Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Disusun Oleh :
213119077
CIMAHI
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN PRESEPSI SENSORI : HALUSINASI
RS: Tgl : 21/0622 Nilai : Tgl : Nilai : Rata-rata :
a. Respon adaftif merupakan respon yang dapat diterima oleh norma-norma sosial
budaya yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam batas normal jika
menghadapi suatu masalah akan dapat memecahkan masalah.
1) Pikiran logis : pandangan yang mengarah pada kenyataan.
2) Presepsi akurat : pandangan yang tepat pada kenyataan.
3) Emosi konsisten (dengan pengalaman) : perasaan yang timbul dari
pengalaman ahli.
4) Perilaku sosial : sikap dan tingkah laku yang masih dalam batas kewajaran.
5) Hubungan sosial : proses suatu interaksi denagn orang lain dan lingkungan.
b. Respon psikososial
1) Proses pikir terganggu : proses pikir yang menimbulkan gangguan
2) Ilusi:miss interpretasi atau penilaian yang salah tentang penerapan yang
benar-benar terjadi (objek nyata) karena rangsangan panca indera
3) Emosi berlebihan atau berkurang
4) Perilaku tidak biasa : sikap dan tingkah laku yang melebihi batas kewajaran
5) Menarik diri : percobaan untuk menghindar interaksi dengan orang lain
c. Respon maladaftif merupakan respon individu dalam menyelesaikan masalah
yang menyimpang dari norma-norma sosial budaya dan lingkungan, adapun
respon maladaptif ini meliputi :
1) Kelainan pikiran : keyakinan yang secara kokoh dipertahankan walaupun
tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan kenyataan sosial.
2) Halusinasi : persepsi sensori yang salah atau persepsi eksternal yang tidak
realita atau tidak ada.
3) Tidak mampu mengatur emosi : perubahan sesuatu yang timbul dari hati.
4) Ketidakaturan : suatu perilaku yang tidak teratur.
5) Isolasi sosial : kondisi sendirian yang dialami oleh individu dan
diterimasebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu kecelakaan yang
negatif mengancam.
6. Faktor Predisposisi
Menurut (Yosep, 2011) faktor predisposisi terjadinya halusinasi adalah :
a. Faktor perkembangan
Tugas perkembangan klien terganggu misalnya rendahnya kontrol dan
kehangatan keluarga menyebabkan klien tidak mampu mandiri sejak kecil,
mudah frustasi, hilang percaya diri dan lebih rentah terhadap stress.
b. Faktor sosiokultural
Seseorang yang merasa tidak diterima dilingkungannya sejak bayi akan merasa
disingkirkan, kesepian, dan tidak percaya pada lingkungannya.
c. Faktor biologis
Mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa. Adanya stres yang
berlebihan dialami seseorang maka di dalam tubuh akan dihasilkan suatu zat
yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia. Akibat stres berkepanjangan
jangan menyebabkan teraktivitasnya neurotransmitter otak.
d. Faktor psikologis
Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah terjerumus pada
penyalahgunaan zat adiktif. Hal ini berpengaruh pada ketidakmampuan klien
dalam mengambil keputusan yang tepat demi masa depannya. Klien lebih
memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam hayal.
e. Faktor genetik dan pola asuh
Penelitian menunjukkan bahwa anak sehat yang diasuh oleh orang tua
skizofrenia cenderung mengalami skizofrenia. Hasil studi menunjukan
hubungan yang sangat berpengaruh pada penyakit ini.
7. Faktor Presipitasi
Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul setelah adanya hubungan
yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna, putus asa dan tidak
berdaya. Menurut Stuart (2007), faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi
adalah :
a. Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses
informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus
yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
b. Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor lingkungan
untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c. Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stressor.
8. Mekanisme Koping
Menurut Dalami dkk (2014) mekanisme koping adalah perilaku yang mewakili upaya
untuk melindungi diri sendiri dari pengalaman yang menakutkan berhubungan
dengan respon neurobiologi maladaptif meliputi :
a. Regresi : menghindari stress, kecemasan dan menampilkan perilaku kembali
seperti apa perilaku perkembangan anak atau berhubungan dengan masalah
proses informasi dan upaya untuk menanggulangi ansietas.
b. Proyeksi : keinginan yang tidak dapat ditoleransi, mencurahkan emosi pada orang
lain karena kesalahan yang dilakukan diri sendiri (sebagai upaya untuk
menjelaskan kerancuan persepsi).
c. Menarik diri : reaksi yang ditampilkan dapat berupa reaksi fisik maupun
psikologis, reaksi fisik yaitu individu pergi atau lari menghindari sumber stressor,
misalnya menjauhi polusi, sumber infeksi, gas beracun dan lain-lain. Sedangkan
reaksi psikologis individu menunjukan perilaku apatis, mengisolasi diri, tidak
berminat, sering disertai rasa takut dan bermusuhan.
B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA FOKUS PENGKAJIAN
1. Masalah Keperawatan
b. DO:
-
2) Data Minor
a. DS :
o Klien mengatakan bahagia saat mendengar suara suara
o Klien mengatakan menyendiri dan tidak perduli dengan sekitar
b. DO:
-
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
• TD : 120/80 mmHg
• N : 82 x/menit
• R : 17x/menit
Tahapan tindakannya
meliputi :
a. Jelaskan cara
menghardik halusinasi
b. Peragakan cara
menghardik
c. Minta pasien
memperagakan ulang
d. Pantau penerapan cara
ini, beri penguatan
perilaku pasien
3. Masukkan dalam
jadwal kegiatan pasien
a. Jelaskan pentingnya
aktivitas yang teratur
untuk mengatasi
halusinasi
b. Diskusikan aktivitas
yang biasa dilakukan
oleh pasien
c. Latih pasien
melakukan aktivitas
a. Follow Up
b. Rujukan
DAFTAR PUSTAKA
Stuart & Laraia (2007). Principles And Practice of Psyciatric Nursing (5Th. Ed) St. Louis
Mosby Year Book