Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi kolumna
vertebralis.Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena tertekan
kebawah oleh hati.Kutub atasnya terletak setinggi iga ke 12, sedangkan kutub atas
ginjal kiri terletak setinggi iga kesebelas.
Ginjal terletak di bagian belakang abdomen atas, di belakang peritoneum, di depan
dua iga terakhir, dan tiga otot besar transversus abdominis, kuadratus lumborum, dan
psoas mayor. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang
tebal.Ginjal terlindung dengan baik dari trauma langsung, disebelah posterior (atas)
dilindungi oleh iga dan otot- otot yang meliputi iga, seangkan di anterior (bawah)
dilindungi oleh bantalan usus yang tebal.Ginjal kanan dikelilingi oleh hepar, kolon,
dan duodenum, sedangkan ginjal kiri dikelilingi oleh lien, lambung, pankreas,
jejunum dan kolon.
a. Struktur Ginjal terdiri atas:
1) Struktur Makroskopik Ginjal
Pada orang dewasa , panjang ginjal adalah sekitar 12 sampai 13 cm (4,7
hingga 5,1 inci), lebarnya 6 cm (2,4 inci), tebalnya 2,5 cm (1 inci), dan
beratnya sekitar 150 gram. Secara anatomik ginjal terbagi dalam dua bagian,
yaitu korteks dan medula ginjal.
2) Ginjal terdiri dari :
a) Bagian dalam (internal) medula.
Substansia medularis terdiri dari pyramid renalis yang jumlahnya antara
18-16 buah yang mempunyai basis sepanjang ginjal, sedangkan apeksnya
mengahadap ke sinus renalis. Mengandung bagian tubulus yang lurus, ansa
henle, vasa rekta dan diktus koligens terminal.
b) Bagian luar (eksternal) korteks.
Substansia kortekalis berwarna coklat merah.konsistensi lunak dan
bergranula.Substansia ini tepat dibawah tunika fibrosa, melengkung
sapanjang basis piramid yang berdekatan dengan garis sinus renalis, dan
bagian dalam diantara piramid dinamakan kolumna renalis.Mengandung
glomerulus, tubulus proksimal dan distal yang berkelok-kelok dan duktus
koligens
b. Struktur Mikroskopik Ginjal
1) Nefron
Setiap nefron bisa membentuk urin sendiri.Karena itu fungsi satu nefron
2) Glomerulus
Setiap nefron pada ginjal berawal dari berkas kapiler yang disebut
dalam tubulus.Sel-sel darah dan protein yang besar dalam plasma terlalu
55μm.
4) Ansa henle
ginjal dimana, tubulus menurun kedalam medula, bagian dalam ginjal, dan
Merupakan tangkai yang naik dari ansa henle mengarah pada koil longgar
tubulus proksimal.
Merupakan saluran yang secara metabolik tidak aktif.Pengaturan secara halus dari
ekskresi natrium urin terjadi disini.Duktus ini memiliki kemampuan mereabsorbsi
dan mensekresi kalsium
c. Fungsi Ginjal
Kelebihan air dalam tubuh akan diekskresikan oleh ginjal sebagai urine
konsentrasinya lebih pekat sehingga susunan dan volume cairan tubuh dapat
Fungsi ini terjadi dalam plasma bila terdapat pemasukan dan pengeluaran
yang abnormal dari ion-ion. Akibat pemasukan garam yang berlebihan atau
Tergantung pada apa yang dimakan, campuran makanan, (mixed diet) akan
menghasilkan urin yang bersifat asam, pH kurang dari 6. Hal ini disebabkan
Bahan-bahan yang dieskresikan oleh ginjal antara lain zat toksik, obat-
1. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
Terdiri dari nama, nomor rekam medis, umur (lebiha banyak terjadi pada usia 30-
60 tahun), agama, jenis kelamin (pria lebih beresiko daripada wanita), pekerjaan,
status perkawinan, alamat, tanggal masuk, pihak yang mengirim, cara masuk RS,
diagnosa medis, dan identitas penanggung jawab meliputi : Nama, umur, hubungan
denga pasien, pekerjaan dan alamat.
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Keluhan utama merupakan hal-hal yang dirasakan oleh pasien sebelum masuk
ke Rumah sakit. Pada pasien gagal ginjal kronik biasanya didapatkan keluhan
utama bervariasi, mulai dari urin keluar sedikit sampai tidak dapat BAK,
gelisah sampai penurunan kesadaran, tidak selera makan (anoreksia), mual,
muntah, mulut terasa kering, rasa lelah, nafas bau (ureum) dan gatal pada kulit
(Muttaqin, 2011).
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Pola Makan
Biasnya pasien minum kurang dari kebutuhan tubuh akibat rasa metalik tak
sedap pada mulut (pernafasan ammonia).
3) Pola Eliminasi
a) BAB
Biasanya terjadi penurunan frekuensi urin < 400 ml/hari sampai anuria,
warna urin keruh atau berwarna coklat, merah dan kuning pekat.
4) Pola Aktivitas/Latihan
hari).
6) Pola Kognitif-Persepsi
Biasanya tingkat ansietas pasien mengalami penyakit ginjal kronik ini pada
tingkat ansietas sedang sampai berat.
7) Pola Peran Hubungan
Biasanya pasien tidak bisa menjalankan peran atau tugasnya seharihari karena
perawatan yang lama.
8) Pola Seksualitas/reproduksi
Biasanya mengalami masa depan suram, terserah pada nasib, merasa tidak
memiliki kemampuan, tidak memiliki harapan, merasa tidak berdaya.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum dan tanda-tanda vital
2) Kepala
a) Rambut : biasanya pasien bermbut tipis dan kasar, pasien sering sakit
kepala, kuku rapuh dan tipis.
b) Wajah : biasanya pasien berwajah pucat
3) Leher : biasanya tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid atau kelenjar getah
bening.
4) Dada/Thorak
(cepat/dalam)
b) Palpasi : biasanya fremitus kiri dan kanan
5) Jantung
6) Perut/Abdomen
Biasanya warna kulit abu-abu, kulit gatal, kering dan bersisik, adanya area
ekimosis pada kulit.
10) Sistem Neurologi
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang dapat terjadi pada klien dengan gagal ginjal
kronik yaitu (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017):
1) Gangguan pertukaran gas b.d. ekspansi paru turun d.d. retensi CO2
2) Pola napas tidak efektif b.d. hambatan upaya napas d.d. pola napas abnormal
3) Perfusi perifer tidak efektif b.d. volume vaskuler turun d.d. perfusi turun
4) Gangguan intergritas kulit/jaringan b.d perubahan sirkulasi
5) Defisit nutrisi b.d nafsu makan menurun
6) Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
7) Hipervolemia b.d kelebihan asupan natrium
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Luaran intervensi
1 Gangguan pertukaran gas b.d. Gangguan pertukaran gas (L.01003) Pemantauan respirasi (I.08242)
ekspansi paru turun d.d. retensi CO2 1) Definisi: eliminasi karbondioksida pada membran Definisi : mengumpulkan dan menganalisis
alveolus-kapiler dalam batas normal data nyeri
2) Ekspektasi: menurun a. Observasi
3) Kriteria Hasil - Monitor frekuensi, irama, kedalaman
dan upaya napas
Kriteria hasil IR-ER - Monitor pola napas (seperti
Dispnea 1 2 3 4 5 bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
Bunyi napas 1 2 3 4 5 kussmaul, cheyne-stokes, biot,
tambahan ataksik)
- Monitor kemampuan batuk efektif
Keterangan : - Monitor adanya produksi sputum
IR : initial rate (hasil/skor yang didapat dari pasien - Monitor adanya sumbatan
pada saat pengkajian). - Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
ER: expectatin rate (target yang diinginkan setelah - Auskultasi bunyi napas
dilakukan intervensi). - Monitor saturasi oksigen
Meringis,kesulitan tidur, gelisah - Monitor nilai AGD
1 : Meningkat - Monitor hasil x-ray toraks
2 : Cukup Meningkat b. Terapeutik
3 : Sedang - Atur interval pemantauan respirasi
4 : Cukup Menurun sesuai kkondisi pasien
5 : Menurun - Dokumentasikan hasil pemantauan
c. Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu
2. Pola napas tidak efektif b.d. Pola napas (L.01004) Menejemen jalan napas (I.01012)
4) Definisi: inspirasi/ekspirasi yang memberikan ventilasi Definisi : mengidentifikasi dan mengelola
hambatan upaya napas d.d. pola
adekuat kepatenan jalan napas
napas abnormal 5) Ekspektasi: membaik a. Obesrvasi
6) Kriteria Hasil - Monitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
Kriteria hasil IR-ER - Monitor bunyi napas buatan
Frekuensi napas 1 2 3 4 5 (mis.gurgling, mengi, wheezing,
Kedalaman napas 1 2 3 4 5 ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna,
Keterangan : aroma)
IR : initial rate (hasil/skor yang didapat dari pasien b. Terapeutik
pada saat pengkajian). - Pertahankan kepatenan jalan napas
ER: expectatin rate (target yang diinginkan setelah - Posisikan semi fowler/fowler dengan
dilakukan intervensi). head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika
1 : Memburuk curiga trauma servikal)
2 : Cukup memburuk - Berikan minum air hangat
3 : Sedang - Lakukan fisioterapi dada
4 : Cukup membaik - Lakukan penghisapan lendir
5 : Membaik kurang dari 15 detik
c. Edukasi
- Anjurkan asupan cairan
2000ml/hari
- Ajarkan teknik batuk efektif
d. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator
3. Perfusi perifer tidak efektif b.d. Perfusi perifer (L.02011) Menejemen sensasi perifer(I.06195)
1. Definisikeadekuatan aliran darah pembuluh darah Definisi : mengidentifikasi dan mengelola
volume vaskuler turun d.d. perfusi
distal untuk menunjang fungsi jaringan ketidaknyamanan pada perubahan sensasi
turun 2. Ekspektasi: meningkat perifer
3. Kriteria Hasil a. Observasi
- Identifikasi penyebab perubahan
Kriteria hasil IR-ER sensasi
Pengidsian kapiler 1 2 3 4 5 - Identifikasi alat pengikat, prosthesis,
Akral 1 2 3 4 5 sepatu, dan pakaian
Turgor kulit 1 2 3 4 5 - Periksa perbedaan sensasi tajam
dan tumpul
- Periksa kemampuan
Keterangan : mengidentifikasi lokasi
IR : initial rate (hasil/skor yang didapat dari pasien - Monitor perubahan kulit
pada saat pengkajian). b. Terapeutik
ER: expectatin rate (target yang diinginkan setelah - Hindari pemakaian benda-benda
dilakukan intervensi). yang berlebihan suhunya
1 : memburuk c. Edukasi
2 : Cukup Memburuk - Anjurkan penggunaan termometer
3 : Sedang - Anjurkan penggunaan sarung
4 : Cukup membaik tangan termal saat memasak
5 : Membaik d. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik
- Kolaborasi pemberian
kortikosteloid
4. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d Integritas Kulit dan Jaringan (L.14125) Perawatan integritas kulit (I.14539)
perubahan sirkulasi. 1) Definisi : keutuhan kulit (dermis atau epidermis)/ Mengidentifikasi dan merawat kulit untuk
jaringan (membran mukosa, kornea, fasia,otot,
menjaga keutuhan, kelembapan dan mencegah
tendon,tulang,kartilago,kapsul sendi atau ligamen)
2) Ekspetasi : meningkat perkembangan mikroorganisme.
3) Kriteria hasil a. Observasi:
Kriteria hasil IR-ER - monitor tanda dan gejala infeksi lokal
Kerusakan jaringan 1 2 3 4 5 dan sistemik
Kerusakan lapisan 1 2 3 4 5 b. Terapeutik:
kulit - Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
Kemerahan 1 2 3 4 5 baring
c. Edukasi:
Keterangan : - Anjurkan menggunakan pelembab
IR : initial rate (hasil/skor yang didapat dari pasien - Anjurkan minum air putih yang
pada saat pengkajian).
ER: expectatin rate (target yang diinginkan setelah banyak
dilakukan intervensi).
1 : Meningkat
2 : Cukup Meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup Menurun
5 : Menurun
5. Defisit nutrisi b.d nafsu makan Status nutrisi (L.03030) Manajemen nutrisi (I.03119)
1) Definisi: keadekuatan asupan nutrisi untuk memenuhi Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola
menurun
kebutuhan metabolisme asupan nutrisi yang seimbang
2) Ekspektasi: Membaik a. Observasi
3) Kriteria Hasil - Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi makanan
Kriteria hasil IR-ER - Identifikasi makanan yang disukai
Berat badan 1 2 3 4 5 - Identifikasi kebutuhan kalori dan
Frekuensi makan 1 2 3 4 5 jenis nutrien
Nafsu makan 1 2 3 4 5 - Identifikasi perlunya penggunaan
selang NGT
Keterangan : b. Terapeutik
IR : initial rate (hasil/skor yang didapat dari pasien pada saat - Lakukan oral hygiene sebelum
pengkajian). makan.
ER: Expectation rate (target yang diinginkan setelah - Fasilitasi menentukan pedoman
dilakukan intervensi). diet
1 : Meningkat - Sajiakan makanan secara menarik
2 : Cukup Meningkat dan susu yang sesuai
3 : Sedang - Berikan makanan yang tinggi serat
4 : Cukup Menurun untuk mencegah konstipasi.
5 : Menurun c. Edukasi
- Anjurkan posisi duduk
- Ajarkan diet yang diprogramkan
d. Kolaborasi
- Kolaborasi penberian medikasi
sebelum makan
6. Intoleransi aktivitas b.d kelelahan Toleransi aktifitas (L.05047) Menejemen energi (I.05178)
Definisi : mengidentifikasi dan mengelola
1. Definisi: respon fisiologis terhadap aktivitas
membutuhkan tenaga penggunaan energi untuk mengatasi
2. Ekspektasi : menurun /mencegah kelelahan dan mengoptimalkan
3. Kriteria Hasil proses pemulihan.
a. Observasi:
Kriteria hasil IR-ER - Identifikasi gangguan fungsi tubuh
Keluhan lelah 1 2 3 4 5
yang mengakibatkan kelelahan
Dispnea setelah 1 2 3 4 5
aktivitas - Monitor kelelahan fisik dan
Perasaan lemah 1 2 3 4 5 emosional
- Monitor pola dan jam tidur
Keterangan : - Monitor lokasi dan
IR : initial rate (hasil/skor yang didapat dari pasien pada saat ketidaknyamanan selama
pengkajian). melakukan aktivitas
ER: Expectation rate (target yang diinginkan setelah b. Terapeutik
dilakukan intervensi).
- Sediakan lingkungan nyaman dan
1 : Meningkat
2 : Cukup Meningkat rendah stimulus
3 : Sedang - Lakukan latihan rentang gerak
4 : Cukup Menurun pasif dan aktif
5 : Menurun - Berikan aktifitas distraksi yang
menenangkan
- Fasilitasi duduk disisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau
berjalan.
c. Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap.
7. Hipervolemia b.d kelebihan asupan Keseimbangan cairan (L.05047) Managemen hipervolemia (1.03114)
natritum 1. Definisi: ekuilibrium antara volume cairan diruang intra Definisi : mengidentifikasi dan mengelola
selular dan ekstra selular tubuh kelebihan volume cairan intravaskuler dan
ekstraseluler serta mencegah terjadinya
2. Ekspektasi : meningkat
komplikas.
3. Kriteria Hasil a. Observasi
- Periksa tanda gejala hipervolemi
Kriteria hasil IR-ER - Identifikasi penyebab hipervolemi
Asupan cairan 1 2 3 4 5 - Monitor status himodinamik
Keluaran urin 1 2 3 4 5 - Monitor intake dan output cairan
Kelembapan membran 1 2 3 4 5 b. Terapeutik
mukosa - Timbang berat badan tiap hari
pada waktu yang sama
Keterangan : - Batasi asupan cairan dan garam
IR : initial rate (hasil/skor yang didapat dari pasien pada saat - Tinggikan kepala tempat tidur 30-
pengkajian). 40 drajat
ER: Expectation rate (target yang diinginkan setelah c. Edukasi
dilakukan intervensi). - Anjurkan melapor jika haluaran
1 : Meningkat <0,5 ml/kg/jam dalam 6 jam
2 : Cukup Meningkat - Anjurkan lapor jika BB bertambah
3 : Sedang lebih dari 1kg dalam 1hari
4 : Cukup Menurun d. Kolaborasi
5 : Menurun - Kolaborasi pemberian deuretik.
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan asuhan keperawatan merupakan realisasi dari pada rencana
tindakan yang telah ditetapkan, meliputi tindakan dependent, interdependent. Pada
pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan, validasi, rencana keperawatan,
mendokumentasikan keperawatan, memberikan asuahan keperawatan dan
pengumpulan data
5. Evaluasi
Penentuan masalah teratasi, teratasi sebagian, atau tidak teratasi adalah dengan
cara membandingkan antara SOAP/SOAPIER dengan tujuan dan kriteria hasil yang
telah ditetapkan.
S (Subjective) : adalah informasi berupa ungkapan yang didapat dari klien setelah
tindakan diberikan.
O (Objective) : adalah informasi yang didapat berupa hasil pengamatan, penilaian,
pengukuran yang dilakukan oleh perawat setelah tindakan dilakukan.
A (Analisis) : adalah membandingkan antara informasi subjective dan objective
dengan tujuan dan kriteria hasil, kemudian diambil kesimpulan bahwa masalah
teratasi, teratasi sebahagian, atau tidak teratasi.
P (Planning) : adalah rencana keperawatan lanjutan yang akan dilakukan
berdasarkan hasil analis.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Muttaqin dan Kumala Sari. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Retno, Dwy, 2014. „Efektivitas Training Efikasi Diri Pada Pasien Penyakit Ginjal
Desember 2018)
Permana, Sari, 2012. „Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Chronic Kidney
2018)
Anggraini, Fany, 2016. ‘Pemantauan Intake Output Cairan Pada Pasien Gagal
Ginjal Kronik Dapat Mencegah Overload Cairan’. [Online] jurnal. Dari jurnal.
https://media.neliti.com/media/publications/108386-ID-pemantauan- intake-
Delima, 2014, ‘Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronik : Studi Kasus Kontrol di Empat
https://media.neliti.com/media/publications/74905-ID-faktor-risiko- penyakit-
Di : Banyuwangi
Mahasiswa,
Ridho Prediansah
NIM. 2022.04.091
Mengetahui,
……………………….. ………………………..
Kepala Ruangan,
………………………..