Anda di halaman 1dari 8

MATERI JURIT MALAM

MASA PERKENALAN ANGGOTA MAHASISWA BARU


IKATAN MAHASISWA NIAS
ANGKATAN 2022
Sabtu, 26 November 2022

Topik 1 : Etika dan Moral Dalam Berorganisasi Dalam Dunia Kampus

Topik 2 : Totalitas, Loyalitas, dan Berintegritas Dalam Beroganisasi

Topik 3 : Pengembangan Karakter

Topik 4 : Tanggung Jawab Organisasi, Kampus dan Keluarga

Topik 5 : Bagaimana Menghadapi Perkembangan Zaman


Etika Dan Moral Dalam Berorganisasi Dalam Dunia Kampus

Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan adat kebiasaan
atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
menghindari hal-hal tindakan yang buruk.

Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari
terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan,
sedangkan etika adalah pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

Setiap komunitas atau organisasi memiliki sistem nilai masing-masing, baik dari unit
komunitas yang paling kecil yaitu keluarga, komunitas dunia pendidikan/persekolahan, dan
komunitas yang lebih luas lagi yaitu, masyarakat dan organisasi-organisasi dalam kampus.
Para anggota komunitas itu dituntut untuk dapat memahami dan menjalani sistem nilai yang
berlaku. Begitupun di lingkungan kampus, setiap civitas akademika diharapkan ikut
membangun sistem nilai di lingkungan kampus, baik dosen, karyawan dan mahasiswa.

Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Etika sangat
berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami peranan
etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam melakukan aktivitasnya sebagai
mahasiswa misalnya di saat mahasiswa berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi
sebuah alat kontrol yang dapat menahan mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dengan
etika mahasiswa dapat berperilaku sopan dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu.
Sebagai seorang mahasiswa yang beretika, mahasiswa harus memahami kebebasan dan
tanggung jawab, karena banyak mahasiswa yang apabila sedang berdemonstrasi memaknai
kebebasan dengan kebebasan yang tidak bertangung jawab.

Di bawah ini beberapa etika di kampus dan organisasi yang perlu diinternalisasi
dalam diri mahasiswa :
1. Menaati peraturan yang ditetapkan oleh kampus, Fakultas dan Para Dosen yang mendidik
serta organisasi-organisasi masyarakat dalam kampus.
2. Menganggap teman sesama mahasiswa sebagai teman sejawat yang harus saling
membantu dan menganggapnya sebagai pesaing secara sehat dalam berkompetisi meraih
prestasi akademis.
3. Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah dalam kampus atau organisasi
dalam tindakan-tindakan yang tercela.
4. Berperilaku sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus dan di masyarakat
umum sebagai manifestasi dari kedewasaan dalam berfikir danbertindak.
5. Berfikir kritis, rasional dan ilmiah dalam menerima ilmu pengetahuan baru, bisa
mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah dengan menguji setiap
masukan dengan cara mengkonfirmasikan ke sumbernya.
6. Mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian di dasari dengan kerendahan hati tanpa
harus tampak sombong atau angkuh.
Totalitas, Loyalitas, dan Berintegritas Dalam Beroganisasi

Totalitas

Totalitas dapat diartikan pula sebagai suatu upaya dalam melakukan atau mengerjakan
berbagai hal dengan optimal, baik dalam berpikir, bertindak, berbicara, dan bekerja sama
dengan orang lain. Dalam organisasi, penting sekali untuk memiliki sikap totalitas karena
akan berpengaruh terhadap sikap kerja. Apabila orang tersebut total dalam melakukan suatu
program kerja yang telah dibuat organisasi, ia akan mengerjakan dengan sungguh-sungguh
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sungguh-sungguh dan optimal dalam bekerja
pastilah akan membuahkan suatu hasil yang optimal dan sukses pula.

Loyalitas

Selalu ada kesetiaan dalam loyalitas. Ya. Tanpa loyalitas, apa yang kita lakukan
hanya akan menjadi rutinitas semata. Loyalitas tumbuh agar kita selalu aware dan
menghargai apa yang dimiliki. Tanpa adanya loyalitas, kerja akan asal-asalan dan
menumbuhkan egosentris karena kita merasa tidak memiliki. Loyalitas yang dimaksud adalah
kita harus mampu menjaga nama baik organisasi, baik di dalam maupun di luar organisasi.
Jangan sampai kita meminum air sumur yang kita ludahi. Seperti: Menjelek-jelekkan
organisasi atau pimpinan kita.

Dalam organisasi loyalitas adalah sikap setia dan kepatuhan terhadap seseorang atau
perkumpulan. Sikap setia ini tumbuh dari kecintaan dan kesenangannya pada orang atau
organisasi yang diikuti. Orang-orang yang loyal akan mengabdi pada organisasi dengan tulus
ikhlas karena kesetiaan itu berasal dari hati masing-masing. Apabila suatu pekerjaan
dilakukan dengan tulus ikhlas dan dari hati, pastilah akan membuahkan hasil yang baik dan
membanggakan.

Integritas

Saat kita mampu mensejajarkan antara perkataan dan perbuatan, sesungguhnya kita
layak memiliki integritas. Ingat, membangun nama baik butuh waktu yang tidak singkat, tapi
menghancurkannya kita hanya butuh hitungan detik. Reputasi akan terbangun seiring
berjalannya waktu saat kita sudah saling mengenal satu sama lain. Dengan integritas kita bisa
membuat rasa aman dan memberikan rasa aman serta nyaman pada pihak-pihak yang bekerja
sama dengan kita dalam organisasi.
Pengembangan Karakter

Pengembangan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk
mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya
sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Pengembangan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk


menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai
tersebut.

Pengembangan karakter sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral dimana


tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus
guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.

Fungsi Pengembangan Karakter

Secara umum fungsi pengembangan karakter adalah untuk membentuk karakter


seorang peserta didik sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran,
tangguh, dan berperilaku baik.

Adapun beberapa fungsi pengembangan karakter adalah sebagai berikut;

1. Untuk mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia sehingga menjadi individu yang
berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik.

2. Untuk membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultur.

3. Untuk membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam hubungan
internasional.

Tujuan Pengembangan Karakter

Pada dasarnya tujuan utama pengembangan karakter adalah untuk membangun mahasiswa
yang tangguh, berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam diri mahasiswa harus ditanamkan nilai-nilai
pembentuk karakter yang bersumber dari Agama, Pancasila, dan Budaya. Berikut adalah
nilai-nilai pembentuk karakter tersebut:

1. Kejujuran
2. Sikap toleransi
3. Disiplin
4. Kerja keras
5. Kreatif
6. Kemandirian
7. Sikap demokratis
8. Rasa ingin tahu
9. Semangat kebangsaan
10. Cinta tanah air

11. Menghargai prestasi


12. Sikap bersahabat
13. Cinta damai
14. Gemar membaca
15. Perduli terhadap lingkungan
16. Perduli sosial
17. Rasa tanggungjawab
18. Religius

Pentingnya Pendidikan Karakter

Seperti kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus-menerus akan berdampak pada


perubahan karakter mahasiswa saat ini. Kurangnya pengembangan karakter akan
menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif di mahasiswa, misalnya
pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak,
dan lain sebagainya.

Beberapa alasan pentingnya pengembangan karakter :


1. Salah satu cara paling baik untuk memastikan seorang mahasiswa memiliki kepribadian
dan karakter yang baik dalam hidupnya.
2. Pengembangan ini dapat membantu meningkatkan prestasi akademik.
3. Dapat membentuk individu atau mahasiswa yang menghargai dan menghormati orang lain
dan dapat hidup di dalam lingkungan masyarakat sekitar.
4. Sebagai upaya mengatasi akar masalah moral-sosial, seperti ketidakjujuran,
ketidaksopanan, kekerasan, etos kerja rendah, dan lain-lain.
5. Merupakan cara terbaik untuk membentuk perilaku individu atau mahasiswa sebelum
masuk ke dunia kerja/ usaha.
6. Sebagai cara untuk mengajarkan nilai-nilai budaya yang merupakan bagian dari kerja
suatu peradaban.
Tanggung Jawab Organisasi, Kampus dan Keluarga

Tanggung jawab adalah suatu bentuk kesanggupan seseorang atau individu untuk
menanggung segala risiko atas keputusan yang telah dibuat. Setiap tindakan atau perbuatan
memiliki risiko yang harus dipertanggungjawabkan sehingga setiap orang harus berpikir
dengan jernih sebelum mengambil keputusan.
Tanggung jawab adalah salah satu bentuk sikap manusia terhadap tindakan atau
keputusan yang telah dibuat. Tanggung jawab dapat dimaknai sebagai bentuk kesanggupan
seseorang untuk menanggung risiko dari segala perbuatannya.
Tanggung jawab juga dapat diartikan sebagai sebuah sikap seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri,
masyarakat, dan lingkungan.
Sikap dan rasa tanggung jawab ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
dalam bermasyarakat dan juga lingkup keluarga. Dalam lingkup keluarga, sikap tanggung
jawab dapat dipupuk sejak usia dini agar dalam perkembangannya sang anak dapat
memahami arti dari tanggung jawab tersebut.
Ciri-ciri mahasiswa yang bertanggung jawab :

1. Menentukan jalan yang benar


2. Selalu tetap memotivasi diri sendiri
3. Tetap menjaga menghormati diri sendiri
4. Tetap waspada
5. Mempunyai komitmen dalam sebuah tugas
6. Menjalankan tugas sesuai standar yang baik
7. Menepati segala janjinya
8. Memiliki keberanian guna menanggung segala resiko yang diperbuatnya.

Tanggung Jawab dalam Keluarga

Tanggung jawab tersebut juga merupakan suatu tanggung jawab yang wajib dipenuhi
oleh seseorang untuk keluarganya. Tanggung jawab itu tidak hanya sekedar sebagai tulang
punggung, akan tetapi juga dapat seperti tanggung jawab sebagai seorang anak guna
menuntaskannya pendidikan dan bisa membanggakannya orang tua.

Tanggung jawab dalam kampus

Contoh tanggung jawab sebagai mahasiswa di sosial masyarakat antara lain sebagai berikut :
1. Menyelesaikan Studi
2. Mengikuti Kegiatan Perkuliahan
3. Menjaga Nama Baik Kampus
4. Memelihara Sarana dan Prasarana Kampus
5. Menghormati Hak Orang Lain
6. Tetap Menyeimbangkan Kegiatan Organisasi dan Kuliah
Bagaimana menghadapi perkembangan zaman

Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada dunia pendidikan pada era
globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas
tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk
mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia tersebut adalah pendidikan.

Pada kehidupan dimasa ini, terjadai perubahan global dan perkembangan ditengah
kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi meliputi perubahan globalisasi yang serba cepat
dan mudah, sehingga hal itu tidak bisa dihindari. Dengan perubahan yang sangat cepat ini
muncullah berbagai gaya hidup modern yang serba instan. Salah satunya gaya hidup
konsumerisme di kalangan mahasiswa teologi. Perilaku gaya hidup ini sudah menular
dikalnagn mahasiswa teologi, dan tidak bisa dipungkiri mereka mudah terjerumus
kedalamnya. Gaya hidup seperti ini ialah gaya hidup yang tujuannya hanya untuk
kesenangan, pemakaian barang-barang secara berlebihan, hidup dalam kemegahan, dan
hidupnya hanya ingin bahagia.

Perubahan adalah hal yang mutlak. Adanya perubahan ini bisa memberikan banyak
reaksi yang berbeda bagi tiap orang, termasuk Anda. Hakikat dari perubahan
adalah kehidupan yang dinamis, yang mewarnai kehidupan manusia.  

Perubahan kadang memberikan kebaikan, sehingga Anda yang mengalaminya


menjadi senang. Walaupun demikian, tak menutup kemungkinan perubahan juga
menyebabkan hal yang tak Anda inginkan. Adanya perubahan biasanya mengubah rasa
aman dan menggantinya menjadi sikap was-was dan kekhawatiran akan akibat dari
perubahan tersebut bagi hidup Anda. Apa pun itu, Anda harus menerimanya sebagai suatu
ketetapan dari alam.

Dampak negatif perkembangan zaman :


1. Memengaruhi pola pikir
2. meningkatkan kesenjangan sosial
3. Meningkatkan kesenjangan sosial
4. meningkatkan angka pengangguran
5. Meningkatkan tingkat kriminalitas
6. memengaruhi tingkatan sosial masyarakat
7. Meningkatkan kerusakan lingkungan
8. memengaruhi tingkat populasi masyarakat
9. Memunculkan kecenderungan antisosial
10. meningkatnya kemacetan di kota-kota besar

Beberapa tips menghadapi perkembangan zaman saat ini :


1. Teruslah kembangkan keterampilan diri 
2. Jangan lelah untuk menambah ilmu dan pengalaman 
3. Milikilah sikap dan pola pikir yang terbuka
4. Selalu memiliki rencana untuk masa depan 

Anda mungkin juga menyukai