Disusun Oleh :
TAHUN PELAJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T. Shalawat dan Salam Senantiasa
terlimpahkan kepada jungjungan Nabi besar Muhamad S.A.W beserta keluarga dan para
sahabat. Berkat rahmat dan hidayahnnya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Di antara tujuan penyusunan makalah ini agar pembaca dapat dapat menambah wawasan
tentang Maraknya Tawuran Pelaja , yang disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber informasi, refrensi , dan berita. Dasar penulisan di lakukan untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Selesainya makalah ini tidak lepas dari doa, bantuan,dukungan serta bimbingan dari
beberapa pihak,sehingga kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada, Yakni :
1. Guru pengampu , Ibu Umi Khumaidah S.Pd,atas arahan dan bimbingan yang di
berikan selama pembelajaran
2. Semua pihak yang ikut terlibat
Demikian, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun
mengharapkan salam dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
A. Pengertian Tawuran............................................................................................. 4
A. Kesimpulan........................................................................................................... 7
B. Saran .............................................................................................................. 7
2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini terbukti dengan peristiwa-
peristiwa tawuran para pelajar yang saat ini sedang maraknya terjadi. Tawuran sudah tidak lagi
menjadi pemberitaan yang asing lagi ditelinga kita. Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di
kota-kota besar di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk di bahas. Perilaku
pelajar yang anarkis berasal dari banyak faktor yang mempengaruhi baik faktor internal ataupun
eksternal. Tawuran pelajar bukan hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cedera
tetapi bisa sampai merenggut nyawa orang lain.
Di mata mereka nyawa tidak ada harganya, bahkan mereka merasa bangga jika berhasil
membunuh pelajar sekolah lain yang mereka anggap musuh mereka. Kekerasan dianggap sebagai
solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan suatu masalah tanpa memikirkan akibat-akibat buruk
yang ditimbulkan. Tawuran antar pelajar semakin menjadi semenjak terciptanya geng-geng, perilaku
anarki ini selalu dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat, mereka sudah tidak merasa kalau
perbuatan mereka itu sangat tidak terpuji dan mengganggu ketenangan masyarakat, sebaliknya
mereka merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan geng atau kelompoknya, padahal seorang
pelajar seharusnya tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti itu.
Pada saat bersamaan masyarakat hanya bisa menyaksikan kekerasan demi kekerasan terjadi
antara mereka dan sering kali mencaci perbuatan mereka tanpa berusaha mencari solusi yang bijak
akan permasalahan tersebut. Memojokkan mereka dari sudut pandang negatif yang ada, seolah-olah
seperti seorang terdakwa yang telah mendapat vonis hukum, yang dipastikan sebentar lagi akan masuk
penjara. Padahal sebenarnya tidak bisa dikatakan sepenuhnya bahwa kesalahan itu berasal dari dalam
diri atau faktor internal pelajar itu sendiri.
Masyarakat yang peduli terhadap lingkungan remaja menjadi sangat penting untuk menciptakan
suasana yang bersahabat dengan mereka. Masyarakat sering tidak peka terhadap respons yang
ditimbulkan remaja. Sehingga tidak sedikit remaja mengalami semacam gejolak jiwa yang berupa
agresi guna menunjukkan keberadaan mereka dalam suatu lingkungan.
BAB 2 PEMBAHASAN
3
2.1 KEBIJAKAN SOAL MASALAH TERSEBUT
1. Pengertian Tawuran
Tawuran (atau tubir) adalah bentuk dari kekerasan antar geng sekolah dalam masyarakat urban di
Indonesia. Wirumoto, sosiolog Indonesia, berpendapat bahwa tindakan tersebut sebagai salah satu cara
untuk menghilangkan stress selama ujian. W. D. Mansur juga berpendapat bahwa tindakan tersebut terjadi
bukan akibat dari faktor pribadi, melainkan berasal dari pengaruh lingkungan di sekitar serta prasangka dari
masyarakat.
Tawuran dapat menyebabkan korban luka hingga kematian. Pada tahun 2013 Al Jazeera melaporkan adanya
peningkatan penggunaan cairan keras dalam tawuran, pada akhirnya menyebabkan banyak jatuh korban
jiwa.
A. Faktor Sekolah
Dalam hal ini, sekolah adalah lembaga yang memainkan peranan penting dalam
menertibkan pelajar. Lingkungan sekolah yang tidak mendorong siswanya belajar, akan
menyebabkan siswa lebih senang melakukan aktivitas di luar sekolah bersama teman-
teman pergaulannya. Kondisi sekolah yang kurang tertib ini, bisa memicu perilaku siswa
yang tidak terkendali atau bebas. Hal ini akan memungkinkan para pelajar melakukan
berbagai tindakan pelanggaran, termasuk perkelahian antar pelajar.
B. Faktor Lingkungan
faktor lingkungan. Rumah dan sekolah merupakan dominasi lingkungan yang
dimiliki oleh setiap remaja. Jika kedua lingkungan ini tidak mendukung, maka bisa
menyebabkan berbagai pengaruh negatif pada perkembangan anak remaja. Lingkungan
rumah yang kumuh, anggota di lingkungan rumah atau sekolah yang sering berperilaku
buruk seperti minum-minuman keras hingga narkoba, tentu bisa menjadi salah satu
pemicu kenakalan remaja, termasuk perkelahian. Dengan begitu, penting bagi anak
remaja untuk tinggal di lingkungan yang sehat dan mendukung sehingga perkembangan
fisik, mental, dan emosionalnya bisa berjalan dengan baik.
C. Faktor Keluarga
Faktor pengaruh yang cukup besar didapatkan dari kondisi atau lingkungan
keluarga. Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan, baik itu kekerasan yang dilakukan
antar orang tua atau orang tua pada anak, sering memberikan dampak psikologis yang
buruk pada anak. Anak yang berada dalam lingkungan keluarga ini memiliki
kecenderungan lebih besar terhadap perilaku perkelahian. Selain itu, orang tua yang
terlalu melindungi atau mengekang anaknya, juga menjadi pemicu kenakalan remaja
pada anak. Anak menjadi tidak mandiri dan tidak berani mengembangkan identitasnya
yang unik. Sehingga ketika anak masuk ke lingkungan pergaulan yang lebih luas, anak
tidak dapat beradaptasi dengan baik dan bisa jadi terpengaruh oleh perilaku buruk di
kelompok sosialnya.
4
3. Dampak Karena Tawuran Pelajar
Tidak fokus belajar
Kerusakan mental
Kematian
Merusak nama baik sekolah
Menyusahkan orang tua
Menggangu merugikan masyarakat
1. Pihak pemerintah melalui Dinas Pendidikan menetapkan berbagai kebijakan yang dapat
mengakomodasi penangan secara komprehensif. Seperti yang pernah dilakukan Dinas
Pendidikan DKI Jakarta pada tahun 2002 sampai tahun 2005 tawuran mulai berkurang karena
pada saat itu Dinas Pendidikan DKI Jakarta memberikan instruksi kepada seluruh sekolah
khususnya SLTA agar tiap-tiap sekolah siswanya mengikuti kegiatan kesiswaan dengan sistem
mentoring.
2. Pihak sekolah melalui guru BK dibantu elemen sekolah lainnya bekerjasama dengan orang tua,
dapat melakukan beberapa langkah berikut:
a. Identifikasi siswa-siswa yang berisiko terlibat tawuran agar mendapatkan perhatian
khusus.
b. Memberikan pendidikan moral, sekaligus pendidikan tentang dampak kenakalan remaja
termasuk di dalamnya adalah tawuran, yang dilakukan secara terjadwal.
c. Setiap guru wajib menjadi seorang figur yang baik, sabar yang dapat dicontoh oleh para
pelajar.
d. Memberikan perhatian (sebagai wujud dukungan sosial di sekolah) dan motivasi yang
lebih untuk para remaja yang sejatinya sedang mencari jati diri.
e. Memfasilitasi para pelajar untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat
sesuai bakat dan minatnya. Semua potensi yang dimiliki setiap siswa harus diidentifikasi
dan dikembangkan serta diakomodir pertumbuhannya.
f. Membentuk kelompok fasilitator teman sebaya. Salah satu bentuk bantuan yang dapat
dipikirkan oleh konselor yang bekerja dengan remaja adalah membentuk program
fasilitator teman sebaya.
3. Pihak orang tua, diharapkan dapat memberikan perhatian dan motivasi yang cukup kepada
remaja. Orang tua juga harus bersikap terbuka agar remaja tidak segan menyatakan keluh
kesahnya, baik ketika menghadapi masalah maupun saat merasakan kegembiraan.
5
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Permasalahan yang timbul seperti Tawuran antar pelajar memang bukanlah masalah sepele,
dikarenakan makin banyaknya peristiwa serupa yang terjadi belakangan ini, hal ini sangat disayangkan
karena tindakan tersebut sangatlah tidak terpuji, dan eksistensi diri para pelajarlah sebagai pemicu
terjadinya bentrok antar pelajar. Kita harus semakin prihatin akan peristiwa yang terjadi di sekitar kita,
karena banyak faktor yang melatar belakanginya, antara lain faktor internal, yaitu pribadi atau individu
dan faktor eksternal, seperti: orang tua, sekolah, dan lingkungan sekitar, dalam hal ini orang tua sangat
memiliki peranan penting dalam mendidik anak, karena teladan dan contoh yang baik bisa membuat
seorang anak menjadi baik, begitu pula sebaiknya, dan peran serta sekolah serta lingkungan juga
sangat diharapkan, di mana kondisi yang kondusif bisa berdampak pada keadaan sekitar.
Perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi. Biasanya
muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat kekerasan makin
mewabah di mana-mana. Wajah-wajah beringas para remaja kita telah menjadi momok tersendiri di
tengah-tengah masyarakat yang makin tak karuan ini. Karena para remaja nantinya akan jadi generasi
akan menjadi penerus bangsa ini dan mampu menjadi pemimpin keluarga masa kelak mendatang.
Banyak hal yang bisa dipelajari dari peristiwa ini, selain dari dampak yang tentunya sangat-sangat
merugikan diri sendiri dan juga orang lain, serta cara-cara yang bisa diterapkan untuk menghindari
terjadinya tawuran.
B. Saran
Kami menyarankan untuk para pembaca untuk mencari informasi lebih banyak lagi agar
menambah pengetahuan dan wawasan tentang tawuran antar pelajar. Karena dalam tawuran pelajar
sangat tidak baik bagi generasi bangsa, lebih tepatnya merugikan diri sendiri dan orang lain. Dampak
6
yang terjadinya tawuran antar pelajar pun akan mengakibatkan korban jiwa dan merusak fasilitas-
fasilitas yang ada di sekitarnya.