Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S

Kunjungan ke-1
Tanggal 29 April 2022
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Setelah mengunjungi dan melaksananakan tugas keperawatan komunitas di Praktik
asuhan keperawatan komunitas di RW 015 Kelurahan Tobek Godang, Kecamatan
Binawidya kota Pekanbaru, dan medapatkan tingginya perokok disana maka ditetapkan
untuk membina keluarga Tn. S dengan hipertensi
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan Depkes RI (2014 dalam Effendy, 2014).
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada
keluarga. Sebelum melakukan pengkajian pada keluarga Tn. S, terlebih dahulu perawat
membina hubungan saling percaya dengan seluruh anggota keluarga yang tinggal di
rumah (Tn. S dan An. I) untuk memudahkan perawat dalam mengumpulkan data secara
akurat baik yang adaptif maupun yang maladaptif sehingga dengan hasil pendataan
yang akurat mampu memudahkan perawat dalam menentukan masalah yang ada dalam
diri klien/anggota keluarga.
Setelah itu perawat menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama ini yaitu untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada didalam keluarga baik yang dirasakan
secara pasti/disadari maupun masalah kesehatan yang masih beresiko ataupun masalah
yang akan berpotensial terjadi. Kemudian perawat juga membuat kontrak waktu yang
telah disepakati bersama antara perawat dan anggota keluarga untuk melakukan
pengkajian keluarga yaitu selama 2x seminggu.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada
keluarga. Dalam kunjungan kali ini mahasiswa akan melakukan pengkajian yang
meliputi pengakjian data keluarga yaitu selama 2x seminggu.
b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
1. Data Demografi/Komposisi Keluarga
Nama kepala keluarga dan anggota keluarga

No Nama L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Hub Keluarga

1. TN. S L 40 Tahun SMA Swasta KK


2. An. I P 16 tahun SMP Pelajar Anak

2. Waktu dan tempat yang disepakati keluarga untuk pertemuan-pertemuan berikutnya:


Di rumah Keluarga Tn. S
3. Masalah kesehatan yang dialami setiap anggota keluarga:
Tn. S mengalami hipertensi dan kolesterol sejak 3 tahun ini
c. Masalah Keperawatan
Belum ada

II. Proses Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan
Belum ada
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan interaksi dan bertatap muka dengan keluarga selama 30 menit
diharapkan keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan mahasiswa secara
terapeutik
c. Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat membina saling percaya dengan cara:
1. Mampu menyebutkan nama kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya.
2. Mampu menyebutkan kembali nama mahasiswa.
3. Menerima jabat tangan mahasiswa.
4. Mampu menyebutkan masalah kesehatan yang sering dialami anggota keluarga.
5. Menunjukkan sikap terbuka kepada mahasiswa, ditandai dengan menatap mata
mahasiswa dan menunjukkan respon menerima mahasiswa secara verbal dan non
verbal.
6. Mampu menetapkan waktu kunjungan yang tepat untuk pertemuan berikutnya.
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode
Wawancara/Tanya jawab
Observasi
Diskusi
b. Media dan Alat
Belum ada

IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 30 menit
- Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 2 anggota keluarga
b. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan oleh mahasiswa.
c.  Kriteria hasil
- Mahasiswa dan keluarga dapat saling mengenal dan sudah terbina hubungan saling
percaya
- Dengan kesepakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S

Kunjungan ke-2
Tanggal 02 Mei 2022
I. Latar Belakang
a.  Karakteristik Keluarga
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat. Didalam
menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa unsur yang sangat
terkait dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur yang dimaksudkan dalam proses
keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-tahap dari proses keperawatan sangatlah penting
dalam membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga secara akurat.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat pengkajian
sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga. Dalam
kunjungan kali ini mahasiswa akan melakukan pengkajian yang meliputi pengkajian fisik
pada anggota keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, koping keluarga, dan harapan
keluarga

b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut


Pemeriksaan fisik anggota keluarga
Pemeriksaan Fisik Nama Anggota Keluarga
Tn. s An. I
Tekanan Darah 170/98 mmHg 102/73
mmHg
Nadi 82x/mnt 76x/mnt
Pernapasan 18x/mnt 19x/mnt
Suhu
TB 168 cm 155 cm
BB 68 kg 45 kg
Kepala Mesocepal Mesocepal
Rambut Bersih Bersih
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik
Hidung Bersih Bersih
Telinga Bersih Bersih
Mulut Mukosa bibir lembab, Mukosa bibir lembab,
Leher Tdk ada pembesaran Tdk ada pembesaran kelenjar
kelenjar thyroid thyroid
Dada Tidak ada suara nafas Tidak ada suara nafas tambahan,
tambahan detak jantung detak jantung regular.
regular.
Abdomen Simetris, tdk ada nyeri Simetris, tdk ada nyeri tekan
tekan
Ekstremitas Tdk ada varises, tdk ada Tdk ada varises, tdk ada udema
udema
Kulit Sawo matang Sawo matang
Turgor kulit Baik Baik
Keluhan Hipertensi Tidak ada

Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga terbuka antara ayah dan anak. Setiap ada masalah selalu
dibicarakan dan dipecahkan bersama. Jika Tn. S tidak berada dirumah, An. I selalu
memberikan kabar dan memohon izin jika hendak pergi atau melakukan sesuatu via
telepon atau whatsapp, An. I juga dipercayai sebagai pengambil keputusan namun
tetap sepengetahuan Tn. S.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn. S, pengambil keputusan yang dominan adalah Tn. S sendiri
sebagai kepala keluarga setelah istrinya Ny. G meninggal dunia 3 tahin yang lalu,
namun itu pun sesuai dengan hasil musyawarah semua anggota keluarganya dan
dalam mengatur anggaran keluarga di serahkan sepenuhnya kepada Tn. S selaku
kepala keluarga di samping mengatur anggaran pengeluaran juga menjaga anaknya.
3. Struktur peran
a. Tn. S
Formal : Tn. S berperan sebagai kepala keluarga. Tn. S bertanggung jawab dalam
menafkahi keluarganya, serta berfungsi sebagai pendidik bagi anak-anaknya.
Namun bila terjadi masalah dalam mendidik anaknya.
Informal : Tn. S disini berperan sebagai pembimbing keluarganya yaitu
pembimbing bagi anaknya. Pada posisi ini tidak ada masalah yang ditemukan
oleh Tn. S. Tn. S pun menyadari bahwa semua itu harus dijalaninya dan Ia pun
menjalankan perannya dengan baik.
b. An. I
Formal : An. I sebagai seorang pelajar merupakan murid yang berprestasi di
sekolahnya setiap semeternya ia seringkali mendapatkan ranking pertama di
kelasnya, Ia merasa harus dapat membanggakan orang tuanya, dan menjadi orang
sukses agar dapat membantu perekonomian keluarga.
Informal : An. I seringkali berperan menggantikan almarhumah ibunya dalam
mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci, dan membersihkan
rumah, An.I menjalankan peran ini tidak memiliki masalah dan Ia mampu
dengan baik menjalankan peranannya..
4. Nilai dan norma keluarga
Nilai kebudayaan yang dianut oleh keluarga yaitu budaya mandailing, Keluarga
sangat mendukung nilai dan norma budaya mereka seperti saling menghormati
dengan satu sama lain dan berpakaian yang sopan. Keluarga menganut nilai – nilai
tersebut secara sadar dan tidak ada konflik yang menonjol dalam keluarga ini.
Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. S selalu memperhatikan anggota keluarganya satu sama lain. Keluarga
saling mendukung dengan hubungan yang akrab. Tn. S dan An. I selalu bercerita
setiap masalah yang sedang dihadapi dan mencari jalan keluarnya bersama-sama.
2. Fungsi sosialisasi
Tn. S memiliki tanggung jawab dalam mendidik anak-anaknyaselalu meng, ia selalu
mengajarkan anaknya dengan lembutnamun tegas, dan selalu mengajarkan pada
anaknya untuk selalu berbuat baik kepada sesama. An.I juga merasa ayahnya
merupakan sosok yang baik dan bijak dalam mengajarkan norma-norma kehidupan.
3. Fungsi perawatan kesehatan termasuk didalamnya riwayat kesehatan keluarga
saat ini dan yll, riwayat imunisasi, tumbang pada anak.
Tn. S mengalami penyakit hipertensi dan kolesterol tinggi sejak ± 3 tahun yang lalu
hingga saat ini, ia selalu kontrol setiap bulannya ke rumah sakit langganannya, tapi ia
terkadang jika kelelahan pulang bekerja ia lupa untuk mengkonsumsi obatnya.
An. I saat ini tidak ada keluhan, Riwayat imunisasinya juga lengkap.

Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan :


1) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Tn. S mengatakan memahami penyakit yang dideritanya yaitu hipertensi
dan penyebabnya. Keluarga mengaku tahu tentang tanda dan gejala serta
harus rutin minum obat yang didapat dari rumah sakit langganannya, dan
mengetahui bagaiman cara mengatur pola hidup yang beresiko untuk
mencegah tekanan darahnya meningkat, selama ini Tn.S sering
mengkonsumsi mentimun yang di olah menjadi jus ataupun lalapan.
Namun untuk penyakit kolesterolnya Tn.s tidak pernah mengkonsumsi obat
lagi dan ia pun tidak mengetahui pengobatan herbal apa yang harus ia
lakukan untuk hiperkolesterolnya.
2) Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Tn. S mengatakan jika ia atau anaknya sakit langsung berobat ke
rumah sakit, karena ia merasa perawatan dari tim dokter dan perawat di
rumahsakit adalah yang terbaik.
3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. S mengatakan lebih baik perwatan anggota keluarga
yang sakit langsung di serahkan ke pihak rumah sakit, karena ia merasa
tidak mengerti tentang hal-hal yang berbau medis. Hal ini juga dipengaruhi
juga oleh almarhumah istrinya yang ia rawat di rumah, yang tidak mau di
bawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia.
4) Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat
Keluarga mengatakan untuk pembuangan sampah diletakan pada
tong sampah yang berada di depan rumahnya kemudian diangkut oleh
petugas kebersihan. Pembuangan air limbah dibuang langsung ke selokan
yang berada di sekitar rumah.
5) Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga Tn. S mengatakan jika ada salah satu anggota keluarga
yang sakit, ia langsung membawanya ke rumahsakit langganannya dan
tidak mau pindah-pindah karena riwayat kesehatan dan pengobatan
keluarga di sana semua, hal ini juga berkaitan dengan pembiayaan berobat
yang merupakan tanggungan perusahaan yang bekerja sama dengan
rumahsakit tersebut..
4. Fungsi reproduksi
Tn. S mengaku tidak pernah berhubungan seksual dengan siapapun sejak istrinya
meninggal, ia ingin menikah lagi namun belum di izinkan oleh anaknya.
5. Fungsi ekonomi
Kebutuhan pokok keluarga sehari-hari cukup terpenuhi dari penghasilan Tn. S.
Stres dan koping keluarga
1. Stresor
a. Stresor jangka pendek
Tn. S merasa sering khawatir terhadap anaknya jika terlambat pulang.
b. Stresor jangka panjang
Tn. S mengatakan ingin menikah lagi, ia khawatir akan selalu sendirian setelah
anaknya nanti berkeluarga, dan ia takut tidak ada yang merawat dan menemaninya
nanti saat anaknya sudah menikah, dan ia berusia lebih tua. Hal ini sudah ia
cemaskan sejak 7 bulan yang lalu saat ia mengenalkan kekasihnya kepada An. I
dan ditolak oleh An. I untuk menikahi kekasihnya tersebut.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stresor
Keluarga sangat khawatir dalam mengahadapi masalah yang cukup serius jika dia
alami oleh salah satu anggota keluarga, akan tetapi untuk mencari jalan keluarnya .
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. S bila menemukan masalah maka mereka akan memecahkan nya
bersama, selain itu mereka juga mencari informasi dan memelihara hubungan baik
dengan masyarakat sekitar. Keluarga Tn. S juga selalu berdoa kepada Tuhan yang
Maha Esa.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Setiap anggota Keluarga selalu membicarakan masalah yang mereka hadapi kepada
anggota keluarga yang lain.
Harapan keluarga
Keluarga Tn. S mengharapkan agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan
kesehatan terhadap mereka dan membantu bila keluarga mengalami kesulitan dalam hal
kesehatan semaksimal mungkin.
1. Waktu dan tempat yang disepakati keluarga untuk pertemuan-pertemuan berikutnya:
Di rumah Keluarga Tn. S
2. Masalah kesehatan yang dialami setiap anggota keluarga:
Tn. S dengan hipertensi
3. Masalah Keperawatan
Belum ada

II. Proses Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan
Belum ada
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan pengkajian selama 30 menit diharapkan keluarga dapat mengenal
masalah kesehatan yang ada dalam keluarga
c. Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat membina saling percaya dengan cara:
Keluarga diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang ada dalam keluarga
dengan cara:
Keluarga dapat mengidentifikasi dengan tepat anggota keluarga yang mengalami
gangguan pada kesehatannya.
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
c. Metode
Wawancara/Tanya jawab
Observasi
Diskusi
d. Media dan Alat
Alat tulis
Stetoskop
Tensimeter
Format pengkajian keluarga

IV. Kriteria Evaluasi
c. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 30 menit
- Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 2 anggota keluarga
d. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan oleh mahasiswa.
c.  Kriteria hasil
- Dengan kesepakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya.
- Pengkajian dapat terselesaikan sekitar 75%
- Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang ada didalam keluarga
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S

Kunjungan ke-3
Tanggal 7 mei 2022
1.  Latar Belakang
a.  Karakteristik Keluarga
Setelah melakukan kunjungan pada tanggal 2 mei 2022, telah didapatkan data
pengkajian keluarga Tn. S  yaitu : Tn. S mengatakan Tn. S mengalami penyakit
hipertensi dan kolesterol sejak ± 3 tahun yang lalu hingga saat ini, ia selalu kontrol
setiap bulannya ke rumah sakit langganannya, tapi ia terkadang jika kelelahan pulang
bekerja ia lupa untuk mengkonsumsi obatnya. Tn.S mengetahui bahwa
mengkonsusmsi mentimun dapat menurunkan tekanan darah, namun ia tidak
mengetahui pengobatan herbal untuk hiperkolesterolnya.
Tn. S mengatakan ingin menikah lagi, ia khawatir akan selalu sendirian setelah
anaknya nanti berkeluarga, dan ia takut tidak ada yang merawat dan menemaninya
nanti saat anaknya sudah menikah, dan ia berusia lebih tua. Hal ini sudah ia
cemaskan sejak 7 bulan yang lalu saat ia mengenalkan kekasihnya kepada An. I dan
ditolak oleh An. I untuk menikahi kekasihnya tersebut.

b.Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut


Pemahaman keluarga tentang hipertensi dan
Kesadaran keluarga tentang penting pengetahuan tentang hiperkolesterol
a. Masalah Keperawatan keluarga
1. Kurang pengetahuan keluarga mengenal masalah kesehatan b.d Ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan hiperkolesterol
2. Disfungsi proses keluarga b.d kurang keterampilan pemecahan masalah.

II.  Proses Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan Kurang pengetahuan keluarga mengenal masalah kesehatan
b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan hiperkolesterol
2. Disfungsi proses keluarga b.d kurang keterampilan pemecahan masalah.
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan intervensi selama 45 menit diharapkan keluarga mampu
mengetahui tentang pentingnya pengetahuan tentang hyperkolesterol dan
penanganannya.
c. Tujuan Khusus
Keluarga mampu mengenal masalah tentang:
- Keluarga mampu menjelaskan pola hidup yang dapat mencegah kenaikan
kolesterol, diet kolesterol, tujuan pemberian diet, dan obat tradisional
kolesterol.

III.  Implementasi Tindakan Keperawatan


a.  Metode
Diskusi
Tanya jawab
Observasi
b. Media
Leafleat dan Flip Chart (Lembar Balik)

IV. Kriteria Evaluasi


a. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 45 menit
b. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Tn. S menunjukkan sikap terbuka dalam menyimak penjelasan dari mahasiswa
serta mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
c. Kriteria hasil
- Tn. S mampu menjawab pertanyaan dari mahasiswa sekitar 80%
- Tn. S mampu meningkatkan pemahaman tentang hiperkolesterol.

Anda mungkin juga menyukai