typhi adalah dengan pemberian antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan atau
mematikan Salmonella typhi yang menginfeksi. Daun kayu manis (C.burmannii)
merupakan tanaman yang tergolong multifungsi dalam pemanfaatannya sebagai obat
tradisional. Daun kayu manis yang mengandung flavonoid,alkaloid, saponin, fenolik
hidrokuinon, dan tannin.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental post test only
control group design.

4. Target populasi
Dalam penetapan jumlah sampel penelitian sebanyak 6 plate yang terdiri 6 kelompok
perlakuan yang dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Maka, total sampel pada
penelitian adalah 24 sampel. Kelompok perlakuan terdiri dari 4 konsentrasi ekstrak
daun kayu manis, konsentrasi 80%, 40%, 20%, dan 10%, 1 kelompok kontrol positif
(kloramfenikol) dan 1 kelompok control negatif (Aquadest).

5. Poin utama dan kesimpulan:


Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak daun
kayu manis memiliki potensi sebagai antibiotik alternatif pendamping karena dapat
menghambat pertumbuhan Salmonella typhi secara in vitro.
Peneliti mengambil kesimpulan sebagi berikut:
 Konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri
S.typhi adalah ekstrak daun kayu manis dengan konsentrasi 80% dengan rata-
rata zona hambat terbesar yaitu 17,86 mm dengan respon hambat intermediet.
 Konsentrasi 20% dengan rata-rata zona hambat sebesar 10,35 mm dengan
respon hambat resisten, dan konsentrasi 10% dengan rata-rata zona hambat
sebesar 9,79 mm dengan respon hambat resisten.

6. Penulis didukung oleh penelitian yang sudah ada sebelumnya tentang kandungan
fitofarma kulit kayu manis yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram
positif.

7. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hasil fitokimia membuktikan bahwa daun
kayu manis memiliki kandungan flavonoid, saponin, alkaloid, dan tannin yang
menyebabkan tidak tumbuh atau terhambatnya pertumbuhan dari Salmonella typhi
tiap perlakuan yang diujikan memiliki perbedaan zona hambat yang dihasilkan.

8.

JURNAL V
DETERMINAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PENGUNJUNG
POSBINDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALLAPARANG KOTA
MAKASSAR

1. Penulis:
 Jumriani Ansar (Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin)
 Indra Dwinata (Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin)
 Apriani.M (Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin)

2. Tujuan Penelitian:
Penelitian ini dilakuan untuk mengetahui faktor resiko hipertensi pada wilayah
kerja Puskesmas Ballaparang Kota Makassar sebagai upaya agar lebih mudah
memaksimalkan kinerja dalam upaya pencegahan dan deteksi PTM (Penyakit
tidak menular).
3. Perspektif teoritis penulis:
Salah satu penyakit tidak menular yang saat ini menjadi prioritas dalam
dunia kesehatan secara global adalah hipertensi. Adapun salah satu puskesmas
dengan prevalensi hipertensi yang cukup tinggi yaitu Puskesmas Ballaparang.
Selam 3 (tiga) tahun terakhir kasus hipertensi selalu mengalami peningkatan dan
data terakhir diperoleh jumlah penderita hipertensi mencapai 35,7% dari total
morbiditas akibat penyakit tidak menular. Faktor risiko berperan penting
terhadap kejadian hipertensi. Apabila faktor risiko diketahui maka akan lebih
mudah dilakukan pencegahan.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Ballaparang pada
tanggal 13 –28 April 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional
analitik dengan pendekatan cross sectional.

4. Target populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di wilayah kerja puskesmas
ballaparang (18-60 tahun) yang melakukan kunjungan posbindu pada bulan April
2018. Besar sampel adalah 95 orang yang diperoleh dengan metode Purposive
Sampling.

5. Poin utama dan kesimpulan


Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa riwayat
keluarga, obesitas sentral dan merokok memiliki hubungan terhadap
kejadianhipertensi, sedangkan IMT dan stres tidak memiliki hubungan yang
signifikan terhadap kejadian hipertensi pada pengunjung posbindudi wilayah
kerja Puskesmas Ballaparang Kota Makassar.

6. Penulis didukung oleh penelitian yang sudah ada sebelumnya bahwa hipertensi
dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko.

7. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan stres dengan
kejadian hipertensi namun penelitian lain menyatakan bahwa stres berpengaruh
terhadap peningkatan tekanan darah meskipun efeknya relatif kecil
8.

Anda mungkin juga menyukai