(ASBES)
Karya tulis ilmiah ini dengan judul “ANALISIS BESARAN DAN SATUAN
(ASBES)” disusun dalam rangka ujian sekolah bidang studi fisika tahun
2020.
Bukan Plagiat
Dan ditulis sebagai salah satu syarat kelulusan.
Disahkan Pada:
Tempat :
Tanggal :
Mengesahkan:
Pembimbing Akademik
i
KATA PENGANTAR
Tidak ada kata-kata yang dapat saya ucapkan selain do’a dan
semoga amal baik mereka diterima oleh ALLAH SWT dan mendapatkan
imbalan yang berlipat ganda. Saya sadar bahwa karya tulis ini jauh dari
kata kesempurnaan untuk itu kritik dan saran saya sangat butuhkan guna
kesempurnaan laporan ini.
ii
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan……………………………………………………………..i
Kata Pengantar…………………………………………………………………..ii
Daftar Isi………………………………………………………………………….iii
Daftar Gambar…………………………………………………………………..iv
Daftar Tabel………………………………………………………………………v
BAB I
Pendahuluan……………………………………………………………...1
A. Latar Belakang…………………………………………………………..
1
B. Tujuan………………………………………………………………….....1
C. Manfaat…………………………………………………………………...1
D. Batasan
Masalah………………………………………………………...2
E. Rumusan Masalah………………………………………………………
2
BAB II Kajian Pustaka…………………………………………………………..
3
A. Pengertian Besaran……………………………………………………. 3
B. Pengertian
Satuan……………………………………………………….4
C. Macam-macam Alat
Ukur……………………………………………….5
BAB III Metode
Penelitian……………………………………………………….9
A. Metode pengamatan…………………………………………………….9
B. Lokasi praktikum…………………………………………………………9
iii
C. Waktu Praktikum…………………………………………………………
9
D. Alat dan Bahan…………………………………………………………..9
E. Langkah-langkah……………………………………………………….10
BAB IV Pembahasan…………………………………………………………..12
A. Hasil pengamatan……………………………………………………...12
BAB V Penutup…………………………………………………………………14
A. Kesimpulan…………………………………………………………….
14
B. Saran…………………………………………………………………….14
Daftar Pustaka………………………………………………………………….15
Lampiran-Lampiran
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Laporan ini dibuat untuk menyelesaikan tugas fisika dan juga untuk
mendalami materi Besaran dan Satuan. Tanpa kita sadari setiap hari kita
menggunakan alat ukur yang mempermudah pekerjaan kita. Dalam
kehidupan sehari-sehari alat ukur sering kita temui adalah alat ukur dari
besaran pokok. Alat ukur inilah yang mempermudah kita untuk melakukan
pekerjaan di kehidupan sehari-hari.
B. TUJUAN
Tujuan saya ini dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini bertujuan
untuk mengetahui :
1. Pengertian mengenai besaran pokok
2. Besaran pokok dan turunan
3. System satuan
4. Pengukuran
5. Dimensi
C. MANFAAT
Adapun beberapa manfaat dari pembuatan karya tulis ilmiah ini
sebagai berikut :
1. Dapat menggunakan alat-alat ukur dengan baik dan benar
2. Dapat mengetahhui cara membaca skala
3. Dapat mengetahui cara menuliskan hasil pengukuran
4. Dapat mengetahui aturan angka penting
5. Dapat mengetahui pengertian besaran pokok dan turunan
1
D. BATASAN MASALAH
Mengingat banyaknya pekermbangan yang bisa ditemukan dalam
permasalahan ini, maka perlu adanya batasan masalah yang jelas
mengenai apa yang dibuat dan diselesaikan dalam karya tulis ilmiah ini.
Adapun batasan-batasan masalah pada karya tulis ilmiah ini :
1. Pengertian besaran pokok dan turunan
2. Menggunakan alat-alat ukur dengan baik dan benar
3. Mengetahui cara menuliskan hasil pengukuran
E. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan besaran ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan satuan !
3. Sebutkan macam-macam alat ukur !
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN BESARAN
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan
dengan angka dan memiliki satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan
bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3
syarat yaitu :
1. Dapat diukur atau dihitung
2. Dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3. Mempunyai satuan
Besaran fisika dibagi menjadi 2, yaitu besaran pokok dan besaran
turunan.
a. Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu
berdasarkan kesepakatan para ahli fisika. Besaran pokok yang
paling umum ada 7 macam. Selain itu terdapat dua besaran
tambahan yang tidak memiliki dimensi, yakni sudut dasar dan sudut
ruang(tiga dimensi).
Tabel 1.1 besaran pokok
Besaran Satuan Lambang Satuan
Panjang Meter M
Massa Kilogram Kg
Waktu Sekon S
Suhu Kelvin K
Kuat Arus Ampere A
Intensitas
Candela Cd
Cahaya(Integritas Cahaya)
Jumlah Zat(Molekul Zat) Mol Mol
3
b. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran
pokkok, besaran ini ada banyak macamnya sebagai berikut:
Tabel 1.3 besaran turunan
2. Besaran Vektor
Vektor yaitu besaran yang memiliki besar (nilai), satuan dan
arah. Contoh : kecepatan, gaya, perpindahan,dll
B. PENGERTIAN SATUAN
Satuan adalah suatu pembanding dalam pengukuran atau
membandingkan besaran dengan yang lain yang dipakai oleh patokan.
Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar
dari suatu besaran. Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang
sama akan menimbulkan kesulitan. Kalian harus melakukan penyesuaian-
penyesuaian tertentu untuk memecahkan persoalan yang ada. Dengan
adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat untuk menggunakan satu
sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar Sistem Internasional,
disebut Systeme Internationale d’Unites (SI).
Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya
secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini
dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang
ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya,
Sistem Internasional disebut sebagai Metre – Kilogram – Second (MKS).
Selanjutnya pada Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun 1948, tiga
satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W) ditambahkan ke dalam SI.
4
Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran
pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol,
dan kandela.
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan
satuan baku. Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat,
misalnya jengkal dan hasta. Sementara itu, standar satuan baku telah
ditetapkan sama di setiap tempat.
Tabel 1.4 satuan baku
No Besaran MKS CGS
1 Panjang M Cm
2 Massa Kg gram, ons, pounds
3 Waktu Detik menit, jam, hari
4 Gaya Newton Dyne
5 Energi Joule kalori, erg
Celcius, Fahrenheit,
6 Suhu Kelvin
Reamur
Sistem Satuan Internasional (SI) : Sistem satuan yang berlaku
secara internasional (mendunia). Sistem Satuan Internasional (SI) di bagi
menjadi dua, yaitu:
a. Sistem MKS : (Meter, kilogram, sekon, atau detik).
b. Sistem CGS : (Sentimeter, gram, sekon, atau detik).
5
Miktrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk
bisa mengukur ketebalan suatu benda atau diameter suatau benda
dengan skala 0,01 mm, misalkan kalian mengukur ketebalan dari papan
tulis atau mengukur diameter sebuah kawat besi.
Cara untuk menggunakan alat ini cukup mudah kalian hanya perlu
memastikan kalau pengunci dalam keadaan terbukan dan anda perlu
membuka rahang dari mikrometer sekrup ini dengan cara memutarkannya
ke kiri di skala putar sampai benda yang akan kalian ukur bisa masuk
kedalam rahang, kemudian anda perlu memutarkan rahang tersebut
sampai rapat dan kalian akan menemukan ukuran yang sesuai.
2. Jangka Sorong
Gambar 1.2
Jangka sorong terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian
bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian
dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah
dilengkapi dengan bacaan digital. Pada versi analog, umumnya tingkat
ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01
untuk yang diatas 30cm.
6
3. Neraca
Gambar 1.3
4. Voltmeter
Gambar 1..4
7
5. Amperemeter
Gambar 1.5
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. METODE PRAKTIKUM
Metode praktikum berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat,
serta desain penelitian yang akan digunakan. Metode merupakan syrat
mutlak yang digunakan bertujuan untuk dapat melihat kedalam sebuah
praktikum. Demikian dengan bentuk karya tulis ilmiah ini.
Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah kali
ini menggunakan metode eksperimen. Dimana saya melakukan
percobaan menggunakan alat ukur, dan tidak hanya itu dalam
memperkuat karya tulis ilmiah ini saya banyak mengumpulkan berbagai
sumber dari buku maupun dari internet.
B. LOKASI PRAKTIKUM
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium SMA
NEGRI 11 KAB. TANGERANG jl. KH. HASYIM ASHARI KM.01 Kec.
Sepatan, Kab. Tangerang, Prov. Banten.
C. WAKTU PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 3 s/d 7 Februari 2020
1. Alat
a. Jangka Sorong
b. Mikrometer Sekrup
c. Neraca Teknis
d. Amperemeter
e. Jembatan penghubung
f. Saklar
g. Papan rangkaian
h. Power Supply
9
i. Voltmeter
2. Bahan
a. Spons
b. Lego persegi panjang
c. Penghapus papan tulis
d. Paralon
e. Kartu ATM
f. Logam
g. Steropom
h. Kubus
i. Batu batrei
j. Tempat balsam
k. Tabung
l. Kabel
m. Bola lampu
E. LANGKAH-LANGKAH
Adapun langkah-langkah dalam praktikum kali ini untuk
menggunakan alat ukur Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, Neraca
Teknis, Amperemeter, Voltmeter dan Power Supply. Sehingga kita bisa
mendapatkan data untuk melakukan praktikum lebih lanjut.
1. Langkah-Langkah kerja
a. Jangka Sorong
- Siapkan Jangka Sorong, catat ketelitiannya
- Siapkan 4 buah benda yang bentuknya beraturan, disini
saya menggunakan (Spons, Lego persegi panjang,
pengapus papan tulis, dan paralon).
- Catat ketelitian jangka sorong, gunakan jangka sorong
tersebut untuk menentukan panjang, lebar dan tinggi setiap
benda yang telah disipakan
- Letakkan benda yang akan diukur secara bergantian
- Masukan hasilnya ke dalam tabel pengamatan
b. Mikrometer Sekrup
- Siapkan Mikrometer sekrup, catat ketelitiannya
- Siapkan 3 buah benda, disini saya menggunakan (Kartu
ATM, Logam, dan Steropom)
10
- Letakkan benda yang akan ukur secara bergantian
- Mulailah ukur ketebalan atau diameter setiap benda dengan
menggunakan micrometer sekrup
- Masukan hasilnya kedalam tabel pengamatan
c. Neraca Teknis
- Siapkan 5 buah benda yang akan ditimbang
- Atur neraca teknis di atas meja yang datar, lakukan kalibrasi
sampai neraca teknis siap digunakan
- Letakkan secara bergantian benda yang akan ditimbang
pada piring neraca
- Atur anak timbangan, sampai neraca benar-benar setimbang
- Catat sercara cermat setiap penunjukan anak timbangan
pada kolom yang disediakan
- Lakukan hal yang sama pada benda berikutnya
- Masukan hasil timbangannya kedalam tabel pengamatan
d. Amperemeter
- Siapkan batu baterai dan dudukannya, papan rangkaian,
jembatan penghubung, bola lampu dan dudukannya, meter
dasar, saklar, dan kabel secukupnya
- Atur bola lampu, jembatan penghubung, batere, dan saklar
pada papan rangkaian sehingga membentuk sebuah
rangkaian
- Tekan saklar untuk menguji fungsi rangkaian. Jika lampu
menyala berarti rangkaian sudah benar
- Atur meterdasar sehingga menjadi amperemeter, mulailah
dari rentang tertinggi
- Lepas jembatan penghubung sebelum masuk percabangan
rangkaian
- Gunakan amperemeter untuk menentukan kuat arus listrik
sebelum masuk ke percabangan rangkaian
- Catat penunjukan amperemeter, dan masukan datanya ke
tabel pengamatan
e. Power supply
- Siapakan power supply, meterdasar, dan kabel
- Hubungkan power supply dengan sumber tegangan dari
PLN
- Atur tombol tegangan mulai dari tegangan yang paling kecil
11
- Atur meterdasar sehingga menjadi voltmeter , mulailah dari
yang rentang tertinggi
- Catat penunjukan voltmeter ke tabel pengamatan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
Adapun hasil dari pengamatan ini saya akan bahas di bab ini,
berikut hasil dari pengamatan saya :
1. Jangka Sorong
Hasil pengamatan jangka sorong ini terlampir di tabel 4 di lkpd.
Dari hasil pengamatan dalam hal ini perbedaan perbandingan
pengukuran dengan refrensi yang saya pelajari jelas berbeda, karena
media yang saya ukur sama dengan yang saya pelajari berbeda, hanya
saja cara mengukur dan cara menghitungya yang sama.
Adapun faktor yang membedakan pengukuran kali ini adalah
ketelitian pengukuran keahlian dalam menggunakan alat ukur dan media
yang diukur.
2. Mikrometer Sekrup
Hasil pengamatan Mikrometer Sekrup ini terlampir di tabel 5 di
lkpd
Dari hasil pengamatan dalam hal ini perbedaan perbandingan
pengukuran dengan refrensi yang saya pelajari jelas berbeda, karena
media yang saya ukur sama dengan yang saya pelajari berbeda, hanya
saja cara mengukur dan cara menghitungya yang sama.
Adapun faktor yang mempengaruhi pengukuran dikarnakan faktor
pengamat yang kurang teliti dalam pengamatan ini dan keadaan akat
yang digunakan.
3. Neraca Teknis
Hasil pengamatan Neraca Teknis ini terlampir di tabel 6 di lkpd.
Dari hasil pengamatan ini dan apa yang saya pelajari di internet
maupun di buku, sangatlah berbeda dari segi bentuk benda. Dan dalam
hal ini hanya saja dalam menghitung jumlahnya yang sama.
12
Adapun faktor yang mempengaruhi penimbangan ini adalah
kekurang telitian pengamat dalam melakukan penimbangan dan faktor
bentuk benda yang akan di timbang di neraca teknis ini.
4. Amperemeter
Hasil pengamatan Amperemeter ini terlampir di tabel 7 di lkpd
Faktor yang mempengaruhi dalam percobaan ini adalah faktor
keadaan alat, dan juga batas ukur yang digunakan dalam percobaan ini.
Apabila bila batas ukur yang digunakan semakin besar maka batas ukur
yang diperoleh akan semakin besar pula.
5. Voltmeter
Hasil pengamatan Voltmeter ini terlampir di tabel 8 di lkpd
Faktor yang mempengaruhi dalam percobaan Ini adalah faktor
internal yaitu dari faktor pengamat yang sulit membaca hasil percobaan
ini. Dan faktor dari keadaan alat yang digunakan pada saat praktikum.
13
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur yang dilengkapi
dengan skala nonius, sehingga tingkat ketelitiannya mencapai 0,02 mm
dan ada juga yang ketelitiannya 0,05 mm. Tanpa nonius, jangka sorong
mempunyai nst (nilai skala terkecil) skala utama sebesar 1 mm dan batas
ukur mencapai 150 mm. Pada nonius jangka sorong biasanya didapatkan
49 skala utama sama dengan 50 bagian skala nonius. Sehingga jarak
antara 2 skala nonius yang berdekatan adalah 49/50 = 0,98 mm.
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang memiliki tingkat
ketelitian tertinggi. Tingkat ketelitian mikrometersekrup mencapai 0,01 mm
atau 0,001 cm. Dengan ketelitiannya yang sangat tinggi,
mikrometersekrup dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dari
benda yang sangat kecil maupun tipis seperti kertas, pisau silet, maupun
kawat. Secara luas, mikrometersekrup digunakan sebagai alat ukur dalam
teknik mesin elektro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-
blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot.
Neraca Ohaus adalah alat untuk mengukur massa benda dan
prinsip neraca Ohaus adalah sekedar membanding massa benda yang
akan dikur dengan anak timbangan atau prinsip kerja tuas. Neraca
dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti neraca analitis dua lengan,
neraca Ohauss, neraca lengan gantung, dan neraca digital. Neraca
Analitis Dua Lengan Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda,
misalnya emas, batu, kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian neraca
analitis dua lengan yaitu 0,1 gram.
Untuk mengukur arus pada rangkaian listrik menggunakan
amperameter, maka harus dipasang secara seri dengan rangkaian.
Seadangkan untuk mengukur tegangan mengunakan volmeter
B. SARAN
14
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman yang
bersifat membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://nurrahma012.blogspot.com/2014/10/pengukuran-karya-tulis-ilmiah.html
https://www.gammafisblog.com/2017/05/laporan-fisika-dasar-amperemeter-dan.html
http://bankidonk.blogspot.com/p/laporan-praktikum-pengukuran-listrik.html
Sumarsono,Joko.2009.Fisika-Untuk-SMA-KelasX.Jakarta
15