Anda di halaman 1dari 29

Nama : Oji

Kelas : 6B
Galaksi
     Asal Usul Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang
yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-
objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi,
dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk
asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan
piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak
sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar. Berdasarkan jaraknya dari Matahari,
kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km),
Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta
km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan
2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit
planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet
kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan
sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai
planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris
(10.100 juta km). Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu
dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin
planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.

Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6x1017
km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat
galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi bima sakti dengan kecepatan 220
km/detik, dan dibutuhkan waktu sekitar 226 juta tahun untuk sekali mengelilingi
pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata
surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 18 kali dari semenjak
terbentuk.

a)     Hipotesis Nebula
Hipotesis Nebula atau teori kabut pertama kali dikemukakan oleh Emanuel
Swedenborg pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun
1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace pada
tahun 1796. Kemudian hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-
Leplace.
Hipotesi ini mengemukakan bahwa pada tahap awal tata surya masih berupa
kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es dan gas yang disebut nebula, serta
unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya
menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut
memanas dan akhirnya mejadi bintang raksasa atau biasanya disebut matahari.
Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat. Cincin-cincin gas dan
es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat
seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet-planet.
b)     Hipotesis Planetisimal
Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton mengemukakan hipotesis ini
pertama kali pada tahun 1900. Hipotesis ini mengatakan tata surya terbentuk akibat
adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa
pembentukan matahari. Karena jarak yang dekat tersebut, kemudian terjadi
benjolan pada permukaan matahari, dan bersama dengan proses internal matahari,
bintang lain tersebut manarik materi berulang-ulang dari matahari. Efek gravitasi
bintang mengakibatkan tebentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari
matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain tetap
berada di orbit, mendingin dan memadat, menjadi benda-benda berukuran kecil
yang disebut planetesimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-
objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan,
sedangkan sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
c)      Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans
pada tahun 1917. Menurut hipotesis ini, planet terbentuk karena mendekatnya
bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan ini menyebabkan
tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya
pasang surut bersama mereka, yang kemudain terkondensasi menjadi planet. Akan
tetapi, astronom Harold Jeffreys tahun 1929 menyebutkan bahwa tabrakan itu tidak
mungkin terjadi. Demikian astronom Henry Norris Russell mengemukakan
keberatannya atas hipotesis tersebut.
d)     Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi dikemukakan tahun 1950 oleh astronom Belanda, G.P.
Kuiper. Menurutnya, tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar
membentuk cakram raksasa.
e)     Hipotesis Bintang Kembar
Fred Hoyle pada tahun 1956 mengemukakan bahwa dahulu tata surya berupa
dua bintang yag hampir sama ukurannya dan letaknya pun berdekatan, kemudian
salah satunya meledak menjadi serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap
oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.

2.        Bintang dan Matahari


Bintang adalah benda langit yang memiliki ukuran besar dan memancarkan
cahaya sebagai sumber cahaya. Hipparchus, astronom Yunani untuk petama kalinya
dengan mata telanjang mengklasifikasikan tingkat kecemerlangan bintang. Dari
bintang Magnitudo 1 dan Magnitudo 6, perbedaan tingkat kecemerlangan 100 kali
lipat. Dengan melihat tingkat kecemerlangan warna bintang, kita juga bisa
mengetahui usia bintang. Saat lahir, bintang mengeluarkan warna biru muda,
semakin lama bintang berubah menjadi merah. Semakin tinggi suhu sebuah bintang,
maka warnanya akan semakin biru, yang suhunya sedang warnanya putih dan
kuning, sedangkan bintang yang suhunya rendah berwarna merah.
Bintang terlahir dari nebula raksasa. Partikel-partikel yang terdiri dari gas
dan debu dalam nebula tersebut, pelan-pelan saling tarik dan merapat selama
milyaran tahun. Ketika makin rapat, gaya tarik menarik akan semakin kuat, sampai
suatu saat akan terjadi tarikan yang cepat kearah pusat gravitasi nebula tersebut.
Gerakan serentak materi nebula tersebut ke satu titik menimbulkan ledakan dan
panas di pusat gravitasinya dan dari sinilah lahir sebuah bintang.
Berikut ini adalah tabel bintang-bintang yang jaraknya dekat dengan Bumi :
Nama Bintang Jarak (Tahun Cahaya) Magnitudo Visual (Magnitudo Tampak)
Luminositas (Matahari=1) Kategori :
·         Matahari 0 -26.8 1 Bintang Kuning
·         Proxima Centauri 4,2 11.0 0,00005 Bintang Kerdil Merah
·         Alpha Centauri A 4,3 0,0 1,3 Bintang Kuning
·         Alpha Centauri B 4,3 1,4 0,36 Bintang Oranye
·         Bintang Barnard 5,9 9,5 0,00044 Bintang Kerdil Merah
·         Wolf 359 7,6 13,5 0,00002 Bintang Kerdil Merah
·         Leland 21185 8,1 7,5 0,0052 Bintang Kerdil Merah
·         Sirius A 8,6 -1,5 23 Bintang Putih
·         Sirius B 8,6 8,7 0,002 Bintang Kerdil Putih
·         Bintang UV A Rasi Cetus 8,9 12,4 0,00006 Bintang Kerdil Merah
·         Bintang UV B Rasi Cetus 8,9 12,9 0,00004 Bintang Kerdil Merah

Matahari merupakan bintang besar yang menjadi pusat tata surya, karena
semua planet dan benda-benda di tata surya beredar mengelilinginya. Matahari
berotasi, sedangkan planet-planet melakukan rotasi dan revolusi. Jarak rata-rata
matahari dengan Bumi dinamakan satu satuan astronomi, dan besarnya kira-kira
150.000.000 km. Suhu permukaan matahari kira-kira 6.0000C, dengan diameter
109 kali diameter Bumi atau sekitar 1.400.000km.
Prominensa adalah pancaran gas berbentuk kembang api merah yang
menyembur dari dalam matahari. Prominensa terjadi karena matahari terdiri dari
gas hidrogen. Hidrogen terus-menerus meledak dan berubah menjadi unsur yang
lain, namun karena gravitasinya terlalu besar, unsur tersebut tidak terlepas keluar
melainkan kembali tersedot kedalam inti.
Pada permukaan matahari terdapat bintik hitam. Sebenarnya bintik hitam ini
merupakan daerah permukaan matahari yang yang suhunya lebih rendah
dibandingkan dengan suhu permukaan lainnya. Sehingga warnya menjadi lebih
gelap, namun sebenarnya suhunya masih lebih dari 4.000OC. Bintik hitam ini
terkadang mengalami ledakan yang biasa disebut sunflare (semburan matahari).
Pada saat terjadi ledakan bintik hitam, sunflare memancarkan energi, seperti sinar
ultraviolet, sinar x dan sebagainya. Sinar-sinar inilah yang kemudian dapat
mengacaukan lapisan ionosfer yang dianggap sebagai cermin gelombang
elektromagnetik maka muncul lah fenomena Dellinger. Selain fenomena dellinger,
terjadi pula fenomena aurora. Saat masuk ke lapisan ionosfer, partikel yang
dipancarkan oleh flare bertabrakan dengan atom yang ada di atmosfer Bumi.
Peristiwa ini menimbulkan sinar yang indah di daerah kutub.

3.        Planet
Pada tanggal 24 Agustus 2006 di Praha Ceko, pertemuan International
Astronomical Union dikeluarkan definisi baru mengenai planet:
1)              Benda antariksa yang mengorbit mengelilingi bintang, sementara
benda tersebut bukan bintang.
2)              Memiliki massa yang cukup besar lebih dari 5x1020 kg
3)              Berdiameter lebih dari 800 km
4)              Memiliki gravitasi cukup berat sehingga bentuknya mendekati bulat
serta membebaskan lingkungan sekitar orbit (tidak memotong orbit planet lain).
Berdasarkan posisinya, planet di tata surya dibagi atas planet dalam dan
planet luar. Planet dalam adalah planet yang bila dibandingkan dengan Bumi, lebih
dekat dengan matahari, yaitu Merkurius dan Venus. Sedangkan planet luar, adalah
planet yang jaraknya dengan matahari lebih jauh bila dibandingkan dengan Bumi,
yaitu Mars, Jupiter, Satrunus, Uranus dan Neptunus.
Berdasarkan besar dan massa jenisnya planet dibagi menjadi Terrestrial
Planet dan Giant Planet/Jovian Planet. Planet yang ukurannya kecil dan massa
jenisnya tinggi disebut Planet Terrestrial atau Keluarga Bumi. Planet-planet yang
termasuk dalam Keluarga Bumi adalah planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Giant atau Jovian Planet biasa juga disebut Planet Keluarga Jupiter merupakan
kelompok planet yang ukurannya besar namun massa jenisnya rendah, planet-
planet ini adalah Jupiter, Satrunus, Uranus dan Neptunus.
Sejak ditetapkannya definisi planet yang baru, Pluto tidak berhak
menyandang nama planet. Berkat perkembangan teknologi observasi astronomi,
diketahui bahwa ternyata ukuran Pluto lebih kecil dibandingkan Bulan dan orbitnya
oval tidak beraturan. Status Pluto mulai diragukan pada tahun 2003, hingga
akhirnya Pluto resmi dikeluarkan dari daftar planet pada tahun 2006 dan kemudian
nama Pluto dirubah menjadi 134340, sedangkan Charon, yang dulunya dikenal
sebagai satelitnya Plutomenjadi 134340 I. Dan kini, 134340 termasuk kedalam
daftar Planet Kerdil atau Planet Katai, yaitu planet yang gravitasinya lemah
dibandingkan dengan kedelapan planet yang lainnya. Namun, standar definisi planet
kerdil dan benda-benda langit lainnya sampai sekarang masih belum ditetapkan.
Sedangkan anggota planet katai yang lainnya adalah Ceres, Haumea, Makemake, dan
Eris.
a.    Merkurius
Merkurius adalah planet yang paling dekat jaranknya dengan Matahari. Jarak
antara Merkurius dan Matahari kira-kira 57.900.000 kilometer atau 0,39 SA. Hal ini
mengakibatkan suhu di Merkurius pada siang hari bisa mencapai 430oC, sedangkan
pada malam hari suhunya turun menjadi -180oC.
Diantara Planet Keluarga Bumi, Merkurius lah yang ukurannya paling kecil,
yaitu 38% diameter Bumi dengan massa 1/18 massa Bumi dengan periode revolusi
kurang lebih 88 hari dan periode rotasinya kira-kira 59 hari. Merkurius tidak
memiliki atmosfer dan satelit. Sedangkan penampakan permukaan planet ini berupa
kawah-kawah yang diduga hasil dari pengerutan pada periode wala sejarah planet
ini. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri atas atom-atom yang
terlepas dari permukaannya karena semburan angin Matahari.
b.   Venus
Venus (0,7 SA) adalah planet yang terlihat paling terang, dilihat dari Bumi.
Venus nampak paling jelas dari Bumi, karena sebagian besar atmosfer tebal di
Venus terbentuk dari karbondioksida dan Venus memantulkan 75% sinar Matahari
yang diterimanya. Karena atmosfer Venus yang tebal, maka panas terperangkap
dalam atmosfer, sehingga muncullah efek rumah kaca. Selain efek rumah kaca yang
kuat, permukaan Venus juga tertutup oleh banyak gunung berapi dengan asap yang
pekat dengan lava yang panas, hingga mahluk hidup sulit untuk hidup disana. Hal ini
pula lah yang menyebabkan Venus menjadi planet yang terpanas di tata surya
dengan suhu permukaan mencapai 465oC.
Venus juga sering dijuluki Bintang Fajar atau Bintang Kejora karena tampak
menjelang matahari terbit atau beberapa saat sesudah matahari terbenam. Setelah
bulan, Venus adalah benda langit yang paling terang dilihat dari Bumi. Venus juga
dianggap sebagai kembarannya Bumi karena massanya yang hampir mirip dengan
Bumi, yaitu 0,815 dari massa Bumi, ukurannya pun hampir sama dengan Bumi,
yaitu 12.100 km. sedangkan gravitasinya kira-kira 0,88 kalinya Bumi. Namun Venus
memiliki arah rotasi yang berbalikkan dengan Bumi, sehingga di Venus Matahari
terbit dari sebelah barat dan tenggelam dari sebelah timur. Dengan waktu tempuh
rotasi 243,2 hari dan revolusi 224,7 hari.
c.    Bumi
Bumi merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang mendukung
kehidupan. Kombinasi cairan air, atmosfer yang terdiri atas oksigen dan nitrogen,
dan pola cuaca yang dinamis memberikan unsur-unsur dasar untuk beraneka ragam
kehidupan mahluk hidup didalamnya. Bumi memiliki bualn sebagai satelit alami.
Jarak Bumi ke Matahari adalah 1 AU, dengan diameter Bumi 12.760 km dan rotasi
23,56 menit serta revolusi 365,26 hari. Suhu terendah di Bumi adalah -70oC dan
tertinggi mencapai 55oC.
d.   Mars
Planet Mars atau yang biasa dipanggil “si planet merah” ini memang tampak
merah bila dilihat pada malam hari. Hal ini disebabkan karena permukaan tanah di
Mars yang berupa batu-batuan dan tanah liat banyak mengandung oksida besi.
Sedangkan unsur penting di atmosfer di Mars yang tipis adalah karbondioksida dan
karena hampir tidak ada uap air menjadikan Mars sangat kering. Pemukaan Mars
juga terdapat banyak gunung, yang salah satunya merupakan gunung terbesar di
tata surya, yaitu Gunung Olympus dengan diameter permukaan bawannya 500-600
km. selain gunung, juga terdapat Ngarai (canyon) Marineris.
Suhu terendah dipermukaan Mars -120oC dan suhu tertingginya mencapai
25o C. Jarak rata-rata Mars dari Matahari adalah 1,5 AU dengan ukuran lebih kecil
dari Venus dan Bumi (0,107 massa Bumi) dan diameter ekuatorialnya 6.790 km.
Dengan diameter Mars yang hampir separuhnya Bumi, satu harinya lebih panjang
41 menit daripada Bumi, sedangkan satu tahun di Mars sama dengan 687 hari.
Di kutub Mars juga terdapat es seperti es yang terdapat di kutub Bumi, es ini
sebagian besar merupakan campuran air dan karbondioksida beku. Mars memiliki
dua satelit, Phobos dan Deimos. Satelit Mars ini diduga merupakan asteroid yang
terjebak oleh gravitasi Mars, karena bentuk Phobos terlihat seperti batu hitam gelap
berukuran 15x12x11 km, dengan lubang-lubang kecil dipermukaannya. Sedangkan
Deimos, berukuran 27x21x19 km dengan lebih banyak lagi lubang pada
permukaannya bila dibandingkan dengan Phobos.
e.    Jupiter
Jupiter (5,2 AU) merupakan planet terbesar di tata surya dengan diameter 11
kalinya Bumi dengan massa 318 massa Bumi. Unsur pembentuk utama lapisan
atmosfernya adalah hidrogen dan sedikit helium. Jupiter berotasi dengan kecepatan
yang sangat tinggi, yaitu sekitar 10 jam. Hal inilah yang mengakibatkan permukaan
di planet Jupiter tampak seperti belang-belang. Bintik merah raksasa dipermukaan
planet Jupiter sendiri merupakan pusaran raksasa yang sangat besar. Namun,
revolusi planet ini memakan waktu yang cukup lama, yaitu 11,86 tahun. Sedangkan
planet ini memiliki cukup banyak satelit, sekitar lebih dari 60 satelit. Tapi ini masih
bisa berubah lagi, karena satelit-satelit planet yang ditemukan akan semakin banyak
seiring dengan kemajuan teknologi observasi astronomi. Io, Europa, Ganymede dan
Callisto adalah satelit Jupiter yang ditemukan oleh astronom Italia, Galileo Galilei
pada tahun 1610. Karena itulah keempat satelit ini dikenal sebagai empat satelit
Galileo. Ganymede adalah satelit terbesar ditata surya dengan ukuran yang lebih
besar dari pada Merkurius.
f.     Saturnus
Saturnus (9,5 AU), adalah planet yang dikenal dengan cincinnya yang
terbentuk dari debu luar angkasa, batu, es dan lain-lain. Planet ini memiliki
beberapa kesamaan dengan Yupiter, antara lain komposisi atmosfernya. Meskipun
Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, berat planet ini kurang dari sepertiga
Yupiter atau 95 kali massa Bumi, sehingga menjadi planet yang paling tidak padat di
tata surya. Satu hari di Saturnus sama dengan 10 jam 40 menit dengan masa
revolusi 29,5 tahun. Dengan diameter ekuatorialnya 120.540 km dan suhu di
puncak awannya -180oC.
Sejauh ini, Saturnus memiliki 60 satelit (dan tiga yang belum dipastikan).
Kecuali Titan, kesemua satelit Saturnus tersusun atas bongkahan es, sebagian
bercampur dengan batu disana-sini. Satelit-satelit yang memiliki gravitasi sama
seperti planet ini mengitari Saturnus dan menarik cincin Saturnus. Makanya,
interval jarak cincin juga berubah. Beberapa satelit Saturnus adalah Mimas,
Enceladus, Dione, Iapetus, Rhea dan Titan. Titan berukuran lebih besar daripada
Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit yang memiliki atmosfer yang cukup
berarti, berupa hidrogen dan makromolekul organik yang kompleks. Sedangkan
permukaan Titan terdapat bagian lautan yang nampak berwarna biru tua dan
diperkirakan dipenuhi dengan etana atau metana cair. Keadaan di Titan ini
diperkirakan mirip dengan awal mula Bumi ketika belum ada kehidupan.
g.    Uranus
Uranus (19,6 AU), yang ditemukan oeh William Herschel, astronom Inggris
pada tahun 1781, berjarak kurang lebih 2.900.000.000 km dari Matahari. Jarak ini
kira-kira 20 kali lipat jarak antara Matahari dan Bumi, massanya kira-kira 14,5 kali
massa Bumi. Uranus memiliki keunikan, karena sudut rotasi planet ini miring 98
derajat dari orbit revolusinya. Hal ini lah yang menyebabkan kutub utara dan kutub
selatan di Uranus bergiliran menghadap Matahari, sehingga selama 42 tahun terus
menerus musim panas, dan begitu pula sebaliknya. Namun demikian, temperatur
musim dingin Uranus lebih tinggi dari pada musim panas. Hal ini dikarenakan pada
musim panas, molekul hidrogen yang terdiri dari dua atom hidrogen menyerap
panas dan sinar ultraviolet secara terpisah. Ketika tiba musim dingin, keduanya
akan bersatu menjadi molekul hidrogen. Panas yang tadi diserap dilepaskan
kembali. Hal inilah yang menyebabkan saat musim dingin suhunya menjadi lebih
panas.
Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya
dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Bagian inti ini dibungkus oleh
campuran air, amoniak, dan metana. Suhu di puncak awannya -210oC. Jika dilihat
dari dekat, Uranus juga sebenarnya memiliki 11 buah cincin yang sangat tipis.
Sampai saat ini, Uranus memiliki 27 satelit. Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan
Miranda adalah beberapa satelit Uranus yang diketahui lewat gambar-gambar yang
dikirimkan oleh teleskop luar angkasa Hubble dan Wahana Voyager 2. Periode
rotasi planet ini 17 jam 24 menit dan periode revolusinya 84 tahun.

h.   Neptunus
Neptunus ditemukan berdasarkan perhitungan matematika. Setelah
menemukan Uranus, para astronom mengetahui bahwa planet ini sedikit demi
sedikt keluar dari orbitnya karena terseret suatu gravitasi. John Couch Adam dari
Inggris dan Urbain le Verrier dari Perancis dengan matematika menghitung tempat
yang seharusnya ada planet yang tak terlihat. Akhirnya, pada tahun 1846, Johann
Gottfried Galle dari Jerman menemukan Planet Neptunus. Setelah itu, para astronom
menemukan dua buah satelit Neptunus dan kemudian ditemukan 11 satelit lagi,
hingga berjumlah 13 buah satelit.
Neptunus (30 AU) bermassa sedikit lebih kecil daripada Uranus, tetapi
memiliki 17 kali massa Bumi sehingga lebih padat. Neptunus memancarkan panas
dari dalam, tetapi  tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Diameter ekuatorialnya
49.530 km dengan volumen 57 kali volume Bumi, sedangkan massanya 17,14 kali
massa Bumi. Kala revolusi planet biru ini adalah 164,79 tahun, dengan masa rotasi
16 jam 7 menit. Suhu di puncak awan planet Neptunus adalah -210oC. atmosfer
Neptunus tersusun dari hidrogen, helium dan metana.
Neptunus juga mempunyai 6 buah cincin, 4 buah cincin lebar dan 2 buah
lainnya kecil. Ada 13 satelit yang diketahui dimiliki oleh Neptunus, diantaranya
adalah Proteus dan Triton. Satelit terbesar adalah Triton merupakan satu-satunya
satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retro-gade) dan satelit ini juga merupakan
satelit paling dingin di tata surya dengan suhu 240o-235o dibawah nol.
Lewat Wahana Voyager 2, diketahui bahwa di Neptunus juga terdapat
pusaran raksasa yang mirip dengan Bintik Merah Raksasa yang ada di Jupiter. Dua
bintik hitam tersebut merupakan badai besar yang dihasilkan oleh atmosfer
Neptunus yang sangat kuat. Badai raksasa sebesar Bumi tersebut berputar dengan
kecepatan 2000 km/jam. Merupakan angin yang paling cepat di dalam tata surya.
4.        Asteroid
Asteroid secara umum adalah objek tata surya yang terdiri atas batuan dan
mineral logam beku. Dalam tata surya diperkirakan ada lebih dari 100.000 asteroid.
Asteroid terbesar bernama Ceres dengan garis tengah kurang lebih 685 km, namun
setelah tahun 2006 Ceres diklarifikasi lebih lanjut dan kemudian dinyatakan sebagai
anggota dari Planet Kerdil. Asteroid lainnya adalah Gaspra, Ida, Vesta, dan Hygeia.
Asteroid banyak dijumpai diantara lintasan Mars dan Jupiter. Diantara Mars
dan Jupiter ini terdapat daerah yang disebut Sabuk Asteroid, yang merupakan
kumpulan batuan metal dan mineral. Kebanayakan asteroid ini hanya berdiameter
beberapa kilometer dan beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Sabuk
asteroid utama terletak diantara orbit Mars dan Jupiter, berjarak antara 2,3 hingga
3,3 AU, diduga merupakan sisa dari formasi tata surya yang gagal.
5.        Meteor
Meteor merupakan benda-benda langit kecil yang juga mengelilingi Matahari
dan jumlahnya sangat banyak. Meteor banyak mengandung besi dan nikel. Sering
beberapa diantara meteor jatuh ke Bumi. Meteor yang jatuh ke Bumi akan
bergesekan dengan atmosfer Bumi dan terbakar, hingga meteor biasanya akan habis
dahulu sebelum mencapai permukaan Bumi. Gesekan meteor dan atmosfer Bumi
menghasilkan sinar yang nampak sebagai bintang jatuh atau bintang pijar. Batu
meteor yang berhasil mencapai permukaan Bumi disebut meteorit. Batu ini akan
meninggalkan bekas berupah kawah pada permukaan Bumi. Kawah Barringer di
Arizona, Amerika Serikat merupakan hasil dari jatuhnya meteor ke permukaan
Bumi. Kawah ini berdiameter 1.200km dengan kedalaman mencapai lebih dari 175
meter.

6.        Komet
Komet adalah bintang pengembara, yang melintasi Matahari sambil melintas
orbit elips yang sangat panjang. Komet terbentuk dari gas, debu, dan bongkahan es
sisa penciptaan tata surya. Seperti pada umumnya, komet akan terlihat lebih
bercahaya ketika posisi mereka lebih dekat dengan matahari, karena radiasi
matahari mendidihkan partikel es dan debu di inti komet. Material berbentuk awan
ini disebut kepala (coma) kadang-kadang memiliki ekor, terlihat bercahaya karena
memantulkan bentuk sinar matahari. Panjang ekor komet bisa mancapai lebih dari
100 juta kilometer. Sambil mengelilingi orbit yang oval panjang, kepala komet selalu
menghadap Matahari.
Beberapa komet yang sudah dikenal adalah Komet Hyakutake, Komet Halley,
Komet Encke (secara resmi dinamai 2P/Encke), Komet West, Komet Ikeya-Seki,
Comet Kohoutek, Komet Shoemaker-Levy 9 (SL9, secara resmi disebut D/1993 F2),
dan Komet Biela (sebutan resmi: 3D/Biela).

7.         Lubang Hitam ( Black Hole )


Lubang hitam adalah bagian dari Ruang Waktu yang merupakan gravitasi
paling kuat, bahkan cahaya tidak bisa kabur. Teori Relativitas Umum memprediksi
bahwa butuh massa besar untuk menciptakan sebuah Lubang Hitam yang berada di
Ruang Waktu. Di sekitar Lubang Hitam ada permukaan yang di sebut Event Horizon.
Lubang ini disebut "hitam" karena menyerap apapun yang berada disekitarnya dan
tidak dapat kembali lagi, bahkan cahaya. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki
ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Teori Medan Quantum dalam Ruang-waktu melengkung memprediksi bahwa Event
Horizon memancarkan radiasi disekitarnya dengan suhu yang terbatas. Suhu ini
berbanding terbalik dengan massa Lubang hitam, sehingga sulit untuk diamati
Lubang hitam bermassa bintang atau lebih.
Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John
Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman
bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori
relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen
William Hawking.
Istilah lubang hitam mulai populer ketika John Archibald Wheeler
menggunakannya pada ceramah-ceramahnya pada tahun 1967. Walaupun ia
dianggap luas sebagai pencetus pertama istilah ini, namun ia selalu menampik
dengan pernyataan bahwa ia bukanlah penemu istilah ini.
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan
tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi)
tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi
tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang
sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa
sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.

B.            Bumi dan Lapisan-Lapisannya


Bumi diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Bumi
merupakan planet dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan
matahari. Jarak Bumi dengan matahari sekitar 150 juta km.Bumi berbentuk bulat
dengan radius ± 6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni
oleh berbagai jenis makhluk hidup.permukaan Bumi terdiri atas daratan dan lautan.
Bentuk  Bumi agak pipih di kedua kutubnya, bergaris tengah ekuatorial
7.923mil,sedangkan antar kutub 7.900 mil. Berat jenisnya 5,5 dan beratnya 6,6 ×
1.021 ton. Inti dalam Bumi tebalnya 815 mil, inti luar 1.360 mil, mantel Bumi 1.800
mil, dan lapisan lithosfer 20 mil. Lapisan Bumi yang cair disebut hidrosfer yang
menutupi 71 % muka Bumi dengan kedalaman rata-rata 4.000 meter, sedangkan
lapisan yang berupa gas disebut atmosfer, terdiri atas troposfer setebal 10 mil.
Sesudah troposfer adalah lapisan stratosfer dengan ketebalan antara 10-50 mil,
pada lapisan ini terdapat lapisan ozon yang dapat yang dapat menolak datangnya
sinar ultraviolet berintensitas tinggi dari sinar matahari yang dapat merusak lapisan
ionosfer. Secara struktur, lapisan Bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai
berikut:
1.           Kerak Bumi (crush) merupakan kulit Bumi bagian luar (permukaan
Bumi). Tebalnya mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari
batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh
makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak Bumi mencapai 1.100 . Lapisan kerak
Bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan lifoster.
2.           Selimut atau selubung (mantle) terletak di bawah lapisan kerak Bumi.
Tebalnya mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat.suhu dibagian
bawah selimut Bumi mencapai 3.000 .
3.           Inti Bumi (corel), yang terdiri atas material cair, dengan penyusun
utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman
2.900-5.200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti
dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang
suhu nya mencapai 2.200 . Inti dalam merupakan pusat Bumi berbentuk bola
dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam terdiri atas nikel dan besi yang
suhunya mencapai 4.500
Berdasarkan susunan kimianya, Bumi dapat dibagi menjadi empat bagian,
yakni sebagai berikut:
1)     Bagian padat (Lifosfer) yang terdiri atas tanah dan batuan. Lifosfer
berasal dari bahasa Yunani, yaitu lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan.
Lifosfer merupakan lapisan kerak Bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan
dengan ketebalan rata-rata 1.200 km. Lifosfer tersusun dalam dua lapisan,yaitu
kerak dan selubung, yang tebalnya sekitar 50-100 km. Lifosfer merupakan lempeng
yang bergerak sehingga menimbulkan pergeseran benua. Penyusun utama lapisan
lifosfer adalah batuan yang terdiri atas campuran antar mineral sejenis atau tidak
sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk batuan pembentuk
lifosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat tinggi dan
terdapat di bawah kerak Bumi. Magma akan mengalami beberapa proses perubahan
sampai menjadi batuan beku,batuan sedimen, dan batuan metamorf. Lifosfer terdiri
atas dua bagian utama,yaitu sebagai berikut.
a.       Lapisan sial (Silisium dan alumunium), yaitu lapisan kulit Bumi yang
tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk Si02 dan
Al2O3.. Pada lapisan sial (Silisium dan alumunium) ini, antara lain terdapat batuan
sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat
didaratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat, dan batu
bertebaran rata-rata 35 km.
b.      Lapisan sima (silisium magnesium), yaitu lapisan kulit Bumi yang
tersusun oleh logam-logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2
dan MgO. Lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro
magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersifat elastis dan
mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
2)     Bagian cair (hidrosfer) yang terdiri atas berbagai bentuk ekosistem
perairan seperti laut, danau, dan samudra. Hidrosfer merupakan senyawa gabungan
antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi hidrogen karbondioksida
(H2O). Hampir sekitar 71% dari permukaan Bumi merupakan wilayah perairan.
Lapisan air yang menyelimuti seluruh permukaan Bumi disebut hidrosfer
3)     Bagian udara (atmofer) yang menyelimuti seluruh permukaan Bumi.
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti Bumi secara menyeluruh dengan
ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi, terutama
karena pengaruh pemanasan sinar matahari dan perputaran Bumi. Perputaran ini
mengakibatkan massa udara bergerak sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara
di berbagai tempat dalam atmosfer dan menimbulkan arus angin.
4)     Biosfer, yaitu bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme atau
lapisan tempat tinggal makhluk hidup.termasuk semua biosfer adalah semua bagian
permukaan Bumi yang dapat dihuni oleh makhluk hidup. Organisme hidup tersusun
oleh berbagai unsur yang berasal dari biosfer, baik air, mineral maupun komponen-
komponen penyusun atmosfer.secara fisik, biosfer terbagi menjadi tiga komponen,
yaitu lifosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
Salah satu bentuk lingkungan hidrosfer adalah terbentuknya gambut. Gambut
terletak di antara atmosfer dan lifosfer, pada lain pihak tumbuh juga dalam
hidrosfer. Gambut merupakan bentuk organis sebagai asal mula pembentukan batu
bara, didalamnya hidup beragam mikroplankton yang amat cepat pertumbuhan,
tetapi umurnya sangat pendek,dan ketika mati akan terendap dalam rawa. Lapisan
gambut mengandung semua macam garam makanan tanaman yang terlarut dalam
air tanah. Menurut kondisi dan bersifat-sifatnya, gambut dapat dibedakan menjadi
sebagai berikut.
a.       Gambut topogen, yaitu lapisan tanah gambut yang terbentuk karena
genangan air yang terhambat drainasenya pada tanah-tanah cekung di belakang
pantai, pedalaman atau pegunungan. Gambut jenisnya ini umumnya tidak begitu
dalam, hingga sekitar 4 m saja, airnya tidak begitu asam, dan relatif subur dengan
zat hara yang berasal dari lapisan tanah mineral di dasar cekungan, air sungai sisa-
sisa tumbuhan, dan air hujan. Gambut topogen relatif tidak banyak di jumpai.
Terdapat pada tanah dataran jawa (Pangandaran), Sumatra, dan di tanah
pegunungan Jawa dan Sulawesi .
b.      Gambut ombrogen, sebagai gambut pantai, gambut ini lebih sering di
jumpai, meskipun semua gambut ombrogen bermula sebagai gambut
topogen.gambut ombrogen lebih tua umurnya.umumnya, lapisan gambut lebih
tebal, hingga kedalaman 20 meter, dan permukaan tanah gambutnya lebih tinggi
dari pada permukaan sungai didekatnya. Kandungan unsur hara tanah sangat
terbatas, hanya bersumber dari lapisan gambut dan air hujan sehingga tidak
subur.sungai atau drainase yang keluar dari wilayah gambut ombrogen mengalirkan
air yang keasamannya tinggi (pH 3,0-4,5), mengandung banyak asam humus dan
warnanya cokelat kehitaman seperti warna air teh yang pekat. Itulah sebabnya,
sungai-sungai semacam itu di sebut juga sungai air hitam.
Gambut ombrogen kebanyakan terbentuk tidak jauh dari pantai. Tanah
gambut ini kemungkinan bermula dari tanah endapan mangrove yang kemudian
mengering; kandungann garam dan sulfide yang tinggi di tanah itu mengakibatkan
hanya sedikit dihuni oleh jasad-jasad renik pengurai. Dengan demikian, lapisan
gambut mulai terbentuk di atasnya.penelitian di Sarawak memperlihatkan bahwa
gambut mulai terbentuk di atas lumpur mangrove sekitar 4.500 tahun yang lalu,
pada awalnya dengan laju penimbunan sekitar 0,475m/100 tahun (pada kedalaman
gambut 10-12m), tetapi kemudian menyusut hingga sekitar 0,223m/100 tahun
pada kedalaman 0-5m. Agaknya semakin tua hutan di atas tanah gambut ini tumbuh
semakin lamban akibat semakin berkurangnya ketersediaan hara. Terdapat di
dataran tanah Sumatera, Kalimantan, dan Irian. Dikota Palangkaraya, Kalimantan
Tengah, dibangun di atas lahan gambut ombrogen.
Di Bumi enam lempengan utama sebagai berikut:
1)     Lempengan Amerika, terdiri atas Amerika Utara dan Selatan serta
setengah dari dasar bagian barat Samudra Atlantik.
2)     Lempengan Afrika, terdiri dari Afrika dan sebagian samudra sekitarnya.
3)     Lempengan Eurasia, terdiri dari Asia, Eropa, dan dasar laut sekitarnya.
4)     Lempengan India, yang meliputi anak benua dan dasar samudra
sekitarnya.
5)     Lempengan  Australia, terdiri atas Australia dan samudra di sikitarnya.
6)     Lempengan  Pasifik, yang mendasari Samudra Pasifik.

C.         Rotasi, Revolusi Bumi & Bulan


Seperti yang sudah dibahas planet, berotasi pada porosnya dan berevolusi
mengelilingi matahari, serta satelit selain berotasi juga berevolusi mengelilingi
planet.

a.         Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Kala rotasi adalah waktu
yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk berputar pada porosnya. Sekali berotasi
bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit atau 24 jam kurang 4 menit. inilah yang
menyebabkan adanya tahun kabisat dimana perbedaan waktu 4 menit tersebut
membuat jumlah hari pada bulan februari ditahun kabisat berjumlah 29 hari.
1)     Terjadinya perubahan waktu
2)     Terjadinya perubahan arah angin
3)     Terjadinya perbedaan ketebalan atmosfer
4)     Terjadinya perbedaan percepatan gravitasi
5)     Terjadinya pergantian siang dan malam
6)     Bentuk bumi menjadi bulat spheroid
7)     Terjadinya pembelokan arah angin
8)     Terjadinya gerak semu harian matahari dan    benda - benda langit
lainnya
9)     Terjadinya gaya coriolis
10)Dapat berfungsinya satelit
11)Terjadi perubahan arah bandul (efek faucault)
12)Adanya Jetlag Bila kita naik pesawat
b.         Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah perputaran bumi mengelilingi matahari. Sekali
berevolusi, bumi memerlukan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik atau sering
disebut satu tahun pada penanggalan masehi. Adanya revolusi bumi ini tidak dapat
kita rasakan namun dapat kita lihat dengan tadanya:
Pengaruh akibat Revolusi Bumi :
1)     Pergantian musim
2)     perbedaan lamanya siang dan malam
3)     Gerak semu matahari
4)     Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan

Gambar revolusi bumi mengelilingi matahari


c.         Revolusi Bulan
Bulan disebut juga dengan satelit Bumi, Bulan merupakan satelit alami bumi
yang diperkirakan satelit alami terbesar ke-5 dalam sistemTata Surya. Bulan
diketahui tidak memiliki sumber cahaya sendiri, adapun cahaya yang dipancarkan
Bulan sebenarnya adalah berasal dari pantulan dari cahaya Matahari oleh
permukaan bulan. Rata-rata jarak dari Bumi ke Bulan dari pusat ke pusat
diperkirakan sekitar 384.403 km, setidaknya kurang lebih 30 kali diameter Bumi.
Dimana diameter Bulan kurang lebih adalah 3.474 km, diameter ini sedikit lebih
kecil dari seperempat diameter Bumi.
Bulan sebenarnya tidak memiliki cahaya sendiri. Adapun cahaya Bulan
sebenarnya adalah pantulan cahaya Matahari oleh permukaan bulan. Bagian Bulan
yang tampak dari Bumi merupakan bagian permukaan Bulan yang terkena paparan
sinar Matahari. Ketika berevolusi, luas bagian Bulan yang terkena sinar Matahari
berubah-ubah. Oleh sebab itullah, Bulan jika dilihat dari Bumi juga memiliki bentuk
yang berubah-ubah, perubahan bentuk ini disebut juga dengan fase-fase Bulan.
Dalam sekali revolusi, Bulan mengalami delapan fase. Apabila dirata-rata, setiap fase
Bulan berlangsung selama kurang lebih 3–4 hari.
1)     Hari pertama. Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak
terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari
Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
2)     Hari keempat. Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan
tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.
3)     Hari kedelapan. Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk
setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.
4)     Hari kesebelas. Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan
tampak seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.
5)     Hari keempat belas. Bulan berada pada posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan
tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.
6)     Hari ketujuh belas. Bulan berada pada posisi 225°. Dilihat dari Bumi,
penampakan Bulan kembali seperti cakram.
7)     Hari kedua puluh satu. Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan
Bulan sama dengan Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah
lingkaran.
8)     Hari kedua puluh lima. Bulan berada pada posisi 315°. Penampakan
Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk
seperti sabit. Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan
mati. Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru. Bedanya, Bulan baru
menunjukkan fase awal, sedangkan Bulan mati menunjukkan fase akhir.
d.         Rotasi Bulan
Rotasi bulan adalah perputaran Bulan pada porosnya. Untuk menyelesaikan
satu kali rotasi, Bulan memerlukan waktu selama satu bulan (29½ hari) dan Rotasi
Bulan tidak memberikan dampak apa pun terhadap kehidupan di Bumi.

D.        Pengertian Gerhana Bulan dan Matahari


Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya
benda/objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana
ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana
Matahari dan gerhana Bulan.

a.      Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di antara Bumi & Matahari
sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meskipun Bulan
berukuran lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari
sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari
Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata
149.680.000 kilometer.
Jenis Gerhana Matahari :
 Gerhana total terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari ditutup
seutuhnya oleh bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan sama besar atau
bahkan lebih besar dari bulatan Matahari. Ukuran bulatan Matahari
& bulatan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak
Bumi-Bulan & Bumi-Matahari.
 Gerhana sebagian terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya
menutup sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian
dari bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
 Gerhana cincin terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya
menghalangi sebagian dari bulatan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi saat
ukuran bulatan Bulan lebih kecil dari bulatan Matahari. Sehingga
ketika bulatan Bulan berada di depan bulatan Matahari,
tidak seluruh bulatan Matahari akan tertutup oleh bulatan Bulan.
Bagian bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh bulatan Bulan, berada di
sekeliling bulatan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
 Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu
di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan
pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif
jarang.
b.     Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup
oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada
satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan
sebab terhalangi oleh bumi.

Jenis Gerhana Bulan :


 Gerhana bulan total - Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah
umbra.
 Gerhana bulan sebagian - Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan
terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan
yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar
Matahari yang sampai ke permukaan bulan
:a Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek
tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi,
dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid,
empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar.
Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar
bagian yang terluar. Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya
ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta
km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan
Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang
diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih
jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk
asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya
diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850
juta km), dan Eris (10.100 juta km). Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet
kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh
cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.

Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6x1017 km dari
pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Tata
surya mengelilingi pusat galaksi bima sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan
dibutuhkan waktu sekitar 226 juta tahun untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan
umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi
pusat galaksi sebanyak 18 kali dari semenjak terbentuk.

a)     Hipotesis Nebula
Hipotesis Nebula atau teori kabut pertama kali dikemukakan oleh Emanuel
Swedenborg pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775.
Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796.
Kemudian hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Leplace.
Hipotesi ini mengemukakan bahwa pada tahap awal tata surya masih berupa kabut
raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es dan gas yang disebut nebula, serta unsur gas
yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu
menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas dan akhirnya mejadi
bintang raksasa atau biasanya disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan
berputar semakin cepat. Cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat
gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan
membentuk planet-planet.
b)     Hipotesis Planetisimal
Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton mengemukakan hipotesis ini pertama kali
pada tahun 1900. Hipotesis ini mengatakan tata surya terbentuk akibat adanya bintang lain
yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa pembentukan matahari. Karena jarak
yang dekat tersebut, kemudian terjadi benjolan pada permukaan matahari, dan bersama
dengan proses internal matahari, bintang lain tersebut manarik materi berulang-ulang dari
matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan tebentuknya dua lengan spiral yang
memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain
tetap berada di orbit, mendingin dan memadat, menjadi benda-benda berukuran kecil yang
disebut planetesimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut
bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sedangkan sisa materi
lainnya menjadi komet dan asteroid.
c)      Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun
1917. Menurut hipotesis ini, planet terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada
matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan ini menyebabkan tertariknya sejumlah besar
materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka,
yang kemudain terkondensasi menjadi planet. Akan tetapi, astronom Harold Jeffreys tahun
1929 menyebutkan bahwa tabrakan itu tidak mungkin terjadi. Demikian astronom Henry
Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
d)     Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi dikemukakan tahun 1950 oleh astronom Belanda, G.P. Kuiper.
Menurutnya, tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk
cakram raksasa.
e)     Hipotesis Bintang Kembar
Fred Hoyle pada tahun 1956 mengemukakan bahwa dahulu tata surya berupa dua
bintang yag hampir sama ukurannya dan letaknya pun berdekatan, kemudian salah
satunya meledak menjadi serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi
bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.

2.        Bintang dan Matahari


Bintang adalah benda langit yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya
sebagai sumber cahaya. Hipparchus, astronom Yunani untuk petama kalinya dengan mata
telanjang mengklasifikasikan tingkat kecemerlangan bintang. Dari bintang Magnitudo 1
dan Magnitudo 6, perbedaan tingkat kecemerlangan 100 kali lipat. Dengan melihat tingkat
kecemerlangan warna bintang, kita juga bisa mengetahui usia bintang. Saat lahir, bintang
mengeluarkan warna biru muda, semakin lama bintang berubah menjadi merah. Semakin
tinggi suhu sebuah bintang, maka warnanya akan semakin biru, yang suhunya sedang
warnanya putih dan kuning, sedangkan bintang yang suhunya rendah berwarna merah.
Bintang terlahir dari nebula raksasa. Partikel-partikel yang terdiri dari gas dan debu
dalam nebula tersebut, pelan-pelan saling tarik dan merapat selama milyaran tahun. Ketika
makin rapat, gaya tarik menarik akan semakin kuat, sampai suatu saat akan terjadi tarikan
yang cepat kearah pusat gravitasi nebula tersebut. Gerakan serentak materi nebula
tersebut ke satu titik menimbulkan ledakan dan panas di pusat gravitasinya dan dari
sinilah lahir sebuah bintang.
Berikut ini adalah tabel bintang-bintang yang jaraknya dekat dengan Bumi :
Nama Bintang Jarak (Tahun Cahaya) Magnitudo Visual (Magnitudo Tampak) Luminositas
(Matahari=1) Kategori :
         Matahari 0 -26.8 1 Bintang Kuning
         Proxima Centauri 4,2 11.0 0,00005 Bintang Kerdil Merah
         Alpha Centauri A 4,3 0,0 1,3 Bintang Kuning
         Alpha Centauri B 4,3 1,4 0,36 Bintang Oranye
         Bintang Barnard 5,9 9,5 0,00044 Bintang Kerdil Merah
         Wolf 359 7,6 13,5 0,00002 Bintang Kerdil Merah
         Leland 21185 8,1 7,5 0,0052 Bintang Kerdil Merah
         Sirius A 8,6 -1,5 23 Bintang Putih
         Sirius B 8,6 8,7 0,002 Bintang Kerdil Putih
         Bintang UV A Rasi Cetus 8,9 12,4 0,00006 Bintang Kerdil Merah
         Bintang UV B Rasi Cetus 8,9 12,9 0,00004 Bintang Kerdil Merah

Matahari merupakan bintang besar yang menjadi pusat tata surya, karena semua
planet dan benda-benda di tata surya beredar mengelilinginya. Matahari berotasi,
sedangkan planet-planet melakukan rotasi dan revolusi. Jarak rata-rata matahari dengan
Bumi dinamakan satu satuan astronomi, dan besarnya kira-kira 150.000.000 km. Suhu
permukaan matahari kira-kira 6.0000C, dengan diameter 109 kali diameter Bumi atau
sekitar 1.400.000km.
Prominensa adalah pancaran gas berbentuk kembang api merah yang menyembur
dari dalam matahari. Prominensa terjadi karena matahari terdiri dari gas hidrogen.
Hidrogen terus-menerus meledak dan berubah menjadi unsur yang lain, namun karena
gravitasinya terlalu besar, unsur tersebut tidak terlepas keluar melainkan kembali tersedot
kedalam inti.
Pada permukaan matahari terdapat bintik hitam. Sebenarnya bintik hitam ini
merupakan daerah permukaan matahari yang yang suhunya lebih rendah dibandingkan
dengan suhu permukaan lainnya. Sehingga warnya menjadi lebih gelap, namun sebenarnya
suhunya masih lebih dari 4.000OC. Bintik hitam ini terkadang mengalami ledakan yang
biasa disebut sunflare (semburan matahari). Pada saat terjadi ledakan bintik hitam,
sunflare memancarkan energi, seperti sinar ultraviolet, sinar x dan sebagainya. Sinar-sinar
inilah yang kemudian dapat mengacaukan lapisan ionosfer yang dianggap sebagai cermin
gelombang elektromagnetik maka muncul lah fenomena Dellinger. Selain fenomena
dellinger, terjadi pula fenomena aurora. Saat masuk ke lapisan ionosfer, partikel yang
dipancarkan oleh flare bertabrakan dengan atom yang ada di atmosfer Bumi. Peristiwa ini
menimbulkan sinar yang indah di daerah kutub.
3.        Planet
Pada tanggal 24 Agustus 2006 di Praha Ceko, pertemuan International Astronomical Union
dikeluarkan definisi baru mengenai planet:
1)              Benda antariksa yang mengorbit mengelilingi bintang, sementara benda tersebut bukan
bintang.
2)              Memiliki massa yang cukup besar lebih dari 5x1020 kg
3)              Berdiameter lebih dari 800 km
4)              Memiliki gravitasi cukup berat sehingga bentuknya mendekati bulat serta membebaskan
lingkungan sekitar orbit (tidak memotong orbit planet lain).
Berdasarkan posisinya, planet di tata surya dibagi atas planet dalam dan planet luar.
Planet dalam adalah planet yang bila dibandingkan dengan Bumi, lebih dekat dengan
matahari, yaitu Merkurius dan Venus. Sedangkan planet luar, adalah planet yang jaraknya
dengan matahari lebih jauh bila dibandingkan dengan Bumi, yaitu Mars, Jupiter, Satrunus,
Uranus dan Neptunus.
Berdasarkan besar dan massa jenisnya planet dibagi menjadi Terrestrial Planet dan
Giant Planet/Jovian Planet. Planet yang ukurannya kecil dan massa jenisnya tinggi disebut
Planet Terrestrial atau Keluarga Bumi. Planet-planet yang termasuk dalam Keluarga Bumi
adalah planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Giant atau Jovian Planet biasa juga
disebut Planet Keluarga Jupiter merupakan kelompok planet yang ukurannya besar namun
massa jenisnya rendah, planet-planet ini adalah Jupiter, Satrunus, Uranus dan Neptunus.
Sejak ditetapkannya definisi planet yang baru, Pluto tidak berhak menyandang
nama planet. Berkat perkembangan teknologi observasi astronomi, diketahui bahwa
ternyata ukuran Pluto lebih kecil dibandingkan Bulan dan orbitnya oval tidak beraturan.
Status Pluto mulai diragukan pada tahun 2003, hingga akhirnya Pluto resmi dikeluarkan
dari daftar planet pada tahun 2006 dan kemudian nama Pluto dirubah menjadi 134340,
sedangkan Charon, yang dulunya dikenal sebagai satelitnya Plutomenjadi 134340 I. Dan
kini, 134340 termasuk kedalam daftar Planet Kerdil atau Planet Katai, yaitu planet yang
gravitasinya lemah dibandingkan dengan kedelapan planet yang lainnya. Namun, standar
definisi planet kerdil dan benda-benda langit lainnya sampai sekarang masih belum
ditetapkan. Sedangkan anggota planet katai yang lainnya adalah Ceres, Haumea,
Makemake, dan Eris.
a.    Merkurius
Merkurius adalah planet yang paling dekat jaranknya dengan Matahari. Jarak antara
Merkurius dan Matahari kira-kira 57.900.000 kilometer atau 0,39 SA. Hal ini
mengakibatkan suhu di Merkurius pada siang hari bisa mencapai 430oC, sedangkan pada
malam hari suhunya turun menjadi -180oC.
Diantara Planet Keluarga Bumi, Merkurius lah yang ukurannya paling kecil, yaitu
38% diameter Bumi dengan massa 1/18 massa Bumi dengan periode revolusi kurang lebih
88 hari dan periode rotasinya kira-kira 59 hari. Merkurius tidak memiliki atmosfer dan
satelit. Sedangkan penampakan permukaan planet ini berupa kawah-kawah yang diduga
hasil dari pengerutan pada periode wala sejarah planet ini. Atmosfer Merkurius yang
hampir bisa diabaikan terdiri atas atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena
semburan angin Matahari.
b.   Venus
Venus (0,7 SA) adalah planet yang terlihat paling terang, dilihat dari Bumi. Venus
nampak paling jelas dari Bumi, karena sebagian besar atmosfer tebal di Venus terbentuk
dari karbondioksida dan Venus memantulkan 75% sinar Matahari yang diterimanya.
Karena atmosfer Venus yang tebal, maka panas terperangkap dalam atmosfer, sehingga
muncullah efek rumah kaca. Selain efek rumah kaca yang kuat, permukaan Venus juga
tertutup oleh banyak gunung berapi dengan asap yang pekat dengan lava yang panas,
hingga mahluk hidup sulit untuk hidup disana. Hal ini pula lah yang menyebabkan Venus
menjadi planet yang terpanas di tata surya dengan suhu permukaan mencapai 465oC.
Venus juga sering dijuluki Bintang Fajar atau Bintang Kejora karena tampak
menjelang matahari terbit atau beberapa saat sesudah matahari terbenam. Setelah bulan,
Venus adalah benda langit yang paling terang dilihat dari Bumi. Venus juga dianggap
sebagai kembarannya Bumi karena massanya yang hampir mirip dengan Bumi, yaitu 0,815
dari massa Bumi, ukurannya pun hampir sama dengan Bumi, yaitu 12.100 km. sedangkan
gravitasinya kira-kira 0,88 kalinya Bumi. Namun Venus memiliki arah rotasi yang
berbalikkan dengan Bumi, sehingga di Venus Matahari terbit dari sebelah barat dan
tenggelam dari sebelah timur. Dengan waktu tempuh rotasi 243,2 hari dan revolusi 224,7
hari.
c.    Bumi
Bumi merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang mendukung kehidupan.
Kombinasi cairan air, atmosfer yang terdiri atas oksigen dan nitrogen, dan pola cuaca yang
dinamis memberikan unsur-unsur dasar untuk beraneka ragam kehidupan mahluk hidup
didalamnya. Bumi memiliki bualn sebagai satelit alami. Jarak Bumi ke Matahari adalah 1
AU, dengan diameter Bumi 12.760 km dan rotasi 23,56 menit serta revolusi 365,26 hari.
Suhu terendah di Bumi adalah -70oC dan tertinggi mencapai 55oC.
d.   Mars
Planet Mars atau yang biasa dipanggil “si planet merah” ini memang tampak merah
bila dilihat pada malam hari. Hal ini disebabkan karena permukaan tanah di Mars yang
berupa batu-batuan dan tanah liat banyak mengandung oksida besi. Sedangkan unsur
penting di atmosfer di Mars yang tipis adalah karbondioksida dan karena hampir tidak ada
uap air menjadikan Mars sangat kering. Pemukaan Mars juga terdapat banyak gunung,
yang salah satunya merupakan gunung terbesar di tata surya, yaitu Gunung Olympus
dengan diameter permukaan bawannya 500-600 km. selain gunung, juga terdapat Ngarai
(canyon) Marineris.
Suhu terendah dipermukaan Mars -120oC dan suhu tertingginya mencapai 25o C. Jarak
rata-rata Mars dari Matahari adalah 1,5 AU dengan ukuran lebih kecil dari Venus dan Bumi
(0,107 massa Bumi) dan diameter ekuatorialnya 6.790 km. Dengan diameter Mars yang
hampir separuhnya Bumi, satu harinya lebih panjang 41 menit daripada Bumi, sedangkan
satu tahun di Mars sama dengan 687 hari.
Di kutub Mars juga terdapat es seperti es yang terdapat di kutub Bumi, es ini
sebagian besar merupakan campuran air dan karbondioksida beku. Mars memiliki dua
satelit, Phobos dan Deimos. Satelit Mars ini diduga merupakan asteroid yang terjebak oleh
gravitasi Mars, karena bentuk Phobos terlihat seperti batu hitam gelap berukuran
15x12x11 km, dengan lubang-lubang kecil dipermukaannya. Sedangkan Deimos,
berukuran 27x21x19 km dengan lebih banyak lagi lubang pada permukaannya bila
dibandingkan dengan Phobos.
e.    Jupiter
Jupiter (5,2 AU) merupakan planet terbesar di tata surya dengan diameter 11
kalinya Bumi dengan massa 318 massa Bumi. Unsur pembentuk utama lapisan
atmosfernya adalah hidrogen dan sedikit helium. Jupiter berotasi dengan kecepatan yang
sangat tinggi, yaitu sekitar 10 jam. Hal inilah yang mengakibatkan permukaan di planet
Jupiter tampak seperti belang-belang. Bintik merah raksasa dipermukaan planet Jupiter
sendiri merupakan pusaran raksasa yang sangat besar. Namun, revolusi planet ini
memakan waktu yang cukup lama, yaitu 11,86 tahun. Sedangkan planet ini memiliki cukup
banyak satelit, sekitar lebih dari 60 satelit. Tapi ini masih bisa berubah lagi, karena satelit-
satelit planet yang ditemukan akan semakin banyak seiring dengan kemajuan teknologi
observasi astronomi. Io, Europa, Ganymede dan Callisto adalah satelit Jupiter yang
ditemukan oleh astronom Italia, Galileo Galilei pada tahun 1610. Karena itulah keempat
satelit ini dikenal sebagai empat satelit Galileo. Ganymede adalah satelit terbesar ditata
surya dengan ukuran yang lebih besar dari pada Merkurius.
f.     Saturnus
Saturnus (9,5 AU), adalah planet yang dikenal dengan cincinnya yang terbentuk dari
debu luar angkasa, batu, es dan lain-lain. Planet ini memiliki beberapa kesamaan dengan
Yupiter, antara lain komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60%
volume Yupiter, berat planet ini kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa Bumi,
sehingga menjadi planet yang paling tidak padat di tata surya. Satu hari di Saturnus sama
dengan 10 jam 40 menit dengan masa revolusi 29,5 tahun. Dengan diameter ekuatorialnya
120.540 km dan suhu di puncak awannya -180oC.
Sejauh ini, Saturnus memiliki 60 satelit (dan tiga yang belum dipastikan). Kecuali
Titan, kesemua satelit Saturnus tersusun atas bongkahan es, sebagian bercampur dengan
batu disana-sini. Satelit-satelit yang memiliki gravitasi sama seperti planet ini mengitari
Saturnus dan menarik cincin Saturnus. Makanya, interval jarak cincin juga berubah.
Beberapa satelit Saturnus adalah Mimas, Enceladus, Dione, Iapetus, Rhea dan Titan. Titan
berukuran lebih besar daripada Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit yang
memiliki atmosfer yang cukup berarti, berupa hidrogen dan makromolekul organik yang
kompleks. Sedangkan permukaan Titan terdapat bagian lautan yang nampak berwarna
biru tua dan diperkirakan dipenuhi dengan etana atau metana cair. Keadaan di Titan ini
diperkirakan mirip dengan awal mula Bumi ketika belum ada kehidupan.
g.    Uranus
Uranus (19,6 AU), yang ditemukan oeh William Herschel, astronom Inggris pada
tahun 1781, berjarak kurang lebih 2.900.000.000 km dari Matahari. Jarak ini kira-kira 20
kali lipat jarak antara Matahari dan Bumi, massanya kira-kira 14,5 kali massa Bumi. Uranus
memiliki keunikan, karena sudut rotasi planet ini miring 98 derajat dari orbit revolusinya.
Hal ini lah yang menyebabkan kutub utara dan kutub selatan di Uranus bergiliran
menghadap Matahari, sehingga selama 42 tahun terus menerus musim panas, dan begitu
pula sebaliknya. Namun demikian, temperatur musim dingin Uranus lebih tinggi dari pada
musim panas. Hal ini dikarenakan pada musim panas, molekul hidrogen yang terdiri dari
dua atom hidrogen menyerap panas dan sinar ultraviolet secara terpisah. Ketika tiba
musim dingin, keduanya akan bersatu menjadi molekul hidrogen. Panas yang tadi diserap
dilepaskan kembali. Hal inilah yang menyebabkan saat musim dingin suhunya menjadi
lebih panas.
Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan
hanya sedikit memancarkan energi panas. Bagian inti ini dibungkus oleh campuran air,
amoniak, dan metana. Suhu di puncak awannya -210oC. Jika dilihat dari dekat, Uranus juga
sebenarnya memiliki 11 buah cincin yang sangat tipis. Sampai saat ini, Uranus memiliki 27
satelit. Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda adalah beberapa satelit Uranus yang
diketahui lewat gambar-gambar yang dikirimkan oleh teleskop luar angkasa Hubble dan
Wahana Voyager 2. Periode rotasi planet ini 17 jam 24 menit dan periode revolusinya 84
tahun.

h.   Neptunus
Neptunus ditemukan berdasarkan perhitungan matematika. Setelah menemukan
Uranus, para astronom mengetahui bahwa planet ini sedikit demi sedikt keluar dari
orbitnya karena terseret suatu gravitasi. John Couch Adam dari Inggris dan Urbain le
Verrier dari Perancis dengan matematika menghitung tempat yang seharusnya ada planet
yang tak terlihat. Akhirnya, pada tahun 1846, Johann Gottfried Galle dari Jerman
menemukan Planet Neptunus. Setelah itu, para astronom menemukan dua buah satelit
Neptunus dan kemudian ditemukan 11 satelit lagi, hingga berjumlah 13 buah satelit.
Neptunus (30 AU) bermassa sedikit lebih kecil daripada Uranus, tetapi memiliki 17
kali massa Bumi sehingga lebih padat. Neptunus memancarkan panas dari dalam,
tetapi  tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Diameter ekuatorialnya 49.530 km dengan
volumen 57 kali volume Bumi, sedangkan massanya 17,14 kali massa Bumi. Kala revolusi
planet biru ini adalah 164,79 tahun, dengan masa rotasi 16 jam 7 menit. Suhu di puncak
awan planet Neptunus adalah -210oC. atmosfer Neptunus tersusun dari hidrogen, helium
dan metana.
Neptunus juga mempunyai 6 buah cincin, 4 buah cincin lebar dan 2 buah lainnya
kecil. Ada 13 satelit yang diketahui dimiliki oleh Neptunus, diantaranya adalah Proteus dan
Triton. Satelit terbesar adalah Triton merupakan satu-satunya satelit besar yang orbitnya
terbalik arah (retro-gade) dan satelit ini juga merupakan satelit paling dingin di tata surya
dengan suhu 240o-235o dibawah nol.
Lewat Wahana Voyager 2, diketahui bahwa di Neptunus juga terdapat pusaran
raksasa yang mirip dengan Bintik Merah Raksasa yang ada di Jupiter. Dua bintik hitam
tersebut merupakan badai besar yang dihasilkan oleh atmosfer Neptunus yang sangat kuat.
Badai raksasa sebesar Bumi tersebut berputar dengan kecepatan 2000 km/jam.
Merupakan angin yang paling cepat di dalam tata surya.
4.        Asteroid
Asteroid secara umum adalah objek tata surya yang terdiri atas batuan dan mineral
logam beku. Dalam tata surya diperkirakan ada lebih dari 100.000 asteroid. Asteroid
terbesar bernama Ceres dengan garis tengah kurang lebih 685 km, namun setelah tahun
2006 Ceres diklarifikasi lebih lanjut dan kemudian dinyatakan sebagai anggota dari Planet
Kerdil. Asteroid lainnya adalah Gaspra, Ida, Vesta, dan Hygeia.
Asteroid banyak dijumpai diantara lintasan Mars dan Jupiter. Diantara Mars dan Jupiter ini
terdapat daerah yang disebut Sabuk Asteroid, yang merupakan kumpulan batuan metal
dan mineral. Kebanayakan asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer dan
beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Sabuk asteroid utama terletak diantara
orbit Mars dan Jupiter, berjarak antara 2,3 hingga 3,3 AU, diduga merupakan sisa dari
formasi tata surya yang gagal.
5.        Meteor
Meteor merupakan benda-benda langit kecil yang juga mengelilingi Matahari dan
jumlahnya sangat banyak. Meteor banyak mengandung besi dan nikel. Sering beberapa
diantara meteor jatuh ke Bumi. Meteor yang jatuh ke Bumi akan bergesekan dengan
atmosfer Bumi dan terbakar, hingga meteor biasanya akan habis dahulu sebelum mencapai
permukaan Bumi. Gesekan meteor dan atmosfer Bumi menghasilkan sinar yang nampak
sebagai bintang jatuh atau bintang pijar. Batu meteor yang berhasil mencapai permukaan
Bumi disebut meteorit. Batu ini akan meninggalkan bekas berupah kawah pada permukaan
Bumi. Kawah Barringer di Arizona, Amerika Serikat merupakan hasil dari jatuhnya meteor
ke permukaan Bumi. Kawah ini berdiameter 1.200km dengan kedalaman mencapai lebih
dari 175 meter.

6.        Komet
Komet adalah bintang pengembara, yang melintasi Matahari sambil melintas orbit
elips yang sangat panjang. Komet terbentuk dari gas, debu, dan bongkahan es sisa
penciptaan tata surya. Seperti pada umumnya, komet akan terlihat lebih bercahaya ketika
posisi mereka lebih dekat dengan matahari, karena radiasi matahari mendidihkan partikel
es dan debu di inti komet. Material berbentuk awan ini disebut kepala (coma) kadang-
kadang memiliki ekor, terlihat bercahaya karena memantulkan bentuk sinar matahari.
Panjang ekor komet bisa mancapai lebih dari 100 juta kilometer. Sambil mengelilingi orbit
yang oval panjang, kepala komet selalu menghadap Matahari.
Beberapa komet yang sudah dikenal adalah Komet Hyakutake, Komet Halley, Komet
Encke (secara resmi dinamai 2P/Encke), Komet West, Komet Ikeya-Seki, Comet Kohoutek,
Komet Shoemaker-Levy 9 (SL9, secara resmi disebut D/1993 F2), dan Komet Biela
(sebutan resmi: 3D/Biela).

7.         Lubang Hitam ( Black Hole )


Lubang hitam adalah bagian dari Ruang Waktu yang merupakan gravitasi paling
kuat, bahkan cahaya tidak bisa kabur. Teori Relativitas Umum memprediksi bahwa butuh
massa besar untuk menciptakan sebuah Lubang Hitam yang berada di Ruang Waktu. Di
sekitar Lubang Hitam ada permukaan yang di sebut Event Horizon. Lubang ini disebut
"hitam" karena menyerap apapun yang berada disekitarnya dan tidak dapat kembali lagi,
bahkan cahaya. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari
mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati. Teori Medan Quantum dalam
Ruang-waktu melengkung memprediksi bahwa Event Horizon memancarkan radiasi
disekitarnya dengan suhu yang terbatas. Suhu ini berbanding terbalik dengan massa
Lubang hitam, sehingga sulit untuk diamati Lubang hitam bermassa bintang atau lebih.
Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell
and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl
Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert
Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking.
Istilah lubang hitam mulai populer ketika John Archibald Wheeler menggunakannya
pada ceramah-ceramahnya pada tahun 1967. Walaupun ia dianggap luas sebagai pencetus
pertama istilah ini, namun ia selalu menampik dengan pernyataan bahwa ia bukanlah
penemu istilah ini.
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan
tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan
pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi
untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan
gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah
yang menang.

B.            Bumi dan Lapisan-Lapisannya


Bumi diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Bumi
merupakan planet dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari.
Jarak Bumi dengan matahari sekitar 150 juta km.Bumi berbentuk bulat dengan radius ±
6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis
makhluk hidup.permukaan Bumi terdiri atas daratan dan lautan.
Bentuk  Bumi agak pipih di kedua kutubnya, bergaris tengah ekuatorial
7.923mil,sedangkan antar kutub 7.900 mil. Berat jenisnya 5,5 dan beratnya 6,6 × 1.021 ton.
Inti dalam Bumi tebalnya 815 mil, inti luar 1.360 mil, mantel Bumi 1.800 mil, dan lapisan
lithosfer 20 mil. Lapisan Bumi yang cair disebut hidrosfer yang menutupi 71 % muka Bumi
dengan kedalaman rata-rata 4.000 meter, sedangkan lapisan yang berupa gas disebut
atmosfer, terdiri atas troposfer setebal 10 mil. Sesudah troposfer adalah lapisan stratosfer
dengan ketebalan antara 10-50 mil, pada lapisan ini terdapat lapisan ozon yang dapat yang
dapat menolak datangnya sinar ultraviolet berintensitas tinggi dari sinar matahari yang
dapat merusak lapisan ionosfer. Secara struktur, lapisan Bumi dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu sebagai berikut:
1.           Kerak Bumi (crush) merupakan kulit Bumi bagian luar (permukaan Bumi). Tebalnya
mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan
masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian
bawah kerak Bumi mencapai 1.100 . Lapisan kerak Bumi dan bagian di bawahnya hingga
kedalaman 100 km dinamakan lifoster.
2.           Selimut atau selubung (mantle) terletak di bawah lapisan kerak Bumi. Tebalnya mencapai
2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat.suhu dibagian bawah selimut Bumi
mencapai 3.000 .
3.           Inti Bumi (corel), yang terdiri atas material cair, dengan penyusun utama logam besi
(90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2.900-5.200 km. Lapisan ini
dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya
sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhu nya mencapai 2.200 . Inti dalam
merupakan pusat Bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam
terdiri atas nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500
Berdasarkan susunan kimianya, Bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni sebagai
berikut:
1)     Bagian padat (Lifosfer) yang terdiri atas tanah dan batuan. Lifosfer berasal dari bahasa
Yunani, yaitu lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Lifosfer merupakan lapisan
kerak Bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1.200 km.
Lifosfer tersusun dalam dua lapisan,yaitu kerak dan selubung, yang tebalnya sekitar 50-
100 km. Lifosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga menimbulkan pergeseran
benua. Penyusun utama lapisan lifosfer adalah batuan yang terdiri atas campuran antar
mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk
batuan pembentuk lifosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat
tinggi dan terdapat di bawah kerak Bumi. Magma akan mengalami beberapa proses
perubahan sampai menjadi batuan beku,batuan sedimen, dan batuan metamorf. Lifosfer
terdiri atas dua bagian utama,yaitu sebagai berikut.
a.       Lapisan sial (Silisium dan alumunium), yaitu lapisan kulit Bumi yang tersusun atas logam
silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk Si02 dan Al2O3.. Pada lapisan sial
(Silisium dan alumunium) ini, antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-
jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat didaratan benua. Lapisan sial
dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat, dan batu bertebaran rata-rata 35 km.
b.      Lapisan sima (silisium magnesium), yaitu lapisan kulit Bumi yang tersusun oleh logam-
logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt.
Lapisan merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
2)     Bagian cair (hidrosfer) yang terdiri atas berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut,
danau, dan samudra. Hidrosfer merupakan senyawa gabungan antara dua atom hidrogen
dan satu atom oksigen menjadi hidrogen karbondioksida (H2O). Hampir sekitar 71% dari
permukaan Bumi merupakan wilayah perairan. Lapisan air yang menyelimuti seluruh
permukaan Bumi disebut hidrosfer
3)     Bagian udara (atmofer) yang menyelimuti seluruh permukaan Bumi. Atmosfer adalah
lapisan udara yang menyelimuti Bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650
km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi, terutama karena pengaruh pemanasan sinar
matahari dan perputaran Bumi. Perputaran ini mengakibatkan massa udara bergerak
sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat dalam atmosfer dan
menimbulkan arus angin.
4)     Biosfer, yaitu bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme atau lapisan tempat
tinggal makhluk hidup.termasuk semua biosfer adalah semua bagian permukaan Bumi
yang dapat dihuni oleh makhluk hidup. Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur
yang berasal dari biosfer, baik air, mineral maupun komponen-komponen penyusun
atmosfer.secara fisik, biosfer terbagi menjadi tiga komponen, yaitu lifosfer, hidrosfer, dan
atmosfer.
Salah satu bentuk lingkungan hidrosfer adalah terbentuknya gambut. Gambut
terletak di antara atmosfer dan lifosfer, pada lain pihak tumbuh juga dalam hidrosfer.
Gambut merupakan bentuk organis sebagai asal mula pembentukan batu bara, didalamnya
hidup beragam mikroplankton yang amat cepat pertumbuhan, tetapi umurnya sangat
pendek,dan ketika mati akan terendap dalam rawa. Lapisan gambut mengandung semua
macam garam makanan tanaman yang terlarut dalam air tanah. Menurut kondisi dan
bersifat-sifatnya, gambut dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.
a.       Gambut topogen, yaitu lapisan tanah gambut yang terbentuk karena genangan air
yang terhambat drainasenya pada tanah-tanah cekung di belakang pantai, pedalaman atau
pegunungan. Gambut jenisnya ini umumnya tidak begitu dalam, hingga sekitar 4 m saja,
airnya tidak begitu asam, dan relatif subur dengan zat hara yang berasal dari lapisan tanah
mineral di dasar cekungan, air sungai sisa-sisa tumbuhan, dan air hujan. Gambut topogen
relatif tidak banyak di jumpai. Terdapat pada tanah dataran jawa (Pangandaran), Sumatra,
dan di tanah pegunungan Jawa dan Sulawesi .
b.      Gambut ombrogen, sebagai gambut pantai, gambut ini lebih sering di jumpai,
meskipun semua gambut ombrogen bermula sebagai gambut topogen.gambut ombrogen
lebih tua umurnya.umumnya, lapisan gambut lebih tebal, hingga kedalaman 20 meter, dan
permukaan tanah gambutnya lebih tinggi dari pada permukaan sungai didekatnya.
Kandungan unsur hara tanah sangat terbatas, hanya bersumber dari lapisan gambut dan
air hujan sehingga tidak subur.sungai atau drainase yang keluar dari wilayah gambut
ombrogen mengalirkan air yang keasamannya tinggi (pH 3,0-4,5), mengandung banyak
asam humus dan warnanya cokelat kehitaman seperti warna air teh yang pekat. Itulah
sebabnya, sungai-sungai semacam itu di sebut juga sungai air hitam.
Gambut ombrogen kebanyakan terbentuk tidak jauh dari pantai. Tanah gambut ini
kemungkinan bermula dari tanah endapan mangrove yang kemudian mengering;
kandungann garam dan sulfide yang tinggi di tanah itu mengakibatkan hanya sedikit dihuni
oleh jasad-jasad renik pengurai. Dengan demikian, lapisan gambut mulai terbentuk di
atasnya.penelitian di Sarawak memperlihatkan bahwa gambut mulai terbentuk di atas
lumpur mangrove sekitar 4.500 tahun yang lalu, pada awalnya dengan laju penimbunan
sekitar 0,475m/100 tahun (pada kedalaman gambut 10-12m), tetapi kemudian menyusut
hingga sekitar 0,223m/100 tahun pada kedalaman 0-5m. Agaknya semakin tua hutan di
atas tanah gambut ini tumbuh semakin lamban akibat semakin berkurangnya ketersediaan
hara. Terdapat di dataran tanah Sumatera, Kalimantan, dan Irian. Dikota Palangkaraya,
Kalimantan Tengah, dibangun di atas lahan gambut ombrogen.
Di Bumi enam lempengan utama sebagai berikut:
1)     Lempengan Amerika, terdiri atas Amerika Utara dan Selatan serta setengah dari dasar
bagian barat Samudra Atlantik.
2)     Lempengan Afrika, terdiri dari Afrika dan sebagian samudra sekitarnya.
3)     Lempengan Eurasia, terdiri dari Asia, Eropa, dan dasar laut sekitarnya.
4)     Lempengan India, yang meliputi anak benua dan dasar samudra sekitarnya.
5)     Lempengan  Australia, terdiri atas Australia dan samudra di sikitarnya.
6)     Lempengan  Pasifik, yang mendasari Samudra Pasifik.

C.         Rotasi, Revolusi Bumi & Bulan


Seperti yang sudah dibahas planet, berotasi pada porosnya dan berevolusi mengelilingi matahari,
serta satelit selain berotasi juga berevolusi mengelilingi planet.

a.         Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya.  Kala rotasi adalah waktu yang
dibutuhkan oleh suatu benda untuk berputar pada porosnya. Sekali berotasi bumi
memerlukan waktu 23 jam 56 menit atau 24 jam kurang 4 menit. inilah yang menyebabkan
adanya tahun kabisat dimana perbedaan waktu 4 menit tersebut membuat jumlah hari
pada bulan februari ditahun kabisat berjumlah 29 hari.
1)     Terjadinya perubahan waktu
2)     Terjadinya perubahan arah angin
3)     Terjadinya perbedaan ketebalan atmosfer
4)     Terjadinya perbedaan percepatan gravitasi
5)     Terjadinya pergantian siang dan malam
6)     Bentuk bumi menjadi bulat spheroid
7)     Terjadinya pembelokan arah angin
8)     Terjadinya gerak semu harian matahari dan    benda - benda langit lainnya
9)     Terjadinya gaya coriolis
10)Dapat berfungsinya satelit
11)Terjadi perubahan arah bandul (efek faucault)
12)Adanya Jetlag Bila kita naik pesawat
b.         Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah perputaran bumi mengelilingi matahari. Sekali berevolusi,
bumi memerlukan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik atau sering disebut satu tahun
pada penanggalan masehi. Adanya revolusi bumi ini tidak dapat kita rasakan namun dapat
kita lihat dengan tadanya:
Pengaruh akibat Revolusi Bumi :
1)     Pergantian musim
2)     perbedaan lamanya siang dan malam
3)     Gerak semu matahari
4)     Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan

Gambar revolusi bumi mengelilingi matahari

c.         Revolusi Bulan
Bulan disebut juga dengan satelit Bumi, Bulan merupakan satelit alami bumi yang
diperkirakan satelit alami terbesar ke-5 dalam sistemTata Surya. Bulan diketahui tidak
memiliki sumber cahaya sendiri, adapun cahaya yang dipancarkan Bulan sebenarnya
adalah berasal dari pantulan dari cahaya Matahari oleh permukaan bulan. Rata-rata jarak
dari Bumi ke Bulan dari pusat ke pusat diperkirakan sekitar 384.403 km, setidaknya
kurang lebih 30 kali diameter Bumi. Dimana diameter Bulan kurang lebih adalah 3.474 km,
diameter ini sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi.
Bulan sebenarnya tidak memiliki cahaya sendiri. Adapun cahaya Bulan sebenarnya
adalah pantulan cahaya Matahari oleh permukaan bulan. Bagian Bulan yang tampak dari
Bumi merupakan bagian permukaan Bulan yang terkena paparan sinar Matahari. Ketika
berevolusi, luas bagian Bulan yang terkena sinar Matahari berubah-ubah. Oleh sebab
itullah, Bulan jika dilihat dari Bumi juga memiliki bentuk yang berubah-ubah, perubahan
bentuk ini disebut juga dengan fase-fase Bulan. Dalam sekali revolusi, Bulan mengalami
delapan fase. Apabila dirata-rata, setiap fase Bulan berlangsung selama kurang lebih 3–4
hari.
1)     Hari pertama. Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari
menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
2)     Hari keempat. Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak melengkung
seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.
3)     Hari kedelapan. Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah
lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.
4)     Hari kesebelas. Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak seperti
cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.
5)     Hari keempat belas. Bulan berada pada posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan tampak seperti
lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.
6)     Hari ketujuh belas. Bulan berada pada posisi 225°. Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan
kembali seperti cakram.
7)     Hari kedua puluh satu. Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan Bulan sama dengan
Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.
8)     Hari kedua puluh lima. Bulan berada pada posisi 315°. Penampakan Bulan pada posisi ini
sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk seperti sabit. Selanjutnya,
Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan mati sama dengan
posisi Bulan baru. Bedanya, Bulan baru menunjukkan fase awal, sedangkan Bulan mati
menunjukkan fase akhir.

d.         Rotasi Bulan
Rotasi bulan adalah perputaran Bulan pada porosnya. Untuk menyelesaikan satu
kali rotasi, Bulan memerlukan waktu selama satu bulan (29½ hari) dan Rotasi Bulan tidak
memberikan dampak apa pun terhadap kehidupan di Bumi.
D.        Pengertian Gerhana Bulan dan Matahari
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya benda/objek
yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran
yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.

a.      Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di antara Bumi & Matahari sehingga
menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meskipun Bulan berukuran lebih kecil,
bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang
berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari
yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Jenis Gerhana Matahari :
 Gerhana total terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari ditutup seutuhnya
oleh bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan sama besar atau bahkan lebih besar dari
bulatan Matahari. Ukuran bulatan Matahari & bulatan Bulan sendiri berubah-ubah
tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan & Bumi-Matahari.
 Gerhana sebagian terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari bulatan Matahari
yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
 Gerhana cincin terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menghalangi
sebagian dari bulatan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi saat ukuran bulatan Bulan lebih
kecil dari bulatan Matahari. Sehingga ketika bulatan Bulan berada di
depan bulatan Matahari, tidak seluruh bulatan Matahari akan tertutup oleh bulatan Bulan.
Bagian bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh bulatan Bulan, berada di
sekeliling bulatan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
 Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di
permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain
muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
b.     Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh
bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu garis
lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab terhalangi
oleh bumi.

Jenis Gerhana Bulan :


 Gerhana bulan total - Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
 Gerhana bulan sebagian - Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi
dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah
penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan

Anda mungkin juga menyukai