Anda di halaman 1dari 6

TUGAS LAPORAN BACAAN MATERI SEJARAH KOLONIALISME DI INDONESIA

KELAS REGULER E 2021


ANGGOTA KELOMPOK 6 : 1.MATTHEW SIAHAAN NIM:3213321004
2.WINRA SIANTURI NIM:3213121017
3.JOLY BERUTU NIM:3213121053
4.CRESENSIA SIMANJUNTAK NIM:3213321022
5.DIAN PURBA NIM:3213321018

TUGAS LAPORAN BACAAN MATKUL SEJARAH KOLONIAL(KOLONIAL PORTUGIS


DI INDONESIA)

A. Proses Kedatangan Bangsa Portugis Ke Indonesia


Bangsa portugis merupakan bangsa eropa pertama yang mencapai kepulauan nusantara.
Pencarian mereka untuk mendominasi sumber perdagangan rempah-rempah yang
menguntungkan pada abad ke 16 dan usaha penyebaran katolik roma. Percobaan awal
bangsa portugis mendirikan koalisi dan perjanjian damai pada tahun 1512 dengan kerajaan
Sunda di Parahyangan gagal akibat sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh sejumlah
pemerintahan islam di Jawa, seperti demak dan banten. Bangsa Portugis mengalihkan arah
ke kepulauan Maluku, yang terdiri atas berbagai perkumpulan negara yang awalnya
berperang satu sama lain namun memelihara perdagangan antar pulau dan internasional.
Melalui penaklukan militer dan persekutuan dengan penguasa setempat mereka
mendirikan pos, benteng, dan misi perdagangan di Indonesia timur, termasuk pulau
ternate, ambon, dan solor.
Motivasi bangsa Portugis memulai petualangan ke timur menurut ahli sejarah dan
arkeolog islam Uka Tjandrasasmita dalam buku Indonesia-Portugal “five hundred years of
historical relation ship (Cepesa, 2002) :
1. Feitoria : emas
2. Fortaleza : kejayaan
3. Igreja : gereja

Tahun 1487, Bartolomeus Dias mengitari Tanjung Harapan dan memasuki perairan
Samudra Hindia. Selanjutnya pada tahun 1498, Vasco da Gama sampai di India. Namun,
orang-orang Portugis ini segera mengetahui bahwa barang-barang dagangan yang hendak
mereka jual tidak dapat bersaing di pasaran India yang canggih dengan barang-barang
yang mengalir melalui jaringan perdagangan Asia. Karena itu, mereka sadar harus
melakukan peperangan di laut untuk mengukuhkan diri.
Setelah perjanjian Thordesillas (1492) pelaut-pelaut portugis dibawah pimpinan
Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia timur (pusat
rempah-rempah). Namun pelayarannya hanya sampai di ujung afrika selatan (1496). Hal
ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak samudera hindia, sehingga kapal-kapal
yang dibawa Bartholomeus Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz
tanjung ini dinamakan Tanjung Pengharapan (Cape oge Good Hope atau Tanjung Harapan
sekarang).
Pada tahun 1498, raja portugis mengirim ekspedisinya dibawah pimpinan Vasco Da
Gama. Ekspedisi ini berhasil mendarat di kalkuta (india) pada tahun 1498. Kemudian pada
tahun 1511 dari india bangsa portugis mengirim ekspedisinya dibawah pimpinan Alfonso
d’Alburquerque, mengikuti perjalanan para pedagang islam. Pada tahun itu juga portugis
berhasil menduduki malaka, pusat perdagangan islam di Asia Tenggara. Kemudian
portugis tiba di Ternate(maluku) tahun 1512. Awalnya masyarakat Maluku menyambut
baik dan saling berebut menanamkan pengaruh kepada portugis agar portugis dapat
membeli rempah-rempah dan membantu masyarakat Maluku menghadapi para musuh.
Kedatangan bangsa Portugis diterima baik oleh sultan ternate adalah :
1. Portugis dianggap sebagai pembeli rempah-rempah dengan harga tinggi.
2. Portugis dimintai bantuan untuk bersama sama menyerang tidore.
Pada saat itu, kesultanan ternate di Maluku diperintah oleh Kaicil Darus meminta
bantuan Portugis untuk mendirikan sebuah benteng agar terhindar dari serangan daerah
lain. Tahun 1522 Portugis mengabulkan permintaan sultan ternate dengan mendirikan
benteng Saint John. Benteng tersebut harus dibayar mahal dengan perjanjian monopoli
perdagangan rempah-rempah, perjanjian tersebut ternyata menimbulkan kesengsaraan
rakyat tidak boleh menjual rempah dengan harga bebas karna harga sudah ditetapkan
portugis dengan harga murah. Akibat nya terjadi permusuhan antara Ternate dan Portugis.
Sebab-sebab perlawanan rakyat ternate terhadap Portugis :
1. Portugis melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate sehingga
merugikan rakyat.
2. Portugis memaksa sultan Ternate mengakui kekuasaannya di Ternate.
3. Portugis membunuh sultan Hairun sebagai raja Ternate.
Lalu Bangsa Spanyol pun tiba di Maluku, timbul lah pertentangan antara bangsa Portugis
dan Spanyol, pertikaian tersebut sejalan dengan adanya pertentangan sultan Ternate dan
Tidore.
Untuk menyelesaikan pertikaian kedua bangsa kulit putih itu, Paus turun tangan dan pada
tahun 1529 dilakukan perjanjian Saragossa (Zaragosa).
Isi perjanjian itu antara lain:
1. Bumi ini dibagi atas dua pengaruh yaitu pengaruh bangsa spanyol dan portugis.
2. Wilayah kekuasaan spanyol membentang meksiko ke arah barat sampai ke
kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan portugis membentang dari Brazillia
kearah timur sampai ke kepulauan Maluku

B. Beberapa Tokoh Portugis


1. Tahun 1487, Bartolomeu Dias ( bahasa adalah seorang penjelajah Portugis yang
berlayar mengitari Tanjung Harapan dan memasuki perairan Samudra Hindia. Raja
John II dari Portugal menunjuk dia pada tanggal 10 Oktober 1486 sebagai kepala
ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika dengan harapan mencari
rute perdagangan baru menuju Asia.
2. Vasco Da Gama. Dia seorang penyelidik portugis yang berhasil menemukan jalur laut
ke dunia timur (India) dengan menyusuri mengelilingi benua Afrika. Vasco Da Gama
bongkar sauh pertama pada tanggal 8 juli 1497. Alur yang ditempuh adalah Kepulauan
Tanjung Verde, terus kea rah selatan menembus samudera Atlantik, berbelok kearah
timur langsung mencapai Tanjung Harapan, Gama meneruskan pelayaran menyusur
pantai timur Afrika menembus daerah kekuasaan muslim Mombasa dan Malindi
(kenya). Pada tahun 1498 Vasco Da Gama sampai di kalikut (India). Suatu
keistimewaan lain dari ekspedisi ini adalah di bawanya sejumlah bau “padrao” yaitu
batu bertulis dengan lambang gambar “bola dunia” untuk dipancangkan pada setiap
tempat yang ditemukan portugis sebagai daerah koloninya.
3. Alfonso D’albuquerque. Untuk mendapatkan daerah penghasil rempah-rempah
Portugis mengirimkan dua ekspedisi, yaitu :
- Dipimpin Diego Lopez de Sequera. Ekspedisi ini gagal menemukan tempat asal
mula rempah-rempah
- Alfonso D’abuquerque. Ekspedisi ini berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511

C. Perlawanan Terhadap Bangsa Portugis


1. Perlawanan dari Demak
Pada tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Fatahillah/Falatehan dapat
menguasai Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan
oleh Fatahillah/Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi
Jayakarta yang artinya kemenangan besar, yang kemudian menjadi Jakarta.
2. Perlawanan dari Aceh
Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis
di Malaka pada tahun 1615 dan 1629.
3. Perlawanan dari Maluku
Pada tahun 1570, rakyat Ternate dibawah pimpinan Sultan Hairun melakukan
perlawanan, namun Sultan Hairun tewas terbunuh. Selanjutnya diteruskan putranya
Sultan Babullah tahun 1570-1575 dan berhasil mengusir Portugis.

D. Mundurnya Portugis Dari Indonesia


Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk
mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan
Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat
diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede.
Selanjutnya peperangan dipimpin oleh Sultan Babullah selama 5 tahun (1570-1575),
membuat Portugis harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon.
Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis dimanfaatkan Belanda untuk
menjejakkan kakinya di Maluku. Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa Portugis
untuk menyerahkan pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore
kepada Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram,
dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu Belanda berhasil menguasai sebagian besar
wilayah Maluku dan Portugis diusir ke Timor Timur (sejak 1515).

E. Pengaruh Bangsa Portugis Di Indonesia


1. Berkembangnya agama Kristen dan Katholik di Maluku yang disebarkan oleh
Franciscus Xaverius.
2. Berkembangnya musik keroncong yang berasal dari Portugis.
3. Peninggalan bangunan yang berupa benteng-benteng Portugis.
4. Nama-nama orang Indonesia yang menggunakan nama Portugis.
5. Kosa kata Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Portugis yaitu pesta, sabun,
bendera, meja, Minggu, dll
6. Benda-benda peninggalan Portugis berupa meriam yang ditempatkan di museum.
7. Afonso (kadang juga ditulis Alfonso) de Albuquerque. Karena tokoh
inilah, yang membuat kawasan Nusantara waktu itu dikenal oleh orang
Eropa dan dimulainya Kolonisasi berabad-abad oleh Portugis bersama
bangsa Eropa lain, terutama Inggris dan Belanda. Dari Sungai Tagus yang
bermuara ke Samudra Atlantik itulah armada Portugis mengarungi
Samudra Atlantik, yang mungkin memakan waktu sebulan hingga tiga
bulan, melewati Tanjung Harapan Afrika, menuju Selat Malaka. Dari sini
penjelajahan dilanjutkan ke Kepulauan Maluku untuk mencari rempah-
rempah, komoditas yang setara emas kala itu.
8. ‖Pada abad 16 saat petualangan itu dimulai biasanya para pelaut negeri
Katolik itu diberkati oleh pastor dan raja sebelum berlayar melalui Sungai
Tagus,‖ kata Teresa. Biara St Jeronimus atau Biara Dos Jeronimos dalam
bahasa Portugis itu didirikan oleh Raja Manuel pada tahun 1502 di tempat
saat Vasco da Gama memulai petualangan ke timur. Museum Maritim atau
orang Portugis menyebut Museu de Marinha itu didirikan oleh Raja
Luis pada 22 Juli 1863 untuk menghormati sejarah maritim Portugis.
Selain patung di taman, lukisan Afonso de Albuquerque juga menjadi
koleksi museum itu. Di bawah lukis
9. an itu tertulis, ‖Gubernur India 1509-1515. Peletak dasar Kerajaan
Portugis di India yang berbasis di Ormuz, Goa, dan Malaka. Pionir
kebijakan kekuatan laut sebagai kekuatan sentral kerajaan‖. Berbagai
barang perdagangan Portugis juga dipamerkan di museum itu, bahkan
gundukan lada atau merica. Ada sejumlah motivasi mengapa Kerajaan
Portugis memulai petualangan ke timur. Ahli sejarah dan arkeologi Islam
Uka Tjandrasasmita dalam buku Indonesia-Portugal: Five Hundred Years
of Historical Relationship (Cepesa, 2002), mengutip sejumlah ahli sejarah,
menyebutkan tidak hanya ada satu motivasi Kerajaan Portugis datang ke
Asia. Ekspansi itu mungkin dapat diringkas dalam tiga kata bahasa
Portugis, yakni feitoria, fortaleza, dan igreja. Arti harfiahnya adalah emas,
kejayaan, dan gereja atau perdagangan, dominasi militer, dan penyebaran
agama Katolik. Menurut Uka, Albuquerque, Gubernur Portugis Kedua
dari Estado da India, Kerajaan Portugis di Asia, merupakan arsitek utama
ekspansi Portugis ke Asia. Dari Goa, ia memimpin langsung ekspedisi ke
Malaka dan tiba di sana awal Juli 1511 membawa 15 kapal besar dan kecil
serta 600 tentara. Ia dan pasukannya mengalahkan Malaka 10 Agustus
1511. Sejak itu Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah dari
Asia ke Eropa. Setelah menguasai Malaka, ekspedisi Portugis yang
dipimpin Antonio de Abreu mencapai Maluku, pusat rempah-rempah.
10.Periode Kejayaan Portugis di Nusantara.
11. Periode 1511-1526, selama 15 tahun, Nusantara menjadi pelabuhan
maritim penting bagi Kerajaan Portugis, yang secara reguler menjadi rute
maritim untuk menuju Pulau Sumatera, Jawa, Banda, dan Maluku.
12.Pada tahun 1511 Portugis mengalahkan Kerajaan Malaka.
13. Pada tahun 1512 Portugis menjalin komunikasi dengan Kerajaan Sunda
untuk menandatangani perjanjian dagang, terutama lada. Perjanjian
dagang tersebut kemudian diwujudkan pada tanggal 21 Agustus 1522
dalam bentuk dokumen kontrak yang dibuat rangkap dua, satu salinan
untuk raja Sunda dan satu lagi untuk raja Portugal. Pada hari yang sama
dibangun sebuah prasasti yang disebut Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal
di suatu tempat yang saat ini menjadi sudut Jalan Cengkeh dan Jalan Kali
Besar Timur I, Jakarta Barat. Dengan perjanjian ini maka Portugis
dibolehkan membangun gudang atau benteng di Sunda Kelapa. Pada tahun
1512 juga Afonso de Albuquerque mengirim Antonio Albreu dan
Franscisco Serrao untuk memimpin armadanya mencari jalan ke tempat
asal rempah-rempah di Maluku. Sepanjang perjalanan, mereka singgah di
Madura, Bali, dan Lombok. Dengan menggunakan nakhoda-nakhoda
Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda, terus menuju Maluku Utara
hingga tiba di Ternate. Kehadiran Portugis di perairan dan kepulauan
Indonesia itu telah meninggalkan jejak-jejak sejarah yang sampai hari ini
masih dipertahankan oleh komunitas lokal di Nusantara, khususnya flores,
Solor dan Maluku, di Jakarta Kampong Tugu yang terletak di bagian Utara
Jakarta, antara Kali Cakung, pantai Cilincing dan tanah Marunda. Bangsa
Eropa pertama yang menemukan Maluku adalah Portugis, pada tahun
1512. Pada waktu itu 2 armada Portugis, masing-masing dibawah
pimpinan Anthony d'Abreu dan Fransisco Serau, mendarat di Kepulauan
Banda dan Kepulauan Penyu. Setelah mereka menjalin persahabatan
dengan penduduk dan raja-raja setempat - seperti dengan Kerajaan Ternate
di pulau Ternate, Portugis diberi izin untuk mendirikan benteng di Pikaoli,
begitupula Negeri Hitu lama, dan Mamala di Pulau Ambon.Namun
hubungan dagang rempah-rempah ini tidak berlangsung lama, karena
Portugis menerapkan sistem monopoli sekaligus melakukan penyebaran
agama Kristen.

Anda mungkin juga menyukai