DISUSUN OLEH:
MAKASSAR
2022
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM INSTALASI DAN BENGKEL LISTRIK
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Praktikum Instalasi dan
Bengkel Listrik yang disusun oleh:
NIM : 210204502032
Telah diperiksa dan disahkan oleh Dosen Pembimbing Mata Kuliah Praktikum Instalasi
dan Bengkel Listrik pada tanggal .................... 2022
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Lengkap Praktikum
Instalasi Listrik I ini.
Adapun isi dari laporan lengkap ini berdasarkan hasil praktikum dari mata
kuliah Praktikum Instalasi listrik I. Laporan ini merupakan kumpulan dari laporan
mingguan dari masing-masing judul praktikum yang telah penulis lakukan, yang
terdiri dari 17 judul percobaan.
Dalam penyusunan laporan lengkap ini, penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada Dosen Pembimbing dan Asisten Laboratorium yang telah
membimbing dan mengarahkan saya selama berjalannya mata kuliah ini, serta
rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
laporan ini.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
ini baik yang disengaja maupun tidak disengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu
pengetahuan dan wawasan serta pengalaman. Untuk itu penyusunan mohon maaf
atas segala kekurangan tersebut, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan penyusunan laporan berikutnya.
Akhir kata semoga laporan lengkap ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri, institusi pendidikan dan masyarakat luar. Aamiin.
Muhammad Alwi
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………ii
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………...iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...v
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………….vi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………..vii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………...1
B. Tujuan Penulisan ……………………………………………………………2
C. Manfaat Penulisan ………………………………………………………..…2
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Landasan Teori ……………………………………………………………...3
B. Laporan Hasil Praktikum ………………………………………………….27
JOB I Sambungan Ekor Babi (Pig Tail) …………………………………...28
JOB II Sambungan Lurus (Bell Hangers) …………………………………
JOB VI Instalasi Penerangan dengan Sakelar Tunggal dan KKB………….
JOB VII Instalasi Penerangan dengan Sakelar Seri dan KKB……………..
JOB VIII Instalasi Penerangan dengan Sakelar Seri dan Sakelar Tunggal
(2 Group) ………………………………………………………………….
JOB IX Instalasi Penerangan dengan Sakelar Tukar……………………….
JOB X Instalasi Penerangan Hubungan Kelder 1…………………………
JOB XI Instalasi Penerangan Hubungan Kelder 2………………………..
JOB XIII Instalasi Penerangan Hubungan Gelap 2……………………….
JOB XV Instalasi Penerangan Hubungan Ruang Makan……………………
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan yang semakin maju, listrik menjadi penunjang yang utama
bagi kehidupan masa kini. Sebagian besar kehidupan kita, terutama perkotaan
ditunjang dengan keberadaan listrik. Ini menunjukkan listrik memegang peranan
penting dalam kemajuan kehidupan, baik dari rumah tangga hingga industrial
besar. Agar pemakai/konsumen listrik dapat memanfaatkan energi listrik dengan
aman, nyaman dan terus menerus, maka di perlukan instalasi listrik yang
perencanaan maupun pelaksanaannya memenuhi standar berdasarkan peraturan
yang berlaku. Kesalahan dalam merencanakan dan merancang instalasi listrik
dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kebakaran pada daerah
padat penduduk akibat arus hubung singkat. Untuk itu dibentuklah peraturan-
peraturan yang menjadi syarat-syarat standar dalam instalasi listrik.
Pada dewasa ini, diperkirakan tidak banyak orang yang ahli dalam bidang
listrik, orang hanya mengetahui beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan
menggunakan energi listrik, sehingga disana-sini banyak kita temui listrik
sebagai penyebab kebakaran. Untuk mengatasi hal tersebut, selain pelu adanya
penjelasan baik dari pemerintah beserta medianya, tokoh masyarakat yang lain
kiranya perlu dibuatkan suatu pedoman/peraturan yang cukup ketat.
Latar belakang yang mendasari penyusunan laporan lengkap Praktikum
Instalasi Listrik 1 ini adalah sebagai laporan akhir dari hasil praktikum selama
mata kuliah ini berlangsung. Laporan lengkap ini merupakan kumpulan dari
laporan setiap judul percobaan yang telah saya praktikkan yaitu terdiri dari 12
judul percobaan.
Laporan lengkap ini dibuat sesuai dengan hasil percobaan dari masing-
masing percobaan untuk selanjutnya diperiksa oleh Dosen Pembimbing/Asisten
Laboratorium dan dijadikan sebagai bahan penilaian dari hasil praktik.
viii
B. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum,mahasiswa diharapkan dapat:
1. Merancang pemasangan instalasi penerangan.
2. Memasang instalasi penerangan.
3. Menganalisis instalasi penerangan.
4. Mampu melakukan penanganan gangguan pada instalasi penerangan.
C. Manfaat Praktikum
ix
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Instalasi listrik adalah saluran listrik beserta gawai maupun peralatan
yang terpasang baik di dalam maupun di luar bangunan untuk menyalurkan arus
listrik. Rancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL 2000 dan
peraturan yang terkait dalam dokumen seperti UU Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Jasa Konstruksi, Peraturan pemerintah Nomor 51 Tahun 1995 tentang Usaha
Penunjang Tenaga listrik dan peraturan lainnya.
Rancangan suatu sistem instalasi listrik harus memenuhi ketentuan
peraturan umum instalasi listrik (PUIL) dan peraturan lain seperti :
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
c. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan.
Dalam perancangan sistem instalasi listrik harus diperhatikan tentang
keselamatan manusia, makhluk hidup lain dan keamanan harta benda dari bahaya
dan kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan instalasi listrik. Selain itu,
berfungsinya instalasi listrik harus dalam keadaan baik dan sesuai dengan
maksud penggunaannya.
Beberapa prinsip instalasi listrik yang harus menjadi pertimbangan pada
pemasangan suatu instalasi listrik dimaksudkan agar instalasi yang dipasang
dapat digunakan secara optimum, efektif dan efisien. Adapun prinsip dasar
tersebut ialah sebagai berikut :
1. Keandalan
Artinya, seluruh peralatan yang dipakai pada instalasi tersebut
haruslah handal dan baik secara mekanik maupun secara kelistrikannya.
Keandalan juga berkaitan dengan sesuai tidaknya pemakaian pengaman jika
terjadi gangguan, contohnya bila terjadi suatu kerusakan atau gangguan
harus mudah dan cepat diatasi dan diperbaiki agar gangguan yang terjadi
dapat diatasi.
x
2. Ketercapaian
Artinya, dalam pemasangan peralatan instalasi listrik yang relatif
mudah dijangkau oleh pengguna pada saat mengoperasikannya dan tata letak
komponen listrik tidak susah untuk dioperasikan sebagai contoh pemasangan
sakelar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.
3. Ketersediaan
Artinya, kesiapan suatu instalasi listrik dalam melayani kebutuhan
baik berupa daya, peralatan maupun kemungkinan perluasan instalasi.
Apabila ada perluasan instalasi tidak menggangu sistem instalasi yang sudah
ada. Tetapi kita hanya menghubungkannya pada sumber cadangan yang telah
diberi pengaman.
4. Keindahan
Artinya, dalam pemasangan komponen atau peralatan instalasi
harus ditata sedemikian rupa, sehingga dapat terlihat rapi dan indah serta
tidak menyalahi peraturan yang berlaku.
5. Keamanan
Artinya, harus mempertimbangkan faktor keamanan dari suatu
instalasi listrik, baik keamanan terhadap manusia bangunan atau harta benda
makhluk hidup lain dan peralatan itu sendiri.
6. Ekonomis
Artinya, biaya yang dikeluarkan dalam pemasangan instalasi listrik
harus diperhitungkan dengan teliti dengan pertimbangan-pertimbangan
tertentu sehingga biaya yang dikeluarkan dapat sehemat mungkin tanpa
harus mengesampingkan hal-hal diatas.
xi
Adapun alat serta bahan yang digunakan selama praktikum instalasi
listrik 1 ini dilaksanakan yaitu sebagai berikut :
1. Alat
Adapun peralatan yang digunakan dalam memasang instalasi listrik
yaitu:
a. Tang Kombinasi
xii
Gagangnya dilapis plastik. Kelemahan, tidak mampu memotong
ukuran bidang yang besar atau tebal.
c. Tang Lancip
xiii
e. Obeng Plus
xiv
g. Gergaji Besi
xv
Tabel 2.1 Alat dan Bahan
4 Obeng Plus 6 mm x 8”
5 Obeng Minus 6 mm x 8”
8 Bending 5/8”
2. Bahan
Adapun bahan / komponen yang dibutuhkan untuk memasang instalasi
listrik yaitu :
A. Penghantar Listrik
Penghantar adalah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non
logam yang bersifat konduktor atau dapat mengalirkan arus dari satu
titik ke titik lainnya. Penghantar pada instalasi penerangan berupa kabel.
Kabel adalah penghantar yang dilindungi dengan isolasi dan
keseluruhan inti dilengkapi dengan selubung pelindung bersama,
contohnya adalah kabel NYA, NYM dan sebagainya.
Kabel yang digunakan pada instalasi penerangan adalah kabel
instalasi, yang banyak digunakan dalam instalasi rumah tinggal untuk
xvi
pemasangan tetap adalah NYA dan NYM. Pada penggunaanya kabel
NYA menggunakan pipa untuk melindungi secara mekanis ataupun
melindungi dari air dan kelembaban yang dapat merusak kabel tersebut
1) Kabel NYA
2) Kabel NYM
xvii
2. Drop Tegangan (Susut Tegangan)
Susut tegangan antara PHB utama dan setiap titik beban, tidak
boleh lebih dari 5% dari tegangan di PHB utama.
3. Kondisi Suhu
Setiap penghantar memiliki suatu resistansi (R), jika
penghantar tersebut dialiri oleh arus maka terjadi rugi-rugi I2xR,
yang kemudian rugi-rugi tersebut berubah menjadi panas, jika
dialiri dalam waktu t detik maka panas yang terjadi adalah I 2xR, jika
dialiri dalam waktu yang cukup lama maka ada kemungkinan
terjadinya kerusakan pada penghantar tersebut.
4. Kondisi Lingkungan
Di dalam pemilihan jenis penghantar yang digunakan harus
disesuaikan dengan kondisi dan tempat penghantar tersebut akan
ditempatkan atau di pasang.
5. Kekuatan Mekanis
Penentuan luas penampang penghantar kabel juga harus
diperhitungkan apakah kemungkinan adanya tekanan mekanis
ditempat pemasangan kabel itu besar atau tidak, dengan demikian
dapat diperkirakan besar kekuatan mekanis yang mungkin terjadi
pada kabel tersebut.
6. Kemungkinan Perluasan
Setiap instalasi dirancang dan dipasang dengan perkirakan
adanya penambahan beban di masa yang akan datang.
B. Pipa Instalasi
Pipa instalasi berfungsi sebagai pelindung hantaran dan sekaligus
membuat rapi instalasi. Pipa instalasi dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu pipa baja yang dicat meni (sering disebut pipa union), pipa PVC,
pipa fleksibel. Dipasaran, pipa-pipa instalasi terdapat dalam potongan
empat meter dengan diameter yang bervariasi. Syarat umum pipa
instalasi ialah harus cukup tahan terhadap tekanan mekanis, tahan panas,
xviii
dan lembab serta tidak menjalarkan api. Selain itu, permukaan luar
maupun dalam pipa harus licin dan rata. Pemakaian pipa baja yang
berada dalam jangkauan tangan dan dipasang terbuka harus ditanahkan
dengan sempurna, kecuali pipa tersebut digunakan untuk menyelubungi
kabel bersiolasi ganda, misal NYM. Tindakan ini dimaksudkan sebagai
tindakan pengamanan terhadap kemungkinan kegagalan isolasi pada
hantaran dalam pipa.
xix
diisolasi. Selain itu, pada hantaran lurus memanjang perlu dipasang
kotak sambung lurus (kotak tarik) setiap panjang tertentu penarik kabel
untuk memudahkan penarikan hantaran. Pada kotak tarik ini apabila
tidak terpaksa, hantaran tidak boleh dipotong kemudian disambung lagi.
2. Cross Dos
Jenis kotak sambung untuk percabangan empat atau silang.
D. Sakelar
Sakelar adalah gawai untuk menghubungkan dan memutuskan
sirkitdan mengubahnya menjadi berbeban atau tidak. Sakelar harus
dipasang sehingga :
1. Bagian yang dapat bergerak, tidak bertegangan pada waktu sakelar
dalam keadaan terbuka atau tidak menghubung.
2. Kedudukan kontak semua tuas sakelar dan tombol sakelar dalam satu
xx
instalasi harus seragam; misalnya akan menghubung jika tuasnya
didorong ke atas atau tombolnya ditekan.
2. Sakelar Seri
xxi
Sakelar seri adalah sebuah sakelar yang dapat menghubungkan
dan memutuskan dua lampu atau dua kelompok lampu baik secara
bersamaan maupun bergantian.
3. Saklar Tukar
xxii
Sakelar tukar sering disebut dengan sakelar hotel karena banyak
dipakai di hotel-hotel untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu
atau dua kelompok lampu secara bergantian. Selain itu, sakelar tukar
dapat pula digunakan untuk menyalakan dan memadamkan satu lampu
atau satu kelompok lampu dari dua tempat yang berbeda.
E. Fitting
xxiii
Tali rami berfungsi sebagai penahan agar kabel tidak menanggung
beban.
Bila ditinjau dari konstruksinya, fitting dibagi menjadi dua jenis,
yaitu fitting ulir dan fitting tusuk.
Ada dua model box MCB yang umum ditemukan di pasaran, inbow dan
outbow. Secara fungsi, keduanya adalah sama. Pengertian inbow adalah
box terpasang menyatu ke dalam dinding, sedangkan outbow adalah box
terpasang di permukaan dinding.
Selain itu, ada beberapa besar ukuran box MCB. Besar ukuran box
ini disesuaikan dengan jumlah unit MCB yang hendak dipasang di
dalamnya. Mulai dari box dengan besar ukuran untuk kebutuhan
pemasangan 2 s/d 4 unit MCB.
xxiv
sebenarnya dapat diumpamakan sebagai tempat awal / pintu gerbang
dimana pemetaan distribusi jalur listrik ke dalam rumah ditentukan.
Dan ditempat ini pula anda dapat langsung mengenali konfigurasi
jaringan distribusi jalur listrik dalam sebuah rumah. Namun demikian,
tidak tertutup kemungkinan terdapat lebih dari satu unit box MCB di
dalam sebuah rumah.
Pada rumah berskala besar biasanya memiliki kapasitas daya yang
besar juga. Kecenderungan keberadaan box MCB tambahan di
beberapa area ruangan / tingkat rumah seperti itu adalah wajar. Karena
selain mempermudah dalam pengaturan distribusi daya di setiap area,
juga dapat mencegah terjadinya pemakaian daya secara berlebih
terfokus pada satu area saja. Di bagian dalam box MCB, biasanya
dilengkapi dengan potongan besi di bagian tengah yang berfungsi
sebagai tempat unit MCB diletakkan. Sedangkan pada kedua bagian
pinggirnya, terdapat panel untuk tempat melekatkan jalur kawat arus
netral dan arde (ground). Kita dapat mengenali penempatan jenis arus
pada masing-masing sisi dari tanda / kode yang tertera pada
permukaan unit.
xxv
yang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar memenuhi syarat
keamanan, yaitu berdasarkan rumus:
𝑃
𝐼=
𝑉
Dimana :
I = Arus Listrik (A)
P = Daya pada beban (W)
V = Tegangan sumber (220V/380V)
H. Kilowatt-Hour (KwH)
I. Lampu
Kotak kontak biasa ini digunakan untuk daya listrik yang relatif kecil
pada instalasi rumah. Kotak kontak biasa berfungsi untuk menyuplai
listrik ke alat-alat elektronik seperti televisi, radio, atau kipas angin.
Kotak kontak ini tidak boleh digunakan untuk menghidupkan dan
mematikan alat-alat rumah tangga dengan daya lebih dari 2.000 watt
atau lebih dari 16 A
K. Roset Kayu
Roset kayu adalah suatu komponen instalasi yang terbuat dari bahan
kayu. Komponen ini digunakan pada pemasangan instalasi bangunan.
Komponen ini berfungsi sebagai tempat untuk menempelkan sakelar,
fitting, kotak-kontak, dan kotak sambung pada instalasi rumah kayu.
xxvii
L. Klem
Klem adalah Klem pipa atau yang biasa disebut dengan U bolt
clamp merupakan salah satu jenis baut (bolt) yang berbentuk huruf
"U", yang biasa digunakan dan berfungsi untuk mengikat sebuah
pipa.
M.Sekrup
xxviii
3 Cross Dos 5/8"
4 Klem 5/8"
5 Kabel NYA 1,5 mm2
6 MCB 240 V / 6 A
7 Sakelar Seri 240 V / 6 A
8 Sakelar Tunggal 240 V / 6 A
9 Sakelar Tukar 240 V / 6 A
10 Fitting 240 V / 6 A
11 KKB 240 V / 6 A
12 Roset Kayu Persegi
13 Lampu Pijar 15 Watt
14 Sekrup 1 cm dan 1,5 cm
xxix
Laboratorium Instalasi dan
Nama : Muhammad Alwi
Bengkel Listrik Sambungan Ekor
Pendidikan Teknik Elektro Babi (Pig Tail) NIM : 210204502032
Fakultas Teknik Kelompok : 12 (Siang)
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 31/10/2022
I. Tujuan
xxx
fungsinya.
2. Mampu membuat sambungan ekor babi (pig tail) dengan baik.
3. Dapat memotong, mengupas dan melilitkan kabel dengan baik dan sesuai
dengan ukuran yang telah ditetapkan.
Jenis sambungan ini bisa dibilang yang paling sederhana karena kita tinggal
menggabungkan dua kabel dan memelintirnya saja.
xxxi
xxxii
xxxiii
IV. Alat dan Bahan
a. Alat
No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Tang Kombinasi 6” 150-300 V 1 Buah
2. Tang Lancip 6” 150-300 V 1 Buah
3. Tang Potong 6” 150-300V 1 Buah
b. Bahan
No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
1. Kabel NYA 1,5 mm2 2 Buah
2. Kabel NYA 2,5 mm2 2 Buah
V. Langkah Kerja
xxxiv
d. Menggunakan alat sesuai fungsinya.
e. Tidak bercanda atau mengganggu aktivitas orang lain.
VII. Kesimpulan
a. Sambungan Ekor babi merupakan sambungan yang paling
sederhana berbentuk menyerupai ekor babi
b. Sambungan ekor babi biasanya digunakan pada instalasi
penerangan rumah. Biasanya terletak pada kotak
sambung,seperti T-dos
c. Jumlah lilitan pada sambungan ekor babi adalah 5-7
lilitan.
d. Kelebihan sambungan ekor babi adalah Teknik
menyambungnya mudah dan tidak memerlukan waktu
lama.
e. Kekurangannya adalah rentan lepas dan tidak stabil
terutama saat kabel ditarik
xxxv
Laboratorium Instalasi dan
Nama : Adinda Tiara Zalsabila
Bengkel Listrik Sambungan
Pendidikan Teknik Elektro Lurus NIM : 210204500011
Fakultas Teknik (Bill Hangers) Kelompok : 6 (Pagi)
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 28/9/2022
I. Tujuan
Kelebihan yang dimiliki sambungan Bill Hangers adalah sambungan ini sangat rapi
jika digunakan untuk menyambung kabel dengan instalasi lurus. Sambungan jenis
ini termasuk sambungan yang sederhana,namun jarang digunakan dibandingkan
dengan sambungan ekor babi.
xxxvi
III. Gambar Kerja
xxxvii
IV. Alat dan Bahan
a. Alat
No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Tang Kombinasi 7” 150-300 V 1 Buah
2. Tang Lancip 7” 150-300 V 1 Buah
3. Tang Potong 8” 150-300V 1 Buah
b. Bahan
No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
1. Kabel NYA 1,5 mm2 1 Buah
2. Kabel NYA 2,5 mm2 1 Buah
V. Langkah Kerja
1. Kabel dipotong menjadi dua bagian menggunakan tang potong.
2. Kabel dikupas (isolasinya dibuang),dengan menggunakan tang pengupas.
3. Penyambungan dilakukan dengan cara,dua kabel disejajarkan dengan catatan
isolasinya berada pada letak yang berbeda
4. Jepit dengan menggunakan tang kombinasi pada pertengahan kabel agar
seimbang,kemudian lilistkan hingga 5-7 lilitan.
5. Usahakan hasil penyambungan rapi,kuat,baik atau tidak ada celah.
6. Setelah pekerjaan selesai laporkan kepada instruktur atau dosen yang
bersangkutan,dan simpan alat dan bahan ke tempat semula.
7. Bersihkan meja kerja dari semua bekas bahan yang telah dipergunakan.
xxxviii
VII. Kesimpulan
1. Sambungan lurus atau bell hangers merupakan sambungan yang tingkat
kesulitannya lebih tinggi daripada sambungan ekor babi(pig tail).
2. Kabel sambungan lurus ini digunakan pada 2 kabel yang akan direntangkan
(tidak boleh lebih dari dua kabel) dan juga digunakan pada kabel yang
isolasinya cacat.
3. Sambungan lurus merupakan sambungan yang cukup kuat dibandingkan
sambungan ekor babi.
4. Adapun kendala yang saya temui saat praktikum yatu:
a. Ketidakmampuan menjepit inti kabel dengan keras sehingga kabel
banyak goyang.
b. Kabel mudah patah.
c. Sambungan yang tidak rapat.
xxxix
Laboratorium Instalasi dan
Nama : Adinda Tiara Zalsabila
Bengkel Listrik Sambungan
Pendidikan Teknik Elektro Bolak Balik NIM : 210204500011
Fakultas Teknik (Turn Back) Kelompok : 6 (Pagi)
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 5/10/2022
A. Tujuan
B. Teori Dasar
Turn back ialah cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis
lurus,dimana kabel ditekuk balik,dimaksudkan untuk mendapatkan sambungan yang
lebih kuat terhadap rentangan maupun tarikan,sehingga sering disebut sebagai
sambungan bolak balik ini,dimaksudkan untuk mendapatkan sambungan yang lebih
kuat terhadap rentangan maupun tarikan.
Umumunya kabel yang digunakan untuk sambungan ini adalah kabel dengan
penampang 4mm2 karena mudah ditekuk dan dipuntir dengan tangan. Untuk kabel
yang lebih besar dilakukan dengan cara sambungan bolak balik “Britania” atau
dengan model “Scarf”.
Tujuan sambungan bolak balik pada dasarnya sama dengan penyambungan punter
yaitu menghubungkan 2 kabel yang akan direntangkan berfungsi menghasilkan
kabel yang kuat terhadap gaya rentangan dan tarikan.
xl
C. Gambar Kerja
A B
Sambungan ini diawali dengan puntiran sambungan ekor babi(pig tail). Lalu salah satu
kabel yang Panjang di lipat berlawanan arah dari semuanya. Sehingga berbentuk seperti
gambar diatas,itu baru puntiran yang sederhana dan akan dilanjutkan dengan lilitan
kedua.
A B
xli
D. . Alat dan Bahan
a. Alat
No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Tang Kombinasi 7” 150-300 Volt 1 Buah
2. Tang Lancip 7” 150-300 Volt 1 Buah
3. Tang Potong 8” 150-300 Volt 1 Buah
b. Bahan
No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
1. Kabel NYA 2,5 mm2 2 Buah
E. . Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Periksa gambar serta semua ukuran yang diperkenankan.
3. Luruskan permukaan kabel yang diberikan.
4. Bagi dua kabel dengan sama panjang.
5. Kupas isolasi kabel kira kira 15cm dengan tang pemotong atau tang pengupas
kabel.
6. Tempelkan jadi satu bagian bagian kabek yang terkupas kemudian dipuntir pakai
tang kombinasi dengan arah yang berlawanan ke kiri dan ke kanan dengan kuat.
7. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan
kebutuhan.
8. Buatlah lilitan sebanyak 5-7 kali dan kuatkan semua permukaan dengan tang
kombinasi.
9. Usahakan hasil penyambungannya rapi,kuat,dan tidak ada celah.
10. Setelah pekerjaan selesai laporkan kepada instruktur atau dosen yang
bersangkutan dan simpan alat ke tempat semula.
F. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
2. Menempatkan alat dan bahan ditempat yang semestinya.
3. Tidak tergesa-gesa dan bermain saat melakukan praktikum.
4. Memakai pakaian yang ditentukan dan masker.
5. Hindarkan mata dari asap penyolderan.
xlii
G. Kesimpulan
1. Sambungan bolak balik merupakan sambungan yang tingkat kesulitannya lebih
tinggi daripada sambungan ekor babi dan lurus.
2. Sambungan ini dilakukan pada 2 kabel yang akan direntangkan(tidak bpleh
lebih)dan juga digunakan pada kabel isolasinya cacat.
3. Adapun kendala yang saya temui pada saat praktikum yaitu:
a. Ketidakmampuan menjepit kabel dengan keras sehingga kabel banyak
goyang.
b. Kabel (inti kabel mudah patah)
c. Sambungan yang tidak rapat.
xliii
Laboratorium Instalasi dan
Nama : Adinda Tiara Zalsabila
Bengkel Listrik Sambungan
Pendidikan Teknik Elektro Cabang Tunggal NIM : 210204500011
Fakultas Teknik (Plain Joint) Kelompok : 6 (Pagi)
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 28/9/2022
A. Tujuan
1. Menggunakan peralatan kerja dengan sebaik mungkin.
2. Memotong kabel dengan benar serta mengupas isolasi kabel.
3. Terampil membuat sambungan cabang tunggal.
4. Mampu menyolder atau mematri dengan benar dan rapi.
B. Teori Dasar
Pada jaringan listrik sering kita temukan dalam penghantar yang panjang. Selain
sambungan lurus ada juga sambungan cabang tunggal. Pada hantaran yang
panjang,misalnya antara rol-rol sekat dapat dilakukan percabangan tanpa harus
memutus kabel utamanya,melainkan hanya dikupas kabelnya sepanjang
kebutuhan,melainkan hanya dikupas kabelnya sepanjang kebutuhan. Bentuk
percabangan datar ini bisa untuk cabang tunggal (single plain joint) atau bisa juga
dalam bentuk cabang ganda(cross plain joint).
Sambungan ini dilakukan pada instalasi kelistrikan yang akan dibuat percabangan.
Dengan menggunakan plain joint ini tidak perlu dilakukan pemotongan pada jalur
utama(sumber). Sambungan ini hanya digunakan untuk membuat satu percabangan
saja, Jika kita ingin mengambil sumber arus listrik,maka kita perlu terlebih dahulu
mengupas kabel utama dan selanjutnya menghubungkannya dengan kabel.
xliv
C. Gambar Kerja
b. Bahan
No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
1. Kabel NYA 2,5 mm2 2 Buah
E. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Potonglah kabel dengan menggunakan tang potong.
3. Lalu kupas bagian isolasi kabel kira kira sepanjang 7,5 cm yang akan dipuntir.
4. Puntir kabel sebanyak 5-7 lilitan.
5. Setelah puntiran selesai dengan benar,maka rapatkan puntiran dengan
menggunakan tang agar memperoleh hasil yang rapi dan sesuai.
6. Jika semua telah selesai,laporkan kepada instruktur hasil praktikum.
xlv
7. Dan kembalikan semua alat ketempatnya masing masing serta bersihkan
laboratorium.
F. Keselamatan Kerja
Pada saat melakukan praktikum di laboratorium,ada hal hal yang perlu dan harus
diperhatikan yaitu:
1. Gunakanlah alat dan bahan sesuai dengan fungsinya masing masing.
2. Janganlah bermain main pada saat melakukan aktivitas di dalam laboratorium.
3. Gunakanlah APD (Alat Pelindung Diri),misalnya masker,pakaian khusus,dan lain
sebagainya.
4. Tempatkanlah alat dan bahan ditempat yang aman serta mudah dijangkau.
5. Bekerjalah dengan hati hati dan teliti.
G. Kesimpulan
1. Sambungan cabang tunggal dilakukan pada instalasi kelistrikan yang akan dibuat
percabangan.
2. Sambungan ini hanya digunakan untuk membuat satu percabangan saja.
3. Adapun kendala yang saya alami pada saat praktikum yaitu:
a. Ketidakmampuan menjepit kabel yang keras,sehingga kabel banyak goyang dan
isolasi kabel rusak.
b. Kabel (inti kabel).mudah patah.
c. Lilitan yang dibuat biasa melebihi 7 lilitan atau kurang dari 5.
d. Sambungan yang tidak rapat.
xlvi
Laboratorium Instalasi dan
Nama : Adinda Tiara Zalsabila
Bengkel Listrik Sambungan
Pendidikan Teknik Elektro Cabang Ganda NIM : 210204500011
Fakultas Teknik (Plain Cross Kelompok : 6 (Pagi)
Universitas Negeri Makassar Joint) Tanggal : 28/9/2022
A. Tujuan
Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya masing masing.
2. Memotong dan mengupas kabel dengan baik sesuai dengan ukuran yang telah
ditetapkan.
3. Membuat sambungan bercabang sederhana dengan benar
4. Mampu menyolder dengan baik sambungan yang telah dibuat.
B. Teori Dasar
Sambungan cabang ganda sering dijumpai pada penyambungan atau percabangan
hantaran di atas plafon atau sambungan ini umumnya berbentuk vertical atau
horizontal. Cara penyambungannya ini akan menghasilkan sambungan yang lebih kuat
terhadap gaya rentangan dan gaya tarikan.
xlvii
C. Gambar Kerja
b. Bahan
No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
1. Kabel NYA 2,5 mm2 2 Buah
E. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Kupas inti kabel isolasi sepanjang 10 cm,dan bengkokkan.
3. Puntirlah bagian yang sudah dibengkokkan sebnyak 5-7 lilitan.
4. Ulangi Langkah kw 3 dan ke 2 untuk membuat percabangan kedua tetapi arah
percabangan berkebalikan dari percabangan sebelumnya.
5. Setelah semuanya selesai,laporkan kepada instruktur hasil dari pekerjaan dan
xlviii
kembalikan semua perlatan ketempat semula serta bersihkan laboratorium.
F. Keselamatan Kerja
1. Gunakanlah alat kerja tangan yang sesuai dengan fungsinya.
2. Gunakanlah pakaian praktek.
3. Tempatkanlah alat dan bahan pada tempat yang aman.
4. Harus memakai alat pelindung tubuh.
5. Mmematuhi tata tertib yang berlaku dalam laboratorium bengkel listrik.
6. Bekerja sesuai langkah langkah atau petunjuk yag ada.
7. Perlu ketelitian dan kehati hatian dalam bekerja
G. Kesimpulan
1. Sambungan cabang ganda pada umumnya sering dijumpai di hantaran plafon.
2. Sambungan ini bertujuan untuk menghemat penggunaan kabel.
3. Sambungan ini digunakan untuk membuat percabangan pada hantaran tanpa
memotong jalur utama pada kabel.
4. Adapun kendala yang saya alami saat melakukan praktikum ialah:
a. Kurangnya kemhiran dalam menggunakan alat.
b. Kabel (inti kabel) mudah patah.
c. Sambungan yang kurang rapat.
5. Dalam melakukan penyambungan harus dilakukan dengan teliti guna mendapatkan
hasil yang rapi dan kuat serta tidak ada celah.
xlix
Laboratorium Instalasi dan JOB 3 Nama : Adinda Tiara Zalsabila
Bengkel Listrik Instalasi
Pendidikan Teknik Elektro Penerangan NIM : 210204500011
Fakultas Teknik dengan Sakelar Kelompok : 6 (Pagi)
Universitas Negeri Makassar Tunggal dan KKB Tanggal : 28/9/2022
A. Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memasang instalasi penerangan dengan sakelar tunggal dan KKB (Kotak Kontak
Biasa).
2. Memasang instalasi penerangan dengan saklear tunggal dan KKB (Kotak Kontak
Biasa).
3. Menganalisis rangkaian instalasi penerangan saklear tunggal dan KKB (Kotak
Kontak Biasa).
4. Mampu melakukan penanganan gangguan.
B. Teori Dasar
Sakelar tunggal adalah sakelar yang paling umum digunakan pada instalasi
penerangan listrik. Sakelar tunggal digunaan untuk melayani satu lampu ataupun
satu kelompok lampu. Sakelar tunggal hanya memiliki satu tuas tekan dan dua
terminal hubung. Terminal pertama untuk rangkaian penghantar fasa sumber.
Dalam PUIL 2011, terdapat definisi dari kotak kontak. Kotak kontak merupakan
bagian dari kontak tusuk yang merupakan gawai pemberi arus listrik. Kotak kontak
terbagi lagi menjadi Kotak Kontak Biasa (KKB) dan Kotak Kontak Khusus (KKK).
Kotak Kontak Biasa (KKB) merupakan kotak kontak yang dipasang untuk
digunakan sewaktu-waktu. KKB digunakan ketika ada peranti listrik yang
memerlukannya, asalkan kemampuannya tidak dilampaui.
Pada pemasangan instalasi penerangan dengan sakelar tunggal dan KKB, baik di
luar atau di dalam dinding, harus menggunakan pipa instalasi dan kotak sambung.
Bila KKB dipasang berdampingan dengan sakelar tunggal, KKB dapat
mengambil sumber listrik dari sakelar pada bagian terminal sumber. Sehingga nyala
tidaknya sakelar tidak mempengaruhi KKB. Pemasangan yang salah akan
membuat KKB tidak berfungsi bila sakelar ditekan. Bila KKB dipasang terpisah
atau tunggal pada instalasi, KKB harus mendapatkan suplai listrik langsung dari
l
sumber listrik. Penempatan KKB ini harus memperhatikan fungsi ruangan dan cara
pengontrolan sakelar penerangan yang dibutuhkan.
C. Gambar Kerja
1. Diagram Alir
li
3. Diagram Pengawatan
4. Diagram Pelaksanaan
lii
D. Alat dan Bahan
1. Alat
No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Tang Kombinasi 7’’. 150-300 1 Buah
volt
2. Tang Lancip 8’’. 150-300 1 Buah
volt
3. Tang Potong 8’’. 150-300 1 Buah
volt
4. Tespen 100 – 500 V 1 Buah
5. Obeng Plus Dan Minus 6mm x 8 1 Buah
6. Gergaji Besi 12“ 1 Buah
7. Bending Pipa 20mm1/2 1 Buah
8. Cutter L-500 1 Buah
2. Bahan
liii
E. Langkah Kerja
1. Buat gambar rangkaian diagram alir, diagram satu garis, diagram pengawatan,
dan diagram pelaksanaan pada buku responsi.
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Buat rangkaian instalasi sesuai gambar pada papan kerja.
4. Laporkan kepada asisten dosen.
5. Hubungkan dengan sumber listrik.
6. Buat analisis rangkaian.
7. Lepaskan hubungan dengan sumber listrik.
8. Lepaskan rangkaian dan kembalikan alat dan bahan pada tempat semula.
F. Keselamatan Kerja
G. Analisis Rangkaian
Keterangan:
Pada gambar di atas posisi MCB dalam Keadaan Off Sehingga lampu tidak
menyala dan KKB tidak bertegangan, karena arus tidak mengalir ke rangkaian.
liv
Sakelar Lampu KKB
Padam Bertegangan
Keterangan :
Ketika Sakelar di OFF kan maka lampu akan padam tetapi KKB tetap
bertegangan karena sumber masuk ke KKB diambil dari input sehingga KKB tetap
bertegangan tidak terpengaruhi oleh sakelar
Keterangan:
Ketika sakelar di ON kan maka lampu akan menyala dan KKB
bertegangan, Ketika sakelar OFF KKB tetap bertegangan karena sumber yang masuk
ke KKB diambil dari input sakelar sehingga tidak berpengaruh oleh sakelar apabila di
ON kan ataupun di OFF kan
lv
H. Analisis Rangkaian
Pada praktikum ini,tidak ada kendala dan gangguan yang terjadi pada rangkaian
tersebut,tidak ada penanganan gangguan yang dilakukan.
I. Kesimpulan
a. Lampu akan menyala apabila saklar dalam kondisi ON dan Lmpu akan padam jika
saklar dalam keadaan OFF.
b. KKB(Kotak Kontak Bantu) tidak dipengaruhi oleh kondisi saklar baik dalam
kondisi ON maupun OFF dikarenakan sumber yang masuk pada KKB diambil
dari tegangan sumber.
lvi
A. TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memasang instalasi penerangan dengan sakelar seri dan KKB (Kotak Kontak
Biasa).
2. Memasang instalasi penerangan dengan saklear seri dan KKB (Kotak Kontak
Biasa).
3. Menganalisis rangkaian instalasi penerangan saklear seri dan KKB (Kotak Kontak
Biasa).
4. Mampu melakukan penanganan gangguan.
B. TEORI DASAR
Sakelar adalah gawai untuk mengubah hubungan listrik di antara terminalnya.
Sakelar digunakan untuk menutup dan membuka sirkit satu sirkit listrik atau lebih.
Sakelar seri adalah sakelar yang digunakan untuk membuka dan menutup sirkit listrik
yang terhubung ke dua lampu atau dua kelompok lampu yang berbeda lokasi, baik
bergantian maupun bersamaan dari satu tempat.
Sakelar seri mempunyai dua tuas tekan. Tuas yang pertama untuk lampu atau
kelompok lampu pertama, Tuas kedua untuk lampu atau kelompok lampu kedua.
Masing-masing tuas memiliki sepasang terminal, yaitu terminal masukan (fasa
sumber) dan terminal keluaran (fasa lampu). Lampu dikontrol oleh masing-masing
tuas tanpa saling mempengaruhi yang lainnya.
Untuk menjalankan fungsinya, fasa sumber harus dihubungkan ke salah satu
terminal masukan yang ada pada salah satu tuas. Dari terminal tersebut, dibuat kopel
ke terminal masukan lainnya. Dengan demikian, masing-masing tuas dapat
difungsikan secara terpisah dan tidak saling mempengaruhi. Setelah itu, terminal
keluaran masing-masing dihubungkan ke masing-masing lampu atau kelompok
lampu.
Biasanya pemasangan suatu sakelar pada instalasi penerangan disertai pula
dengan pemasangan sebuah kotak kontak biasa (KKB). Pemasangan KKB memiliki
tujuan untuk memberikan suplai tenaga listrik yang diperlukan oleh peranti listrik di
dalam ruangan yang diberi penerangan listrik.
Aplikasi instalasi penerangan dengan sakelar seri dan KKB terdapat pada
instalasi kendali dua penerangan dari satu tempat. Contoh instalasinya dapat
ditemukan pada kendali penerangan ruang tamu dan teras. Sakelar dikendalikan dari
ruang tamu, KKB berada di ruang tamu dan penerangan yang dikendalikan berada di
lvii
ruang tamu dan teras. Instalasi ini juga dapat diterapkan pada satu ruangan yang
memiliki beberapa titik penerangan listrik.
C. Gambar Kerja
1. Diagram Alir
N
KKB L 1 L2
R
MCB
S
MCB
KKB
3. Diagram Pengawatan
lviii
4. Diagram Pelaksanaan
lix
1. Alat
No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Tang Kombinasi 7” isolasi 500 V 1 Buah
2. Tang Lancip 8” isolasi 500 V 1 Buah
3. Tang Potong 8’ Isolasi 500 V 1 Buah
4. Tespen 100-500 V 1 Buah
5. Obeng Plus Dan Minus 6mm x 8 1 Buah
6. Gergaji Besi 12” 1 Buah
7. Bending Pipa 20mm 1/2 1 Buah
2. Bahan
E. LANGKAH KERJA
lx
1. Buat gambar rangkaian diagram alir, diagram satu garis, diagram pengawatan, dan
diagram pelaksanaan pada buku responsi
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Buat rangkaian instalasi sesuai gambar pada papan kerja.
4. Laporkan kepada asisten dosen.
5. Hubungkan dengan sumber listrik.
6. Buat analisis rangkaian.
7. Lepaskan hubungan dengan sumber listrik.
8. Lepaskan rangkaian dan kembalikan alat dan bahan pada tempat semula
F. KESELAMATAN KERJA
G. ANALISIS RANGKAIAN
Kondisis Saklar L1 L2 KKB
Keterangan :
Ketika sakelar seri di OFF kan maka lampu pertama dan kedua tetap
padam tetapi KKB bertegangan karena sumber masuk ke KKB diambil dari input
sehingga KKB tetap bertegangan tidak terpengaruh oleh sakelar
lxi
Kondisi Saklar L1 L2 KKB
Keterangan :
Pada Gambar di atas posisi saklar pada tuas 1 dalam keadaan tertutu ( ON ) dan
tuas 2 pada saklar dalam keadaan Off maka lampu 1 akan menyala dan lampu 2 akan
Padam. Sedangkan KKB tetap bertegangan, ketika sakelar di OFFkan ataupun di
Onkan KKb tetap bertegangan.
lxii
Keterangan :
Pada gambar di atas tuas 2 pada saklar dalam keadaan On dan tuas 1 dalam keadaan
OFF, sehingga lampu 1 akan padam dan lampu 2 akan menyala. Sedangkan KKB tetap
bertegangan, ketika sakelar di OFFkan ataupun di Onkan KKb tetap bertegangan.
Sakelar L1 L2 KKB
Menyala Menyala Bertegangan
Keterangan:
Pada gambar di atas posisi kedua tuas pada saklar dalam keadaan On sehingga L1
dan L2 akan menyala. Dan kondisi KKB masih dalam keadaan bertegangan.
H. PENANGANAN GANGGUAN
Pada percobaan praktikum kali ini kami tidak menemukan atau mengalami
masalah atau gangguan pada rangkaian dari awal hingga selesai.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis rangkaian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Lampu dapat dinyalakan dan dipadamkan secara bergantian dan dapat pula
dinyalakan dan dipadamkan secara bersamaan.
2. Apabila sakelar off (terbuka) maka KKB tetap bertegangan.
lxiii
Laboratorium Instalasi dan JOB 5 Nama : Adinda Tiara Zalsabila
Bengkel Listrik Instalasi Penerangan
Pendidikan Teknik Elektro dengan Sakelar NIM : 210204500011
Fakultas Teknik Kelompok Sakelar Kelompok : 6 (Pagi)
Universitas Negeri Makassar Tunggal (2 Group) Tanggal : 3/11/2022
A. TUJUAN
lxiv
1. Merancang pemasangan instalasi penerangan dengan sakelar kelompok dan
sakelar tunggal.
2. Memasang instalasi penerangan dengan sakelar kelompok dan sakelar tunggal.
3. Menganalisis rangkaian instalasi penerangan dengan sakelar kelompok dan
sakelar tunggal.
4. Melakukan penanganan gangguan.
B. TEORI DASAR
Dalam suatu instalasi listrik, biasanya dilakukan pembagian grup beban. Hal ini
untuk mempermudah perancangan pemasangan instalasi listrik. Selain itu pembagian
grup juga akan memudahkan pencarian kesalahan dan penanganan gangguan pada
rangkaian. Pembagian grup juga mengurangi rugi operasi akibat terjadi gangguan
atau perbaikan, karena hanya grup tertentu yang fungsinya dihentikan.
Instalasi penerangan dengan sakelar tunggal dan sakelar kelompok umum
digunakan pada instalasi listrik rumah dan gedung. Sakelar tunggal dipasang pada
ruangan yang memerlukan penerangan tersendiri. Sakelar kelompok lebih sering
digunakan pada dua ruangan yang dikontrol dari satu tempat sekaligus, atau pada
ruangan yang berdekatan.
Pembagian grup pada instalasi ini, memisahkan fungsi kerja dari sakelar tunggal dan
sakelar seri. Dengan demikian, masing-masing sakelar tidak terpengaruh maupun
mempengaruhi kinerja satu sama lain. Pembagian grup ini umumnya dipakai bila titik
pencahayaan cukup banyak dan berdaya cukup besar, atau pada suatu ruangan
terdapat banyak titik penerangan.
Dalam pembagian grup, perlu diperhatikan, tiap grup harus memiliki beban yang
sama rata atau setidaknya hamper sama rata. Dalam hal ini, merata dapat dibagi
menjadi dua jenis. Pertama, merata secara daya listrik, diterapkan pada lampu
penerangan dengan daya kerja yang bervariasi. Kedua, merata dari segi jumlah lampu
tiap grup, ini dapat dilakukan jika lampu-lampu yang digunakan berdaya kerja sama.
C. Gambar Kerja
1. Diagram Alir
lxv
2. Diagram Satu Garis
3. Diagram Pengawatan
lxvi
4. Diagram Pelaksanaan
1. Alat
lxvii
No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Tang Kombinasi 7”.150-300 Volt 1 Buah
2. Tang Lancip 8”.150-300 Volt 1 Buah
3. Tang Potong 8”.150-300 Volt 1 Buah
4. Tespen 100-500 V 1 Buah
5. Obeng Plus dan Minus 6 mm x 8 1 Buah
6. Gergaji besi 12” 1 Buah
7 Bending Pipa 20mm 1/2 1 Buah
2. Bahan
E. LANGKAH KERJA
1. Buat gambar rangkaian diagram alir, diagram satu garis , diagram pengawatan, dan
diagram pelaksanaan pada buku responsi
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Buat rangkaian instalasi sesuai gambar pada papan kerja.
4. Laporkan kepada asisten dosen.
lxviii
5. Hubungkan dengan sumber listrik.
6. Buat analisis rangkaian.
7. Lepaskan hubungan dengan sumber listrik.
8. Lepaskan rangkaian dan kembalikan alat dan bahan pada tempat semula.
F. KESELAMATAN KERJA
1. Gunakan alat dan bahan sesuai fungsinya .
2. Jangan menghubungkan rangkaian dengan sumber sebelum diperiksa oleh asisten
dosen
3. Berhati-hati dalam melakukan pekerjaan.
G. ANALISIS RANGKAIAN
S1 S2 MCB 1 MCB 2 L1 L2 L3
Keterangan :
Pada gambar di atas MCB 1 dan 2 dalam ke adaan Off dan Saklar 1 dan 2 Juga
dalam ke adaan terbuka (OFF) sehingga tidak ada arus yang mengalir mengakibatkan
semua lampu padam.
S1 S2 MCB 1 MCB 2 L1 L2 L3
lxix
Keterangan :
Pada gambar di atas MCB 1 yang melayani S1 dalam keadaan ON dan tuas 1
pada S1 dalam Keadaan ON sehingga Lampu 1 Nyala sedangkan tuas 2 pada S1 dalam
keadaan OFF maka lampu 2 akan padam. Sedangkan MCB 2 dan S2 dalam keadaan OFF
yang mengabatkan Lampu 3 padam.
S1 S2 MCB 1 MCB 2 L1 L2 L3
ON OFF Padam Nyala Padam
Keterangan :
Pada gambar di atas MCB 1 dan tuas 2 pada S1 dalam keadaan ON sehingga lampu 2
menyala, sedang kan MCB 2, S2 dan tuas 1 pada saklar 1 dalam keadaan OFF sehingga
mengakibatkan lampu 1 dan 3 padam.
S1 S2 MCB 1 MCB 2 L1 L2 L3
ON ON Padam Padam Nyala
lxx
Keterangan :
Pada Gambar di atas MCB 1 dan 2 Dalam keadaan ON. S1 kedua tuas dalam keadaan
OFF sehingga lampu 1 dan 2 akan padam, sedang S2 dalam keadaan ON maka lampu 3
akan menyala.
S1 S2 MCB 1 MCB 2 L1 L2 L3
Keterangan :
Pada gambar di atas menunjukkan MCB 1 dan 2 dalam keadaan ON, dan S1 kedua
tuasnya dalam keadaan ON yang mebgakibatkan Lampu 1 dan 2 menyala. S2 dalam
keadaan ON dan lampu 3 akan menyala
H. PENANGANAN GANGGUAN
Pada percobaan ini tidak terjadi gangguan pada rangkaian sehingga tidak diadakan
penanganan gangguan.
lxxi
I. KESIMPULAN
1. Sakelar seri dapat menyalakan dan memadamkan dua buah lampu bergantian maupun
bersamaan.
2. Sakelar tunggal dapat menyalakan dan memadamkan satu buah lampu.
3. Masing-masing control sakelar tidak saling mempengaruhi, karena adanya pembagian
grup.
4. Pembagian grup mempermudah menemukan masalah bila terjadi gangguan pada
rangkaian.
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Merancang pemasangan instalasi penerangan dengan sakelar tukar.
2. Memasang instalasi penerangan dengan sakelar tukar.
3. Menganalisis rangkaian instalasi penerangan dengan sakelar tukar.
4. Melakukan penanganan gangguan.
B. TEORI DASAR
Sakelar adalah gawai untuk mengubah hubungan listrik di antara terminalnya.
Sakelar memiliki beragam jenis dan fungsi. Salah satu sakelar yaitu sakelar tukar.
Sakelar ini biasa juga disebut sebagai sakelar hoter, sakelar tangga maupun sakelar
lorong atau gang.
Sebuah sakelar tukar dapat menyalakan dan memadamkan dua lampu bergantian. Fungsi
menyalakan dan memadamkan satu lampu bergantian dari dua tempat dapat dilakukan
dengan dua buah sakelar tukar. Pada hubungan sakelar tukar, kondisi hubungan terminal
masing-masing sakelar saling tukar. Terdapat dua tipe hubungan sakelar tukar. Pertama,
hubungansakelar tukar berdekatan. Aplikasinya pada gang-gang dalam kamar-kamar
dengan dua pintu. Kedua, hubungan sakelar tukar berjauhan. Aplikasinya pada instalasi
lxxii
rumah bertingkat, hotel atau pada tangga. Pemilihan tipe hubungan sakelar tukar harus
selalu memperhatikan fungsi penerangan dan kemudahan pengontrolan.
C. GAMBAR KERJA
1. Diagram Alir
lxxiii
3. Diagram Pengawatan
4. Diagram Pelaksanaan
lxxiv
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Tang Kombinasi 7”.150-300 Volt 1 Buah
2. Tang Lancip 8”.150-300 Volt 1 Buah
3. Tang Potong 8”.150-300 Volt 1 Buah
4. Tespen 100-500 V 1 Buah
5. Obeng Plus dan Minus 6 mm x 8 1 Buah
6. Gergaji besi 12” 1 Buah
7 Bending Pipa 20mm 1/2 1 Buah
lxxv
2. Bahan
E. LANGKAH KERJA
1. Buat gambar rangkaian diagram alir, diagram satu garis, diagram pengawatan, dan
diagram pelaksanaan pada buku responsi
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Buat rangkaian instalasi sesuai gambar pada papan kerja.
4. Laporkan kepada asisten dosen.
5. Hubungkan dengan sumber listrik.
6. Buat analisis rangkaian.
7. Lepaskan hubungan dengan sumber listrik.
8. Lepaskan rangkaian dan kembalikan alat dan bahan pada tempat semula
F. Keselamatan Kerja
lxxvi
G. ANALISIS RANGKAIAN
S1 S2 Lampu
Padam
Keterangan:
Pada kondisi saklar di atas saklar 1 tuasnya berada di atas dan saklar 2 tuasnya
berada di bawah maka lampu akan padam karena saklar 1 dan 2 tidak terhubung.
S1 S2 Lampu
Nyala
lxxvii
Keterangan:
Pada gambar di atas posisi tuas pada saklar 1 dan 2 berada di bawah sehingga
lampu dapat menyala karena kedua saklar terhubung.
S1 S2 Lampu
Padam
Keterangan:
Pada gambar di atas tuas pada saklar 1 berada di bawah dan tuas pada saklar ke 2
berada di atas sehigga arus Kembali terputus karena saklar 1 dan 2 tidak terhubung maka
lampu akan padam Kembali.
S1 S2 Lampu
Nyala
lxxviii
Keterangan:
Pada gambar diatas posisi kedua tuas pada saklar 1 dan 2 berada di atas maka
arus Kembali terhubung dan lampu Kembali menyala.
H. PENANGANAN GANGGUAN
Pada percobaan ini, tidak terjadi gangguan, sehingga tidak dilakukan penanganan
gangguan
I. KESIMPULAN
lxxix
Laboratorium Instalasi dan JOB 8 Nama : Adinda Tiara Zalsabila
Bengkel Listrik Instalasi
Pendidikan Teknik Elektro Penerangan Kelder NIM : 210204500011
Fakultas Teknik 1 Kelompok : 6 (Pagi)
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 31/10/2022
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
lxxx
1. Merancang pemasangan instalasi penerangan hubungan kelder.
2. Memasang instalasi penerangan hubungan kelder.
3. Menganalisis rangkaian instalasi penerangan hubungan kelder.
4. Melakukan penanganan gangguan.
B. TEORI DASAR
Instalasi penerangan hubungan kelder adalah instalasi yang diterapkan pada ruang
atau gudang bawah tanah. Instalai ini menggunakan 2 buah sakelar, yaitu sakelar
tunggal dan sakelar tukar. Pada hubungan kelder I ini, sakelar tunggal dipasang pada
muka jalan turun menuju ke gudang bawah tanah. Sedangkan sakelar tukar diletakkan
di depan ruangan atau di samping pintu bagian luar dari gudang. Mekanisme ini
memudahkan pengontrolan penerangan gudang bawah tanah.
Pada saat berada di lantai dasar, kita menekan sakelar yang di dekat jalan turun lantai
bawah tanah, sehingga lampu di tangga menyala dan kita dapat menyusuri jalan turun.
Setelah di ujung tangga, lampu tangga dipadamkan dengan sakelar tukar. Sebaliknya,
lampu di dalam gudang menyala dan kita bisa langsung masuk ke gudang. Setelah
urusan di gudang selesai, kita menaiki tangga. Ditekan sakelar tukar, lampu tangga
nyala dan lampu gudang padam. Setelah menaiki tangga, kita tekan sakelar tunggal
sehingga semua lampu yang ada di lantai bawah tanah padam.
C.GAMBAR KERJA
1. Diagram Alir
lxxxi
2. Diagram Satu Garis
3. Diagram Pengawatan
lxxxii
4. Diagram Pelaksanaan
lxxxiii
1. Alat
2. Bahan
E. LANGKAH KERJA
1. Buat gambar rangkaian diagram alir, diagram satu garis, diagram pengawatan, dan
diagram pelaksanaan pada buku responsi
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Buat rangkaian instalasi sesuai gambar pada papan kerja.
4. Laporkan kepada asisten dosen.
5. Hubungkan dengan sumber listrik.
lxxxiv
6. Buat analisis rangkaian.
7. Lepaskan hubungan dengan sumber listrik.
8. Lepaskan rangkaian dan kembalikan alat dan bahan pada tempat semula
F. KESELAMATAN KERJA
1. Gunakan alat dan bahan sesuai fungsinya .
2. Jangan menghubungkan rangkaian dengan sumber sebelum diperiksa oleh asisten
dosen
3. Berhati-hati dalam melakukan pekerjaan.
G. ANALISIS RANGKAIAN
S1 S2 L1 L2
Padam Padam
Keterangan:
Pada posisi saklar S1 berada dalam kondisi terbuka (open), dan daklar
S2 berada dibawah maka kedua lampu yang dioperasikan padam.
lxxxv
S1 S2 L1 L2
Nyala Padam
Keterangan:
Pada S1 dalam kondisi tertutup (closed) dan sakelar S2 beradadibawah,
maka lampu satu (L1) dalam keadaan menyala sedangkan L2 padam.
S1 S2 L1 L2
Padam Nyala
Keterangan:
Pada saat sakelar S1 dalam keadaan tertutup (closed) dan sakelar 2
selektornya berada diatas, maka lampu (L1) dalamkeadaan padamsedangkan L2
menyala.
lxxxvi
H. PENANGANAN GANGGUAN
Pada percobaan ini tidak terjadi gangguan pada rangkaian, sehingga tidak diadakan
penanganan gangguan.
I. KESIMPULAN
lxxxvii