Anda di halaman 1dari 30

Modul Jaringan Komputer

PERTEMUAN V
MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER

1. Pendahuluan
Selain hardware yang juga menjadi bagian terpenting untuk jaringan komputer,
media transmisi jaringan merupakan hal yang pokok, karena dengan media
transmisi jaringan komputer bisa terhubung dengan berkomunikasi dan
membentuk suatu jaringan komputer. Banyak jenis media transmisi yang ada dan
digunakan untuk jaringan komputer dan hampir semua jaringan komputer yang
ada saat ini menggunakan kabel sebagai media transmisi dan ada juga media
transmisi tanpa kabel (nir cable).
Setiap perangkat elektronik yang difungsikan sebagai alat komunikasi memiliki
media transmisi yang berbeda-beda. Contohnya, Telepon Kabel menggunakan
Kabel sebagai media transmisinya, Telepon Selular (Ponsel), siaran televisi dan
Radio FM menggunakan Frekuensi Radio sebagai media transmisinya, remote
control televisi menggunakan infrared (infra merah) sebagai media transmisinya
dan lain sebagainya.
Dalam teknik elektronika, Informasi yang ditransmisikan tersebut dapat berupa
sinyal listrik ataupun elektromagnetik. Kualitas dan kemampuan suatu media
transmisi pada umumnya tergantung pada beberapa faktor.
 Bandwidth (Lebar Pita), yaitu lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh
sinyal dalam media transmisi. Satuan bandwidth adalah Hertz.
 Noise, yaitu gangguan yang terjadi pada saat transmisi data melalui media
transmisi tertentu. Noise pada dasarnya adalah sinyal yang tidak diinginkan oleh
pengirim maupun penerima.
 Radiasi, yaitu kebocoran sinyal dari media karena adanya karakteristik listrik
yang tidak diinginkan pada media yang bersangkutan.
 Attenuation, yaitu tingkat kehilangan energi saat perambatan sinyal atau
pelemahan sinyal pada saat perambatan.
Salah satu fungsi media transmisi untuk mengirimkan data atau informasi dari satu
tempat ke tempat lainnya, kita memperlukan suatu media atau jalur untuk
membawanya hingga pada tujuan yang diinginkan. Media yang membawa data
tersebut biasanya disebut dengan Media Transmisi atau dalam bahasa Inggris
disebut dengan Transmision Medium. Jadi pada dasarnya, yang dimaksud dengan
Media Transimisi adalah media atau jalur yang digunakan untuk membawa
informasi dari pengirim (sender) ke penerima (receiver). Bagaimana cara kerja,
kelebihan dan kekurangan masing-masing media transmisi, mari kita bahas satu
persatu pada bab ini.

2. Guided Transmission Media


Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan
yang menggunakan sistem kabel. Diantaranya :
a. Kabel coaxial
Pada bab sebelumnya kabel coaxial juga sudah dibahas secara singkat, namun
pada bagian ini kita bahas tentang kabel coaxial lebih jauh dan detail.

1
Modul Jaringan Komputer

Kabel coaxial adalah jenis kabel yang terdiri atas dua penghantar di mana salah
satu penghantarnya berada di tengah kabel dan dikeliling oleh penghantar
satunya lagi dengan pola melingkar. Prinsip kerja Coaxial dengan cara
menghantarkan arus atau sinyal listrik dari sumber ke tujuan. biasanya isi dari
kabel coaxial adalah tembaga.jenis kabel jaringna yang saat ini mungkin kurang
populer digunakan, karena masih kalah populer dengan kabel UTP/STP dan juga
kabel Fiber Optic yang banyak digunakan saat ini. Saat ini kabel jenis Coaxial
sudah mulai ditinggalkan karena port untuk konektor BNC yang dipakai sudah
jarang ditemukan pada perangkat komputer atau perangkat jaringan seperti
switch dan router. Instalasi jaringan denga kabel coaxial sulit dan butuh keahlian
esktra terutama dalam membuat atau memasang konektor. karena port yang
digunakan saat ini pada perangkat jaringn kebanyakan menggunakan conector
RJ45. contohnya pada televisi menggunakan kabel coaxial.

Gambar 5.1 Contoh Kabel coaxial

Kabel Coxial dalam jaringan komputer berfungsi untuk menghubungkan


perangkat-perangkat didalam jaringan komputer, misalnya untuk
menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya. Kabel ini tidak
digunakan dalam topologi star karena jaringan dengan topologi star biasanya
menggunakan kabel UTP untuk media transmisinya.
Kabel Coaxial biasanya diguanakan pada topologi jaringan bus yang tutik
percabangannya menggunakan TConector dan menggunakan konektor BNC
untuk koneksi tiap node nya.
1) Komponen kabel coaxial

Gambar 5.2 Komponen Kabel coaxial

Kabel Coaxial juga merupakan media yang mampu menghubungkan antara


satu perangkat keras komputer dengan perangkat lainnya, karena kabel
Coaxial memiliki kecepatan yang lumayan baik sebagai transmisi data. Selain

2
Modul Jaringan Komputer

itu, kabel Coaxial juga memiliki fungsi lainnya, yakni membagi sinyal
broadband atau sebuah sinyal dengan frekuensi tinggi. Berikut adalah
beberapa komponen dan bagian yang dimiliki oleh kabel Coaxial ini, antara
lain:
a) Pada bagian kabel Coaxial terdapat kabel tembaga yang berada di tengah,
dimana kabel tersebut berfungsi sebagai media pengantar aliran listrik.
b) Lapisan plastik, lapisan ini berfungsi sebagai pemisah antara kabel tembaga
dan lapisan metal yang membalutnya .
c) Lapisan metal, lapisan ini berfungsi sebagai pelindung untuk bagian inti dari
kabel, dan juga berfungsi sebagai pelindung dari pengaruh gelombang
elektromagnetik dari luar.
d) Lapisan plastik terluar, pada bagian ini adalah bagian yang melindungi
keseluruhan komponen kabel yang berada di dalam, dan juga bagian yang
langsung berhubungan dengan tangan manusia.
2) Karakteristik Kabel Coaxial :
a) Kecepatan dan keluaran 10 – 100 MBps
b) Biaya Rata-rata per node murah
c) Media dan ukuran konektor medium
d) Panjang kabel maksimal yang di izinkan yaitu 500 meter (medium)
3) Kelebihan dan Kekurangan Kabel Coaxial
a) Kelebihan Kabel Coaxial:
 Harga lebih murah dibandingkan dengan kabel FO/Fiber Optik
 Jangkauan dan transmisi kabel coaxial lebih tinggi
 Peka terhadap isyarat
 Teknologi kabel coaxial bersifat umum dan mudah dipahami
 Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal
telepon.
 Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi
interferensi dengan system lain.
b) Kekurangan Kabel Coaxial :
 Sulit pada saat melakukan instalasi
 Mempunyai redaman yang relative besar, sehingga untuk hubungan jauh
harus dipasang repeater-repeater sebagai penguat sinyal
 Jika kabel dipasang di atas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan
fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan
 Proses instalasi yang cukup kompleks dan rumit, karena untuk
pemasangannya tersebut diperlukan ketelitian untuk menyesuaikan
ukuran dari kabel tersebut.
 Lebih mahal dalam urusan biaya pemeliharaan dan perawatan.
 Memiliki sifat yang rentan terhadap temperatur atau suhu di dalam
kabel.
 Jangkauan sinyal yang terbatas, dan memerlukan bantuan repeater
untuk menambah sinyal jarak jauh
4) Konektor Kabel Coaxial
a) BNC Drat + F Connector RG6
BNC Twist + F Connector merupakan jenis BNC drat yang terdiri dari dua
bagian. Pemasangan dapat dilakukan tanpa alat krimping. Konektor ini

3
Modul Jaringan Komputer

terbuat dari stainless dan tembaga agar tidak karat dan menghasilkan
gambar yang jernih untuk jangka panjang.

Gambar 5.3 BNC Drat + F Connector RG6

b) BNC RG59 Crimping


Connector BNC ini adalah Konector yang digunakan sebagai penghubung
antara kabel dengan perangkat CCTV baik monitor, DVR, maupun Camera.
Connector ini khusus dipergunakan untuk kabel CCTV jenis RG59. Konektor
ini dihubungkan ke kabel coaxial dengan cara di-crimping.

Gambar 5.4 BNC RG59 Crimping

c) BNC RG6 Crimping


Connector BNC ini adalah Konector yang digunakan sebagai penghubung
antara kabel dengan perangkat CCTV baik monitor, DVR, maupun Camera.
Connector ini khusus dipergunakan untuk kabel CCTV jenis RG6 dan
penggunaannya dengan cara di-crimping dengan crimping tool.

Gambar 5.5 BNC RG6 Crimping

d) BNC RG6 Twist


BNC Connector RG6 Twist adalah connector yang digunakan untuk
menghubungkan kabel coaxial dengan slot BNC yang terdapat pada CCTV
Camera ataupun DVR. Konektor ini dipasang dengan cara diputar (ulir)
sehingga dapat langsung digunakan tanpa alat khusus (Crimping Tool).

4
Modul Jaringan Komputer

Gambar 5.7 BNC RG6 Twist

e) BNC Screw with Spring


BNC Screw with Spring merupakan BNC konektor praktis yang mudah untuk
dipasang pada kabel coaxial tanpa alat krimping khusus. Konektor ini cocok
digunakan pada instalasi CCTV Kamera. Sambungan terproteksi dengan
penutup dan per dari metal sehingga lebih aman dan tidak mudah lepas.

Gambar 5.8 BNC Screw with Spring

f) BNC to BNC
Connector BNC ini adalah Konektor yang digunakan untuk menyambung
kabel dari BNC RG6 BNC RG6 yang akan dihubungkan ke Monitor, TV, dan
DVR. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan
banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.

Gambar 5.9 BNC to BNC

g) BNC-RCA
Connector BNC ini adalah Konektor yang digunakan untuk merubah BNC
menjadi RCA yang akan dihubungkan ke Monitor atau ke TV. Konektor ini
merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai
oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya

Gambar 5.10 BNC-RCA

5
Modul Jaringan Komputer

h) BNC T
Konektor T BNC yang terbuat dari material berkualitas, memungkinkan
Anda untuk memiliki 2 output dari 1 kamera CCTV, outputnya bisa
dihubungkan dengan TV ataupun DVR. Sehingga Anda dapat melihat
tampilan output dari banyak perangkat.

Gambar 5.11 BNC T

b. Kabel Twisted Pair


Kabel Twisted Pair adalah sebuah bentuk kabel yang dua konduktornya
digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan gangguan
elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel pasangan
berbelit tak terlindung (UTP cables), dan wicara silang
Kabel twisted pair biasanya isi didalamnya terdiri atas beberapa kabel yang saling
berpasangan dengan warnanya masing masing. Sama seperti kabel coaxial, cara
kerja dari kabel Twisted Pair adalah dengan mengahantarkan arus atau sinyal
listrik dari sumber ke tujuan. Kabel twisted pair ini terbagi atas dua jenis, yaitu
STP (Shielded Twisted Pair) dan UTP (Unshielded Twisted Pair)
1) Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Kabel STP (Shielded Twisted-Pair) adalah Kabel jaringan yang sama halnya
dengan kebel UTP dan FTP yakni bagian dalam kabel STP terdapat 4 pasang
atau lebih kawat tembaga, yang dibagi menjadi beberapa pasang (pair), lalu
dipilin menjadi satu, dan dibagian luarnya lagi terdapat banyak lapisan
pelindung diantaranya berupa alumunium foil Shielding, Braided Shielding,
Insulator, dan Cable Jacket. Dan masing-masing pelindung memiliki fungsinya
masing-masing. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebebkan
posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada
frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan noise signal.
Foil Shielding ini merupakan lapisan berupa alumunium foil yang dipasang di
setiap pasang dawai kabel untuk melindungi diri terhadap gangguan
interferensi elektromagnetik. Braided Shielding (Copper Mesh) yang terletak
di bawah karet terluar ini berfungsi sebagai lapisan perlindungan ekstra
terhadap gangguan interferensi elektromagnetik. Tiap-tiap kawat tembaga
dilapisi oleh insulator yang memiliki warna berbeda, dimana fungsi lapisan
yang satu ini adalah untuk melindungi kawat tembaga agar tidak bersentuhan
langsung dengan kawat tembaga lainnya.
Di bagian paling luar, terdapat cable jacket yang berfungsi sebagai pelindung
kabel STP itu sendiri terhadap gangguan dari luar, jadi sudah jelas bahwa
Kabel STP ini merupakan salah satu kabel yang termasuk di dalam kategori
jenis kabel jaringan yang berjenis Twisted Pair.

6
Modul Jaringan Komputer

Gambar 5.12 Contoh Kabel STP (Shielded Twisted Pair)

a) Fungsi Kabel STP (Shielded Twisted-Pair)


Pada awalnya, Fungsi dari Kabel STP ini digunakan sebagai kabel telepon
serta beberapa bisnis instalasi lainnya, seperti contohnya televisi serta
radio. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, Kabel STP ini
berkembang menjadi media transmisi data yang dipakai di dalam jaringan
Token-Ring IBM. Dan Media transmisi itu sekarang digunakan pada
beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim
dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat
elektronika, seperti telepon,komputer televisi dan radio membutuhkan
media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon,
media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon
adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang
berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
b) Kelebihan Kabel STP (Shielded Twisted-Pair)
 Kabel STP dilindungi dengan aluminium foil yang memberikan kekuatan
dan ketahanan yang baik dari segala gangguan frekuensi gelombang
elektromagnetik. Aluminium foil terdapat pada setiap dawai pasangan
kabel.
 Kabel STP memiliki perlindungan yang kuat sehingga dapat
mengantisipasi terjadi tekukan yang dapat menyebabkan kerusakan
pada bagian dalam kabel.
 Memiliki kemampuan dalam proses transfer data yang cukup cepat
meskipun masih kalah dengan jenis kabel fiber optic yang didukung
dengan teknologi canggih pada proses pembuatanya termasuk
menggunakan bahan serat kaca.
c) Kekurangan Kabel STP (Shielded Twisted-Pair)
 Kabel STP (Shielded Twisted Pair) memiliki harga yang lebih mahal jika
dibandingkan dengan kabel UTP yang memiliki harga lebih terjangkau.
Hal ini terkadang membuat sebagian orang memilih kabel UTP karena
masalah harga.
 Proses instalasi kabel STP yang cenderung lebih rumit dibandingkan
dengan kabel UTP atau FTP. Hal ini terletak ketika melakukan cramping
saat akan memasang kabel konektor RJ-11. Ini dikarenakan kabel ini
cukup tebal dan keras berkat pelindung di dalamnya.

7
Modul Jaringan Komputer

 Jarak jangkauan yang hanya terbatas yakni sekitar 100 meter kalah
dibanding dengan kabel jaringan Coaxial yang dapat mencapai 500
meter. Untuk menambah daya jarak maka membutuhkan repeater.
 Material bahan yang digunakan kabel STP cenderung tebal, sehingga
sedikit kaku dan kurang fleksibel meski kabel ini memiliki ketahanan
yang lebih baik
 Atenuasi yang dihasilkan oleh Kabel STP ini berpotensi meningkat di
dalam frekuensi yang tinggi.
 Keseimbangan dari Kabel STP ini berpotensi menurun di dalam frekuensi
yang tinggi juga bisa berdampak kepada timbulnya suatu crosstalk dan
sinyal noise.
2) Kabel UTP (Unshieded Twisted Pair)
UTP merupakan singkatan dari Unshield Twisted Pair. Sesuai namanya
“Unshield”, yang berarti kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung
aluminium sehingga jenis kabel ini kurang tahan dengan interferensi
elektromagnetik, berbeda dengan saudaranya STP (Shield Twisted Pair). UTP
merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam
jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan
kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Nama Twisted Pair merujuk pada
bentuk dari isi kabel tersebut yang saling berlilitan pada setiap pasang.

Gambar 5.13 Contoh Kabel UTP (Unshieded Twisted Pair)

Kabel UTP dilengkapi dengan 8 buah kabel dengan warna unik di tiap kabel,
lalu disusun berlilitan pada tiap pasang warna hingga menjadi 4 pasang. Lilitan
kabel tersebut berfungsi untuk mengurangi induksi dan kebocoran pada kabel.
Setiap Warna pada kabel memiliki fungsi yang berbeda. Dari 8 warna kabel
UTP, masing-masing memiliki perannya sendiri, adapun fungsinya, yaitu:
 Jingga: Kabel warna jingga memiliki fungsi sebagai penghantar paket data.
 Putih-Jingga: Kabel warna putih-jingga memiliki fungsi sebagai penghantar
paket data.
 Hijau: Kabel warna hijau memiliki fungsi sebagai penghantar paket data.
 Putih-Hijau: Kabel warna putih-hijau memiliki fungsi sebagai penghantar
paket data.
 Biru: Kabel warna biru memiliki fungsi sebagai penghantar paket suara.
 Putih-Biru: Kabel warna putih-biru memiliki fungsi sebagai penghantar
paket suara
 Coklat: Kabel warna coklat memiliki fungsi sebagai penghantar tegangan
DC.

8
Modul Jaringan Komputer

 Putih-Coklat: Kabel warna putih-coklat memiliki fungsi sebagai penghantar


tegangan DC
a) Fungsi Kabel UTP
Kabel UTP digunakan pada jaringan LAN untuk menghubungkan komputer
ke perangkat jaringan atau komputer ke komputer ataupun antara
perangkat jaringan itu sendiri. Dalam penerapannya, kabel UTP memiliki
aturan dalam penyusunan kabel berdasarkan kegunannya.
Selain itu, fungsi kabel UTP dapat dibagi menjadi lebih spesifik lagi
berdasarkan jenis dan kategorinya. Untuk jenis-jenisnya, misal kabel
straight-through, kabel cross-over dan roll-over. Sedangkan jika dilihat dari
kategorinya, misal Kategori 1 (CAT1) sampai dengan Kategori 7 (CAT7).
b) Jenis-Jenis Kabel UTP
Adapun jenis-jenis kabel UTP yang perlu anda ketahui. Ada yang bernama
straight-trough, cross-over maupun roll-over. Anda bisa menyimak
penjelasan mengenai ketiga jenis kabel UTP tersebut dibawah ini:
(1) Kabel straight-through
Untuk kabel tipe straight through memiliki aturan penyusunan yang
sama antara ujung konektor yang satu dengan lainnya.
Tipe kabel straight through biasanya digunakan untuk menghubungkan
dua perangkat yang berbeda, misalnya antara router dengan
switch/hub, komputer ke switch dan komputer ke hub. Adapun urutan
kabel straight through sebagai berikut:

Gambar 5.14 Contoh Susunan Kabel Straight-Through

(2) Kabel cross-over


Untuk kabel tipe crossover memiliki aturan penyusunan yang berbeda
antara tiap ujung konektor. Tipe cross over biasanya digunakan untuk
menghubungkan dua perangkat yang sama.
Misalnya antara komputer dengan komputer, router dengan router,
switch dengan switch, hub dengan hub. Adapun urutan kabel cross
over sebagai berikut:

9
Modul Jaringan Komputer

Gambar 5.15 Contoh Susunan Kabel Cross-Over

(3) Kabel roll-over


Selanjutnya jenis kabek yang terakhir adalah kabel tipe roll over. Kabel
tipe roll over memiliki aturan penyusunan terbalik antara ujung
konektor satu dengan ujung konektor lainnya.
Kabel tipe roll over digunakan untuk menghubungkan dua perangkat
jaringan yang berbeda, hampir sama dengan tipe straight through
namun tipe kabel ini lebih kepada menghubungkan perangkat yang
memiliki konsol, misalnya switch dengan printer, switch dengan
proyektor. Adapun urutan kabel roll over sebagai berikut:

Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam
beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang
dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut:
Tabel 5.1 Kemampuan Transmisi Data Kabel UTP
Kategori Kegunaan
Category 1 (Cat1) Kualitas suara analog
Category 2 (Cat2) Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik
Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 20 megabit per detik
Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik
Enhanced Category 5 Transmisi data digital hingga 1000 megabit per
(Cat5e) detik

10
Modul Jaringan Komputer

Category 6 (Cat6) Mendukung transmisi di frekuensi 250MHz


Category 7 (Cat7) Mendukung transmisi di frekuensi 600MHz

Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan


Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak
digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet.

c) Kategori Kabel UTP


Kabel UTP di kelompokan menggunakan istilah Category atau biasa kita
menyebutnya CAT. Kabel UTP dikategorikan berdasarkan kualitas transmisi
data yang tersedia. Semakin tinggi kategorinya maka semakin cepat
transmisi data yang dilakukan. Di antara semua kategori kabel UTP, kabel
CAT5e dan CAT5 merupakan yang paling populer yang banyak digunakan
pada jaringan Ethernet.
(1) Kategori 1 (Cat 1)
Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas
transmisi terendah yaitu sebesar 1 Mbps, yang didesain untuk
mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan
sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old
Telephone Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1
membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk
mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena
itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.

Gambar 5.13 Contoh Kabel UTP Category 1 (Cat1)

(2) Kategori 2 (Cat 2)


Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas
transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1
(Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara
digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per
detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-
node dalam jaringan dengan teknologi Token Ringdari IBM.
Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan
sebagai kabel jaringan masa kini. Gunakanlah kabel yang memiliki
kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4, atau Category 5.

11
Modul Jaringan Komputer

Gambar 5.14 Contoh Kabel UTP Category 2 (Cat2)

(3) Kategori 3 (Cat 3)


Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas
transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2
(Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara
pada kecepatan hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3
menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4
pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi.
Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat
dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya
mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini
digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit
per detik, sebagai pengganti Cat2.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh
kabel UTP Category 3 pada beberapa frekuensi.
Tabel 5.2. Karakteristik Kabel UTP Cat 3
Nilai pada frekuensi Nilai pada frekuensi
Karakteristik
10MHz 16MHz
Attenuation 27 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki
(pelemahan sinyal)
Near-end Cross-Talk 26 dB/1000 kaki 23 dB/1000 kaki
(NEXT)
Resistansi 28,6 Ohm/1000 kaki 28,6 Ohm/1000 kaki
Impendansi 100 Ohm (+15%) 100 Ohm (+15%)
Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki

Gambar 5.15 Contoh Kabel UTP Category 3 (Cat3)

12
Modul Jaringan Komputer

(4) Kategori 4 (Cat 4)


Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas
transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3
(Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara
hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat
tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang
kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini
dapat mendukung jaringan Ethernet10BaseT, tapi seringnya digunakan
pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh
kabel UTP Category 4 pada beberapa frekuensi.
Tabel 5.3. Karakteristik Kabel UTP Cat 4
Nilai pada frekuensi Nilai pada frekuensi
Karakteristik
10MHz 20MHz
Attenuation 20 dB/1000 kaki 31 dB/1000 kaki
Near-end Cross-Talk 41 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki
Resistansi 28,6 Ohm/1000 kaki 28,6 Ohm/1000 kaki
Impendansi 100 Ohm (+15%) 100 Ohm (+15%)
Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki

(5) Kategori 5 (Cat 5)


Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi
yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4
(Cat4), yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara
pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini menggunakan
kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin
(twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah
distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan
Telecommunication Industry Association (TIA).
Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast
Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Ethernet (1000BaseT). Kabel ini
adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih
baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan
kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik,
kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi
jaringan.
Tabel 5.4. Karakteristik Kabel UTP Cat 5
Nilai pada frekuensi Nilai pada frekuensi
Karakteristik
10MHz 100MHz
Attenuation 20 dB/1000 kaki 31 dB/1000 kaki
Near-end Cross-Talk 47 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki
Resistansi 28,6 Ohm/1000 kaki 28,6 Ohm/1000 kaki
Impendansi 100 Ohm (+15%) 100 Ohm (+15%)
Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki
Structural return losss 16 dB 16 dB
Delay Skew 45 nanodetik/100 meter 45 nanodetik/100 meter

13
Modul Jaringan Komputer

(6) Kategori 5 (Cat5e)


Kabel UTP kategori 5e ini merupakan bentuk peningkatan dari kabel
UTP CAT5 dengan kemampuan transmisi data hingga 1 Gbps atau pada
kecepatan 10/100/1000Mbps. Kabel jenis ini direkomendasikan pada
penggunaan jaringan Gigabit Ethernet, meskipun kabel UTP CAT 6 lebih
direkomendasikan untuk kinerja yang maksimal.
(7) Kategori 6 (Cat6)
Kabel UTP kategori 6 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10 Gbps
dengan frekuensi komunikasi 250Mhz dan mendukung komunikasi data
dan suara digital. Umumnya kabel jenis ini digunakan pada jaringan
Gigabit Ethernet dan 10G Ethernet dengan panjang hingga 55 meter.
(8) Kategori 6a (Cat6a)
Kabel UTP kategori 6a ini merupakan bentuk peningkatan dari kabel
UTP CAT6 dengan frekuensi komunikasi yang lebih besar yaitu sebesar
500 Mhz.
(9) Kategori 7 (Cat7)
Kabel UTP kategori 7 memiliki kecepatan transmisi data hingga 10 Gbps
dengan frekuensi komunikasi hingga 600 Mhz dan mendukung
komunikasi data dan suara digital. Umumnya kabel jenis ini digunakan
pada jaringan Gigabit Ethernet dan 10G Ethernet dengan panjang
hingga 100 meter.
Agar anda lebih memahami masing-masing kategori pada kabel UTP, anda
bisa menyimak tabel dibawah ini:
Tabel 5.5. Kategori Kabel UPT
Kategori Kecepatan Maks. Tipe Kabel Penggunaan
CAT1 Up to 1Mbps - Twisted pair Plain Old Telephone
Service (POTS)
CAT2 Up to 4Mbps - Twisted pair Token Ring
CAT3 Up to 10Mbps 100m Twisted pair Token Ring & 10BASE-
T Ethernet
CAT4 Up to 16Mbps 100m Twisted pair Token Ring & 10BASE-
T Ethernet
CAT5 Up to 100Mbps 100m Twisted pair Token Ring, Ethernet &
Fast Ethernet
CAT5e Up to 1Gbps 100m Twisted pair Ethernet, Fast Ethernet
& Gigabit Ethernet
CAT6 Up to 10Gbps 100m Twisted pair Gigabit Ethernet & 10G
Ethernet (55 meter)
CAT6a Up to 10Gbps 100m Twisted pair Gigabit Ethernet & 10G
Ethernet (55 meter)
CAT7 Up to 10Gbps 100m Twisted pair Gigabit Ethernet & 10G
Ethernet (100 meter)

3) Karakteristik Kabel UTP


Terdapat beberapa karakteristik yang dimiliki kabel UTP, yaitu :
 Bagian dalam terdiri dari 8 buah kabel dengan warna berpasang-pasangan
 Tiap pasang warna dililit sehingga menghasilkan 4 pasang kabel
 Tidak memiliki pelindung (shield)
 Maksimal panjang kabel yang disarankan yaitu 100 meter

14
Modul Jaringan Komputer

 Menggunakan konektor RJ-45


 Kecepatan transmisi hingga 1000 Mbps
 Memiliki impedansi sekitar 100 ohm
4) Konektor Kabel UTP
RJ45 adalah konektor kabel ethernet yang kebanyakan memilik fungsi
sebagai konektor pada topologi jaringan komputer LAN (Local Are Network)
dan Topologi jaringan lainnya.

Gambar 5.16 Contoh Kabel UTP Category 3 (Cat3)

RJ itu adalah singkatan dari Registered Jack yang merupakan standard


peralatan pada Jaringan yang mengatur tentang pemasangan kepala
konektor dan urutan kabel, yang digunakan untuk menghubungkan 2 atau
lebih peralatan telekomunikasi ( Telephone Jack ) ataupun peralatan
jaringan (Computer Networking). Juga merupakan suatu interface fisik dari
jaringan kerja (network), untuk kegunaan telekomunikasi data.
Konektor ini dapat kalian temukan pada ujung kabel UTP (Unshielded
Twisted Pair) atau kabel STP (Shielded Twisted Pair) yang terhubung ke
transceiver.
Konektor RJ45 memiliki fungsi untuk memudahkan penggantian pesawat
telpon atau memudahkan untuk di pindah-pindah serta mudah untuk di
cabut tanpa khawatir tersengat aliran listrik dan menghubungkan konektor
LAN melalui sebuah pusat network.
c. Kabel Fiber Optik
Fiber optik telah menjadi salah satu komponen paling populer di dunia
telekomunikasi belakangan ini. Karena kabel jaringan memiliki kecepatan akses
tinggi, kabel ini banyak digunakan sebagai saluran komunikasi.
1) Pengertian Fiber Optik
Apa yang dimaksud dengan kabe FO/ Fiber Optic atau Serat Optik/fiber optik?
Secara umum pengertian fiber optik adalah jenis kabel yang terbuat dari kaca
atau plastik yang sangat lunak dan digunakan sebagai alat transmisi karena
dapat mengirimkan sinyal cahaya dari satu tempat ke tempat lain dengan
kecepatan tinggi. Ukuran dari fiber optik ini sangat kecil dan tipis/halus (hanya
berdiameter 120 mikrometer), bahkan bisa dibilang sangat kecil dari untaian
rambut manusia. Komponen jaringan ini memiliki kecepatan transmisi tinggi
dengan mempergunakan biasan cahaya sebagai prinsip dari operasinya.
Sumber cahayanya sendiri yang dipergunakan dalam proses transmisi adalah
laser maupun LED.

15
Modul Jaringan Komputer

Gambar 5.17 Kabel fiber optik dan bagiannya

2) Macam Macam Fiber Optik Mode :


Kemudian setelah memahami apa arti fiber optik, kita juga perlu tahu apa
jenisnya. Fiber optik dapat dibagi menjadi dua jenis tergantung pada mode
transmisi. Jenis fiber optik adalah:
a) Fiber Optik Mode Tunggal (Single Mode)
Kabel fiber optik mode tunggal/single mode adalah kabel jaringan yang
hanya mempunyai satu buah transmisi, sehingga hanya dapat meredakan
cahayanya dengan melalui satu inti pada satu waktu.
Jenis fiber optik ini sendiri mempunyai inti kecil dengan diameter sekitar 9
mikrometer yang digunakan untuk mengirimkan gelombang cahaya
inframerah dengan mempergunakan panjang gelombang 1.300-1550
nanometer.
b) Fiber Optic Mode Banyak (Multimode)
Kabel fiber optik multimode adalah kabel yang bisa mentransmisikan
banyak sekali cahaya secara bersamaan karena dikenal mempunyai ukuran
inti besar yang mempunyai diameter sekitar kurang lebih 625 mikrometer.
Jenis kabel ini umumnya digunakan untuk tujuan komersial, yang biasanya
diakses banyak orang. Fiber optik ini memancarkan cahaya inframerah
yang panjangnya 850-1300 nanometer.

16
Modul Jaringan Komputer

Gambar 5.18 Krakteristik Kabel Single Mode & Multimode

3) Tipe Jenis kabel Fiber Optik


Berikut ini merupakan beberapa jenis kabel fiber optik yang paling umum
dipergunakan:
 Penyangga ketat/tight buffer (indoor / outdoor)
 Kabel breakout/koneksi (indoor / outdoor)
 Kabel udara/aerial
 Kabel hibrida dan komposit/ Hybrid & Composite Cable
 Kabel terlindung/ Armored Cable
 Konten asap rendah dan nol halogen (LSZH)/ Low Smoke Zero Halogen
(LSZH)
 Kabel simpleks/ Simplex cable
 kabel Zipcord
4) Variabel Singlemode dan Multimode
 Core berdiameter besar dengan single mode hingga 5-10 mikrometer, dan
multimodenya ialah 50, 62,5 dan 100 mikrometer
 Jenis cahaya menggunakan laser inframerah (InfraRed) pada single mode
dan multimode dengan LED
 Banyak emisi cahaya, pada saat single mode ialah satu dan multi mode ada
beberapa
 Jenis balok cahaya dengan single mode ialah 1319 dan 1510 Nanometer
sedangkan pada multi mode berkisar 850 dan 1300 nanometer
 Jarak berkas cahaya dengan menggunakan single mode ialah 30-100
kilometer dan multi mode 500 meter – 2 kilometer
 Bandwidth pada single mode ialah mencapai 10 Gbps, sedangkan pada
multi mode ialah sampai dengan 1 Gbps
5) Fungsi Fiber Optik
Sebagaimana penjelasan pada definisi fiber optik di atas, fungsi fiber optik
dasarnya memang sama dengan kabel yang lainnya, yaitu dapat
menghubungkan antara komputer yang terdapat pada jaringan komputer.

17
Modul Jaringan Komputer

Perbedaan antara fiber optik dan jenis kabel lainnya ialah terdapat
kemampuannya untuk memberi sebuah kecepatan tinggi dalam hal akses dan
juga dalam hal transfer data. Selain itu, fiber optik tidak mengalami
interferensi elektromagnetik seperti kabel lain karena tidak ada arus listrik
pada kabel ini.
Selain keunggulan fiber optik, proses pemasangan juga harus dilakukan oleh
para ahli untuk membuat biaya pemasangan lebih mahal. Secara umum,
operator telekomunikasi lebih suka menggunakan kabel fiber optik karena
berbagai kelebihannya.
6) Komponen yang terdapat Fiber Optik
Fiber optik sendiri memang terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai
fungsi nya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa bagian dari kabel fiber
optik itu sendiri:

Gambar 5.19 Krakteristik Kabel Single Mode & Multimode

a) Bagian Core / Inti


Inti pada kabel fiber optik terbuat dari bahan kaca dengan menggunakan
diameter yang begitu kecil (diameter sekitar 2 μm hingga 50 μm). Fiber
optik berdiameter lebih besar akan membuat kinerja lebih baik dan lebih
stabil.
b) Bagian Kelongsong/Cladding
Cladding adalah bagian pelindung yang langsung menutupi fiber optik.
Biasanya, ukuran lapisan ini adalah 5 μm dengan diameter 250 μm.
Lapisannya terbuat dari silikon, dan komposisi bahannya berbeda dengan
intinya. Selain melindungi inti, lapisan juga berfungsi sebagai panduan
untuk gelombang cahaya yang memantulkan semua cahaya tembus balik
ke inti.
c) Bagian Buffer atau Coating
Bagian coating merupakan lapisan fiber optik yang berbeda yang terdapat
pada lapisan dan inti. Lapisan coating atau pelapis ini terbuat dari bahan
plastik elastis. Lapisan coating mempunyai fungsi sebagai lapisan pelindung
dari beragam semua gangguan fisik yang kemudian akan sangat mungkin
terjadi, seperti kelengkungan kabel, kelembaban di kabel.
d) Outer Jacket & Strength Member
Lapisan yang satu ini merupakan salah satu bagian yang bisa dibilang
begitu penting karena berfungsi sebagai pelindung utama kabel fiber optik.
Anggota resistan dan lapisan luar penutup adalah bagian luar fiber optik
yang kemudian dapat melindungi inti kabel dari berbagai macam adanya
gangguan fisik langsung.

18
Modul Jaringan Komputer

7) Kelebihan dan Kekurangan Kabel Fiber Optik


Kabel Fiber Optik memiliki banyak kelebihan dan telah banyak digunakan
untuk keperluan transmisi data yang berkecepatan tinggi. Namun Kabel yang
berserat optik ini juga memiliki kelemahan. Berikut ini adalah beberapa
kelebihan dan kelemahan kabel fiber optik.
a) Kelebihan Kabel Fiber Optik
 Mempunyai kecepatan transmisi yang bisa dibilang sangat tinggi dengan
kapasitas hingga 1 GB / detik.
 Sistem komunikasi serat optik dapat digunakan untuk mengirimkan lebih
banyak informasi daripada kabel tembaga dan sangat cocok untuk
digunakan dengan komunikasi digital.
 Anda dapat mengirimkan data pada jarak yang cukup jauh tanpa
bantuan penguat sinyal
 Serat optik menawarkan kehilangan daya yang sangat rendah. Sinyal
dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh.
 Bahannya terbuat dari kaca dan plastik, sehingga tahan terhadap karat.
 Ukuran kabel yang bisa dibilang sangat kecil dan fleksibel.
 Kabel ini menggunakan gelombang cahaya sehingga tidak terganggu
oleh gelombang elektromagnetik seperti gelombang radio.
 Fiber optik sendiri tidak mengandung listrik, sehingga hal ini akan
mampu untuk dapat mencegah kebakaran yang disebabkan oleh
korsleting.
 Kabel ini mempunyai tingkat keamanan tinggi karena distorsi yang bisa
dibilang minimal. Fiber Optik memiliki kualitas tinggi dalam kinerja
kerahasiaan dan komunikasi. Fiber optik sulit untuk disadap.
 Kabel serat optik lebih murah daripada kabel tembaga, yang secara
drastis dapat mengurangi biaya pemasangan kabel baru atau pada saat
merawat kabel lama.
b) Kekurangan yang ada di fiber optik
 Biaya pemasangan dan pemeliharaan cenderung lebih mahal daripada
jenis kabel lainnya. Fiber atau Serat optik lebih mahal untuk dipasang
dan harus dipasang oleh spesialis yang telah dilatih dengan terampil.
 Sangat Rentan terhadap Kerusakan, Fiber atau serat optik membutuhkan
perlindungan lebih banyak di sekitar kabel dibandingkan dengan
tembaga.
 Tidak bisa Dilipat dalam radius kecil, Fiber Optik dapat dengan mudah
dipatahkan atau kehilangan transmisi apabila dililitkan dalam radius kecil
(beberapa sentimeter).
 Butuh adanya sumber cahaya kuat.
 Kabel tersebut harus dapat dipasang dengan rel pemutar untuk
memaksimalkan kecepatan dan kelancaran yang terdapat dalam
transmisi cahaya.
8) Konektor Fiber Optik dan Kegunaannya
a) FC (Fiber Connector)
Digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi
dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver.
Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat

19
Modul Jaringan Komputer

diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak


akan mudah berubah.

Gambar 5.20 Contoh Fiber Connector

b) SC (Subsciber Connector)
Digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang.
Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual
serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.

Gambar 5.21 Contoh Subsciber Connector

c) ST (Straight Tip)
Bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC.
Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single
mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.

Gambar 5.22 Contoh Konektor ST (Straight Tip)

d) Biconic
Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber
optik. Saat ini sangat jarang digunakan.

Gambar 5.23 Contoh Konektor Biconic

20
Modul Jaringan Komputer

e) MPO/MTP
Konektor MPO adalah singkatan industri untuk "Multi-fiber Push On",
dengan mekanisme penyisipan penyisipan push-on, memberikan
interkoneksi yang konsisten dan berulang dan tersedia dengan serat 4, 8,
12, atau 24. MTP® adalah merek dagang dari konektor Conec untuk MPO
AS. MTP / MPO adalah konektor yang dibuat khusus untuk kabel pita
multifiber. Konektor single-mode MTP / MPO memiliki ferrule siku yang
memungkinkan pantulan balik minimal, sedangkan konektor multimode
ferrule biasanya rata. Kabel pita datar dan tepat dinamai karena struktur
seperti pita datar, yang merumahkan serat berdampingan dengan jaket.

Gambar 5.24 Contoh Konektor MPO/MTP

f) SMA
Konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama
menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan
berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang
lagi penggunaannya.

Gambar 5.25 Contoh Konektor SMA

g) F-SMA
Meskipun F-SMA sesuai dengan IEC 61754-22 adalah salah satu desain
tertua di serat optik, namun tetap digunakan di beberapa pasar khusus.
Selain aplikasi industri, ini terutama digunakan dalam teknologi medis.

21
Modul Jaringan Komputer

Gambar 5.26 Contoh Konektor F-SMA

h) Konektor FDDI-MIC dan Konektor ESCON


Dirancang untuk memenuhi spesifikasi dokumen PMD ANSI X3.166 FDDI
PMD, konektor dupleks ini menggunakan mekanisme pengikat sisi dan dua
ferrules 2,5 mm, serta kafan pelindung tetap untuk melindungi ferrules.
Konektor dapat dikunci sesuai spesifikasi antarmuka data terdistribusi serat
(FDDI), dan juga dapat digunakan untuk aplikasi non-FDDI.

Gambar 5.27 Contoh Konektor FDDI-MIC dan Konektor ESCON

i) T-ST Duplex
WEIDMULLER telah datang dengan inovasi hebat untuk membuat konektor
terisolasi yang dapat memperpanjang kemudahan pengoperasian koneksi
listrik. Konektor plug-in T-ST Duplex menjamin kualitas yang konsisten
setiap saat. Dibuat sesuai spesifikasi IEC 61754-24 untuk diameter luar
kawat berdiameter 2,6 sampai 3 mm

Gambar 5.28 Contoh Konektor T-ST Duplex

j) T-SC/APC
Konektor serat optik SC adalah dengan struktur push-pull; Ini adalah salah
satu jenis yang paling awal dan paling umum digunakan. Dengan

22
Modul Jaringan Komputer

perumahan plastik, dengan biaya rendah, tapi juga dengan akurasi yang
bagus, yang banyak digunakan dalam instalasi massal.

Gambar 5.29 Contoh Konektor T-SC/APC

k) MTRJ (Male dan Female)


MT-RJ adalah konektor dua serat yang menyerupai konektor telepon
standar. Kemiripannya disengaja, karena konektornya ditujukan untuk
mengganti tipe ST dan SC di lemari kabel dan di meja kerja. Konektor ini
sesuai dengan potongan yang sama dengan jack RJ-45, yang
memungkinkan serat dipasang pada peralatan jaringan, panel patch dan
pelat dinding tanpa hukuman ruang. Konektor dilengkapi kait tunggal tanpa
kabel. Alih-alih skema kawin serat khas yang menggunakan dua colokan
yang digabungkan dalam adaptor kopling, konektor MT-RJ menawarkan
teknik kawin plug-to-stop yang benar. Colokan pada colokan kabel patch
ke soket di panel atau pelat muka. Serat diakhiri langsung ke bagian
belakang soket dengan penghentian epoksi dan tanpa polish.

Gambar 5.30 Contoh Konektor MTRJ (Male dan Female)

l) LC
Dikembangkan oleh Lucent Technologies, konektor LC atau Lucent
Connector, berukuran sekitar setengah ukuran konektor SC. Konektor LC
digunakan untuk penyebaran dengan kepadatan tinggi dimana beberapa
serat berhenti di dalam ruang tertutup. Konektor faktor bentuk kecil,
konektor LC menggunakan ferrule 1.25mm dengan mekanisme tab
penahan yang serupa dengan konektor telepon atau RJ-45.Sama seperti
konektor SC, bodi konektor LC berbentuk persegi, dan dua konektor LC
biasanya diikat bersamaan dengan klip plastik untuk membuat koneksi
dupleks. Konektor LC dapat digunakan dengan kabel singlemode dan
multimode. Pencocokan konektor LC memiliki insertion loss sebesar 0.25dB.

23
Modul Jaringan Komputer

Gambar 5.31 Contoh Konektor LC

m) LC Duplex
Kabel serat optik 10 meter (~ 33 kaki) ini diakhiri dengan konektor LC
(Lucent Connector) di salah satu ujungnya dan konektor SC (Subscriber
Connector) di sisi lain. Ini adalah serat singlemode (9 mikron inti) yang
dirancang untuk mentransmisikan data jarak jauh dengan kecepatan tinggi.
Kabelnya adalah dupleks (dua serat) yang berarti memungkinkan
komunikasi sinkron antar perangkat. Diameter cladding adalah 125 mikron.

Gambar 5.32 Contoh Konektor LC Duplex


n) FC/PC
Sistem konektivitas serat tunggal sesuai dengan IEC 61754-13 dan JIS C-
5970. Selain aplikasi MAN, WAN dan telekomunikasi, FC tersebar luas dalam
aplikasi pengukuran. Biasanya digunakan dalam versi "lebar-lebar, tapi
tipe" kunci sempit "dengan kunci pelurusan kecil tersedia berdasarkan
permintaan.

Gambar 5.33 Contoh Konektor FC/PC

o) FC/APC
"APC" adalah singkatan dari "kontak fisik siku" karena konektor ini
memungkinkan permukaan dua serat terhubung saling bersentuhan satu
sama lain dan karena ujung serat dipoles pada suatu sudut untuk
mencegah cahaya yang dipantulkan dari perjalanan kembali serat.
Konektor FC / APC ini memiliki ferrule keramik 8 ° pra-siku, yang bila dipoles
dengan benar, menghasilkan kerugian balik 60 dB yang khas. Setiap paket
konektor mencakup tutup konektor serat dan boot plastik.

24
Modul Jaringan Komputer

Konektor ini juga memiliki konektor khas 0,25 dB konektor-to-connector


khas kerugian. Namun, kerugian penyisipan yang signifikan dapat terjadi
saat kawin dengan gaya yang berbeda, dan karena ini, kami
merekomendasikan bahwa konektor FC / APC hanya dikawinkan dengan
konektor FC / APC lainnya.

Gambar 5.34 Contoh Konektor FC/APC

p) DIN
Konektor serat DIN ini digunakan di bidang telekomunikasi, CATV, LAN,
MAN, WAN, uji & pengukuran, industri, medis dan sensor.
Konektor DIN 47256 (LSA) yang telah dirakit sebelumnya menampilkan
satu unit bodi dengan ferrule zirkonia terapung bebas pegas. Konektor unik
ini menawarkan performa superior dalam compact, DIN47256 compatible
design yang cocok untuk berbagai aplikasi. Konektor DIN dibuat dari mesin
kuningan presisi sekrup untuk kinerja dan daya tahan yang konsisten.

Gambar 5.35 Contoh Konektor DIN

q) E2000
Konektor serat optik E2000 memiliki mekanisme kopling push-pull, dengan
rana logam otomatis di konektor sebagai perlindungan sinar laser dan debu.
Desain satu potong untuk penghentian mudah dan cepat, digunakan untuk
keamanan tinggi dan aplikasi dengan daya tinggi. Konektor E2000 tersedia
untuk PC Singlemode, APC dan Multimode PC. Konektor E2000 adalah satu
dari sedikit konektor serat optik yang dilengkapi rana pegas yang
sepenuhnya melindungi ferrule dari debu dan goresan. Rana ditutup secara
otomatis saat konektor dilepas, mengunci kotoran yang kemudian dapat
menyebabkan kegagalan jaringan, dan mengunci sinar laser yang
berpotensi berbahaya.

Gambar 5.36 Contoh Konektor E2000

25
Modul Jaringan Komputer

r) E2000/APC
Solusi hemat biaya yang menyediakan bandwidth dan tingkat transmisi
yang tinggi dalam jarak yang lebih jauh. Kabel patch serat optik singlemode
berkualitas tinggi ini dirancang khusus dengan menggunakan serat SMF-
28e untuk aplikasi ethernet. Kabel ini sesuai dengan ROHS. Setiap koneksi
memiliki daya tahan lebih besar dalam menahan tarikan, ketegangan dan
dampak pemasangan kabel. Setiap kabel 100% diperiksa dan diuji secara
optik untuk penyisipan kerugian sebelum Anda menerimanya. Desain jaket
pull-proof mengelilingi serat mode tunggal yang populer 9/125, kebal
terhadap gangguan listrik.

Gambar 5.37 Contoh Konektor E2000/APC

s) D4
Konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja.
Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.

Gambar 5.38 Contoh Konektor E2000/APC

t) MU
Konektor MU terlihat seperti miniatur SC dengan ferrule 1,25 mm, dengan
desain push-pull yang sederhana dan bodi miniatur yang ringkas. Ini
digunakan untuk beberapa konektor optik kompak dan mekanisme self-
retentive untuk aplikasi backplane. Konektornya terdiri dari rumah plastik.
Konektor MU adalah konektor optik yang di miniatur dan dikembangkan
dengan aplikasi kepadatan dan kinerjanya.

Gambar 5.39 Contoh Konektor MU

26
Modul Jaringan Komputer

u) Konektor 10G-CX4
10G-CX4 adalah standar tembaga 10G pertama yang diterbitkan. Konektor
yang digunakan sama dengan konektor Infiniband. Spesifikasi 10G-CX4
dirancang untuk bekerja sampai jarak 15 meter. Masing-masing dari 4 jalur
tersebut membawa 3.125 G baud dari bandwidth sinyal. 10G-CX4 memberi
keuntungan dengan daya rendah, biaya rendah, dan latensi rendah.

Gambar 5.40 Contoh Konektor 10G-CX4

v) Infiniband™ (4x) Connector


Infiniband adalah teknologi komunikasi I / O bandwidth tinggi yang
biasanya digunakan di pusat data, cluster server, dan aplikasi HPC (High
Performance Computing). Kabel infiniband menggunakan konektor
berdasarkan seri Micro GigaCN yang dikembangkan oleh Fujitsu. Jenis
konektor yang paling umum digunakan adalah "4X", dinamai karena
mendukung empat data link gabungan. Perakitan kabel akan sesuai
dengan kabel 10G-CX4; Namun, kabel 10G-CX4 diuji untuk standar yang
berbeda. Kabel infiniband tidak bisa digunakan dalam aplikasi 10G-CX4.
w) OptiJack Connector
Panduit Opti-Jack adalah konektor dupleks solid yang menggunakan dua
duplex keramik SC duplex duplex, masing-masing berdiameter 2.5mm.
Ferrules secara independen di-load dan diselaraskan menggunakan teknik
mekanika lengan split konvensional.
Jack Opti berukuran konektor RJ-45 dan tersedia dalam varian pria dan
wanita (steker dan jack). Kait konektornya dimodelkan setelah soket
dinding standar industri RJ-45. Ini mendukung adaptor, skrup, dan kabel
jumper duplex konvensional, meskipun transceiver jack Opti tidak dapat
diakses secara luas.

Gambar 5.41 Contoh Konektor 10G-CX4

27
Modul Jaringan Komputer

x) Konektor High-Density Array


Konektor array multifiber seperti LIGHTRAY MPX dan MPO, dan kabel pita
serat telah mulai populer Konektor MT-style, yang menggunakan ferrule
kecil untuk menampung serat 4, 8, 12 atau 72+, memberikan antarmuka
dengan kepadatan tinggi yang diperlukan untuk komunikasi dengan
bandwidth tinggi.
Konektor ini digunakan terutama pada serat array yang menggantikan
sarang tikus kabel koaksial yang terkait dengan komputer mainframe.
Kumpulan ini biasanya dilipat dengan kabel jumper yang terminasi di
konektor standar, seperti konektor duplex ESCON, untuk membentuk
antarmuka ke peralatan sistem.

Gambar 5.42 Contoh Konektor High-Density Array

3. Unguided Transmission Media


Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan
jaringan yang menggunakan sistem gelombang. Unguided media atau wireless
merupakan media yang memakai sistem gelombang elektromagnetik ketika
mentransmisikan informasi dari pengirim ke penerima tanpa adanya perangkat fisik
yang menuntunnya. Unguided media biasa disebut dengan wireless yakni media
transmisi tanpa kabel.
Media yang tidak dituntun atau unguided media ini diantaranya adalah gelombang
mikro atau micro wave, frekuensi radio, satelit dan juga infra merah. Sedangkan
unguided media juga sering disebut dengan unbounded transmission media.
a. Frekuensi Radio (Radio Frequency)
Pada kehidupan sehari hari, kita tentunya sudah sangat sering mendengar Radio
AM, Radio FM, frekuensi VHF televisi dan juga frekuensi UHF televisi. Lalu,
apakah sebenarnya yang dimaksud dengan frekuensi radio berdasarkan dari
penggunaannya?, berikut akan kami berikan ulasan selengkapnya untuk anda.
1) Pengertian Frekuensi Radio
Secara umum definisi atau pengertian frekuensi radio adalah gelombang
elektromagnetik yang disebarkan lewat antena. Gelombang radio ini
mempunyai frekuensi yang berbeda beda sehingga butuh penyetelan
frekuensi tertentu yang sesuai dengan penerima radio atau radio receiver agar
bisa memperoleh sinyal. Sedangkan frekuensi radio atau RF sendiri berkisar
antara 3 KHz hingga 300 GHz.
Radio frekuensi atau RF atau gelombang radio merupakan unit pengukuran
frekuensi gelombang yang sesuai dengan satu siklus per detik. Gelombang
elektromagnetik pada daerah spektrum bisa ditransmisikan dengan memakai
generator arus bolak balik yang terjadi karena satelit.

28
Modul Jaringan Komputer

Gelombang radio tersebut adalah jenis dari radiasi elektromagnetik dengan


panjang gelombang lebih besar namun lebih jarang jika dibandingkan dengan
radiasi inframerah. Sama seperti seluruh gelombang elektromagnetik lain
yang bergerak dengan kecepatan cahaya pada ruang hampa, gelombang ini
bisa dihasilkan secara alami oleh petir dan juga dari benda astronomi lain.
Gelombang radio bisa dihasilkan dari penyiaran baik televisi atau radio, radio
amatir, telepon selular, radar, komunikasi satelit, jaringan komputer serta
aplikasi lain. Gelombang elektromagnetik juga disebut dengan gelombang
radio yang lebih dikenal dengan frekuensi radio. Gelombang radio ini bisa
dihasilkan arus listrik yang bervariasi dengan cepat yakni frekuensi tinggi arus
listrik pada konduktor seperti antena.
Dalam aplikasnya, siaran radio dan juga siaran televisi yang kita nikmati
sekarang ini ada di pengalokasian frekuensi seperti dibawah ini:
 Radio AM (Amplitude Modulation): 535 kHz – 1.7 MHz
 Short Wave Radio (Radio Gelombang Pendek): 5.9 MHz – 26.1 MHz
 Radio CB (Citizen Band): 26.96 MHz – 27.41 MHz
 Stasiun Televisi: 54 MHz – 88 MHz (kanal 2 ~ 6)
 Radio FM (Frequency Modulation): 88 MHz – 108 MHz
 Stasiun Televisi: 174 MHz – 220 MHz (kanal 7 ~ 13)
Spektrum frekuensi radio merupakan susunan dari pita frekuensi radio yang
memiliki frekuensi lebih kecil dari 3000 GHz sebagai satuan getaran atau
ruang udara dan antariksa. Pengalokasian spektrum frekuensi radio di
Indonesia mengacu ke alokasi frekuensi radio internasional untuk region 3
atau wilayah 3 sama seperti peraturan radio yang sudah ditetapkan
International Telecommunication Union [ITU] atau Himpunan Telekomunikasi
Internasional.
Penetapan Jalur atau spektrum frekuensi radio yang menentukan berguna
untuk menghindari terjadinya gangguan atau interference serta untuk
menetapkan protokol untuk keserasian antara pemancar dan juga penerima.
2) Macam Jenis Frekuensi Radio

29
Modul Jaringan Komputer

 Very Low Frequency VLF: Frekuensi <30 kHz dengan panjang gelombang
>10 km.
 Low Frequency LF: Frekuensi 30 – 300 kHz dengan panjang gelombang 1
– 10 km.
 Medium Frequency MF: Frekuensi 300 – 3000 kHz dengan panjang
gelombang 100 – 1000 m.
 High Frequency HF: 3 – 30 MHz dengan panjang gelombang 10 – 100 m.
 Very High Frequency VHF: Frekuensi 30 – 300 MHz dengan panjang
gelombang 1 – 10 m
 Ultra High Frequency UHF: Frekuensi 300 – 3000 MHz dengan panjang
gelombang 10 – 100 cm.
 Super High Frequency SHF: Frekuensi 3 – 30 GHz dengan panjang
gelombang 1 – 10 cm.
 Extremely High Frequen EHF: Frekuensi 30 – 300 GHz dengan panjang
gelombang 1 – 10 mm.
3) Sinyal Radio Frekuensi
Sinyal radio frekuensi atau RF adalah gelombang elektromagnetik yang
dipakai sistem komunikasi untuk mengirimkan informasi lewat udara dari satu
titik menuju titik lainnya. Sinyal RF ini sudah digunakan selama bertahun
tahun yang juga memberikan cara mengirim musik di radio FM dan juga video
di TV. Pada kenyataannya, sinyal RF juga menjadi sarana umum dalam
mengirim data lewat jaringan wireless.
b. Gelombang Mikro (Microwave)
Gelombang mikro atau microwave merupakan media transmisi yang memakai
gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi yakni berkisar 3GHz
sampai 30 GHz dengan panjang gelombang kurang lebih 1 mm sampai 1m untuk
mentransmisikan sinyal dari pengirim ke penerima.
c. Infra Merah (Infrared)
Infrared atau infra merah merupakan media transmisi yang memakai radiasi
elektromagnetik dari panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya tampak
akan tetapi lebih pendek dibandingkan dengan radiasi gelombang radio.
Inframerah ini umumnya dipakai untuk komunikasi jarak dekat seperti remote
control TV atau alat elektronika lainnya.
d. Satelit
Satelit merupakan jenis media transmisi yang memakai satelit untuk menerima
sinyal dari stasiun di bumi dan memancarkannya ke stasiun bumi lainnya. Masing
masing satelit yang mengorbit akan beroperasi di beberapa band frekuensi yang
dinamakan dengan channel transponder. Media transmisi tersebut akan dipakai
untuk telepon jarak jauh, siaran TV dan juga jaringan bisnis privat.

4. Soal Latihan
1) Jelaskan secara lengkap dua jenis media transmisi?
2) Sebutkan kelebihan dan kekurangan serta karakteristik kabel coaxial?
3) Sebutkan dan jelaskan kategori kabel UTP?
4) Jelaskan secara singkat tentang kabel fiber optik?
5) Jelaskan istilah berikut: a. RJ45, b. Infrared, c. LC, d. straight-through, e. BNC-
RCA

30

Anda mungkin juga menyukai