1965 1966
Terjadinya peristiwa pelanggaran HAM bagi masyarakat indonesia yang tertuduh sebagai anggota PKI
Keadaan politik dan keamanan negara kacau
Keadaan perekonomian semakin memburuk dimana inflasi mencapai 600%
Masa Orde Baru
Masa Orde Baru dimulai dengan Surat Perintah Sebelas Maret di tahun 1966. Era
pemerintahan Indonesia ini menggantikan Orde Lama masa pemerintahan Ir. (1966 - 1998)
Soekarno dengan masa pemerintahan Soeharto.
Masa orde baru memiliki visi untuk menegakkan tata kehidupan bernegara yang
didasarkan atas kemurnian pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Repelita (Rencana Pembangunan lima tahun) yang terdapat dalam GBHN (Garis Besar
Haluan Negara) merupakan sebuah pola dan rancangan untuk melaksanakan tujuan
tersebut.
Caroline Kurnia - 000000 Kevin Nathanael - 00000060027 Rizki Aji Khusnanto- 00000041919
Felisha Ivana Nathanya - 00000058266 Nabila- 000000 Theresa Jaya Lee- 00000053625
Source : Rizki Aji Khusnanto
ABOUT Rusun tanah abang merupakan satu bangunan (rusun) yang terletak
Rusun Tanah abang di Jl. Kyai Haji mansyur, Kebon kacang, Jakarta pusat.
Tanah abang mulai dibangun pada tahun 1980 dan selesai pada
tahun 1981. Diresmikan oada oleh presiden Soeharto di tahun yang
sama dan tetap berfungsi sebagai rusun hingga saat ini.
Rusun tanah abang salah satu dari banyak rusun di kota Jakarta, namun merupakan rusun pertama yang dibuat di
Indonesia, faktanya adalah konsep rusun sendiri dianggap sebagai solusi paling efektif dalam usaha pemanfaatan
lahan dan penyediaan lahan huni di Jakarta
Timeline
Rusun Tanah abang
1980 1981
Pencetusan konsep rumah susun Rumah susun pertama tanah abang
sebagai solusi kepadatan masyarakat telah selesai dibangun
di Jakarta pusat Jakarta pada masa orde baru banyak melakukan pembangunan kawasan kota,
yang salah satu wujudnya adalah rumah susun (rusun) tanah abang
RIZKI AJI KHUSNANTO - 00000041919
2013
KRL mulai beroperasi di stasiun Tanah
Abang
INFORMASI UMUM
PERBANDINGAN BENTUK GEOMETRI RUMAH SUSUN TANAH ABANG
BENTUK DASAR RUSUN TANAH ABANG-LAMA
Rumah Susun Tanah Abang memiliki bentuk dasar
geometri persegi panjang yang mendominasi. Langgam
arsitektur modern yang memanfaatkan bentuk-bentuk
geometris untuk memenuhi fungsi sebagai tempat
akomodasi/rumah tinggal dari masyarakat kebon kacang.
Gambar 1.1 bentuk geometri bangunan rumah susun tanah abang lama
(Sumber: Kevin Nathanael)
Gambar 1.2 bentuk geometri bangunan rumah susun tanah abang baru
(Sumber: Kevin Nathanael)
Perbandingan bentuk atap rumah susun lama dan rumah susun baru.
PERBANDINGAN BUKAAN RUMAH SUSUN TANAH ABANG
ORNAMEN BUKAAN RUSUN TANAH ABANG-LAMA
Bukaan-bukaan pada Rumah Susun Tanah Abang yang dominan
menghadap dari utara ke selatan ini memiliki bentuk dasar kotak,
dengan aksen jendela yang berbeda antar penghuni. Bukaan
memiliki kanopi yang memiliki bentuk dasar persegi panjang.
Kanopi pun memiliki fungsi utama sebagai overhang pada iklim
Indonesia dengan curah hujan yang tinggi. Selain bukaan pada
jendela,
Selain bukaan pada jendela, terdapat void yang diposisikan di Gambar 3,1 bentuk bukaan bangunan rumah susun tanah abang lama
tengah ruang. Void tersebut difungsikan sebagai sirkulasi udara (Sumber: Kevin Nathanael)
utama pada koridor. Bukaan tersebut juga berfungsi agar cahaya
matahari dapat masuk kedalam koridor.
1 : 1000
Gambar 1. Site Plan Rumah Rusun tanah abang
Sumber : https://cadmapper.com
SIRKULASI PEDESTRIAN
SITE Sirkulasi dari rumah rusun Tanah Abang ini
SIRKULASI hanya memiliki sirkulasi untuk pejalan kaki dan
juga akses masuk motor saja. Lebar jalan cukup
untuk 3 motor berukuran sedang atau cukup
untuk 3 orang. Akses masuk mobil hanya dapat
diakses dari area pinggir dari rumah rusun.
kamar kamar
tidur 1 tidur 2
Dapur Ruang
Bersama
POLITIK
Rusun Kebon Kacang merupakan bagian dari tahap III
dengan klasifikasi program perbaikan kampung.
EKONOMI
Pada zaman orde baru, regulasi investasi asing dapat
masuk ke Indonesia menghasilkan pembludakan
pembangunan gedung di sekitar Jakarta. 10 tahun pertama
menguntungkan namun pada akhirnya masyarakat
menengah ke bawah merasa di usir dari mata
pencahariannya.
SOSIAL
Target dari Rusun Kebon Kacang merupakan masyarakat
menengah ke bawah terutama masyarakat asli kampung.
Kebun Kacang yang berada disana. Dari awal
pembangunan, rusun ini diisi dengan pro dan kontra.
Pembangunan pada awalnya telah menggusur 735 rumah
tangga dan 3500 penduduk. Masyarakat asli yang tersisa
pada tahun 2019 sendiri hanya berisi 4% dari total
penduduk rusun.
TAMPAK
1 : 1000
tersebut.
dinding yang tidak
sepenuhnya tertutup
di tengah bangunan
koridor.
REFERENSI:
Suryawan, Teddy Hendry. & Hartanti, Nurhikmah Budi. (2021). Kajian Besaran
Ruang Pada Unit Rumah Susun Jakarta Pusat (Kasus: Rumah Susun Tanah
Abang), Vol. 19 No. 1 (2021): Sirkulasi dan Ruang Bangunan Serta Strategi
Kawasan Pemukiman.
Penghematan lahan
Keterbatasan lahan
Fungsi utama sebagai
tempat tinggal
Peningkatan kebutuhan Pembangunan
rumah tinggal (Gambar 1)
rumah susun Memenuhi kebutuhan Foto oleh Theresa Jaya Lee
tempat tinggal masyarakat
Masyarakat yang kurang kurang mampu
mampu
Fungsi lain membangun
ekonomi lingkungan sekitar
Salah satu aspek sustainabilitas dalam arsitektur adalah kemampuan suatu bangunan untuk
beradaptasi terhadap fungsinya. Rumah susun pertama yang digagas oleh Bapak Sudiro memiliki
fungsi yang telah beradaptasi. Fungsi utama rumah susun sebagai tempat tinggal, namun hunian
yang dibangun secara vertikal ini juga sekaligus merespons keterbatasan lahan. Masyarakat yang
tidak mampu juga mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak karena rumah susun ini dibuat (Gambar 2)
Foto oleh Theresa Jaya Lee
dengan tujuan dapat menampung 10.000 korban kebakaran yang terancam gelandangan.
Sistem rumah susun yang mengumpulkan banyak keluarga dalam satu tempat, secara tidak
langsung menghidupkan ekonomi di wilayah tersebut. Banyak aktivitas yang terjadi disana, yang
dapat menjadi peluang untuk menghasilkan uang. Sebagai contoh pada gambar 2, tidak sedikit
penghuni rumah susun adalah anak-anak yang masih senang bermain. Hal tersebut dimanfaatkan
oleh orang dewasa untuk mencari nafkah. Di sekitar rumah susun saat ini juga terlihat banyak ojek
Sumber
online seperti pada gambar 3 yang di pesan baik oleh penghuni rumah :
susun ataupun orang yang
ingin berkunjung disana. Kehadiran rumah susun ini tidak hanya membangun ekonomi di sekitar, (Gambar 3)
namun juga dapat memberi nafkah orang-orang di luar wilayah. Sumber gambar : satelit google earth
Tanah Abang
(b)
Terdapat common
seperti tempat
lapangan. Common
(a)
space di area rusun
setempat sebagai
berolahraga bersama.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, area Rusun Tanah
Abang cenderung mengarah ke Eco-Social Logic seperti yang
dipaparkan oleh Guy dan Farmer dalam jurnalnya. Hal ini dapat dilihat
pada pola site plan Rusun Tanah Abang 1 dengan sirkulasi radial
sehingga menyisakan beberapa area terbuka di daerah yang diarsir
pada gambar a. Area-area tersebut banyak dimanfaatkan oleh warga
sebagai area bercocok tanam dengan sistem hidroponik hingga
membuat vertical garden. Selain itu ada pula yang memanfaatkannya
sebagai area berkumpul yang dilengkapi dengan bangku-bangku
sehingga tercipta interaksi antara warga rusun satu dengan lainnya.
Eco-Social Logic Pada Rusun Tanah Abang
sirkulasi Rusun TA 2
sirkulasi Rusun TA 1
vertical garden
lahan kosong Rusun TA 2
Rusun Tanah Abang sejatinya memiliki 2 komplek rusun. Komplek rusun pertama yang didirikan pada tahun 1980 memiliki sirkulasi
radial dan terdapat area sisa yang dapat dimanfaatkan sebagai titik kumpul maupun vertical garden sehingga mewadahi interaksi
masyarakat sekitar. Bebeda dengan rusun pertama, komplek rusun kedua memiliki sistem sirkulasi grid, yang di mana diantara kedua
gedung rusun terdapat area terbuka. Namun, area terbuka tersebut tidak memiliki akses masuk sehingga tidak dapat dimanfaatkan
sebagai ruang terbuka yang dapat mewadahi aktivitas penghuni sehingga menjadi tidak terurus. Selain itu, dikarenakan lahan tersebut
tertutup bayangan kedua rusun, sehingga cahaya matahari yang masuk tidak optimal dan lembab serta menjadi tempat bagi hama
(tikus).
REFERENSI:
Guy, Simon. & Farmer, Graham. 2001. Reinterpreting
•Rusun dibangun lebih dulu namun •Suasana rusun tidak sehidup rusun
saat ini terlihat lebih modern dengan yang pertama kali dibangun dengan
penggunaan material bata, warna lebih monokrom karena
membuat suasana lingkungan lebih penggunaan sebatas material beton.
hidup.
•Rusun pada bagian ini sama-sama
•Rusun tidak memiliki ruang tidak memiliki ruang komunal di
komunal di dalam bangunannya dalam bangunannya, bahkan di area
sehingga dapat menimbulkan sekitar bangunannya minim ruang
kejenuhan, “sick building syndrome”. komunal terbuka dan lahan hijau.
Namun sebagai gantinya terdapat
ruang komunal di luar bangunan dan
•Banyak ruang terbuka yang tidak
dihiasi taman menciptakan
diolah dan terhimpit diantara
lingkungan yang lebih sehat.
bangunan sehingga menjadi tempat
•Peletakan bangunan lebih baik
tumbuhan liar dan sarang nyamuk
dengan tidak menyisakan ruang
karena terdapat selokan ataupun
mati terhimpit di antara bangunan.
genangan. Letaknya yang tidak
•Lebih terlihat adanya permainan strategis juga mengakibatkan
elevasi untuk mengoptimalkan cahaya yang didapatkan tidak
ruang sirkulasi agar penghuni optimal, meningkatkan kelembapan
nyaman. menjadi sarang hama seperti tikus.
Sangat disayangkan pada kedua wilayah rusun minim sekali tempat pembuangan sampah, sehingga lingkungan tidak terlihat
REFERENSI:
begitu bersih. Kedua rusun belum benar-benar memenuhi eco - medical logic, namun rusun pertama 1981 masih lebih unggul
Guy, Simon. & Farmer, Graham. 2001. Reinterpreting
dalam mencapai sustainabilitas dari segi eco - medical. Sustainable Architecture: The Place of Technology, Journal of
Sumber:
https://www.kontraktorkubahmasjid.com/masjid-said-naum-jakarta/
INFORMASI UMUM
Islam merupakan agama yang mayoritas dianut oleh warga Pembangunan Masjid dilakukan oleh Yayasan Said Naun dan
Indonesia. Oleh karena itu, Perkembangan dari desain Masjid Pemerintah DKI Jakarta melalui sayembara. Dalam pelaksanaan
dari tahun ke tahun merupakan aspek yang menarik untuk sayembara tersebut, terdapat beberapa kriteria utama yang
diulas. Masjid Said Naun merupakan salah satu Masjid yang harus dipresentasikan pada saat sayembara berupa masjid
meraih penghargaan internasional berupa Aga Khan for harus memiliki unsur tradisuonal, bersinergi dengan lingkungan
Architecture pada tahun 1984, dengan tampilan eksentrik dan hidup, dan menggunakan keseluruhan material bangunan dari
unik yang melambangkan perkembangan menuju ke arah lokal. Hasil akhir dari sayembara ini dimenangkan oleh Ateller
modern dari arsitektur Islam Indonesia. Enam Architects and Planners dengan arsitek utama Adhi
Moersid
Masjid Said Naun memiliki letak di daerah tanah wakaf (daerah
bekas pemakaman) dari Almarhum Said Naun. Lebih tepatnya, Racnangan Masjid Said Naun yang menggunakan langgam
Masjid ini memiliki lokasi Kebon Kacang 9 No. 25, Kelurahan arsitektur Modern Kontemporer membuat dunia bertepuk
Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat. tangan dengan perolehan awards Aga Khan Awards pada
Pembangunan Masjid Said Naun di Kebon Kacanh sendiri tahun 1984. Adhi Moersid menjunjung kultur Indonesia dan
memiliki fungsi utama untuk menaungi ibadah penduduk yang Islam dan mengadaptasinya untuk mewadahi keperluan ibadah
terus bertumbuh dari kawasan itu sendiri. Masjid Said Naun umat islam dengan idiom-idiom yang ditasfirkan ulang namun
itermasuk dalam "masa pembangunan" kebon kacang tahun tetap sejalan dengan konteks.
1965-1681 yang mengubah kawasan Kebon Kacang menjadi
Sumber:
wilayah perkantoran dan pemukiman. https://wartakota.tribunnews.com/2018/06/06/masjid-said-naum-berdiri-
kokoh-tanpa-tiang-penyanggah
WHERE WHY
Masjid Said Naun memiliki letak di daerah tanah wakaf Masjid Said Naun dibangun dengan latar belakang kepadatan
(daerah bekas pemakaman) dari Almarhum Said Naun. Lebih penduduk di Kampung Kebon Kacang memicu kekhawatiran
tepatnya, Masjid ini memiliki lokasi Kebon Kacang 9 No. 25, pada pemerintah provinsi DKI Jakarta. Gubernur Ali Sadikin
Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang Jakarta berupaya untuk merevitalisasi kampung Kebon Kacang
Pusat dengan salah satu fasilitasnya berupa masjid.
WHEN HOW
Pada tahun 1975, Diadakannya sayembara yang Masjid Said Naun dibangun dengan menggunakan langgam
diselenggarakan oleh pemerintah DKI Jakarta untuk arsitektur modern kontemporer. Adhi Moersid menjunjung
mendapatkan rancangan masjid terbaik yang dapat kultur Indonesia dan Islam dan mengadaptasinya untuk
mengakomodasi fungsi ibadah pada daerah Kebon Kacang. S. mewadahi keperluan ibadah umat islam dengan idiom-idiom
Masjid Said Naun pun selesai dibangun pada tahun 1977 yang ditasfirkan ulang namun tetap sejalan dengan konteks.
1986
Memenangkan penghargaan internasional Aga Khan Awards
for Architecture
ANALISIS FISIK
a. Elemen Atap
Bentuk atap pada Masjid Said Naum
merupakan adaptasi atap dari bangunan
tradisional yang ada di Bali dan Jawa. Gambar 1.2 Denah Masjid Said Naum
Gambar 1.1 Denah Rumah Joglo, Jawa Tengah https://cdn.statically.io/img/4.bp.blogspot.com/-MIcXqJxviHM/XNodd5dY_pI/AAAAAAAAB24/o2-
Gambar 2.2 Tiang Utama Rumah Joglo, Jawa Tengah Gambar 3.1 Atap Masjid Said Naum
tanpa Tiang Utama
https://4.bp.blogspot.com/-
WaTpii0IYcI/VwHGbsXaetI/AAAAAAAADV4/Yk6BWBgkmiMVtYWDmqzXIp61qoUjmgpFA/s320/Potongan%2BMemanjang%2BJoglo.png
https://1.bp.blogspot.com/-GRdPRmOK_aU/VwGedMnRktI/AAAAAAAADUs/5MtUWI9sgAoQf52szbeInnpqGKFw-
Sumber Foto: Virginia Theresa N
Virginia Theresa N- 00000064568
37Dg/s320/Struktur%2BRongrongan%2BJoglo.png
ANALISIS FISIK
a. Elemen Atap
Karena bentuk atap yang terotasi,
menimbulkan celah-celah kecil pada atap
Gambar 3.2 Atap Masjid Said Naum
Masjid, disanalah tempat sirkulasi udara
masuk, didukung oleh lapisan kaca patri
yang memasukan cahaya alami secara tidak
langsung.
b. Elemen Dinding
Elemen dinding pada Masjid Said Naum
terletak pada bukaan yang ada di setiap
Jendela
dinding masjid dengan jumlah lima jendela
Pintu
bermaterial kayu sebagai sirkulasi udara dan
Gambar 4.1 Elemen Dinding Masjid
pencahayaan alami tetap masuk, tiga Pintu Jendela
Said Naum
diantara jendelanya-pun digunakan sebagai
pintu jalan keluar-masuk menuju masjid.
c. Elemen Lantai
Elemen lantai pada masjid said naum teridiri
dari beberapa jenis, elemen lantai yang
mengelilingi bangunan masjid said naum
dan batas suci kemungkinan menggunakan
batu alam dengan ukuran yang berbeda.
Lantai pada batas suci menggunakan jenis Gambar 5.1 Lantai di sekeliling Masjid Gambar 5.2 Batas Suci
batu yang berbentuk kelereng, sedangkan
batu yang mengelilingi Masjid menggunakan
batu yang berbentuk pipih.
Gambar 5.3 Lantai Masjid Gambar 5.4 Sajadah sebagai alas lantai
Virginia Theresa N- 00000064568 Sumber Foto: Virginia Theresa N
Virginia Theresa N- 00000064568
Betawi
4. Masjid Hasyim Asy’ari mengusung
konsep ramah lingkungan, di mana
Gambar 2.1 Lima Minaret mengelilingi tiap sudut Masjid
sekeliling masjid terdapat ruang terbuka https://www.kompas.id/baca/kompas_multimedia/masjid-raya-kh-hasyim-asyari?
utm_source=kompasid&utm_medium=link_shared&utm_content=copy_link&utm_campaign=sharinglink
Gambar 2.5 Masjid yang dikelilingi oleh banyak vegetasi Gambar 2.2 Bentuk atap menyerupai desain Rumah Kebaya
Gambar 2.4 Ornamen berbentuk gigi balang https://www.kompas.id/baca/kompas_multimedia/masjid-raya-kh-hasyim-asyari? https://www.kompas.id/baca/kompas_multimedia/masjid-raya-kh-hasyim-asyari?
utm_source=kompasid&utm_medium=link_shared&utm_content=copy_link&utm_campaign=sharinglink
utm_source=kompasid&utm_medium=link_shared&utm_content=copy_link&utm_campaign=sharinglink
https://asset.kompas.com/data/todaysphoto/foto/p_20170415-105623-2837-
peresmian.masjid.kyai.haji.hasyim.ashari.jpg
Sumber : https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/disbuddki/news/2022/03/mengenali-
kekhasan-arsitektur-masjid-raya-hasyim-asy-ari
DTP
Denah
Bentuk masjid ini terbentuk dari gagasan
bangunan lokal yang ditranslasikan kedalam
bentuk yang lebih modern, contohnya
seperti penerapan konstruksi bentang lebar
dalam bangunan. Denahnya memiliki ukuran
bujur sangkar dengan dua sumbu yang
setiap sisinya memilliki teras.
Tampak
Arah entrance dari masjid mengorientasikan Pada setiap sisi bangunan masjid terdapat
ke arah selatan, pada arah ini matahari tidak banyak bukaan jendela yang berukuran
jatuh langsung sehingga panas yang sebesar pintu. penerapan bukaan yang
diterima tidak banyak. Selain itu entrance banyak dan besar ini bertujuan untuk
menghadap ke arah parkiran yang membuat memaksimalkan sirkulasi udara pada masjid
pengguna yang menggunakan kedaraan agar pengguna memiliki kenyamanan
dapat dengan mudah mengakses masjid. thermal di dalam ruangan.
Material atap
Masjid ini menggunakan kayu sebagai material utama
dalam struktur. Dalam tradisi arsitektur Jawa, kayu
merupakan elemen yang sakral. Struktur atap papan
paku dan tersusun dengan balok-balok kayu yang
Gambar 1.1 Gambar struktur atap kayu masjid membentuk sebuah bidang dengan memiliki tatanan Gambar 1.2 Kaca patri dari bagian luar
Sumber : Amara Lalita
Sumber : Amara Lalita yang memusat ke atas. Struktur tersebut juga
mempermudah eksplorasi bentuk dan struktur, serta
Material dinding memiliki perilaku terhadap gaya geser yang lebih kuat.
Dinding beton pada masjid ini dapat
dikatakan sebagai tonggak waktu sebagai Ekspresi material kayu yang jujur dan menjelaskan aliran
karya arsitektur modern. Dinding beton beban memiliki arti penting dalam konstruksi Jawa.
tersebut berfungsi sebagai pelingkup, yang Konstruksi sendi yang menyatukan atap dan dinding
memisahkan ruang utama dengan selasar. dapat mengantisipasi gaya geser gempa. Pada
Pemisahan ruangan tersebut menandakan sambungan atapnya terdapat kaca patri dengan motif
Gambar 1.3 Kaca patri dari bagian dalam
bahwa kegiatan beribadah merupakan ikonoklastis yang abstrak untuk mempertegas makna Sumber : Amara Lalita
kegiatan sakral yang memisahkan manusia pusat.
dari urusan duniawi nya.
Selain itu terdapat atap tambahan yang berada di selasar
masjid dengan menggunakan material baja ringan.
Gambar 2.1 dinding bagian luar Gambar 2.2 dinding bagian dalam
Sumber : Amara Lalita Sumber : Virginia Theresa N.
Dulu Sekarang
Amara Lalita - 00000065116
Material
Material Lantai
Material lantai pada Masjid Naum terdiri dari beberapa jenis. Pada bagian
dalamnya material lantai terbuat dari keramik yang dilapisi oleh Gambar 3.1 Material pintu Gambar 3.2 Material jendela
karpet/sajadah untuk beribadah. Sedangkan pada bagian selasarnya Sumber : Amara Lalita Sumber : Amara Lalita
KONSEP ATAP
Konsep pada atap masjid merupakan perpaduan atap tradisional Jawa dan
Bali. Kemiringan atapnya sudah merespon iklim yang ada di Indonesia
seperti, ketika musim hujan airnya langsung mengalir kebawah dan atap
pada terasnya sangat rendah, hal ini membuat teras tidak terkena sinar dan
panas matahari secara langsung.
Gambar 1 : Konsep pada atap masjid dari perpaduan atap tradisional Jawa dan Bali.
Sumber : file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/toaz.info-adhi-moersid-doc-pr_dcae2b1d1a78408d95274ad67f6bfd62.pdf
Gambar 2 : Transformasi atap masjid dari hasil perpaduan atap tradisional Jawa dengan Bali dan gambar perbandingan antara skala
manusia dan atap yang rendah.
Sumber : file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/toaz.info-adhi-moersid-doc-pr_dcae2b1d1a78408d95274ad67f6bfd62.pdf
Gambar 4 : Pintu dan jendela pada sisi bangunan yang bisa menerima cahaya matahari masuk kedalam masjid
Gambar 5 : Sirkulasi cahaya matahari dan udara yang masuk kedalam Masjid Said Na'um
Sumber : file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/toaz.info-adhi-moersid-doc-pr_dcae2b1d1a78408d95274ad67f6bfd62.pdf
Adaptasi Fungsi Sebagai Aspek Sustainabilitas Masjid Said Naum
Salah satu aspek sustainabilitas dalam arsitektur adalah kemampuan suatu bangunan
untuk beradaptasi terhadap fungsinya. Masjid Said Naum dibangun atas latar belakang
kepadatan penduduk di Kampung Kebon Kacang sehingga hal ini menyebabkan
(Gambar 2)
kekhawatiran pada pemerintah provinsi DKI Jakarta, sehingga Gubernur Ali Sadikin Foto oleh Silvia Ulag
berupaya untuk melakukan revitalisasi, dengan salah satu fasilitasnya adalah Masjid Said
Naum.
Selain itu, dengan adanya rencana pembangunan rusun di lokasi kebon kacang pada saat
itu, Musyawarah yang dilakukan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan masyarakat
setempat, sepakat untuk membangun masjid. Dengan jumlah penduduk yang semakin
Sumber :
padat dan tersentralisasi pada rusun, dibangunlah sebuah fasilitas umum yang diperlukan
yaitu Masjid
(Gambar 3)
Sumber gambar : satelit google earth
Eco Social Logic
Tanah lokasi tapak yang dulunya difungsikan sebagai lahan pemakaman, dianggap oleh masyarakat sekitar sudah tidak layak lagi
dengan konteks lingkungan sosial disekitarnya. Pada saat itu sedang pesatnya proyek pertumbuhan perkembangan infrastruktur
pemerintah di sekitarnya, sehingga lebih membutuhkan tempat tinggal dan fasilitas publik yang lebih efektif lagi bagi karyawan-
karyawan yang bekerja disekitar daerah itu.
(Gambar 1)
Foto oleh Silvia Ulag
Pada saat ini sudah tidak terdapat pemakaman di sekitar lokasi tapak karena sekarang dekat dengan distrik bisnis yang sudah tidak
cocok lagi jika ada pemakaman di sekitar situ. Pemakaman sekarang yang terdekat dengan lokasi tapak berada di selatan sungai
Ciliwung
Aspek Eco social logic yang ada pada Masjid Said Naum ini dapat
terlihat pada Masjid ini tidak hanya menjadi tempat untuk beribadah
bagi umat Muslim, namun, di halaman yang ada di depan masjid
cukup luas dan terdapat banyak vegetasi sehingga banyak anak-
anak yang menggunakan space tersebut untuk berkumpul dan
bermain bola.
(Gambar 3)
Sumber gambar : satelit google earth
AR312 - Design Theories and History in Architecture 2
WHERE WHO
Kebun Kacang merupakan salah Pada masa Gubernur Ali Sadikin,
satu kelurahan di kecamatan DATA UMUM pemda lewat pemimpin
Tanah Abang, Kota Administrasi tertingginya berupaya untuk
Jakarta Pusat, Provinsi DKI KEBON KACANG mengubah wajah kampung
Jakarta, Indonesia. tersebut.
WHEN WHY
Penamaan Kebon kacang muncul pada Setelah tahun 1981, Kampung
tahun 1930 dan pada tahun 1981 mulai Kebon Kacang mulai menghilang.
dijadikan kelurahan Kebon Kacang yang Hanya tersisa sebagian kecil wilayah
dipadati penduduk dan bangunan yang kini dijadikan Kelurahan Kebon
Kacang.
TIMELINE SEJARAH
KAWASAN KEBON KACANG
Jalan Utama
Jalan Secondary
Jl. K.H. Mas Mansyur Jl. Kebon Kacang No.45 Jl. Kebon Kacang No.9 Jl. Kebon Kacang No.32 Jl. Kebon Kacang No.19
Komersial
Pendidikan
Area Hijau
Masjid Said Naum Masjid Nurul Huda Pasar Tanah Abang Pasar Gandaria
SDN Kebon Kacang 01 SMP SMK Al Ihsan Rusun Tanah Abang Rusun Arowana
Adaptasi Iklim terlihat dari kawasan sangat kurang terlihat dengan minimnya bukaan untuk
drainase dan jalur untuk aliran air hujan, serta kurangnya daerah resapan untuk menyerap dan
menampung air hujan.
Adaptasi terhadap kondisi iklim dari kawasan sangat kurang terlihat pada kawasan Kebon Kacang. Adanya
kebutuhan ruang untuk menampung penduduk dan aktivitasnya, menyebabkan ruang hijau cenderung
mengalami konversi guna lahan menjadi kawasan terbangun. Sebagian besar permukaannya, terutama di
pusat kota, tertutup oleh jalan, bangunan dan lain-lain dengan karakter yang sangat kompleks dan berbeda
dengan karakter ruang terbuka hijau.
1. Desain dan konstruksi bangunan. Adanya kemungkinan terdapat masalah bangunan dan geoteknik. Desain untuk ventilasi dan
pendinginan dengan cara alami, mungkin akan sangat diperlukan.
2. Ruang terbuka dan ekologi perkotaan. Desain perkotaan sebaiknya menggabungkan koridor-koridor habitat, badan air dan anak
sungai, dan pohon-pohon yang berfungsi sebagai peneduh. Penggunaan lahan multi fungsi mungkin dapat diadaptasi melalui ekologi
perkotaan, dengan fokus pada kelompok permukiman baru untuk perencanaan dan pemeliharaan karakter ekologis.
3. Utilitas. Area-area yang jauh dari pelayanan fasilitas dan utilitas, serta area-area pantai akan menjadi area yang rentan. Pengaruh
yang paling besar akan terjadi pada perubahan geoteknik dalam hidrologi dan air tanah, yang akan mempengaruhi drainase serta
jaringan suplay air bersih. Infrastruktur utama lainnya sering kali berada pada lintas otoritas kewenangan dan membutuhkan pendekatan
yang kolaboratif.
4. Transportasi. Berbagai prasarana transportasi seperti jalan kereta api (terutama di daerah pantai dan daerah-daerah yang berpotensi
banjir) kanal-kanal, pelabuhan laut dan udara harus diadaptasikan terhadap kejadiankejadian cuaca ekstrim.
5. Pengembangan sistem drainase dan pembuangan air kotor. Area perkotaan akan membutuhkan desain engineering yang
memasukkan unsur area permeabel dan soft engineering.
6. Perencanaan dan zoning sensitif terhadap iklim dan menuntut konsistensi pembuatan keputusan-keputusan yang didasarkan pada
pengetahuan mengenai keterhubungan unsur-unsur iklim dan elemen kota serta berbagai konsekuensi terhadap berbagai perubahan.
Jalan utama
Jalan secondary
Kawasan Kebon Kacang mempunyai beberapa ruang terbuka yang tersebar di area
kawasan, baik itu ruang terbuka untuk skala kecil maupun skala besar. Ruang terbuka ini
bermanfaat tidak hanya untuk penghuni kawasan tersebut, tetapi selain penghuni
kawasan juga dapat menikmati fasilitas tersebut. Fungsi utama ruang terbuka ini selain
untuk sirkulasi, berfungsi untuk titik berkumpulnya dan melakukan kegiatan bersama
para pengguna kawasan.
Kawasan Kebon kacang mempunyai Lapangan atau Gathering space yang. Gathering
space ini merupakan ruang terbuka yang sering difungsikan untuk berbagai acara
seperti titik kumpul pedagang kaki lima, tempat bermain bagi anak penghuni kawasan.
Gathering space ini juga terletak di pusat kawasan yang dapat membuat kawasan tidak
terlalu terlihat kumuh.