Disusun oleh:
Dosen Pembimbing:
ADI RIYANTO S
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
A. PENGERTIAN PENYULIH
2. Wahana Kerjasama
Kelompok tani merupakan wadah untuk memperkuat kerjasama
diantara petani anggota kelompok tani dan kerjasama kelompok tani dengan
petani lain, meliputi pengadaan saprodi/ permodalan, produksi, panen, dan
pasca panen serta pemasaran hasil.
3. Unit Produksi
Kelompok tani merupakan satu kesatuan unit usahatani yang
merupakan kumpulan unit usa ha para anggota kelompok tani untuk
membentuk skala usaha yang efesien dan ekonomis (Arifin, 2002)
D. PENGEMBANGAN KELOMPOK TANI
2. Kelas Lanjut
a. Kelompok ini menyelenggarakan demfarm dan gerakan-gerakan terbatas,
b. Kegiatan kelompok dalam perencanaan (meskipun terbatas),
c. Pemimpin formal aktif,
d. Kontak tani mampu memimpin gerakan kerjasama kelompok tani,
3. Kelompok Madya
a. Kelompok tani menyelenggarakan kerjasama usahatani sehamparan,
b. Pemimpin formal kurang menonjol,
c. Kontak tani dan kelompok inti bertindak sebagai pemimpin kerjasama
usahatani sehamparan,
d. Berlatih mengembangkan program sendiri,
4. Kelompok Utama
a. Hubungan lembaga dengan koperasi unit desa,
b. Perencaan program tahunan untuk meningkatkan produktivitas dan
pendapatan,
c. Program usahatani terpadu,
d. Program diusahakan sejalan dengan usaha koperasi unit desa,
e. Pemupukan modal dan pemilikan penggunaan modal,
A. KESIMPULAN
Peran penyuluh sebagai inovator, komunikator, organisator, dan penghubung antar sistem
terbukti berkontribusi terhadap tingkat kemandirian petani dalam mengelola pertanian. Hal ini
menunjukkan bahwa peran tersebut secara teoritis memang berpengaruh terhadap kemandirian
petani.
DAFTAR PUSTAKA
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/15052-Full_Text.pdf
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjV_bC4qr74AhW11DgGHWugDNEQFno
ECAYQAw&url=http%3A%2F%2Frepository.upi.edu
%2F37529%2F8%2FT_PLS_1605639_Chapter5.pdf&usg=AOvVaw0YNYGzQc3Ri8DcUfKOzst5