KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan dampaknya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan, baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat dilakukan perbaikan pada
makalah.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
2.1 PEMBAHASAN
IKATAN KIMIA
Pengertian Ikatan Kimia
Antara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul.
Interaksi ini selalu disertai dengan pelepasan energi. Adapun gaya-gaya yang
menahan atom-atom dalam molekul merupakan suatu ikatan yang dinamakan ikatan
kimia. Ikatan kimia terbentuk karena unsure-unsur cenderung membentuk struktur
elektron stabil. Struktur elektron stbil yaitu struktur elektron gas mulia ( Golongan VIII
A ) Seperti dalam tabel 3.1 berikut.
Unsu
No Atom K L N M O P
r
He 2 2
Ne 10 2 8
Ar 18 2 8 8
Kr 36 2 8 18 8
Xe 54 2 8 18 18 8
Rn 86 2 8 18 32 18 8
Unsnr – unsnr dari golongan alkali dan alkali tanah , untuk menyapai kestabilan
cenderung melepaskan elektron terluarnya sehingga membentuk ion positif . unsnr –
unsnr yang mempunyai kecendrungan membentuk ion positif termasuk unsur elektro
positif . unsnr – unsur dari golongan halogen dan khalkhogen mempunyai
kecendrungan menangkap elektron untuk mencapai kestabilan sehingga
membentuk ion negative. Unsur - unsur yang demikian termasuk
unsurelektronnegative .
d. Ikatan Logam
Ikatan logam merupakan salah satu ciri khusus dari logam, pada ikatan logam ini
elektron tidak hanya menjadi miliki satu atau dua atom saja, melainkan menjadi milik
dari semua atom yang ada dalam ikatan logam tersebut. Elektron-elektron dapat
terdelokalisasi sehingga dapat bergerak bebas dalam awan elektron yang
mengelilingi atom-atom logam. Akibat dari elektron yang dapat bergerak bebas ini
adalah sifat logam yang dapat menghantarkan listrik dengan mudah. Ikatan logam
ini hanya ditemui pada ikatan yang seluruhnya terdiri dari atom unsur-unsur logam
semata
2. Ikatan Antara Molekul
a. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain
yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang
sama. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat dibandingkan dengan
ikatan antar molekul lain, namun ikatan ini masih lebih lemah dibandingkan dengan
ikatan kovalen maupun ikatan ion.
Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H dengan atom N, O, dan F yang
memiliki pasangan elektron bebas. Hidrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan
pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan
bervariasi. Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh beda keelektronegatifan
dari atom-atom penyusunnya. Semakin besar perbedaannya semakin besar pula
ikatan hidrogen yang dibentuknya.
Kekuatan ikatan hidrogen ini akan mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut.
Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya maka akan semakin besar titik
didih dari senyawa tersebut. Namun, terdapat pengecualian untuk H2O yang
memiliki dua ikatan hidrogen tiap molekulnya. Akibatnya, titik didihnya paling besar
dibanding senyawa dengan ikatan hidrogen lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang
memiliki beda keelektronegatifan terbesar.
C. Hibridisasi
Dalam kimia, hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom
membentuk orbital hibrid yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat
ikatan atom. Konsep orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam
menjelaskan bentuk orbital molekul dari sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian
tak terpisahkan dari teori ikatan valensi. Walaupun kadang-kadang diajarkan
bersamaan dengan teori VSEPR, teori ikatan valensi dan hibridisasi sebenarnya
tidak ada hubungannya sama sekali dengan teori VSEPR.
1. Sejarah perkembangan
Teori hibridisasi dipromosikan oleh kimiawan Linus Pauling[2] dalam
menjelaskan struktur molekul seperti metana (CH4). Secara historis, konsep ini
dikembangkan untuk sistem-sistem kimia yang sederhana, namun pendekatan ini
selanjutnya diaplikasikan lebih luas, dan sekarang ini dianggap sebagai sebuah
heuristik yang efektif untuk merasionalkan struktur senyawa organik.
Teori hibridisasi tidaklah sepraktis teori orbital molekul dalam hal perhitungan
kuantitatif. Masalah-masalah pada hibridisasi terlihat jelas pada ikatan yang
melibatkan orbital d, seperti yang terdapat pada kimia koordinasi dan kimia
organologam. Walaupun skema hibridisasi pada logam transisi dapat digunakan, ia
umumnya tidak akurat.
Sangatlah penting untuk dicatat bahwa orbital adalah sebuah model
representasi dari tingkah laku elektron-elektron dalam molekul. Dalam kasus
hibridisasi yang sederhana, pendekatan ini didasarkan pada orbital-orbital atom
hidrogen. Orbital-orbital yang terhibridisasikan diasumsikan sebagai gabungan dari
orbital-orbital atom yang bertumpang tindih satu sama lainnya dengan proporsi yang
bervariasi. Orbital-orbital hidrogen digunakan sebagai dasar skema hibridisasi
karena ia adalah salah satu dari sedikit orbital yang persamaan Schrödingernya
memiliki penyelesaian analitis yang diketahui. Orbital-orbital ini kemudian
diasumsikan terdistorsi sedikit untuk atom-atom yang lebih berat seperti karbon,
nitrogen, dan oksigen. Dengan asumsi-asumsi ini, teori hibridisasi barulah dapat
diaplikasikan. Perlu dicatat bahwa kita tidak memerlukan hibridisasi untuk
menjelaskan molekul, namun untuk molekul-molekul yang terdiri dari karbon,
nitrogen, dan oksigen, teori hibridisasi menjadikan penjelasan strukturnya lebih
mudah.
Teori hibridisasi sering digunakan dalam kimia organik, biasanya digunakan
untuk menjelaskan molekul yang terdiri dari atom C, N, dan O (kadang kala juga P
dan S). Penjelasannya dimulai dari bagaimana sebuah ikatan terorganisasikan
dalam metana.
Hibridisasi menjelaskan atom-atom yang berikatan dari sudut pandang sebuah
atom. Untuk sebuah karbon yang berkoordinasi secara tetrahedal (seperti metana,
CH4), maka karbon haruslah memiliki orbital-orbital yang memiliki simetri yang tepat
dengan 4 atom hidrogen. Konfigurasi keadaan dasar karbon adalah 1s2 2s2 2px1
2py1.
A. Kesimpulan
Sehubungan dengan penulisan tugas makala kami (kelompok III ), maka dapat
kami simpulkan bahwa : Dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi di
sekitar kita,yang telah kita nikmati, yang mana tanpa kita sadari kita telah melakukan
perubahan-perubahan yang bersifat kimia, baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan. Dan cara yang kita lakukan itu semua tergantung pada diri kita masing-
masing, sehingga kita dapat menikmatinya secara bersama-sama, sebab dengan
adanya perubahan-perubahan usaha pemerintah dapat berjalan.