Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPJ)

Penyuluhan Tentang Kecacingan Pada Balita Di Desa Binaan Kecamatan Wonosalam


Kabupaten Jombang

Oleh :
1. Farach Khanifah., S.Pd., M.Si / 0725038802 (Ketua Tim
Pengusul)
2. Anthofani Farhan S, Pd.,M,Si /Anggota Tim Pengusul 1
3. Septi Dwi Andini/ Anggota Tim Pengusul 2

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2021

1
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul :   Penyuluhan Tentang Kecacingan Pada Balita Di Desa Binaan


Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang
2. Nama Mitra Program (1) : Desa Binaan Kecamatan Wonosalam
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama : Farach Khanifah., S.Pd., M.Si
b. NIDN : 0725038802
c. Jabatan/Golongan : Dosen / III a
d. Program Studi : DIII Analis Kesehatan
e. Perguruan Tinggi : STIKes ICMe Jombang
f. Bidang Keahlian : Bakteri
g. Alamat Kantor/Telp/Faks/surel : Jl. Halmahera No.33 Jombang/0321-
854916/    0321-   854915
4. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota : 2 orang
b. Nama Anggota I/bidang keahlian : Anthofani Farhan S, Pd.,M,Si /Bakteri
c. Nama Anggota II/bidang keahlian : Septi Dwi Andini/ mahasiswa
5. Lokasi Kegiatan/Mitra (1)
a. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) : Binaan, Wonosalam
b. Kabupaten/Kota     : Jombang
c. Propinsi     : Jawa Timur
d. Jarak PT ke lokasi mitra (Km)     : 500 meter
7. Luaran yang dihasilkan     : Laporan Akhir
8. Jangka waktu Pelaksanaan     : 2 minggu

2
9. Biaya Total     :
    - dana internal PT     : Rp. 5. 000.000,-
    - diusulkan ke DIKTI     : -
    - dana institusi lain                  : -

jombang, 22 oktober 2021


Mengetahui,

Ketua Prodi DIII Analis Kesehatan Ketua Tim Pengusul

Sri Sayekti., S.Si., M.Ked Farach Khanifah., M.Si


NIK. 05.03.019 NIK.01.15.788

Mengetahui Ketua LPPPM

Baderi,S.Kom.,M.M
NIK. 01.06.061

DAFTAR ISI

3
DAFTAR ISI....................................................................................................4

BAB 1................................................................................................................6

PENDAHULUAN............................................................................................6

BAB 2................................................................................................................9

TARGET DAN LUARAN..............................................................................9

2.1 Target......................................................................................................9

2.2 Luaran....................................................................................................9

BAB 3..............................................................................................................10

METODE PELAKSANAAN........................................................................10

BAB 4..............................................................................................................12

Hasil dan Pembahasan..................................................................................12

4.1 Gambaran Umum dan Sasaran.........................................................12

4.2 Gambaran Umum Pelaksanaan.........................................................12

BAB 5..............................................................................................................17

KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................17

5.1 Kesimpulan...........................................................................................17

5.2 Saran.....................................................................................................17

AFTAR PUSTAKA.......................................................................................18

LAMPIRAN 1................................................................................................19

FORM IDENTITAS PENGUSUL...............................................................19

LAMPIRAN 2 GAMBARAN IPTEK.........................................................20

LAMPIRAN 3 PETA LOKASI WILAYAH JOMBANG.........................21

Lampiran 1....................................................................................................23

4
5
BAB 1
PENDAHULUAN
Cacingan secara kumulatif pada manusia dapat menimbulkan kehilangan zat gizi
berupa karbohidrat dan protein serta kehilangan darah, sehingga dapat
menurunkan produktivitas kerja. Kecacingan juga dapat menghambat
perkembangan fisik. Kecacingan juga dapat menyebabkan menurunnya ketahanan
tubuh sehingga mudah terkena penyakit lainnya. Sebelum anak terkena cacingan,
terlebih dahulu telur cacing keluar dari perut manusia bersama kotoran atau faces.
Jika limbah manusia itu dialirkan ke sungai atau got, maka setiap tetes air akan
terkontaminasi telur cacing. Jika air yang telah tercemar dipakai oleh orang lain
untuk menyirami tanaman atau aspal jalan, telur-telur itu naik ke darat. Begitu air
mengering, mereka menempel pada butiran debu. Telur lainnya terbang ke
tempat-tempat yang sering dipegang tangan manusia. 5 Setelah terinfeksi akan
mengalami kekurangan hemoglobin (Hb) hingga 12 gr persen dan akan
berdampak terhadap kemampuan darah membawa oksigen ke berbagai jaringan
tubuh, termasuk ke otak. Akibatnya, penderita cacingan terserang penurunan daya
tahan tubuh serta metabolisme jaringan otak. Bahkan dalam jangka panjang,
penderita akan mengalami kelemahan fisik dan intelektualitas. Jika pasien sudah
terinfeksi cacing, baisanya akan menunjukkan gejala keterlambatan fisik, mental
dan seksual.

Cacing dapat masuk ke tubuh manusia melalui kontak langsung antara kulit
dengan tanah atau air yang kotor, di mana terdapat telur cacing. Setelah
menembus kulit, maka cacing akan masuk ke pembuluh darah balik (vena), lalu
menuju ke organ dalam tubuh manusia. Cacing kerap berkembang biak dan
berkoloni di dalam usus. Di sana, cacing akan menggigit dinding usus untuk
mengambil nutrisi yang masuk di dalam tubuh. karbohidrat dan berbagai protein
yang harusnya dicerna tubuh akan diambil oleh cacing-cacing dalam perut,
kondisi ini akan membahayakan, terutama bagi anak yang berada pada periode
emas pertumbuhannya. Penyakit cacingan dapat menyebabkan kekurangan gizi

6
karena semua nutrisi diserap oleh cacing akan membuat perkembangan mental
dan fisik anak menjadi terganggu, membuat anak menjadi mudah sakit karena
penurunan sistem imunitasnya, stunting atau fisik anak menjadi lebih pendek dan
kecil dari teman seusianya, berkurangnya kecerdasaan anak serta pada beberapa
kasus juga dapat menyebabkan kematian pada anak. Kematian anak akibat
cacingan biasanya dikarenakan sudah terlalu banyaknya cacing di dalam tubuh si
kecil, hingga membuat cacing berjelajah ke organ tubuh yang lain seperti paru-
paru dan lainnya. Dari hasil observasi yang penulis lakukan pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Pinrang maka penulis mendapatkan informasi bahwa pada tahun 2017
jumlah kasus penderita cacingan di Kabupaten Pinrang sebanyak 366 kasus.
Kecamatan Lanrisang merupakan kecamatan dengan jumlah penderita cacingan
tertinggi selama tahun 2017 dengan 125 kasus. Usia yang masih rentan untuk
terinfeksi cacingan terdapat pada kelompok usia sekolah yaitu 6-12 tahun, oleh
karena itu penelitian ini akan fokus pada kelompok usia Sekolah Dasar.

7
BAB 2

TARGET DAN LUARAN

2.1 Target

Target pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat Desa


Binaan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang

2.2 Luaran

Luaran dari pengabdian masyarakat Penyuluhan Tentang Kecacingan Pada Balita


Di Desa Binaan Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, sehingga dapat
menambah wawasan tentang kecacingan pada balita.

8
BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahap Survey


Survey dilakukan untuk mengetahui kondisi masyarakat terkait dengan
pengabdian masyarakat yang akan dilakukan. Penyuluhan yang dilakukan
adalah untuk masyarakat disekitar yang kurang memahami adanya pentingnya
mengurangi angka kecacingan balita.
3.2 Tahap Identifikasi Calon Penerima Manfaat
Setelah survey yang dilakukan maka identifikasi terhadap target penerima
manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat. Berdasarkan hasil diskusi maka
diputuskan Ibu-ibu Kader dan Karang Taruna di desa Binaan kecamatan
Wonosalam Kabupaten Jombang yang menjadi sasaran kegiatan.

9
3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja untuk mendukung realisasi metode yang
ditawarkan yaitu sebagai berikut :

Persiapan

Pelaksanaan kegiatan

Evaluasi

Pembuatan Laporan

Gambar 3.3 Diagram Alur Tahapan Prosedur Kerja


1. Persiapan
Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada tahap persiapan
yaitu:
a. Pembuatan proposal dan penyelesaian administrasi perijinan tempat
atau lokasi pengabdian masyarakat.
b. Melakukan identifikasi terhadap sasaran/target penyuluhan
2. Menyiapkan tim pelaksana di Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan pengabdian akan dilaksanakan setelah semua perijinan
dan persiapan sudah selesai dilakukan. Kegiatan dilaksanakan tanggal
23 Oktober 2021 di balai desa Binaan kecamatan Wonosalam
Kabupaten Jombang
3. PembuatanLaporan
a. Pembuatan Laporan Awal
b. Revisi Laporan
Revisi laporan dilakukan apabila terjadi kesalahan pada pembuatan
laporan awal.
c. Pembuatan Laporan Akhir

10
BAB 4

Hasil dan Pembahasan

4.1 Gambaran Umum dan Sasaran

Sasaran pada pengabdian masyarakat adalah Ibu Kader dan Karangtaruna di desa
Binaan Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Ibu Kader dipilih karena
memiliki kemampuan serta kemauan dalam bersosialisasi yang lebih. Remaja
karangtaruna dipilih menjadi subjek pengabdian masyarakat karena memiliki
kemampuan menjabarkan dalam segi penatalaksanaan dibandingkan dengan
subjek lain di masyarakat. Karangtaruna yang dipilih berusia 15 – 25 tahun
dengan kriteria sudah atau sedang sekolah (baik SMP atau SMA) dan belum
menikah.

4.2 Gambaran Umum Pelaksanaan

Jenis kegiatannya berupa penyuluhan tentang kecacingan pada balita. Penjelasan


dan technical meeting dilaksanakan secara online dengan memanfaatkan media
zoom. Penyuluhan tentang kecacingan pada balita dilaksanakan di desa Binaan
Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang dan diikuti oleh perwakilan Ibu
Kader dan Remaja Karangtaruna Desa Binaan.

1. Jenis kegiatan
2. Tempat dan waktu kegiatan
2.1 Technical Meeting
Media: Zoom dengan link
https://us04web.zoom.us/j/7484528630?
pwd=K2NYUTNwejh3YlhmMzVjellhNU1kdz09
Meeting ID: 748 452 8630
Passcode: 0zgvYt
Tanggal : 23 Oktober 2021

11
Jam : 12.30-14.00 WIB

2.2 Penyuluhan
Tempat : Laboratorium Kima Dasar Prodi DIII TLM STIKes ICMe
Jombang

Tanggal : 23 Oktober 2021 sd 30 Oktober


3. Pemateri
Pemateri : Farach Khanifah., M.Si
Pembawa acara : Anthofani Farhan S, Pd.,M,Si
4. Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang
penyuluhan tentang kecacingan pada balita
1. Pembukaan
a. Perkenalan kepada audience, bidan desa dan kepala desa.
b. Menjelaskan maksud dan tujuan pengabdian kepada masyarakat.
c. Menjelaskan jalannya kegiatan yang akan berlangsung mulai dari
awal hingga akhir.
2. Pemberian Materi
Hari Ke-1
a. Pemateri memberikan materi tentang pentingnya cuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan aktivitas.
b. Pemateri memberikan gambaran materi penyuluhan
Hari Ke-2
a. Perwakilan Karangtaruna ke laboratorium Bakteriologi STIKes
ICMe bersama-sama melihat cacing pada feses balita yang
mengalami kecacingan
b. Karangtaruna mengakhiri kegiatan pengamatan dengan membawa
catatan yang telah dibuat bersama-sama dan siap
mendistribusikan pada karangtaruna lain.

12
c. Karangtaruna dibantu oleh Tim Pengabmas menyebarkan Flyer
atau Brosur tentang pentingnya Penyuluhan Tentang Kecacingan
Pada Balita

4.3 Pemantauan Dan Evaluasi


Sementara penyuluhan sedang berlangsung kami memantau dan
mengevaluasi umpan balik dari sikap dan perilaku mereka ketika menyimak
materi dan saat memberikan pertanyaan. Dimana umpan balik dari pelaksanaan
penyuluhan yang kami lakukan dapat dilihat dari hasil pemantauan dan
evaluasi kami, yaitu :
a. Audience menyimak dan sangat antusias terhadap materi yang diberikan
b. Merespon materi yang diberikan
c. Pertanyaan yang diberikan beragam
d. Cepat memahami terhadap pertanyaan yang diberikan oleh pemateri
e. Evaluasi juga dilihat dari hasil penerapan kebiasaan peningkatan “cuci
tangan”.
Keaktifan para peserta sebagai berikut:

Tabel. 4.1 Distribusi Frekuensi Apresiasi Tanya Jawab saat diskusi zoom

No Keaktivan diskusi Jumlah Persentase


peserta (%)
1 Sangat Aktif 25 83
2 Kurang Aktif 5 17
Jumlah 30 100

Tabel. 4.2 Distribusi Frekuensi Apresiasi saat pengamatan cacing

13
No Kognitif dan Psikomotorik Saat Jumlah Persentase (%)
praktikum peserta
1 Baik 8 80
2 Cukup 2 20
Jumlah 10 100

Tabel. 4.3 Distribusi Frekuensi Keaktivan Karangtaruna Saat Penyebaran


Flyer atau Brosur

No Pemilihan Lokasi Jumlah Persentase (%)


Penempatan/penyebabaran Flyer peserta
1 Tepat Sasaran 7 70
2 Cukup 3 30
Jumlah 10 100

14
Tabel 4.1. Tugas dan kewajiban

NO Nama Status Tugas dan kewajiban


1. Farach Khanifah., M.Si Ketua - Menyiapkan uji
organoleptik
- Mengorganisir kegiatan
pelaksanaan pengadian
masyarakat, dari
mengakomodasi informasi,
permasalahan, solusi
alternatif, pemantauan dan
laporan kegiatan serta
komunikasi dengan pihak
lain.
2. Anthofani Farhan S, Anggota 1 - Menyiapkan uji
Pd.,M,Si organoleptic
- Membantu menyiapkan
penyuluhan
3. Septi Dwi Andini Anggota II - Membantu persiapan
penyuluhan.
- Melakukan penyuluhan

15
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing. Dimana dapat terjadi infestasi ringan maupun infestasi berat. Infeksi
kecacingan adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing kelas nematode usus
khususnya yang penularan melalui tanah, diantaranya Ascaris lumbricoides,
Trichuri strichiura, dan cacing. tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus) dan Strongyloides stercoralis. Kecacingan jarang sekali
menyebabkan kematian secara langsung, namun sangat mempengaruhi kualitas
hidup penderitanya. Kecacingan dapat mengakibatkan menurunnya kondisi
kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas penderita sehingga secara ekonomi
dapat menyebabkan banyak kerugian yang pada akhirnya dapat menurunkan
kualitas sumber daya manusia. Infeksi cacing pada manusia dapat dipengaruhi
oleh perilaku, lingkungan tempat tinggal dan manipulasinya terhadap lingkungan.
5.2 Saran
lebih memperhatikan kebersihan makanan dan minuman siswa agar terhindar dari
penyakit kecacingan serta memperhatikan pemakaian sandal saat keluar bermain,
kepada orang tua siswa memberikan obat cacingan 6 bulan sekali sebagai bentuk
pencegahan penyakit kecacingan dan kepada Pemerintah Kabupaten Pinrang
melalui Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi dan penyuluhan disetiap sekolah
dasar terkait dengan cara pencegahan dan bahaya infeksi penyakit cacingan
sebagai upaya dalam meminimalisir kasus infeksi cacingan pada anak usia
sekolah dasar.

16
DAFTAR PUSTAKA
1. Supariasa dkk. “Penilaian Status Gizi (Edisi Revisi). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2002.

2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:


Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan,
Republik Indonesia; 2007.

3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).


Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2013;
2013. [Diakses pada tanggal 26 April 2018]

4. Rusmartini T. Penyakit oleh Cacing Usus. Dalam: Natadisastra D, Agoes R


(eds). Parasitologi kedokteran: Ditinjau dari organ tubuh yang diserang. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009 : pp: 72-84

5. Andrauni, Adisti. Gambaran FaktorFaktor Penyebab Infeksi Cacingan pada


Anak di SDN 01 Pasirlangu Cisarua. Bandung: Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Padjajaran; 2012. [Diakses pada tanggal 23 Maret 2018]. Available at:
http://www.journals.unpad.ac.id/index.php /ejournal/article/view/597.

6. I Wayan. Perangkat Pembelajaran Penjas, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta:


Azzahra Books; 2011. [Diakses pada tanggal 21 Maret 2018].

7. Behrman, Robert M, Kliegman, Ann M.Arvin. Ilmu Kesehatan Anak Nelson.


Jakarta: EGC; 2000: 3(15).

8. Wintoko, R. Hubungan Aspek Personal Hygiene dan Aspek Perilaku dengan


Kontaminasi Telur Cacing pada Kuku Siswa Kelas 3,4 dan 5 di SDN 2 Rajabasa
Kabupaten Bandar Lampung tahun ajaran 2012/2013. Bandar Lampung: Jurnal
Kesehatan Unila; 2014: 4.

17
9. Pipit, Festi. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Penyakit Cacingan pada
Siswa Sekolah Dasar Al Mustofa Surabaya”. Skripsi Universitas Muhammadiyah
Surabaya; 2015. [Diakses pada tanggal 26 Maret 2018]

LAMPIRAN 1

FORM IDENTITAS PENGUSUL

Nama Dosen Ketua Tim Pengusul : Farach Khanifah


NIDN : 0725038802
Jafa : asisten ahli
Judul : Penyuluhan Tentang Kecacingan Pada
Balita Di Desa Binaan Kecamatan
Wonosalam Kabupaten Jombang
Alamat email yang valid : farach.khanifah@gmail.com
Lamanya tahun Pengabdian : 2 minggu
Tahun Berjalannya pengabdian : 2021

Nama Dosen Anggota Tim Pengusul : Anthofani Farhan S, Pd.,M,Si


Alamat email yang valid : Anthofani Farhan17@gmail.com
Judul : Penyuluhan Tentang Kecacingan Pada
Balita Di Desa Binaan Kecamatan
Wonosalam Kabupaten Jombang
Lamanya tahun Pengabdian : 2 minggu
Tahun Berjalannya pengabdian : 2021

18
LAMPIRAN 2 GAMBARAN IPTEK

Masalah:
Solusi:
Infeksi kecacingan usus
adalah salah satu penyakit Untuk memecahkan
yang masih merupakan masalah tersebut maka
masalah kesehatan diperlukan solusi
masyarakat. Penyakit seperti: pemahaman
tentang kecacingan pada
Cacing dapat disebabkan oleh
nematoda usus yang disebut balita dan langkah
Soil Transmitted Helminths preventif
(STH) seperti Ascaris penyebarannya. Salah
satu langkah penyebaran
lumbricoides, Trichuris
virus tersebut adalah
trichiura dan cacing tambang
(Ancylostoma duodenale dan dengan menjaga
Necator americanus). kebersihan diri dan
Kebersihan kebersihan lingkungan.

pribadi yang buruk adalah


faktor yang memfasilitasi
transmisi cacing.

Iptek bagi masyarakat:

pelatihan penyuluhan kecacingan pada balita sebagai langkah preventif


sederhana terhadap kasus kecacingan di desa Binaan kecamatan
Wonosalam kabupaten jombang.

19
LAMPIRAN 3 PETA LOKASI WILAYAH JOMBANG

Jombang adalah Kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi


Jawa Timur, luas wilayahnya 115.950 Ha : 1.159,50 km². Letak wilayahnya
pada 7.20’ dan 7.45’ Lintang selatan 5.20°-5.30° Bujur timur. Secara
administratif luas cakupan Kabupaten Jombang terdiri dari 21 Kecamatan
dan 301 desa. Salah satu Kecamatan yang ada di Jombang adalah kecamatan
Diwek. Pemerintahan Kabupaten Jombang dipimpin oleh seorang Bupati dan
wakil bupati yang membawahi koordinasi atas wilayah administrasi
kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi
desa dan kelurahan yang dikepalai oleh kepala desa dan seorang lurah. STIKes
ICMe DIII Analis Kesehatan berada di desa Kaliwungu Kecamatan Jombang.
Sedangkan mitra berada di Desa Binaan Kecamatan Wonosalam. Berikut
merupakan peta lokasi antara mitra dengan instansi.

20
Gambar Peta Lokasi Jombang

21
Lampiran 4

22
DOKUMENTASI KEGIATAN KELOMPOK 7A

LAMPIRAN 5
No Kegiatan Keterangan
.
1. Gambar Fler

2. Pembagian
leaflet kepada
masyarakat

23
3. Penempelan
leaflet pada
tenpat umum

24
4. Pelatihan
Penyukuhan
Kecacingan
Pada Balita

25

Anda mungkin juga menyukai