Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Analogi Hukum, 4 (1) (2022), 12–19

Jurnal Analogi Hukum


Journal Homepage: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum

Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Asal-


Usul Seorang Anak dalam Putusan Perceraian
I Made Mudana Adi Putra*, Anak Agung Sagung Laksmi Dewi, dan Luh Putu Suryani

Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia

*mudanaady87@gmail.com

How To Cite:
Putra, I, M, M, A., Dewi, A, A, S, L., Suryani, L, P. (2022). Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Asal-Usul Seorang Anak dalam
Putusan Perceraian. Jurnal Analogi Hukum. 4 (1). 12-19. Doi: https://doi.org/10.22225/ah.4.1.2022.12-19

Abstract—Counterfeiting committed by the medical personnel if the contents of the medical record contain
some or all of the contents that are changed or made differently from medical actions carried out by the
doctors or medical teams, it will have an adverse effect and even create disputes between the patient's family,
and lead it into unclear identity. The formulations of the problem of this research are How is the legal
regulation of the counterfeiting crime against the origin of a child? What are the criminal sanctions for
counterfeiting the origin of a child when a divorce occur? This research has purpose is to find out the
arrangements of legal for the counterfeiting crime of a child's origins and criminal sanctions against
counterfeiting a child's origins a divorce occur. The benefits of this research can be used as a source of input,
especially regarding the juridical review in divorce verdict. regulated in Law 36 of 2014 concerning 2014
Health Workers. contained in Article 84 which contains actions that occur due to negligence. The rules of
origin, although not explicitly stated in the form of identity falsification or the origin of the child, are
regulations related to falsification. The sanction for falsification of intentionally embezzling a person's origins
is punishable by embezzlement of origin with a maximum imprisonment of six years.
Keywords: crime; forgery; child

Abstrak—Pemalsuan yang dilakukan oleh tenaga medis jika dalam isi rekam medis itu dimasukkan salah satu
atau semua isi yang dirubah atau dibuat menjadi berbeda dengan tindakan medis yang dikerjakan oleh dokter
atau tim medis, maka akan memberikan efek dampak buruk bahkan hingga membuat perselisihan antar
keluarga pasien, dan menyebabkan ketidakjelasan identitas. Masalah penelitian ini dirumuskan yaitu
bagaimanakah pengaturan hukum tindak pidana pemalsuan asal-usul seorang anak? Bagaimanakah sanksi
pidana terhadap pemalsuan asal-usul seorang anak jika terjadi perceraian? Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaturan hukum tindak pidana pemalsuan asal-usul seorang anak dan sanksi pidana terhadap
pemalsuan asal-usul seorang anak jika terjadi perceraian, sebagai sumber masukan khususnya mengenai
tinjauan yuridis metode penelitian hukum normatif peraturan hukum perundang-undangan No. 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan yang ada pada Pasal 84 yang berisi tindakan yang terjadi sebab kelalaian. Peraturan
asal-usul meski secara tegas tidak dituliskan bentuk pemalsuannya asal-usul atau identitas anak, tetapi
peraturan yang berhubungan pemalsuan. Sanksi terhadap pemalsuan mengelapkan asal-usul seseorang dengan
sengaja diancarn karena penggelapan asal usul dengan pidana penjara paling larna enam tahun.
Kata kunci: tindak pidana, pemalsuan, anak
1. Pendahuluan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi itu ternyata juga memengaruhi usaha
Dunia kedokteran mengalami kemajuan masyarakat dalam hal menjaga kondisi
dan kecanggihan, dengan banyaknya rumah kesehatannya menjadi lebih baik lagi. Dengan
sakit di mana tempat dijalankan pelayanan teknologi mutakhir yang maju ini, maka dalam
medis yang semakin memiliki alat-alat medis aturan atau prosedur yang terdapat pada rumah
dan pelayanan-pelayanan yang semakin maju. sakit tersebut terdapat sebuah hasil dari
Di samping meluaskan wawasan serta membuat pengecekan kesehatan yang berupa pencatatan
mudah kegiatan masyarakat, bermacam atau rekam medis. Rekam medis itu sendiri
Jurnal Analogi Hukum, Volume 4, Nomor 1, 2022. CC-BY-SA 4.0 License
12
Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Asal-Usul Seorang Anak dalam Putusan Perceraian

tidak cuma dicatat di kertas, namun pada era ini maupun fasilitas pelayanan kesehatan ternpat
sudah dapat dikerjakan pula dalam komputer mereka kerja dalam kasus dugaan kelalaian
serta berbagai alat teknologi lain yang rekam medis ini, di pengadilan hakim bisa
mendukung dalam pelayanan medis. menjadikan rekam medis pasien ini sebagai
salah satu surnber atau bukti yang bisa diperiksa
Berkenaan dengan hasil rekam medis itu akan tetapi rekam medis ini bisa juga diuji oleh
sendiri pasti ada hal-hal yang menjadi kerugian tim ahli.
yang diderita sering oleh pasien diakibatkan
kesalahan (kesengajaan/kealpaan) oleh para Tindakan pemalsuan ini masuk dalam
tenaga kesehatan sebab tidak melalukan praktek kelornpok kejahatan penipuan, jika seseorang
sesuai dengan apa yang ada pada standar mernberikan uraian mengenai sesuatu keadaan
profesinya baik dalam administrasi, konsultasi atas sesuatu barang (surat) seolah-olah asli atau
hingga pelayanannya, yang dimana salah kebenaran itu dimilikinya. Oleh karena uraian
satunya merupakan pemalsuan hasil tes DNA ini orang lain jadi terperdaya dan meyakini
atau genetic testing yang dilakukan oleh pihak bahwa keadaan yang diuraikan atas barang/
rumah sakit atas kehendak pasien itu sendiri surat tersebut itu adalah benar atau asli. Tulisan/
ataupun dari kehendak pihak ketiga yang tidak surat yang dipalsukan terjadi apabila isinya atas
menginginkan hasil tes DNA atau genetic surat itu yang tidak benar diuraikan sebagai hal
testing yang sebenarnya saat ini dengan benar.
berbagai kemajuan masyarakat banyak
mendapat pengetahuan serta keadaan mengerti Negara mentaati dan menjunjung tinggi
yang cukup terhadap hal-hal yang sudah HAM (hak asasi manusia), meliputi di
berlaku di Indonesia terutama pada hukum yang dalamnya hak asasi Anak yang dibuktikan
memang berlaku di masyarakat, sehingga waktu dengan adanya jarninan perlindungan dan
pelayanan kesehatan yang mereka terima pemenuhan Hak Anak dalam Undang-Undang
dirasakan kurang optimal bahkan membuat Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
keadaan yang tidak diinginkan atau dianggap dan sebagian ketentuan peraturan perundang-
telah terjadi kesalahan pada para medis, undangan yang sifatnya nasional ataupun yang
masyarakat pasti akan rnelakukan tindakan yang bersifat internasional. Jarninan ini diperkuat
tegas bila hak-hak pasien rnerasa tidak lewat ratifikasi konvensi internasional tentang
diberikan. Hak Anak, yaitu pengesahan Konvensi Hak
Anak melalui Keputusan Presiden Nomor 36
Masyrakat yang merasakan demikian serta Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention
merniliki pemaharnan yang cukup mengenai On The Rights Of The Child atau Konvensi
hukum pasti akan melakukan gugatan yang Tentang Hak-Hak Anak.
ditujukan kepada sarana pelayanan kesehatan
dan juga kepada tenaga kesehatan yang bekerja Dalam ketentuan Pasal 1 Undang-Undang
di dalarnnya karena atas kerugian yang dialami 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dijelaskan
mereka. Demi terwujudnya keadilan, perkawinan adalah ikatan atau tautan lahir dan
mernberikan perlindungan, dan juga kepastian bathin antara seorang pria dengan seorang
hukum bagi seluruh pihak dan mesti diproses wanita yang menjadi suami isteri dengan
secara hukum yang berlaku (Triwibowo 2004). maksud membentuk sebuah keluarga atau
Proses yang berjalan ini tidaklah mutlak rumah tangga yang bahagia dan kekal
memenuhi akan wujudnya tuntutan yang timbul berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa. Undang
dari pihak pasien atau keluarganya secara -Undang 1 tahun 1974 tentang Perkawinan
penuh, atau bisa jadi sebaliknya mernbebaskan mempunyai bahan pertimbangan bahwa sejalan
pihak tenaga kesehatan dan juga sarana dengan falsafah Pancasila dan cita-cita untuk
pelayanan kesehatan yang pada kesempatan ini pernbinaan hukum nasional, diperlukan adanya
sebagai pihak tergugat, dari semua tuntutan Undang-undang tentang Perkawinan yang
hukum. mengikat bagi seluruh warga negara. Pasal 1
Undang-Undang Perkawinan dalam penjelasan
Pemeriksaan kasus kelalaian tim medis ini Pasal demi Pasal disebutkan bahwa perkawinan
harus dilaksanakan melalui beberapa jenjang sangat erat kaitannya dengan kerohanian dan
atau tingkatan penyelidikan, penyidikan, keagamaan. Penjelasan Pasal 1 Undang-Undang
penuntutan, dan pemeriksaan dalam sidang Nomor 1 tahun 1974 menyatakan bahwa
pengadilan guna membuktikan ada atau sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila, di
tidaknya kesalahan (kesengajaan atau kealpaan) mana Sila yang pertamanya adalah Ketuhanan
dari tenaga kesehatan atau pun sarana Yang Maha Esa, maka perkawinan memiliki
pelayanan kesehatan di mana tempat mereka kaitan yang erat sekali dengan agama atau
bekerja. Untuk pembuktian kesalahan kerohanian, sehingga perkawinan itu bukan
(kesengajaan atau kealpaan) tenaga kesehatan hanya memiliki unsur lahir maupun jasmani,
Jurnal Analogi Hukum, Volume 4, Nomor 1, 2022. CC-BY-SA 4.0 License
13
Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Asal-Usul Seorang Anak dalam Putusan Perceraian

melainkan unsur batin juga memiliki peranan putusnya sebuah perkawinan tersebut tidak
yang penting. Membentuk suatu keluarga yang memutus kaitan atau hubungan sosial maupun
bahagia dan hubungan keturunan yang baik keagamaan, baik sebagai manusia, warga
adalah tujuan perkawinan, perneliharaan dan masyarakat, serta umat agama antara mantan
pendidikan menjadi hak dan kewajiban dari suami dan mantan istri, terlebih-lebih mereka
orang tua. sudah memiliki anak-anak selama menjalin
rumah tangga atas dasar perkawinan yang sudah
Banyaknya kasus perceraian mereka putuskan tersebut.
mengakibatkan anak turut terkena imbasnya,
yang mengakibatkan posisi anak selalu menjadi Hubungan kesehatan tidaklah jauh dari
perdebatan dalam hak asuh anak, istilah istilah pengobat dan penderita, begitu halnya
perceraian bisa ditemui dalam Pasal 38 Undang pada saat ini sering disebut dengan dokter dan
-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang pasien, Kedokteran pada saat ini sangat
Perkawinan yang berisi ketentuan fakultatif dibutuhkan untuk membantu penyembuhan
bahwa: “Perkawinan dapat putus karena pasien yang sedang sakit, peran dokter penting
kematian, perceraian, dan atas putusan karena menyangkut kesehatan manusia dan
pengadilan”, maka bisa difahami bahwa pada diri seorang dokter terdapat etika yang
perceraian itu ialah suatu istilah yang dipakai baik dan bijaksana. Etik itu sendiri merupaka
untuk menegaskan terjadi suatu peristiwa prinsip-prinsip mendasar pada seorang dokter
hukum dalam bentuk putusnya perkawinan dan tenaga medis lainnya yang ikut serta
antara suami dan istri, dengan berbagai alasan- membantu. etik kedokteran sudah seyogyanya
alasan hukum, berjalannya hukum tertentu dan dilandaskan oleh norma-norma etik yang
akibat hukum tertentu, yang mesti diungkapkan mengatur.Gugatan cerai yang diajukan oleh istri
secara tegas di depan sidang pengadilan. sebagai penggugat dan suami sebagai tergugat
pada kasus perceraian yang diajukan di PN
Ada contoh kasus yang pernah terjadi Denpasar, tahapan demi tahapan dalam
tentang penggelapan asal usul anak yang terjadi persidangan telah berlangsung dan tiba pada
karena kelalaian pihak rumah sakit dalam pembuktian alat bukti dari penggugat, dalam
menyampaikan pencatatan atau rekam medis putusan perkara ini secara garis besar
seseorang atau pasien. Kasus tersebut juga memutuskan dengan adanya pemalsuan asal-
memiliki kemiripan pada penelitian yang usul seorang anak yang bukan dari suami sah
dibahas pada penelitian ini. Pada kasus ini tersebut, maka pada putusan tersebut pemberian
pasangan suami istri ini melakukan perkawinan nama keluarga suami harus dihapuskan dan
disalah satu Gereja Protestan di Bali dan suami tidak mempuyai tanggungjawab dalam
perkawinannya telah tercatat dalam catatan sipil menafkahi anak tersebut. Berdasarkan latar
di Bali, pekerjaan atau profesi pasangan suami belakang tersebut, adapun rumusan masalah
istri ini ialah dokter yang berpraktek disalah dalam penelitian ini adalah :
satu rumah sakit swasta di Bali, dan dikaruniai
seorang anak. Seiring berjalannya waktu suami Bagaimanakah pengaturan hukum tindak
istri ini sering mengalami pertikaian atau pidana pemalsuan asal-usul seorang anak?
ketidaksesuaian pendapat yang mengakibatkan
berakhir pada gugatan perceraian di pengadilan Bagaimanakah sanksi pidana terhadap
negeri. pemalsuan asal-usul seorang anak jika terjadi
perceraian?
Putusnya suatu perkawinan antara suami
dan istri memiliki arti putusnya hubungan 2. Metode
hukum perkawinan antara suami dan istri yang Penelitian normative menjadi pilihan dalam
mengakibatkan keduanya tidak lagi memiliki tipe penelitian ini dengan melakukan kajian atau
kedudukan sebagai suami istri dan tidak lagi analisis dengan meresapi hukum sebagai
melakukan kehidupan sebagai suami dan istri perlengkapan peraturan dan/atau norma-norma
dalam sebuah rumah tangga. Perceraian bisa positif pada sistem perundang-undangan yang
membawa berbagai jenis emosi bagi sebuah memberkan aturan mengenai kehidupan
keluarga misalnya perasaan kehilangan, manusia. Disamping itu penulisan hukum yang
kebingungan, kemarahan, gelisah, dan hal menempatkan hukum sebagai sistem norma yang
lainnya. Keadaan inilah yang nanti bisa dimaksudkan ialah tentang norma, asas-asas,
membuat anak merasakan kewalahan dan kaidah dari peraturan perundang-undangan,
sensitifitas secara emosional sehingga perjanjian, putusan pengadilan, serta doktrin atau
menyebabkan anak yang menjadi korban atas ajaran. Pendekatan masalah yang dipakai dalam
keegoisan orang tua. Pada dasarnya anak- penelitian ini ialah statute approach
anak butuh tuntunan atau way out untuk emosi (pendekatan perundang-undangan), case
mereka akibat dari orang tua nya. Akan tetapi,
Jurnal Analogi Hukum, Volume 4, Nomor 1, 2022. CC-BY-SA 4.0 License
14
Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Asal-Usul Seorang Anak dalam Putusan Perceraian

approach (pendekatan kasus) dan conceptual maka perbuatan tersebut bukanlah merupakan
approach (pendekatan konseptual). tindak pidana. Pidana tidak dapat dijatuhkan
Digunakannya pendekatan perundang-undangan sebab suatu perbuatan yang tidak tergolong
penelitian normatif ini sebab yang akan di dalam rurnusan delik (Lamintang 1997). Tindak
analisa ialah aturan hukum yang menjadi titik pidana pada kejahatan asal-usul dan perkawinan
sentral sekaligus tema utama suatu penulisan. pasal 277, ayat 1 menjelaskan bahwa:
Sedangkan suatu pendekatan konseptual
bermula dari pendapat para sarjana dan doktrin- “Barangsiapa dengan salah satu perbuatan
doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum. dengan sengaja mengelapkan asal-usul
Maka hal demikian akan diperoleh ide-ide yang seseorang diancam karena penggelapan asal
menelurkan pengertian-pengertian hukum, asas- usul dengan pidana penjara paling lama enam
asas hukum, dan konsep-konsep hukum yang tahun”
relevan bersama isu yang sedang dihadapi. Pasal 27 BW, dijelaskan bahwa seorang
Bahan hukum yang dipakai dalam pria cuma bisa monogamy atau memiliki
penelitian ini ialah bahan hukum primer dan seorang istri. Bila seorang berbuat poligami
bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer maka ia akan diancam dengan pasal 279 KUHP
ialah bahan hukum yang memuat atas peraturan sebagai mana dinyatakan di atas. Pasal 279
perundangan, putusan pengadilan, risalah resmi, KHUP hingga sekarang tetap berlaku. Pasal 279
dan dokumen resmi Negara (Soekanto and KUHP (1) memberikan ancaman dengan pidana
Purbacaraka 1979). Bahan hukum sekunder penjara paling larna lirna tahun:
diperoleh dari beragam kepustakaan yang Barang siapa melakukan perkawinan pada
memberikan penjelasan terhadap bahan hukum hal tahu bahwa perkawinan atau perkawinan-
primer. Begitu bahan terkurnpul, maka kedua perkawinannya yang sudah ada tersebut
bahan hukum tersebut akan diolah dan menjadi pembatas atau penghalang yang sah
dianalisis menggunakan teknik analisis bahan untuk hal itu;
hukum secara interprestasi hukum dan
argumentatif serta disajikan secara apa adanya, Barang siapa melakukan perkawinan
dianalisis dan diberi uraian-uraian dengan padahal tahu bahwa perkawinan atau
tafsiran untuk kemudian disajikan dengan cara perkawinan-perkawinan pihak lainnya jadi
umum dan sistematis. penghalang untuk hal itu. Bila yang
menjalankan perbuatan atas dasark ayat 1 butir
3. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1 menyernbunyikan kepada pihak lain bahwa
perkawinan yang sudah ada menjadi
Pengaturan Hukum Tentang Pemalasuan penghalang yang sah untuk itu maka
Asal-Usul Seorang Anak ancamannya ialah pidana penjara paling lama
tujuh tahun. Pencabutan hak atas dasar pasal
Bagi setiap orang yang melakukan tindak No. 1 - 5 dapat dinyatakan. Halangan dalam
pidana berlaku aturan hukum pidana sejalan melakukan perkawinan dapat dikenai sanksi
dengan asas ruang lingkup berlakunya kitab pidana berdasarkan Pasal 280 KUHP;
undang-undang hukum pidana (Lamintang Barangsiapa melangsungkan perkawinan dan
1997). Ada tiga asas ruang lingkup berlakunya dengan sengaja tidak memberitahukan kepada
aturan hukum pidana, yaitu: pihak lain bahwa ada penghalang yang sah
baginya untuk melangsungkan perkawinan itu,
1) Teritorialitets Beginsel (Asas diancam dengan pidana penjara paling lama
Teritorialitas) lima tahun, bila kemudian perkawinan itu
2) Actief Nationaliteitsbeginsel (Asas dinyatakan tidak sah berdasarkan penghalang
nasionalitas aktif) tersebut.

3) Pasief Nationaliteitsbeginsel (Asas Jadi berdasarkan pasal-pasal KUHP diatas


Nasionalitas Pasif) maka pasal yang dapat dijeratkan terkait dengan
pemalsuan identitas atau pemalsuan asal-usul
Tindak pidana senantiasa dirumuskan atau pada anak saat melangsungkan perkawinan
diformulasikan dalam bentuk kalimat, yang maupun pasal pidana dalam KUHP yang terkait
mana kalimat itu berisi unsur-unsur yang dengan pengelapan dalam asal-usul perkawinan
disebut kompleksitas dari unsur-unsur. Unsur- dapat di laporkan, di adukan kepihak kepolisian
unsur tersebut yang kemudian menyatukan untuk dilakukan proses penyelidikan dan
suatu pengertian hukum dari suatu jenis tindak penyidikan. Tindak pidana dalam bentuk
pidana tertentu, jika perbuatan itu tidak pemalsuan suatu surat bisa kita jumpai
terpenuhi salah satu dari kompleksitas unsur itu, ketentuannya pada Pasal 263 yang berbunyi:

Jurnal Analogi Hukum, Volume 4, Nomor 1, 2022. CC-BY-SA 4.0 License


15
Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Asal-Usul Seorang Anak dalam Putusan Perceraian

Barang siapa buat surat palsu atau 2) Bisa menimbulkan suatu perjanjian
melakukan pemalsuan surat yang bisa timbul seperti perjanjian jual beli, surat perjanjian
suatu hak, perikatan atau pernbebasan hutang, piutang, perjanjian sewa, dan lainnya;
atau yang diperuntukkan sebagai bukti dari
pada suatu hal dengan maksud guna memakai 3) Bisa menimbulkan suatu
atau memerintah orang lain pakai surat tersebut terbebasnya hutang seperti kuitansi atau
seakan-akan isinya benar dan tidak dipalsukan, surat semacam itu; atau
maka diancam bilai penggunaan tersebut bisa
menimbulkan kerugian, sebab surat palsu, 4) Surat yang dipakai sebagai
dengan pidana penjara paling larna enam tahun. keterangan untuk suatu peristiwa atau
perbuatan peristiwa seperti buku tabungan
Ancaman pidana yang sama yaitu barang
siapa dengan sengaja pakai surat palsu atau pos, surat tanda kelahiran, buku kas, surat
yang dipalsu seakan-akan sejati atau benar, bila angkutan, buku harian kapal, obligasi, dan
penggunaan surat itu bisa menimbulkan lain-lain.
kerugian.
Menurut Soesilo (2011:66) bentuk-
Dapat dilihat selanjutnya, pada Pasal 264 bentuk dari pemalsuan surat itu dibuat
KUHP dijelaskan bahwa: dengan cara:
Perbuatan pemalsuan surat bisa diancam 1) Membuat surat palsu yaitu membuat
dengan pidana penjara dengan ketentuan paling isinya tidak benar atau bukan semestinya.
lama delapan tahun, bila dilakukan terhadap:
2) Memalsukan surat yaitu merubah
akta-akta yang otentik; surat sedemikian rupa sehinga isinya
sertifikat hutang atau surat hutang dari menjadi berubah lain dari isi yang aslinya.
suatu negara atau bagiannya maupun dari Caranya bisa bermacam-macam, tidak
sebuah lembaga umum; selalu surat tersebut diganti dengan yang
lainnya, bisa juga dengan cara menambah,
surat persero atau hutang atau sertifikat
mengurangkan, atau merubah sesuatu yang
persero atau hutang dari sebuah perseroan,
perkumpulan, maskapai, atau yayasan: ada pada surat itu.

talon, tanda buktinya diberikan dividen 3) Memalsukan tanda tangan juga


atau bunga dari sebagian satu surat yang masuk dalam pengertian memalsu surat.
dituangkan dalam 2 dan 3, atau tanda buktinya 4) Penempelan foto orang lain dari
yang diberikan sebagai gantinya surat-surat itu; pemegang yang berhak seperti foto pada ijazah
surat dagang atau surat kredit yang sekolah.
dipergunakan untuk diedarkan; Unsur-unsur pidana yang ada dari tindak
Ancaman pidana yang sama juga pada pidana pemalsuan surat selain yang dinyatakan
barang siapa dengan sengaja pakai surat palsu di atas yaitu:
tersebut pada ayat pertama, yang isinya tidak 1) Pada saat memalsukan surat tersebut
benar atau sejati atau yang palsu seakan-akan harus dengan tujuan akan dipakai atau
benar dan tidak dipalsu, bila pemalsuan surat memerintah orang lain pakai surat itu seakan-
tersebut bisa menimbulkan kerugian. akan asli dan tidak dipalsukan;
Dalam bukunya Kitab Undang-undang 2) Penggunaannya mesti dapat
Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar- menimbulkan kerugian. Kata “dapat”
Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal R, maksudnya tidak perlu kerugian itu betul-betul
Soesilo (2011:65) menyatakan bahwa yang ada, baru mungkin saja akan ada kerugian
dimaksud dengan surat pada bab ini ialah tersebut telah cukup;
seluruh surat, baik yang dicetak, ditulis pakai
tangan, maupun ditulis pakai mesin tik, dan lain 3) Dihukum berdasar pasal ini tidak hanya
-lainnya. Surat yang dipalsukan itu harus surat yang memalsukan, tetapi juga sengaja memakai
yang: surat palsu. Sengaja aartinya bahwa orang yang
pakai itu harus tahu sungguh-sungguh bahwa
1) Bisa mengakibatkan sesuatu hak surat yang ia pakai itu palsu. Bila ia tidak tahu
seperti ijazah, surat andil, karcis tanda akan hal tersebut, maka ia tidak dihukum.
masuk, dan lain-lain;
Telah dianggap “mempergunakan” seperti
Jurnal Analogi Hukum, Volume 4, Nomor 1, 2022. CC-BY-SA 4.0 License
16
Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Asal-Usul Seorang Anak dalam Putusan Perceraian

menserahkan surat tersebut kepada orang lain sesuatu hal objek yang sesuatunya tersebut
yang mesti menggunakan lebih lanjut atau tampak dari luar seakan-akan benar adanya,
menserahkan surat tersebut di tempat di mana padahal sebenarnya berlawanan dengan yang
surat itu harus dibutuhkan. Surat palsu juga sebenarnya tersebut yang diberi nama dengan
mesti dibuktikan bahwa orang itu berbuat tindak pidana pemalsuan dalam bentuk
seakan-akan surat itu asli dan tidak dipalsukan, pelanggaran dan kejahatan. Objek tindak pidana
demikian juga tindakan tersebut mesti bisa senantiasa berkaitan erat dengan sebuah
mendatangkan kerugian (Sudarto 1977). rechtsebelang atau kepentingan hukum yang
mau dilindungi dengan dibuatnya tindak pidana
Selanjutnya pada Pasal 264 ayat (1) angka yang bersangkutan, yang pada dasarnya
1 KUHP, menyatakan bahwa tindak pidana permasalahan dalam penelitian ini menyangkut
pemalsuan surat sebagaimana Pasal 263 KUHP pada pemalsuan rekam medis dalam
ancaman hukumannya lebih berat jika surat membuktikan biologisnya seorang anak yang
yang dipalsukan itu ialah surat-surat yang dalam hal ini berkaitan pada pemalsuan surat,
otentik. Soesilo berpendapat surat yang otentik yang mana objeknya adalah surat.
ialah surat yang dibikin berdasar bentuk dan
syarat-syarat yang ditentukan undang-undang, Tim medis yang melakukan pemalsuan
oleh pegawai umum misalnya notaris. terhadap asal-usul seorang anak, pemeriksaan
kasusnya mempunyai beberapa tahap
Sebenarnya perbuatan pemalsuan baru penyelesaian dimulai dari kepolisian melakukan
diketahui di dalam suatu masyarakat yang telah penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan
maju, di mana dipergunakannya data-data hingga pemeriksaan perkara dilakukan oleh
tertentu guna memudahkan lalu lintas hubungan pengadilan guna pembuktian apakah ada
di dalam suatu masyarakat. Perbuatan kesalahan atau tidak dalam tindakan yang
pemalsuan bisa dikatagorikan pertama-tama dilakukan oleh paramedis atau tenaga kesehatan
pada kelompok kejahatan “penipuan”; sampai ataupun fasilitas pelayanan kesehatan tempat di
tidak seluruh perbuatan ialah pemalsuan. mana mereka bekerja. Perbuatan pemalsuan
Perbuatan pemalsuan masuk dalam kelompok rekam medis yang dilakukan oleh tenaga
kejatahan penipuan jika seseorang memberi kesehatan maupun fasilitas pelayanan kesehatan
gambaran mengenai sesuatu atas barang seolah- tempat di mana mereka bekerja dalam dugaan
olah asli atau benar, sedangkan sejatinya atau kasus tentang pemalsuan rekam medis itu maka
kebenaran itu tidak dimilikinya. Oleh karena rekam medis pasien itu dapat dimajukan di
gambaran data ini maka orang lain terperdaya pengadilan sebagai salah satu alat bukti atau
dan percaya bahwa kondisi yang digambarkan sumber bahan yang tertulis yang mana bisa
atas surat, barang atau data itu ialah benar atau diteliti dan ditindak lanjuti akan tetapi asal-usul
asli. tersebut juga bisa dilihat dan diuji oleh tim ahli
Tindakan pemalsuan pada data atau tulisan atas dasar hasil dari rekam medis yang
timbul jika datanya atau isinya tidak benar atau mengerjakan bidang tersebut untuk mengetahui
palsu. Identitas diberi pengertian sebagai tanda di mana letak pemalsuan yang dibuat oleh
asal-usul seseorang atau tanda pengenal. dokter maupun para petugas medis. Rekam
Membikin surat palsu ialah membuat susunan medis mempunyai kekuatan yang sama dengan
tulisan atau surat pada keseluruhannya. alat bukti surat sebab rekam medis merupakan
Timbulnya surat ini sebab dibikin secara palsu. surat atau dokumen hasil pemeriksaan
Surat ini memiliki tujuan untuk menyatakan kesehatan yang sifatnya rahasia yang mana
bahwa surat itu seolah-olah berasal dari orang cuma diketahui oleh perawat, dokter ataupun
lain dari pada penulisnya (pelaku). Hal ini tenaga medis lainnya. Rekam medis juga
dikatakan sebagai pemalsuan meteriil. Asalnya mempunyai keabsahan yang sama dengan alat
surat itu ialah palsu. Perbuatan memalsu surat bukti surat. Rekam medis sifatnya rahasia sebab
dibuat dengan cara mejalnkan perubahan- isi dalam rekam medis memuat identitas pasien
perubahan tanpa izin yang berhak (tanpa hak) dan riwayat penyakit yang diidap oleh pasien.
pada tulisan atau suatu surat, perubahan yang Rekam medis pada hakikatnya sangat
mana bisa pada tanda tangannya ataupun mempunyai pengaruh terhadap
tentang isinya. keberlangsungan hidup pasien dan keluarga
pasien sebab rekam medis berisi tentang data
penting dan tidak cuma itu rekam medis
Sanksi Pidana Terhadap Pemalsuan Asal- dikeluarkan harus sesuai dengan standar dan
Usul Seorang Anak Jika Terjadi Perceraian harus dengan kondisi yang sesungguhnya jika
rekam medis itu dibuat palsu maka akan
Kejahatan pemalsuan memuat sistem menimbulkan efek buruk bagi pasien.
ketidakbenaran atau mengandung palsu atas

Jurnal Analogi Hukum, Volume 4, Nomor 1, 2022. CC-BY-SA 4.0 License


17
Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Asal-Usul Seorang Anak dalam Putusan Perceraian

Dalam perundang-undangan pidana usul anak dalam perkawinan, walau demikian


terdapat sanksi pidana yaitu terdapat kaitan peraturan yang berkaitan dengan perkawinan
istilah mengenai pidana dan hukuman, awalnya dan pemalsuan. Namun dengan identitas yang
digunakan berganti-ganti sebagai kata yang dimasukkan itu dicatat atau di tuliskan pada
sinonim, dan kedua istilah tersebut sama dalam suatu akta otentik sehingga menjadi bagian dari
hal sebagai suatu ganjara atau sanksi yang pasal ini. Pasal 55 KUHP mempunyai peranan
sifatnya negative. Namun demikian kedua dalam tindak pidana pemalsuan identitas yang
istilah ini sesungguhnya bisa dibedakan. Istilah berperan sangat penting dalam mencari solusi
hukuman adalah istilah yang umum digunakan permasalahan sehingga dapat dijatuhinya
dan konvensional, memuat arti yang luas dan hukuman pada para pelaku dan pihak-pihak lain
bisa berubah-ubah (Dewi 2008). Istilah itu tidak tersebut. Pasal ini mengenai hal jika dikaitkan
hanya dipakai dalam bidang hukum, tapi juga dengan tuduhan kepada instansi tempat
pada istilah sehari-hari di bidang pendidikan, penerbitan rekam medis apakah terlibat dalam
agama, moral, dan lain-lainnya sedangkan perkara tindak pidana pemalsuan identitas
istilah pidana adalah istilah yang sifatnya lebih seberapa jauhkah peran serta dalam kasus ini.
khusus, yaitu menunjuk pada sanksi dalam Terkait dengan seseorang yang tunduk kepada
bidang hukum pidana. hukum BW maka Pasal 27 BW berlaku
baginya.
Pidana itu lebih memperjelaskan pada
sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran Pasal ini berbunyi seorang laki-laki
dalam hukum pidana. Pidana merupakan suatu maupun perempuan yang sudah menikah
konsep dalam hukum pidana, yang tetap butuh berbuat atau terlibat tindakan perzinahan dan
penjelasan lebih lanjut guna dapat mamaknai berlakulah pasal 27 BW. Seorang perempuan
arti dan hakikatnya, justru itu guna memperoleh yang sudah menikah tersebut melakukan
gambaran yang lebih jelas lagi dan luas tentang tindakan perbuatan perzinahan dan berlakunya
arti dan hakikat pidana tersebut, di bawah ini pasal 27 BW. Seorang laki laki yang juga ikut
akan diungkapkan beberapa pendapat ahli serta melakukan perbuatan perzinahan tersebut,
hukum mengenai hal tersebut. Roeslan Saleh padahal diketahui olehnya bahwa yang bersalah
berpendapat bahwa pidana merupakan reaksi tersebut sudah menikah (Rozah 2012).
atas delik, dan ini berbentuk suatu nestapa
dengan sengaja ditimpakan oleh negara pada 4. Simpulan
pembuat delik tersebut. Dengan kata lain pidana Pengaturan hukum tindak pidana tentang
juga adalah nestapa yang dikenakan oleh negara pemalsuan rekam medis asal-usul seorang anak
kepada seseorang yang berbuat pelanggaran merupakan tindak pidana pemalsuan surat,
terhadap ketentuan undang-undang, sengaja pemalsuan ini apabila dilakukan oleh tenaga
agar dirasakan sebagai nestapa. medis yang terbukti membikin dan/atau
Berdasarkan gambaran di atas terlihat mengubah isi dari rekam medis sesuai dengan
adanya perkembangan sanksi dalam bidang ketetapan pasal tentang pemalsuan surat butuh
hukum pidana berupa tindakan (Soemitro dilakukan proses peradilan pidana guna
1979). Hal tersebut menjelaskan bahwa sanksi pembuktian adanya unsur-unsur kesalahan
pada hukum pidana semakin lama semakin dalam tindak pidana untuk bisa
dimanusiakan atau dihumanisasikan. Sementara dipertanggungjawabkan olehnya, karena
itu pidana khususnya yaitu pidana perampasan pengaturannya telah ditentukan di dalam
kemerdekaan menjadi semakin ketinggalan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
zaman atau tidak populer. Muladi berpendapat Tenaga Kesehatan yang terdapat dalam Pasal 84
bahwa jenis sanksi yang dianggap lebih yang isinya mengenai tindakan yang terjadi
manusiawi berupa tindakan dan rehabilitasi karena kelalaian.
narapidana menjadi semakin dianggap penting. Sanksi dari asal-usul yang dipalsukan
Sanksi terkait kasus pemalsuan identitas secara tegas tidak diatur secara spesifik pada
menurut Pasal 263 KUHP tentang surat palsu peraturan yang berkaitan seperti KUHP
atau memalsukan surat ialah merupakan hal (Wetboek van Statrecht), akan tetapi pada
pengaturan mengenai pemalsuan identitas atau pemalsuan rekam medis yang merupakan suatu
asal-usul, meskipun tidak dituliskan secara dokumen rahasia, sanksi pemalsuan terhadap
tegas bentuk pemalsuannya yaitu dalam hal dokumen atau surat telah diatur didalam Pasal
identitas pada perkawinan. Hal tersebut 263 KUHP yang dengan tegas menghukum
termaktub juga dalam Pasal 266 KUHP yang siapapun yang terbukti melakukan perbuatan
memberi aturan mengenai pemalsuan ini, tindak pidana pemalsuan surat sehingga dengan
meskipun dituliskan bentuk pemalsuannya tidak demikian dalam pasal ini bisa menjadi payung
secara tegas ialah pada hal identitas atau asal- hukum atas sanksi sebagai bentuk pertanggung-
Jurnal Analogi Hukum, Volume 4, Nomor 1, 2022. CC-BY-SA 4.0 License
18
Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Asal-Usul Seorang Anak dalam Putusan Perceraian

jawaban pidana dari pemalsuan rekam medis


tersebut. Selain itu direktur atau pimpinan
direktur rumah sakit tersebut haruslah
memberikan pertanggungjawabannya jika
timbul suatu tindak pidana pemalsuan yang
terjadi dirumah sakit yang bersangkutan.
Daftar Pustaka
Dewi, A. I. 2008. Etika Dan Hukum Kesehatan.
Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Lamintang, P. A. .. 1997. Dasar-Dasar Untuk
Mempelajari Hukum Pidana Yang
Berlaku Di Indonesia. Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti.
Rozah, Umi. 2012. Konstruksi Politik Hukum
Mediasi Penal Sebagai Alternatif
Penyelesaian Perkara Pidana Dalam
Hukum Pidana Dalam Perspektif.
Denpasar: Pustaka Larasan.
Soekanto, Soerjono and Purnadi Purbacaraka.
1979. Perihal Penelitian Hukum.
Bandung: Alumni.
Soemitro, Rochmat. 1979. Masalah Peradilan
Administrasi Dalam Hukum Pajak Di
Indonesia. Bandung.
Sudarto. 1977. Law and Criminal Law.
Triwibowo, Cecep. 2004. Etika & Hukum
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Jurnal Analogi Hukum, Volume 4, Nomor 1, 2022. CC-BY-SA 4.0 License


19

Anda mungkin juga menyukai