Anda di halaman 1dari 5

0000000000000000

LAPORAN KEGIATAN TIM PENDAMPING KELUARGA (TPK)

MODUL BERSAMA PERANGI STUNTING SEBAGAI METODE EDUKASI


DAN PERSUASIF PADA KELOMPOK BERESIKO DAN STUNTING
DI DESA LINDUNG JAYA

Laporan ini dibuat sebagai syarat telah menyelesaikan Mata Kuliah Praktek Belajar
Lapangan (PBL) di Desa Lindung Jaya

Oleh :

Kartika Sari
NIM : N1A119100

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
-

Stunting adalah suatu keadaan dimana anak mengalami gangguan pada


perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik serta gangguan
pada metabolisme. Penurunan angka stunting dapat dilakukan melalui
pendampingan keluarga dengan target sasaran , yakni calon pengantin (Catin),
Calon pasangan usia subur (PUS), ibu hamil dan menyusui sampai dengan pasca
salin, dan anak usia 0-59 bulan.

Tim pendamping keluarga adalah sekelompok tenaga yang terdiri dari bidan,
kader TP PKK dan Kader KB/Posyandu yang melaksanakan pendampingan
yang meliputi penyuluhan,fasilitas pelayanan rujukan dan fasilitas penerimaan
program bantuan sosial serta surveilans untuk mendektesi dini faktor resiko
stunting. Pendamping keluarga berperan dalam penurunan stunting.
Program pemerintah ini akan ikut serta diimplementasi dalam kegiatan
praktek belajar lapangan (PBL) Mahasiswa program studi ilmu kesehatan
masyarakat Universitas Jambi untuk melakukan Tim Pendampipng
Keluarga(TPK) bersama kader setempat sebagai upaya pencegahan dan
penanggulangan kepada keluarga beresiko dan keluarga stunting. Dari 13 orang
yang mengikuti praktek belajar lapangan (PBL) di Desa Lindung Jaya membagi
keseluruhan keluarga beresiko dan stunting untuk bisa didamping oleh
mahasiswa dan kader setempat. Setiap individu mendapatkan 2 keluarga yang
akan didampingi.Berikut adalah keluarga yang akan didampingi oleh penulis
dengan nama balita sebagai berikut :
1. Azriel dilan syahputra
2. Zea Almahyra abgary
Intervensi yang dilakukan pada kegiatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) ini
dilakukan dengan cara :
1) Perencanaan
a. Pembagian tugas setiap individu untuk mengambil data,menganalisis
data dan pembagian kelompok turun lapangan
b. Peminjaman alat antropometri
c. Penyediaan sarana prasarana untuk kegiatan analisis data
d. Melakukan advokasi pada perangkat desa dan kader setempat
e. Membuat media promosi kesehatan dalam pendampingan keluarga
2) Pelaksanaan
a. Melakukan pengambilan data terbaru terkait keluarga di Desa Lindung
Jaya yang masuk ke dalam golongan stunting ke Puskesmas Kresik Tuo.
b. Melakukan turun lapangan untuk langsung mengambil data wawancara
dan pengukuran antropometri
c. Menganalisis data yang diperoleh, untuk diketahui jumlah keluarga
beresiko dan keluarga yang stunting
d. Membagi seluruh jumlah beresiko dan keluarga stunting dengan jumlah
keseluruhan Mahasiswa PBL UNJA di Desa Lindung Jaya
e. Door to Door ke rumah keluarga yang beresiko dan keluarga stunting
bersama kader untuk dilakukan pendampingan
f. Memberikan pre-test pada pertemuan awal dan memberikan post-test
pada pertemuan akhir pendampingan
3) Evaluasi
a. Harus diadakan kegiatan yang berkesinambungan dari stakeholder yang
berperan
b. Memberikan sosialisasi yang rutin untuk ikut serta mengikuti
pemeriksaan di Posyandu Desa Lindung Jaya

Hasil dari kegiatan Tim Pendamping Keluarga Beresiko dan Stunting ini
didapatkan hasil yang positif. Hal ini bisa dilihat dari hasil Pre-Test dan Post-
Test sebagai berikut :
Nilai
No Nama Ibu Nama Balita
Pre-Test Post-Test
1. Pujianti Azriel dilan syahputra
2. Nela Zea almahyra abgary

Dapat disimpulkan bahwa dari hasil kegiatan tim pendampingan keluarga


didapatkan hasil peningkatan pengetahuan dari ibu balita tentang pencegahan
stunting dan perubahan perilaku untuk mengkonsumsi makanan dengan
pedoman isi piringku.
LAMPIRAN
1. Media Tim Pendamping Keluarga(TPK) “ Stunting (Kerdil)”

2. Formulir Pendampingan Keluarga

Anda mungkin juga menyukai