Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Nama : Elsinta
NIM : 022000015
Dosen Pengampu:
YOGYAKARTA
2022
I. TUJUAN
Dewasa ini, telah berkembang berbagai jenis teknik yang dikermbangkan untuk
analisa sample, salah satu teknik yang sering dipergunakan adalah mempergunakan
sinar-x. X-Ray Fluorescence (XRF) dan X-Ray Diffraction (XRD), merupakan 2
metode sering dipilih XRF merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis
komposisi kimia beserta konsentrasi unsur-unsur yang terkandung dalam suatu sample
dengan menggunakan metode spektrometri. XRF umumnya digunakan untuk
menganalisa unsur dalam mineral atau batuan. Analisis unsur di lakukan secara
kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk menganalisi jenis
unsur yang terkandung dalam bahan dan analisis kuantitatif dilakukan untuk
menentukan konsentrasi unsur dalam bahan. Jenis spektrometri XRF ada 2 yaitu :
WDXRF (Wave Length Dispersive XRF) dan EDXRF (Energy Dispersive XRF). Jenis
XRF yang pertama adalah WDXRF (Wavelength-dispersive X-ray Fluorescence),
dimana dispersi sinar-x didapat dari difraksi dengan menggunakan analyzer yang
berupa kristal yang berperan sebagai grid. Kisi kristal yang spesifik memilih panjang
gelombang yang sesuai dengan hukum Bragg (PANalytical, 2009).
Spektrometer XRF adalah alat uji yang digunakan untuk analisis unsur yang
terkandung dalam bahan secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif
memberikan informasi jenis unsur yang terkandung dalam bahan yang dianalisis, yang
ditunjukkan oleh adanya spektrum unsur pada energi sinar-x karakteristiknya.
Sedangkan analisis kuantitatif memberikan informasi jumlah unsur yang terkandung
dalam bahan yang ditunjukkan oleh ketinggian puncak spektrum. ((PEBN), 1993)
Prinsip kerja alat XRF adalah sebagai berikut : sinar-x fluoresensi yang dipancarkan
oleh sampel dihasilkan dari penyinaran sampel dengan sinar-x primer dari tabung sinar-
x ( X-Ray Tube), yang dibangkitkan dengan energi listrik darisumber tegangan sebesar
1200 volt. Bila radiasi dari tabung sinar-x mengenai suatu bahan maka elektron dalam
bahan tersebut akan tereksitasi ke tingkat energy yang lebih rendah, sambil
memancarkan sinar-x karakteristik. Sinar-x karakteristik ini ditangkap oleh detektor
diubah ke dalam sinyal tegangan (voltage), diperkuat oleh Preamp dan dimasukkan ke
analizer untuk diolah datanya (Rosika, Dian, & Djoko, 2007). Energi maksimum sinar-
x primer (keV) tergantung pada tegangan listrik (kVolt) dan kuat arus ( 𝜇 Ampere).
Fluoresensi sinar-x tersebut dideteksi oleh detektor SiLi. Pada gambar 1 ditunjukkan
skema analisis sistem menggunakan DX-95. ((PEBN), 1993).
Gambar 3. Spektrum Co 57
Detektor CdTe merupakan detektor yang dibuat dari bahan Cadmium dan
Tellurium. Seperti halnya detektor semikonduktor lainnya, detektor ini bekerja
berdasarkan interaksi sinar-X atau sinar- dengan atom-atom CdTe yang kemudian
menghasilkan sebuah pasangan elektron-hole untuk setiap energi sebesar 4,43 eV.
Medan listrik dari luar digunakan untuk memisahkan pasangan elektron-hole sebelum
mereka bergabung kembali, selain itu menyebabkan elektron bergerak menuju anoda
dan hole menuju katoda, sehingga terkumpul muatan pada elektroda dan menghasilkan
isyarat. Melalui proses pengolahan dan analisa tinggi pulsa akhirnya isyarat tersebut
dapat dicacah dan ditampilkan bentuk spektrumnya. Sruktur detektor CdTe seperti
ditunjukkan pada Gambar 4.
IX. KESIMPULAN
1. Teknik pengukuran tenaga sinar gamma menggunakan detektor CdTe yang menangkap
energi AM-241 dari sumber yang diletakkan di depan detektor. Kemudia, ditangkap
oleh bahan semikonduktor dan menyebabkan pembentukan pulsa yang dikuatkan dan
dianalisis pada MCA untuk menghasilkan spektrum yang nantinya tertampil di monitor.
2. Kalibrasi energi setelah persobaan pertama/ pencacahan pertam telah dilakukan.
Puncak energi yang tertampil nantinya di bandingkan dengan energi yang sudah standar
sesuai dengan data Am-241.
3. Spektrometer Am-241 menghasilkan spektrum sesuai dengan terosi yang ada. Sehingga
diperoleh resolusi yang cukup baik.
X. DAFTAR PUSTAKA
Karthika, Risky N. 2020. Petunjuk Praktikum Alat Deteksi dan Proteksi Radiasi
“Spektroskopi Gamma dengan CdTe”. Yogyakarta : Poltek-Nuklir.
Amptek Inc. 2008. Operating Manual XR-100T CdTe X-Ray Detektor and Preamplifier
With PX4 Digital Pulse Processor and Power Supply. Amptek Inc.USA. Batan.
www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/Pengukuran_Radiasi/_ private/ Prinsip%
20Dasar .pdf. diakses tanggal 24 Juni 2022
Cember, Herman. 2000. Introduction to Health Phyisics Fourth Edition. Mc
Graw Hill:New York
Sordo,Stefano Del. 2009. Progress in the Development of CdTe and CdZnTe
Semiconductor Radiation Detektor For Astrophysical and Medical
Applications.Sensors.3491-3526.
Gosseau,D., 2009,Introduction to XRF Spectro scopy, (Online),
http://users.skynet.be/diakses tanggal 24 Juni 2022
XI. LAMPIRAN