Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Alhamdulillah dengan penuh hidayah Allah SWT, di pagi yang cerah ini kita dapat
bersama-sama melaksanakan shalat Idul Fitri 1437 H dengan penuh kekhusyukan,
kebahagiaan, dan persaudaraan. Oleh karena itu marilah kita bersyukur atas nikmat
Allah SWT atas hidayah dan inayah-Nya sehingga kita ditakdirkan untuk hadir
bersama-sama di masjid yang dimuliakan Allah ini.
Marilah bersama-sama kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah
SWT, dzat yang maha penyayang yang tak pandang sayang, dzat yang maha
pengasih yang tak pernah pilih kasih, dengan cara menjalankan segala perintah-
perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Juga khatib mengajak, marilah
di pagi yang cerah ini kita buka seluas-luasnya pintu maaf yang telah lama tertutup,
kita buka hati suci kita, pikiran jernih kita, kita singkirkan kotoran jiwa kita, yaitu rasa
dendam, benci dan permusuhan di antara sesama saudara dan umat beragama.
Mudah-mudahan kita yang hadir ini senantiasa tercatat dan digolongkan sebagai
orang-orang yang mendapat ampunan Allah SWT, sebagaimana dalam hadits qudsi-
Nya yang berbunyi:
هللا َتعاَلى يا َ َماَل َ ان َو َخ َرجُوا إ َلى عِ ي ِد ُك ْم َيقُ ْو ُل َ ض َ صاَم ُْوا َشه َْر َر َم ِإ َذا
ت َل ُه ْم َفيُناَدي ُم َنا ٍد يا َ ُأ ّم َة م َُحمّد ُ ْامل َي ْطلُبُ َأجْ َرهُ ِإ ِّني َق ْد َغ َفرٍ ِئ َكتي ُك ُّل َع
ت ف َيقوُ ل هللاُ َتعالى يا َ عِ بادي ٍ ت َسيِّئا َ ِت ُكم َح َس َناُ ازلِك ْم قد َبدَ ْل
ِ عوا إ َلى َم َن
ْ ارْ ِج
وموا َم ْغ ْفوراً َلكم ْ ُوافطرْ تم لي َفق َ صُم ُتم لي
Artinya: “Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk
merayakan hari raya, maka Allah pun berkata, ‘Wahai malaikatku, setiap yang
mengerjakan amal kebajikan dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah
mengampuni mereka’. Seseorang kemudian berseru, ‘Wahai umat Muhammad,
pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian diganti dengan
kebaikan’. Kemudian Allah pun berkata, ‘Wahai hamba-Ku, kalian berpuasa untukku
dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapat
ampunan'.
Semalam suntuk kita kumandangkan takbir, tahmid dan tahlil tanpa henti, tanpa
lelah. Semua itu merupakan simbol kita mencintai dan mengagungkan asma Allah
dengan penuh penghayatan dan pengharapan akan hari di mana kita akan berjumpa
dengan Penguasa Alam. Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW:
Terampuni dosa-dosa di sini adalah ( َح ُّق هللاhaqqu Allah) atau hubungan manusia
dengan Allah sedangkan apabila terjadi kekhilafan antarsesama manusia, maka
akan terampuni apabila mereka saling memaafkan, saling ridha-meridhai. Oleh
sebab itu mari kita buang sifat sombong kita, egois kita untuk senantiasa membuka
pintu maaf dan memohon maaf jika khilaf. Dan seyogianya kita melakukan hal itu
secara langsung ketika kita mumpun hidup di dunia.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW di dalam kitab Riyadus Shalihin, Abu Hurairah
mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Nuansa hari raya seperti sekarang ini kita pasti membayangkan saat-saat begitu
indahnya kebersamaan, berkumpul dengan sanak saudara, kita cium tangan kedua
orang tua kita dengan rasa haru, kita meminta maaf atas salah dan khilaf kita.
Begitulah tuntunan baginda Rasulullah SAW agar kita selalu berbakti kepada orang
tua, menghormati mereka dan mengingat jerih payah mereka. Demikian tinggi
derajat kedua orang tua kita sehingga berbuat baik terhadap orang tua adalah
ibadah yang sangat di cintai Allah SWT. Suatu ketika sahabat Abdullah RA bertanya
kepada Rasulullah SAW tentang amal apakah yang dicintai Allah; beliau bersabda:
لىَ مل َأ َحبُّ ِإ َ ُّسألت ال َنبي صلى هللا عليه وسلم أي
ِ الع ُ َعن عب ِد هللا قاَل
ْن َقا َل ُث َّم َ ُّلى َو ْقتِها َ َقا َل ُث َّم َأيّ قا َ َل ِبر
ِ الوالِدَ ي َ هللا َع َّز َو َج َّل َقا َل الصَّالةُ َع
ِ َأيّ ال ِج َها ُد فِي َس ِبي ِْل
هللا
Dari Abdulullah RA berkata, saya bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, ‘Apakah
amalan yang lebih dicintai Allah?’ Jawab beliau, ‘Shalat dalam waktunya.’ ‘Kemudian
apa?’ ‘Berbakti terhadap kedua orang tua.’ ‘Kemudian apa?’ ‘Berjuang di jalan Allah.’
Kemudian ada hadits yang kedua yang artinya, “Diceritakan dari Sahabat Abdullah
bin Amr, ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, ‘Saya ingin
berjihad ya Rasulullah.’ Nabi menjawab, ‘Apakah ibu bapakmu masih hidup, laki-laki
tersebut menjawab, ‘Masih.’ Nabi bersabda, ‘Berjuanglah menjaga kedua orang
tuamu.
Makna Idul Fitri selanjutnya adalah kita wajib menjaga persatuan dan kesatuan.
Diawali dengan saling memaafkan, bersedia berkunjung dan bersilaturahim
mempererat dan menyambung kembali orang-orang yang terputus dengan kita
sebagaimana hadits shahih Imam Bukhari Muslim beliau bersabda:
َمنْ أحبَّ انْ يُبسطا َ ل ُه فيِ ِرز ِق ِه َو ُي ْن َسَأ ل ُه فيِ َأ َث ِر ِه َف ْل َيصِ ْل َر ِح َمه
Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan ditunda ajalnya (dipanjangkan
usiannya) maka hendaknya menyambung hubungan familinya. (HR. Bukhari dan
)Muslim
Akhirnya semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai orang-orang pemaaf, orang-
orang yang senang bersilaturahim, pembela agama Allah dan berbakti terhadap
orang tua kita, dan semoga kita dipertemukan Allah di akhirat kelak dalam keadaan
suci, bahagia bersama keluarga kita memasuki surga Nya Allah SWT. Aamiin Yaa
Rabbal Aalamin.