I.1.1.2 Pembahasan
Berdasarkan data di atas dapat diperoleh perhitungan menggunakan rumus
sebagai berikut:
∆ h 1−∆ h2
C= ......................................................................IV. 1
( Db2−Dm 2 )−( Db1−Dm 1)
(0,018)−(0,020)
C=
( 30−9,9 )−(10−10)
C=0,0001
I.1.2 Uji Kolimasi Total Station
Uji kolimasi adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah terjadi
kesalahan kolimasi atau tidak. Jika garis bidik tidak tegak lurus dengan sumbu II
maka bisa disebut kesalahan kolimasi. Kesalahan ini dapat diketahui dengan
selisih antara bacaan sudut horisontal biasa dan luar biasa yang tidak sama dengan
180˚.
I.1.2.1 Hasil
Pada uji kolimasi total station yang telah dilakukan oleh kelompok VII-B
mendapatkan hasil sebagai berikut :
( LB−B )−180 ˚
β= ........................................................................................IV. 2
2
(180 ° 00 ' 10' '−0 ˚)−180 °
β=
2
β=0 ° 0 ' 05 ' '
I.1.3 Uji Indeks Vertikal
Uji kesalahan indeks vertikal dilakukan untuk mengetahui jika garis bidik
teropong benar-benar mendatar atau tidak.
I.1.3.1 Hasil
Pada uji indeks vertikal yang telah dilakukan oleh kelompok VII-B
mendapatkan hasil sebagai berikut :
I.1.3.2 Pembahasan
Berdasarkan data di atas dapat diperoleh perhitungan pengecekan indeks
vertikal menggunakan rumus sebagai berikut:
360 ˚−LB−B
β= .........................................................................................IV. 3
2
360 °−269 ° 08 ' 36 ' '−90 ° 51' 04 ' '
β=
2
'
β=0 ° 0 10 '
I.2 Pengukuran Waterpass Tertutup
Pengukuran waterpass tertutup dilaksanakan dengan sistem pergi dan
pulang dan pengukurannya harus kembali ke titik awal pada yang dimulai dari
BM kembali lagi ke BM.
I.2.1 Hasil
Pada pengkuran waterpass tertutup yang telah dilakukan oleh kelompok
VII-B mendapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel IV- 5 Data Hasil Pengukuran Waterpass Tertutup
No Titik Beda Tinggi
Rata- Elevasi
Dari Ke Pergi Pulang Koreksi Definitif
rata
210,852
… … … … … … … …
438143,300 9220467,169 BM 16 GD
438108,862 9220492,955 P1
438081,912 9220500,925 P2
438066,465 9220525,483 P3
… … …
fβ
Koreksi sudut per titik = ........................................................IV. 10
n
−00 ˚ 00 ’ 10 ’
¿
14
¿−00 ˚ 00’ 0.71' ’
¿−0.0002' ’ (dalam desimal)
2. Menghitung sudut terkoreksi
Sudut terkoreksi didapat menggunakan rumus dan perhitungan sebagai
berikut :
3. Perhitungan Azimuth
a. Azimuth awal didapat menggunakan rumus dan perhitungan
sebagai berikut :
α awal=tan −1 ( xy 2−x
2− y 1 )
1
..........................................................IV. 12
¿ tan (
9220485.912−9220467.169 )
−1 438124.344−438143.3
¿ 175 ˚ 21 ’ 33,558 ’ ’
b. Perhitungan azimuth untuk setiap patok setelahnya, dapat
menggunakan persamaan seperti berikut :
dBM 11−P 1
Koreksi xi ¿ ×k ∆ x
∑d
17,007
¿ ×(0,021)
304,106
= 0,001
d. Perhitungan koreksi fy
Hasil perhitungan d cos α pada setiap titik tersebut selanjutnya
akan dijumlahkan, hasil yang didapat ternyata ≠ 0, akan tetapi hasil
yang didapatkan yakni sebesar 0.014 sehingga itu terdapat koreksi.
Syaratnya yakni d cos α = 0, maka besarnya koreksi d cos α = -
0.014 . Jumlah dari koreksi tiap titik (ky/titik) harus sama dengan
koreksi (ky). Cara menghitung koreksi setiap titik, yaitu :
d 1 dBM 11−P 1
Koreksi yi ¿ × ky
∑d
17,007
= ×(−0,014)
304,106
= -0,001
5. Menghitung koordinat
Penentuan titik koordinat dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
XP1 = XBM11 + d sin αBM11-P1 + fxBM11-P1
= 38124,344 + 15,481 + 0,001
= 438139,826
YP1 = YBM11 + d cos αBM11-P1 + fyBM11-P1
= 9220485,912 + (-7,042) +(- 0,001)
= = 9220478,869
6. Menentukan kesalahan linier
a. Kesalahan linear dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut :
fl¿ √ ( fx )2 + ( fy )2 ...........................................................................IV. 14
dimana,
fx (∑dSinα ) = 0.021 m
fy ( ∑dCosα ) = -0.014
Sehingga, kesalahan linear didapat menggunakan perhitungan
sebagai berikut :
fl = √ ( 0,021 ) + (−0,014 )
2 2
= 0,02497
b. Selanjutnya menghitung ketelitian linear jarak menggunakan
rumus dan perhitungan sebagai berikut :
∑d
Ketelitian linear jarak = .....................................................IV. 15
fl
304,106
=
0,02497
= 12178,66
Jadi, ketelitian linier jarak = 1 : 12178,66 Ketelitian linier jarak
yakni sebesar 1:12178,66. Besar toleransi ketelitian linier jarak
yakni 1:10000, sehingga pengukuran ini memenuhi syarat
pengukuran.
7. Menghitung toleransi kesalahan penutup sudut
Kesalahan penutup sudut berdasarkan data pengukuran dan
pengolahan sebesar 0°0′10″. Besar toleransi penutup sudut dapat
dihitung menggunakan rumus dan perhitungan sebagai berikut :
1
S= ( a+b+ c ) .....................................................................................................IV. 18
2
Keterangan :
L = luas segitiga
a = sisi mendatar segituga
b = sisi tegak segituga
c = sisi miring segitiga
2
¿ 79,990 m