INSTRUMENTASI
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menerapkan teorema Thevenin untuk menghitung arus dan tegangan.
2. Menerapkan teorema Norton untuk menghitung arus dan tegangan.
DASAR TEORI
Untuk menyederhankan rangkaian dalam menghitung arus dan tegangan dalam suatu cabang rangkaian,
dapat digunakan teorema Thevenin dan Norton.
DAFTAR ALAT DAN BAHAN
1. Volmeter 1 buah
2. Amperemeter 2 buah
3. Catu daya DC 1 buah
4. Resistor 1 K, 3K3, 4K7
5. Jumper
GAMBAR RANGKAIAN
1. Teorema Thevenin
3K3
A
10 V 1K
4K7
Gambar 7.1
3K3
A
10 V 1K
4K7
Gambar 7.2
3K3
10 V 1K V
Vth
Gambar 7.3
3K3
10 V 1K A
IN
Gambar 7.4
3K3
1K Ω
Rth
Gambar 7.5
3K3
1K Ω
RN
Gambar 7.6
Rth
1K
Ith A
A
Vth
RN
4K7
A IN
4K7
LANGKAH KERJA
Teorema Thevenin
1. Membuat rangkaian seperti gambar 7.1, mengukur arus pada RL dengan menggunakan
Amperemeter. Catat dalam tabel 7.1 lalu melepas RL
2. Membuat rangkaian seperti gambar 7.3, mengukur tegangan open circuit, mencar tegangan
Thevenin (VTh). Melepas catu daya DC, dan menghubung singkatkan menjadi gambar 7.5,
mengukur tahanan RTh, dan mencatat hasilnya dalam table 7.1
3. Mengganti menjadi rangkaian pengganti Thevenin seperti gambar 7.7 memasang catu daya sesuai
dengan hasil VTh dan seri dengan RTh (memakai variable resistor).
4. Memasang RL = 4K7Ω, mengukur arus beban IRl dan mencatat hasilnya dalam table 7.1
Teorema Norton
1. Membuat rangkaian seperti gambar 7.2 mengukur arus pada RL dengan amperemeter dan
mencatat hasilnya dalam table 7.2
2. Melepas RL, menghubungkansingkatkan dan mengukur arus hubung singkat seperti gambar 7.4
3. Melepas catu daya DC, hubung singkatkan menjadi gambar 7.6, mengukur
RN (tahanan Norton) dan mencatat hasilnya dalam table 7.2
4. Mengganti rangkaian menjadi rangkaian pengganti Norton seperti gambar 7.8, memasang sumber
arus IN atau sumber tegangan sehingga didapkan arus terbaca pada A1 = 1N dan paralel dengan RN
(memakai variable resistor) dan memasang beban RL = 4K7Ω. Mengukur arus beban IRL dan
mencatat hasilnya dalam table 7.2
KESELAMATAN KERJA
1. Perhatikan pemasangan Voltmeter dan Amperemeter yang benar untuk skala, batas ukur, skala
(saklar) pilih tegangan / arus VDC/IDC.
2. Mulai dari batas ukur yang besar, kemudian turunkan sampai terbaca hasil pengukuran dengan jelas,
teliti dan benar.
Untuk megukur variable lepaskan dari rangkian, atur posisi/kedudukan potensiometer, ukur dengan
menggunakan Ohmmeter. DATA PENGUKURAN
Tabel 7.1
Pengukuran Pengukuran Thevenin Pengukuran Langsung
VTH 2,319 V ----
RTH 758 KΩ ----
IRL 0,39 mA 0,391 mA
Tabel 7.2
Pengukuran Pengukuran Thevenin Pengukuran Langsung
IN 2,85 mA ----
RN 0,758 KΩ ----
IRL 0,39 mA 0,39 mA
ANALISIS DATA
VTH = 𝟏𝑲
10V
𝟑𝑲𝟑+𝟏𝑲
= 2,307 V
= 762 Ω
=0,00042 A
=0,42mA
Tabel 7.2 (Teorema Norton)
IN (gambar 7.4)
IN =
= 0,00304 A
= = 3,03 Ma
RN (gambar 7.6)
RN =
= 762 Ω
Jadi IN = It = 0,013
= 0,00304 A
= 3,04 mA
EVALUASI DAN PERTANYAAN
Kerjakan soal berikut dengan jelas dan benar !
1. Bandingkan hasil pengukuran langsung dengan menggunakan Teorema Thevenin dan Norton
apakah beda hasilnya ? Mengapa ?
2. Apa perbedaan antara Teorema Thevenin dan Norton? Bila mana teorema tersebut digunakan?
R1 = 12KΩ
R2 = 6KΩ
R3 = 8KΩ
RL = 4KΩ
Dit :
a. VTH=….?
b. RTH=….?
c. IRL =….?
Penyelesaian :
R2
a. VTH = Vs
R1 + R2
6KΩ
= 12V
12KΩ + 6KΩ
= 4V
𝑅1 .𝑅2
b. RTH +
= 𝑅1+𝑅2
𝑅3
12𝐾 .6𝐾
= + 8𝐾
6𝐾+12𝐾
= 12KΩ
c. IRL =
=
=0,25 mA
4. Teorema Norton adalah salah satu teorema yang berguna untuk analisis
sirkuit listrik. Teorema Norton menunjukkan bahwa keseluruhan jaringan
listrik tertentu, kecuali beban, dapat diganti dengan sirkuit ekuivalen
yang hanya
5. mengandung sumber arus listrik independen dengan
sebuah resistor yang terhubung secara paralel,
sedemikian hingga hubungan antara arus listrik dan
tegangan pada beban tidak berubah.
3. S