Pendahuluan
1. Motor Induksi
Pada prinsispnya motor induksi dapat diputar dengan beberapa cara yaitu
secara konvensional dan terkontrol antara lain kecepatannya, torka dan lain-lain.
Untuk memutar motor induksi secara konvensional dapat dilakukan dengan
metode Start Direct On Lline (DOL), dikembangkan menjadi putar maju mundur,
tetapi dengan metode konvensional terdapat beberapa kendala antara lain adalah
arus start-nya besar, tidak dapat dikontrol putarannya, tidak dapat dikontrol
torkanya. Untuk mengatasi permasalahan itu maka dimunculkan metode
pengendalian kecepatan putaran motor induksi ini dilakukan dengan beberapa
macam cara diantaranya mengatur tegangan dan frekuensi inverter secara
bersamaan.
II. Pengendalian Kecepatan Motor Induksi
Namun putaran yang dihasilkan tidak bisa tepat seperti putaran yang diinginkan
dalam artian putaran yang dihasilkan secara kasar tidak dengan sehalus seperti pada
pengendalian motor induksi dengan pengaturan frekuensi input.
Contoh
1. Suatu motor induksi tiga fasa diberi frekuensi 50 Hz. Hitunglah kecepatan medan
putar stator (ns) jika jumlah pasang kutub pada motor ialah empat pasang kutub
dan jika jumlah pasang kutubnnya hanya dua pasang kutub ?.
Pada saat pasang kutubnya empat: Pada saat pasang kutubnya dua
120 f
ns = 120 f
p ns =
p
120 x 50 120 x 50
ns = 4 = 1500 rpm ns = 2 = 3000 rpm
2. Mengatur Frekuensi
Salah satu pengaturan kecepatan motor induksi ini dapat dilakukan dengan
cara mengatur frekuensi yang masuk ke motor. Dengan kemajua teknologi, maka
cara ini sudah sangat mudah dilakukan. Bila frekuensi sumber yang diberikan ke
motor semakin besar, maka motor akan berputar semakin cepat. Tetapi bila
frekuensi sumber yang diberikan ke motor semakin rendah, maka motor akan
berputar semakin lambat.
E = 4.44 fr Nφ
φ : fluks motor
E : tegangan rotor
fr : frekuensi rotor
S = n s−nr
n s−n r
S=
nr
ns – n r
S= nr
x 100 % ....... Dalam Persen
Dimana :
S = Slip ( % )
nr = kecepatan putaran rotor pada motor (rpm)
ns = kecepatan putaran medan magnet stator (putaran/menit, rpm)
adapun kita bisa menghitung besarnya frekuensi baru berdasarkan slip yaitu :
fr (f ’) = S . f
Dimana :
fr (f ’) = Frekuensi Baru (Hz)
S= Slip
R L=R 2 ( 1−SS )
Gambar Rangkaian Ekivalen Rotor Motor Induksi
2.1. Mengatur Besarnya Frekuensi Dengan PWM (Pulse Width
Modulation)
Mengatur frekuensi sumber daya Selain jumlah kutub, pengubahan
frekuensi juga akan berpengaruh pada kecepatan putar motor induksi. Hal yang
harus diperhatikan, bahwa dengan pengubahan frekuensi adalah kerapatan fluks
yang ada harus diusahakan tetap, agar kopel yang dihasilkan pun tidak berubah,
untuk itu tegangan jaringan pun harus diubah seiring dengan pengubahan
frekuensi. Hal yang paling umum dalam penerapan cara ini adalah dengan
menggunakan perangkat yang dikenal sebagai inverter. Inverter berfungsi untuk
mengubah listrik dc menjadi listrik ac dengan tegangan dan frekuensi yang dapat
diatur.
120 f 120 x 50
a. ns = p =
6
= 1000 rpm
n s−n r
b. S=
nr
1500−n r
0,04 nr = nr
0,04 nr = 1500 - nr
1,04 nr = 1500
nr = 1442,30 rpm
c. fr (f ’) = S . f
= 0,03 x 50
=1,5 Hz
d. fr (f ’) = S . f
= 0x 50
=0 Hz
Adapun kerugian dari pengaturan jenis ini adalah rendahnya efisiensi pada
saat kecepatan putarnya dikurangi, di mana rugi-rugi daya dihasilkan cukup besar.
Hal ini berlaku pula pada metode pengaturan dengan mengubah tegangan terminal
yang akan dibahas dibawah.
3 S a2 R 2
T= ω ( V1)2
¿¿